Imunisasi Pneumokokus Dicanangkan di Lombok Barat dan Lombok Timur, Ayo Sukseskan!

imunisasi pneumokokus

Imunisasi Pneumokokus Dicanangkan di Lombok Barat dan Lombok Timur, Ayo Sukseskan! Berbicara  masalah kesehatan, teman-teman pasti sudah tidak asing dengan yang namanya pneumonia, bukan? Pneumonia merupakan penyakit gangguan sistem pernafasan, yang biasanya menyerang anak-anak hingga orang lanjut usia. Kabar buruknya, berdasarkan data WHO (World Health Organization), pneumonia menjadi penyebab utama kematian para balita di dunia. Tepatnya, penyakit ini telah berkontribusi terhadap 16% kematian balita setiap tahunnya. Dimana pada tahun 2015, Kementerian Kesehatan memperkirakan angka perkiraan kasus tertinggi pneumonia dijumpai di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) yakni mencapai 6,38%. Duh..ngeri kan? Itulah mengapa, pada Oktober 2017 ini Kementerian Kesehatan mengeluarkan kebijakan pemberian imunisasi pneumokokus atau Pneumococcal Conjugate Vaccine (PCV) yang akan dilaksanakan secara bertahap dimulai dari dua kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), yaitu Lombok Barat dan Lombok Timur.

Program Demonstrasi Imunisasi Pneumokokus Konyugasi (PCV)

imunisasi pneumokokus

Senin, 2 Oktober 2017 kemarin, saya berkesempatan mengikuti kegiatan media briefing bertajuk Program Demonstrasi Imunisasi Pneumokokus Konyugasi (PCV), yang dilaksanakan di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Kegiatan yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan sebagai salah satu wujud program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) ini menghadirkan sejumlah pembicara, yaitu dr. Nurhandini Eka Dewi, Sp.A (Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB), Prof. Dr. Sri Rezeki (Ketua ITAGI atau Indonesian Technical Advisory Group on Immunization), dr. Jane Soepardi, MPH. (Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan Kemenkes), Dr. I.G.G. Djelantik, sp.A(K). (Komda PP-KIPI Provinsi NTB) dan Prof. H. Syaiful Muslim (Ketua MUI NTB).

Kegiatan media briefing tersebut bertujuan untuk memaparkan kembali tentang betapa pentingnya vaksin pneumokokus konyugasi, dimana seperti yang telah disebutkan di awal bahwa Provinsi NTB merupakan daerah dengan kasus penderita pneumonia tertinggi di Indonesia. Harapannya, melalui dukungan pemberitaan di sejumlah media yang ada, baik cetak maupun elektronik, masyarakat semakin menyadari untuk ikut bagian dalam mencegah penyakit pneumonia dengan membawa anaknya pada pemberian imunisasi baik di Lombok Barat, maupun Lombok Timur.

Pentingnya Imunisasi PCV

imunisasi pneumokokus

dr. Jane Soepardi, MPH. (Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan Kemenkes), sedang memaparkan materi.

Mengenal Penyakit Pneumonia

Untuk diketahui bahwa di sejumlah negara berkembang, 60% kasus Pneumonia disebabkan oleh bakteri. Adapun bakteri yang dapat menyebabkan pneumonia adalah bakteri Streptococcus pneumoniae atau Pneumokokus dan bakteri Haemophilus Influenzae tipe b atau Hib. Sejak tahun 2013, telah dilakukan pengenalan vaksin Hib yang dikombinasikan dengan DPT-HB menjadi DPT-HB-Hib ke dalam Program Imunisasi Nasional (PIN) sebagai bentuk pencegahan penyakit Pneumonia yang disebabkan oleh Hib.

Pencanangan Imunisasi PCV di Lombok Barat dan Lombok Timur

Upaya yang telah dilakukan pada program-program sebelumnya dianggap akan lebih efektif apabila dibarengi dengan pemberian imunisasi pneumokokus, dengan harapan angka kematian akibat kasus pneumonia dapat diturunkan secara signifikan. Atas dasar hal tersebut, maka dilakukanlah pemberian imunisasi PCV di Lombok Barat dan Lombok Timur, sebagai dua daerah di Provinsi NTB, provinsi yang menjadi tempat kasus pneumonia tertinggi di Indonesia.

Pentingnya Imunisasi PCV

PCV atau Pneumococcal Conjugate Vaccine sangatlah penting diberikan kepada para balita. Sudah seharusnya para orangtua sadar untuk mengantarkan anak-anaknya untuk mendapatkan imunisasi ini. Dengan mendapatkan imunisasi PCV, setidaknya kita telah mencegah penyebaran penyakit pneumonia dan mengurangi tingkat kematian pada balita yang disebabkan oleh kasus pneumonia.

Pelayanan imunisasi PCV ini dilakukan di sejumlah fasilitas pelayanan kesehatan seperti Posyandu, Puskesmas, Puskesmas pembantu, Rumah Sakit Pemerintah, Rumah Sakit Swasta, klinik, praktik mandiri dokter, dan lainnya. Imunisasi PCV diberikan sebanyak 3 dosis dimulai pada bayi berusia 2 bulan bersamaan dengan DPT-HB-Hib 1 dan OPV 2, pada bayi berusia 3 bulan bersamaan dengan DPT-HB-Hib 2 dan OPV 3, serta pada anak berusia 12 bulan sebagai imunisasi lanjutan.

imunisasi pneumokokus

Blogger Lombok foto bersama dengan Dr. I.G.G. Djelantik, sp.A(K). (Komda PP-KIPI Provinsi NTB)

Ayo Sukseskan Pemberian Imunisasi PCV!

Sebagai warga Lombok, saya tentu saja mendukung penuh dan mengajak seluruh teman-teman yang memiliki bayi maupun balita yang ada di Lombok Barat dan Lombok Timur untuk mengikutsertakan anaknya pada program pemberian imunisasi PCV. Kalau pilot project ini berjalan sukses, tentu saja akan dilanjutkan ke daerah-daerah lainnya.

Oh iya, jangan khawatir moms! Vaksin ini diberikan secara gratis kok. Selain itu, vaksin yang digunakan pun aman, dan telah direkomendasikan oleh WHO serta lulus uji BPOM. Serta sudah memiliki sertifikat halal dari IFANCA (Islamic Food and Nutrition Council of America), yaitu suatu badan penilai dan penerbit sertifikasi halal yang telah diakui dan bekerja sama dengan MUI.

Jadi, yuk kita sukseskan pemberian imunisasi pneumokokus (PCV) di Lombok!

Biasa dipanggil Andy. Pernah tinggal lama di Makassar dan sekarang di Mataram, Lombok. Ngeblog sejak 2007. Senang kulineran, staycation, kopdaran di cafe, browsing produk di toko online tapi gak beli, dan tentu saja...senang menulis :) Bisa dikontak di andyhardiyanti@gmail.com

22 Comments

  • Anindita Ayu 4 October 2017 at 1:38 am

    Beberapa kali aku dengar ada yang masih menolak pemberian vaksin untuk anaknya, padahal vaksin itu penting ya mbak.
    Semoga pemberian imunisasi PCV di lombok barat dan lombok timur ini berjalan lancar, jadi semua daerah juga bisa diberikan imunisasi yang sama.. ^^

    Reply
  • Iqbal 4 October 2017 at 10:00 am

    Alhamdulillahi Rabbil’aalamin, gratis dan sudah ada fatwa MUI

    Reply
  • Anissa Rizkianti 4 October 2017 at 2:18 am

    Wah ada Bu Jane, hehe. Aku baru tahu ada vaksin PCV. Kupikir cuma Hib aja udah cukup untuk pencegahan pneumonia. Semoga vaksinasinya bisa diterima oleh masyarakat luas dan bisa membantu menurunkan morbiditas akibat pneumonia.

    Reply
  • lianny hendrawati 4 October 2017 at 2:37 am

    Banyak vaksin yang diberikan secara gratis ya sekarang. Semoga lancar pemberian imunisasinya. Kesehatan memang sangat penting, mencegah lebih baik daripada mengobati.

    Reply
  • Nchie Hanie 4 October 2017 at 4:35 am

    Waah..ayo..ayo sukseskan!
    Aku termasuk yang mendukung dengan pemberian vaksin, alhamdulillah anak lengkap imunisasinya.
    Cuma Imunisasi pneumokokus ini belon Andy…

    Reply
  • Ima satrianto 4 October 2017 at 5:32 am

    Semoga lancar dan bermanfaat ya, Indonesia makin sehat. Aamiinn

    Reply
  • ayi 4 October 2017 at 6:05 am

    Wah, semoga segera menyebar ke daerah lain ya.. Dulu pengen imunisasi PVC anakku tapi mahal huhuhu..

    Reply
  • Eni Martini 4 October 2017 at 6:26 am

    Alhamdullilah gratis, jadi mencapai semua segmen masyarakat. Tinggal orantuanya yang dipush untuk sadar imunisasi

    Reply
  • Apura 4 October 2017 at 9:09 am

    Imunisasi emang penting banget buat anak. Biar ga gampang sakit. Ayo sukseskan

    Reply
  • Dian Ravi 4 October 2017 at 12:01 pm

    Semoga lancar progam vaksinnya ya. Agar angka kesehatan di Indonesia bisa bagus dan bebas dari penyakit.

    Reply
  • Nur Aliah Saparida 4 October 2017 at 1:54 pm

    Posyandu ada ga ya? Aq lupa umar pas umur setahun udah imunisasi ini atau belum. Semoga balita balita di indonesia bisa lepas dari bahaya pneumonia

    Reply
    • April Hamsa 5 October 2017 at 4:14 am

      Kyknya akan ada. Itu mbk Andy bilang akan ada di puskesmas dll. Tapi saat ini kalau di jabodetabek dan jawa konsennya MMR, jd PCV ini blm kali yaaa.

      Reply
  • Nova DW 5 October 2017 at 12:26 am

    Memang tidak semua orang menginginkan adanya vaksin. Harus ada edukasi di masyarakat tentang pentingnya hal ini.

    Semoga program vaksinnya lancar ya 🙂

    Reply
  • April Hamsa 5 October 2017 at 4:12 am

    Wah ini artinya PCV udah bisa didapatkan di puskesmas yaaaa.
    Soalnya dulu aku ke DSA sendiri dan bayar lumayan hehe

    Reply
  • Eni Rahayu 5 October 2017 at 7:27 am

    Wah ternyata pneunomia ada vaksinnya ya? Sy kok blm dengar yg di malang ya?

    Reply
  • Dare Pontianak 5 October 2017 at 3:47 pm

    oalah saya baru tau mbak kalau di Indonesia tingkat penyakit pneumonia ini tinggi. baru tau juga kalau ada vaksinnya. wah semoga di Pontianak juga ada diadakan acara vaksin pneumonia gratis kayak begini.

    Reply
  • Tuty Queen 5 October 2017 at 10:14 pm

    Iya nih aku beberapa kali dapat kabar anak temenku sakit pneumonia ini, mudah2an para ortu aware ya

    Reply
  • didik 7 October 2017 at 3:37 pm

    Mari qta terapkan Pola Hidup Germas 🙂

    Reply
  • Mugniar 9 October 2017 at 1:39 am

    Semoga NTP bisa terbebas dari pnemonia, ya.

    Reply
    • Mugniar 9 October 2017 at 1:42 am

      Haduh maaf, typo … NTB

      Reply
  • Nia K. Haryanto 13 October 2017 at 5:45 pm

    Mengkhawatirkan ya angka penyakit pneumonia ini. Gak heran klo imunisasinya akan dicanangkan massal. Semoga bisa efektif, ya…

    Reply
  • Roosvansia 24 October 2017 at 7:03 pm

    Thanks for sharing mba, senang rasanya banyak yang mendukung gerakan imunisasi. Semoga semua penyakit bisa disembuhkan ya dan Pneumonia cepat2 angkat kaki dr dunia ini.

    Reply

Leave a Comment