Jalan Jalan Singkat ke Taman Wisata Alam Suranadi

taman-wisata-alam-suranadi-004

Jalan Jalan Singkat ke Taman Wisata Alam Suranadi. Selama menetap di pulau Lombok, tepatnya sejak tahun 2012 saya tahunya Suranadi itu ya tempat pemandian saja yang mana menurut saya air dingin banget. Jadi ketika ada surat pemberitahuan dari sekolahnya si kecil bahwa keesokan harinya rombongan sekolah (murid beserta para guru) akan outing ke Suranadi saya rada bingung. Soalnya di rundown acara jelas tertulis sejumlah kegiatan yang menurut saya “emang muat gitu dilakukan di kawasan kolam pemandian Suranadi?”. 

Taman Wisata Alam Suranadi

taman-wisata-alam-suranadi-005

Jelas bukan salah gurunya sih, karena di surat yang disampaikan sudah tertulis bahwa tempat yang dituju adalah Taman Wisata Alam Suranadi, yang oleh saya langsung ditafsirkan sebagai kolam pemandian Suranadi. Wkwkwkwkwk 😀 Ya jujur saja, saya memang baru pertama kali ke tempat ini. Beneran baru tahu! Untungnya saat acara outing tersebut orang tua murid boleh ikut serta dengan syarat menggunakan kendaraan sendiri. Tetapi saat itu saya mengabaikan persyaratan yang ada alias saya menggunakan kendaraan milik teman atau lebih dikenal dengan istilah nebeng #eh.

Taman Wisata Alam Suranadi ini lokasinya memang tidak jauh dari kolam pemandian yang saya maksud. Jaraknya kalau dari pusat kota Mataram sekitar 14km. Saat tiba, pengunjungnya ya hanya rombongan sekolah anak saya saja. Wajar aja sih, karena kami datang pada pukul 9 pagi dan di hari kerja. Jadi sangat tidak mungkin kalau ada yang datang wisata ke sini. Untuk menikmati kawasan Taman Wisata Alam Suranadi, teman-teman hanya perlu merogoh kocek sebesar Rp5.000,- sebagai pembayaran tiket masuk. Jangan lupa sebelum masuk dibaca baca dulu tata tertib pengunjung biar nanti gak ngasal di dalam 😀

Kondisi Taman Wisata Alam Suranadi

taman-wisata-alam-suranadi-001

Jadi Taman Wisata Alam Suranadi ini bentuknya hutan gitu. Dari pintu masuk rombongan kami jalan jalan sebentar sampai menemukan sebuah lapangan beralaskan rumput yang luas, di tempat tersebutlah kami berhenti dan melakukan serangkaian aktivitas. Mulai dari bermain, hingga makan bersama. Kalau ditanya soal kondisi di Taman Wisata Alam Suranadi, menurut saya sih tidak begitu terawat. Tapi mungkin juga karena lokasinya memang berupa hutan jadi ya terlihat awut-awutan kali ya? Entahlah.

Saya ikut rombongan saja waktu itu. Tidak sampai mengeksplorasi tempat-tempat lainnya. Padahal di beberapa petunjuk arah yang ada, saya melihat sejumlah sejumlah tujuan lain seperti Dam Air Lake, Camping Ground (atau camping ground ini tanah lapang yang saya maksud tadi?), Pohon Besar dan masih banyak lagi. Beberapa fasilitas seperti WC, peralatan outbound (flying fox misalnya) dan papan informasi di dalam hutan terlihat mulai memprihatinkan. Bisa dibilang tidak terawat lah 🙁 Semoga besok besok bisa dilakukan perbaikan supaya lebih asyik hutannya ya 🙂 Ya asal jangan dipasangkan balok balok huruf seperti kasus Danau Segara Anak saja. Hehehe

Melihat Si Monyet Dari Dekat

taman-wisata-alam-suranadi-003

Sewaktu menikmati santap siang bersama anak-anak, rombongan kami dikejutkan dengan kehadiran beberapa ekor monyet yang tiba tiba saja menyambar sebungkus kerupuk milik seorang anak. Salah satu diantara para monyet tersebut, ada yang dengan pedenya tetap menghabiskan kerupuk tidak jauh dari tempat kami duduk. Saya pun segera menangkap momen tersebut menggunakan kamera handphone, tentunya dengan tidak lupa memegang erat handphone tersebut. Ya jaga jaga saja, karena kebiasaannya si monyet suka mengambil barang bawaan manusia.

Selama tinggal di Lombok saya pernah beberapa kali melihat monyet langsung di habitatnya, yaitu di hutan Pusuk dan di kawasan Gunung Pengsong. Tapi karena posisi saya saat itu di atas kendaraan jadilah tidak pernah sampai sedekat ini. Saat di Taman Wisata Alam Suranadi tempo hari ya benar benar dekat. Saya pikir hanya di bagian tanah lapang ini saja mereka berani mendekati manusia. Eh rupanya saat rombongan kami bersegera pulang dan menyusuri kembali jalan setapak hutan yang dilalui saat datang tadi, mereka (sekelompok monyet) ikut pula jalan beriringan dengan kami. Hahahah.. atau mungkin masih berharap bisa mencuri kerupuk dari kami ya?

Beberapa jam kemudian, ketua rombongan menyampaikan bahwa sudah saatnya kita pulang. Iya, jalan jalannya tidak lama. Singkat saja. Aih, untung saya ikut menyempatkan hadir di kegiatan ini. Setidaknya saya jadi tahu yang namanya Taman Wisata Alam Suranadi. Semoga kapan kapan bisa bermain ke sini kembali, sambil menyusuri hutan biar ala ala Petualangan Sherina gitu *ihik.

Biasa dipanggil Andy. Pernah tinggal lama di Makassar dan sekarang di Mataram, Lombok. Ngeblog sejak 2007. Senang kulineran, staycation, kopdaran di cafe, browsing produk di toko online tapi gak beli, dan tentu saja...senang menulis :) Bisa dikontak di andyhardiyanti@gmail.com

3 Comments

  • Pak'e Maryam 27 July 2016 at 10:10 am

    Wah nice.. asyik nih liburan ma keluarga kesini.. (y)

    Reply
  • Ini Tempat Wisata Instagramable Terbaru yang Bisa Anda Kunjungi di Kediri – Blognya Andy Hardiyanti 19 February 2017 at 6:02 pm

    […] Onga’an. Di sini, terdapat lokasi yang disebut ‘Titik Puncak Nol Bukit Onga’an’. Objek wisata ini ramai dikunjungi para pencinta wisata di Jawa Timur, sebab di lokasi tersebut terdapat rumah […]

    Reply
  • untari travel notes 17 July 2018 at 4:12 pm

    ada bagusnya sih ga terawat, malah jadi back to nature, hahaha

    Reply

Leave a Comment