Pitoelas Canteen, Tempat Makan di Lombok yang Wajib Kalian Coba. Masihkah kalian ingat? Saat tiba di Pulau Lombok, kuliner apa yang pertama kali kalian tuju? Jawabannya tentu tidak jauh dari Plecing Kangkung, Sate Rembiga, Ayam Taliwang, Sayur Kelor dan masakan khas Lombok lainnya. Tapi ketika kalian berlibur dalam waktu yang lama, atau bahkan sampai menetap, maka dibutuhkan menu lain sebagai selingannya. Demikian pula kami yang memang penduduk di sini, Lombok, lebih tepatnya lagi di Mataram. Mungkin atas dasar itu pula belakangan semakin banyak berdiri tempat makan di Lombok yang mengusung konsep berbeda. Menu yang disajikan tidak hanya tradisional, tetapi juga menu luar (western, arabian, dll). Suasananya tidak lagi berupa lesehan, melainkan sederhana dengan kursi dan meja kayu berukuran tidak begitu besar. Konon, sebagian besar menyasar kaum milenial.
Sayangnya, kehadiran resto/kafe kekinian tersebut umumnya hanya heboh di awal. Lalu sepi di kemudian hari. Mengapa? Tebakan saya karena mereka tidak memikirkan rasa, melainkan fokus pada segala desain nan instagramable. Padahal sejatinya, esensi dari tempat makan itu sendiri adalah bagaimana makanannya. Enakkah? Cocok di sebagian besar lidah, tidak? Dapat membuat pengunjungnya datang lagi, lagi, dan lagikah? Jika jawabannya tidak, maka kemungkinan mereka yang datang di awal hanyalah karena faktor penasaran. Tempat dan rasa makanan/minumannya tidak berhasil membuat mereka punya alasan untuk kembali. Jujur saja, saya beberapa kali menjadi pengunjung yang tidak kembali tersebut.
Pitoelas Canteen, Tempat Makan di Lombok yang Wajib Kalian Coba
Sebagai seseorang yang selalu penasaran untuk urusan tempat makan baru di Lombok, maka saya patut bersyukur. Mengapa? Karena kemarin, Senin (11/2), saya menjadi salah satu blogger dari Begibung Blogger Lombok yang diundang pada opening Pitoelas Canteen. Kafe dengan konsep garden dan vintage ini berlokasi di Jalan Catur Warga No.17 Mataram. Posisinya tepat di pinggir jalan, komplit dengan segala keramaian lalu lintas dan sinar matahari saat sedang terik-teriknya.
Kondisi tersebut lantas dimanfaatkan oleh sang owner, Mbak Yusniar namanya. Teras rumahnya kemudian disulap menjadi sebuah kafe sederhana. Interiornya diisi dengan sejumlah meja dan kursi dari papan kayu. Di salah satu sisi dibuat serupa situasi ruang tamu zaman dulu (vintage). Dua buah ayunan melengkapi sisi lainnya dan yang terakhir adalah yang terpenting. Apa lagi kalau bukan berpot-pot tanaman hijau. Mulai dari semua bagian tembok luar, langit-langit kafe, hingga bagian bawah alias di tanah tempat seharusnya pot-pot itu berada. Ya, pasukan hijau tersebut benar-benar total membuat segar mata dan pikiran kita selama berada di sana. Bisa jadi kita lupa, bahwa kita sedang berada di pinggir jalan dengan segala hiruk pikuknya. Setidaknya, itulah sedikit gambaran dari Pitoelas Canteen yang saya lihat.
Lalu mengapa saya merekomendasikan tempat makan ini ke teman-teman? Pertama, untuk mengobati rasa penasaran kalian. Percayalah, saat mengitari Kota Mataram kemungkinan besar kalian akan melintas di Jalan Catur Warga, jalan dimana Pitoelas Canteen berada. Kedua, karena tempat makan yang instagramable dan interiornya keren bukanlah apa-apa, jika tidak didukung dengan rasa makanan yang enak. Satu lagi, pastikan pula harga menunya masih terjangkau untuk kantong sebagian besar kita. Intinya sih gak mahal ya, masa mau nongkrong aja mesti mahal? Kabar baiknya, Pitoelas Canteen mendukung semua unsur yang saya sebutkan di atas. Tidak percaya? Baca postingan blog ini sampai selesai ya.
Lezatnya Aneka Menu Pitoelas Canteen
Menu Makanan Bervariasi, dari Traditional Hingga Western
Saat membuka halaman-halaman awal buku menu, saya sempat underestimate dengan jenis makanan yang ditawarkan oleh kafe ini. Bagaimana tidak, saya melihat beberapa menu yang sering ditemui di tempat makan lainnya. Yaa tidak jauh-jauh dari indomie persis (di sini namanya indomie jiplak), nasi goreng, rice bowl dan sejumlah snack. Tapi rupanya hanya halaman awal, semakin ke belakang semakin terlihat beberapa menu uniknya. Sebut saja The Blenger Burger, The Real Burit’o, dan Nasi Bang-Gak.ย
Tiba saatnya memesan makanan/minuman, kami cukup lama berdiskusi #EhBeneran. Pasalnya, kami penasaran dengan semua menunya. Tapi kan gak mungkin dihantam pesan semua. Hahahaha. Akhirnya, sesuai dengan nama komunitas kami, Begibung Blogger Lombok, diputuskanlah untuk masing-masing memesan menu yang berbeda. Biar apa? Biar bisa makan bareng, sharing, satu tempat ramai-ramai alias begibung! Gimana? Bener kan? Kalau begibung biasanya berempat, kali ini bisalah dimodif jadi berenam plus duo krucils yang ikut. Hihihi.
Baca Juga: Mengenal Begibung, Tradisi Makan Bersama di Pulau Lombok
Jadi kami memesan menu apa saja? Banyak! Ada The Blenger Burger, The Real Burit’o, Nasi Goreng Daging Bang-gak, Indomie Jiplak, Nasi Cumireng, dan lainnya. Saking banyaknya, ada tuh menu makanan yang gak masuk di foto di atas. Untuk cemilannya, kami pesan kentang goreng keju dan chicken wings saos korea (saya lupa lupa ingat namanya, Korea gitu pokoknya).
Dari semua makanan, yang paling banyak saya makan adalah The Real Burit’o (40.5K). Karena sejak awal, saya memang pesan menu ini sih. Kalau dilihat di buku menu, udah jelas kok makanannya mirip kebab. Mbak Yusniar selaku owner, juga sudah menjelaskan ke saya kalau sepintas memang mirip kebab, kebabnya orang Meksiko katanya. Tapi begitu makanannya datang, hmmm..beda euy! Enakan ini menurut saya. Tortilanya tebal, dagingnya gak nanggung (juicy pula rasanya), komplit dengan lelehan keju mozzarella. Seporsi The Real Burit’o terdiri dari dua potong kebab eh burit’o tadi (tortilla dengan isiannya) dan kentang goreng. Porsinya yang besar bikin saya tidak bisa menghabiskannya sendiri.
Oh ya, itu yang pesan Indomie Jiplak Goreng (16.5K) tahu gak siapa? Anak saya, Si Sulung, Rani namanya. Sepertinya dia bingung karena tidak mengenal menu-menu makanannya. Ya udah deh, nyerah…kemudian pesan Indomie. Hahaha. Terus pada ingat gak gimana underestimate-nya saya pas lihat daftar menu? Dan jengjeng…keraguan saya itu terpatahkan sodara-sodara. Meski nama masakannya itu lagi itu lagi, rupanya rasanya gak gitu-gitu doang. Saya iseng nyobain Indomie-nya si kecil, beneran enak untuk ukuran menu mie goreng lho. Matangnya pas, sayurannya segar, lauk pelengkap yang digunakan yakni udang gorengnya juga segar. Pokoknya benar-benar menjaga kualitas dah mereka, bahkan untuk sekadar seporsi Indomie.
Hmm..satu lagi. Saya juga sempat mencoba The Blenger Burger (65.5K) dan Nasi Goreng Daging Bang-Gak (29.5K). Saya suka burgernya karena pakai homemade patty, rasanya enak. Gak kayak burger-burger di gerai restoran cepat saji lainnya yang justru harganya lebih mahal. Untuk Nasi Goreng Bang-Gak, yaitu salah satu menu yang menggunakan sambal Banteng Nganga. Begitu pertama kali icip, wow pedas bener! Makanan tradisional Lombok yang satu ini pedasnya tega euy. Aslikkk deh! Lucunya, sudah tahu pedas, masih aja tuh kita suap lagi sedikit-sedikit. Hahahaha.
Pitoelas Canteen, Tempat Makan di Lombok yang Enak dan Murah, Pilihan Minumannya apa saja?
Seperti makanan, pilihan minumannya juga banyak lho! Saya memutuskan pilihan untuk memesan jus alpukat (18.5K), strawberry milkshake, dan sebotol air mineral. Selain jus dan milkshake, ada juga jenis minuman squash dan frappe. Teman-teman Begibung Blogger Lombok kebanyakan pada pesan squash dan frappe. Ya maklum sih ya, pada doyan kopi yang pesan frappe itu. Hehehe. Saya gak pesan frape, soalnya sebelumnya tuh baruuu aja ngopi.
Oke, jadi saya bahas aja minuman yang sempat saya icip ya. Untuk jus alpukatnya dari jauh udah kelihatan banget teksturnya. Lembut dan enak nih sepertinya. Eh ternyata beneran enak! Nah selanjutnya di jajaran squash di atas, saya sempat nyobain Mint Squash (18.5K). Wuih rasanya seger banget! Kalau kalian suka minuman dingin dengan sensasi segar dan pastinya gak bikin eneg, paling pas ya nge-squash. Kapan-kapan kalau ke sana lagi deh saya pengen pesan itu. Kemarin jus alpukatnya diminum bareng anak saya yang kedua, Tita. Soalnya dia lagi gak doyan makan, kalau minum sih fine fine aja.
Baca Juga: 5 Makanan Praktis Yang Digemari Anak
Itu tadi dari jajaran jus dan squash ya. Bagaimana dengan frappe-nya? Gak tahu euy. Kemarin saya gak sempat coba soalnya. Tapi dari cerita teman katanya enak, manisnya pas. Gak kemanisan, gak pula kepahitan. Pencinta kopi wajib cobain tuh.
Berhubung saya cobanya Strawberry Milkshake (18.5K), jadi saya bahas itu aja ya. Bagi saya pribadi, rasa milkshake mah di mana-mana juga sama. Ternyata tidak sodara-sodara. Strawberry Milkshake di sini seger abis, no eneg! Saya sampai penasaran ini pakai campuran susu merek apa sih? Kok ya tumben saya ngerasain beda dengan milkshake biasanya. Udah gitu, gak kemanisan pula atau emang gak pakai gula ya? Padahal seingat saya, saya gak ada kasihย request apapun termasuk minta ke pelayannya untuk megurangi takaran gulanya.
Tutup Sesi Makan dengan Aneka Pilihan Dessert Terbaik
Alhamdulillah, makan siang kami kemarin benar-benar berkesan. Selain karena memang jarang ngumpul dengan mereka (Dee, Nabiya, Ainun, Mas Agus, dan Bang Ju), juga karena sajiannya enak semua. Menu makanan maupun minuman yang kami pesan pada cocok dengan selera lidah kami. Kelar makan, kami ngobrol-ngobrol ringan…eh ditawari lagi pengen coba dessert yang mana. Oops, ini mau taruh di bagian perut sebelah mana ya? Hahaha.
Ya sudah, namanya rezeki gak boleh ditolak kan ya? Kami pun memesan beberapa desert, yaitu: Es Campur Naik Kelas (13.5K), Silky Pudding Kelengkeng (22.5K), dan Choco Funday (16.5K). Karena makannya ramai-ramai (kalau makan sendiri udah gak sanggup euy), jadi saya cuma sempat coba Silky Pudding Kelengkeng. Untuk mengobati kangen, zaman doyan-doyannya bikin silky pudding homemade dulu. Terus rasanya? Segarrr…enak nih dengan paduan lembutnya si Silky Pudding, udah gitu ada es krim vanilanya pula. Langsung lupa deh kalau di jalan luar tuh lagi panas terik dan ramai-ramainya kendaraan pada rebutan jalan. Hahaha.
Pitoelas Canteen: Good Food, Good Mood
Pernah dengar ungkapan bahwa makanan bisa mengubah mood seseorang? Percaya gak? Saya pribadi sih percaya. Soalnya kalau lagi kesal, capek atau mood lagi gak bagus gitu. Saya langsung membayangkan makanan dan suasana tempat makan yang jadi favorit saya. Terus pas saya ke sana, beneran deh mood saya baik lagi. Hahaha. Mungkin begitu juga ketika kita mengkonsumsi makanan yang baik, yang berkualitas. Maka mood kita akan menjadi baik pula. Gak mesti makanan mahal kok, baik di sini bisa diartikan dengan tampilan, rasa pun kandungan yang terdapat di dalamnya.
Berbicara soal kualitas, tempat makan di Lombok yang satu ini gak usah diragukan lagi. Kenapa? Rupanya sebelum mendirikan Pitoelas Canteen, sang owner sebelumnya pernah mengelola sebuah beach club di Gili Trawangan. Usai dilanda gempa berbulan-bulan, Mbak Yusniar akhirnya memutuskan untuk mendirikan usaha kuliner sendiri. Tidak tanggung-tanggung, dapurnya dipimpin langsung oleh seorang chef yang berpengalaman di salah satu hotel berbintang lima di Lombok. Wuih, pantas aja makanan hingga desertnya mantap semua!
Jadi kalian kapan nih mampir nyobain aneka menu lezat di Pitoelas Canteen?
—
Pitoelas Canteen
Jln. Catur Warga No.17 Mataram,NTB
IG: @pitoelascanteen
Tempatnya bagus n menunya pun sangat menggoda.. Cocok bwt makan breng disini ๐
Iiih ndak ajak-ajak nih, tapi sayah di tagged in lah foto2nya. Emoh akuh foto ituuuuuh…jadi kapan mau ajak sayah makan ke sini:-p
Hua nama burgernya familiar sekali, berasa aku di jakarta. Nanti coba ah, penasaran ?
Lokasinya enak banget ya mbak, apalagi tempatnya juga nyaman banget dan seger gitu liatnya karena banyak tanaman.
Makananya looks yummy, tapi aku lebih pengen nyobain minuman dan dessertnya ?
Tempatnya asyik dan teduh
Menunya tampak enak
Perpaduan yang pas buat menikmati kelezatan makanan dan pastinya bikin betah
Unik ya lokasi dan dekorasinya beda dari kafe atau kantin lainnya. Bikin betah tuh pastinya. Suasananya adem makanannya juga mantap.
Btw itu yg pakai cadar putrinya Mba Andi, bukan?
Betul Mbak, selain Desian interior yang instagramable, menu wajib mah kudu ya. Bagaimanapun yang dijual tetap makanan. Kalau suasana Resto adalah tambahan. Semoga sukses Pitoelas ya…
Tempatnya asyik, menunya bikin penasaran, pasti enak banget ini…
Baru kali ini liat tempat makan seperti ini, mantaps!
nama menunya lucu-lucu yak… trus yang jadi best seller dia menu apa kak.. saya penasaran sama burgernya tuh
Pasti mampir mba ke Pitoelas Canteen ini kalau nanti saya dan keluarga jadi pergi liburan ke LOmbok pas liburan sekolah nanti. Tempatnya yang nyaman dan makanannya yang looks nice sepertinya worth to try ๐
Sumpah bsk klo kesana pengen nongkrong disini jg ah hehe, tempatnya asri, nampaknya menunya jg enak2 kak, mantabbb
Pernah sekali makan bareng di Pitoelas Canteen bersama temen2, seruu juga tempatnya.
Eh bener loh mbak, disini juga gt. Orang cuma suka foto2 tapi jarang balik lagi. Kemudian sepi, karena kdang harga mahal tapi rasa gak seberapa
Noted. Kalau ke Lombok akan menyempatkan makan di sini. Apalagi tempatnya seperti asik.
Keren sekali mbak Yusniar ini ya
Inimi mungkin dibilang , moveon!
Setelah gempa, langsung bangkit kembali, kemudian dirikan di tempat sendiri, ada bantuan chef bintang pula. Pantas direkomendasikan kak Tutut heheheh
Ulasannya lengkap banget kak
Suka dengan cara review nya,
Mau coba saran kak,, foto menu2 nya kurang banyak kak maunya ada foto tiap2 makanannya hehheheheh
Anyway betul ya mmg kebanyakan cafe heboh di awal, makassar jg sama kak, tempatnya ji bagus, tp makanannnya deh B aja , sudah gt mehong hahah.
Ini lucu imut dan segar ya venuenya .., asri ๐ betah deh nongki lama-lama sama kekuarga untuk begibung
Makasih rekomendasi cafenya, kak. Insya Allah kalo ke Lombok nanti, pengen cobain cafe ini. Tapi kakak yang temenin yaa.
Mataram, lombok adalah salah satu tempat yg menjadi wishlist kunjungan tp blum kesampaian.
Kafe Pitolas yg diulas Tutut ini sepertinya menarik utk dimasukkan ke tempat “must visit” nanti klo ke sana. Makasih y Tut.
Benar kak, booming kafe atau kantin seperti ini ramai di awal pembukaan kemudian sepi, fenomena yang merata di mana-mana, salah satunya ya itu tadi terlalu sibuk mikir aksesoris dan properti instagramable tapi lupa soal menu dan harga hahaha. Nice share ๐
pertama kali mendarat di Lombok, tempat makan apa coba yang pertama saya datangi? warung bakso! ๐
bedebah itu Safprada, masak saya dibawa ke warung bakso? untung di sana ada menu ayam taliwang, jadi saya pesan itu saja.
anyway, baru tahu begibung itu artinya makan bersama ya
jadi pengen makan burito dari Lombok nih, dan dessert silky puding klengkeng.
Paket lengkap ya selain desain cantik punya rasa enak dan murah. Yang kayak gini biasanya bikin betah dan dikunjungi berulang ulang.
Nasi goreng daging Bang Gak dan es campur naik kelas. Oke dicatet menu di atas yang menggiurkan di mata saya. Oh ya satu lagi yang palin penting nama tempat makannya. Pitoelas Canteen. Harus saya ingat nih kalau berkunjung ke Lombok . In syaa Allaah?
Ah ia kadang ada cafe yang tempatnya kece banget tapi rasanya gak banget, kalau di Makassar banyak yang kece dan enak sih tapi harganya jahat. Hehehe…
Duh adem banget ya lihat tanaman hijau itu. Banyak nyamuk gak ya kalau malam?
Saya kemudian jadi rindu ayam taliwang khas lombok. Selain pedasnya masih terngiang-ngiang, rasa enaknya tidak bisa dibandingkan dengan ayam2 taliwang yang di jual di daerah lain haha.
Semoga masih ada kafe-kafe cakep kayak gini tapi masih menjunjung tinggi kuliner tradisional daerahnya ๐
Tempay yang nyaman dan cantik dengan pilihan beragam makanan yang enak…. ahhhh saya juga pengen nyobain burito nyaaa hihihi… kebabnya orang meksiko
Homey banget ya tempatnya.
Kemarin ada rencana mau ke Lombok, eh gagal karena sesuatu hal.
Mudah-mudahan tahun ini terealisasi, barangkali bisa singgah ke Pitoelas Canteen
Mendadak haus pengen es campur. Jarang tuh yg ada silky pudingnya segala. Rasanya pasti nyessss banget di tenggorokan
Lokasinya enak banget ya strategis, biasanya bakal rame pengunjung, nih. Menunya juga variatif, ya, jadi yang datang bisa punya pilihan banyak.. Dan dari fotonya tampak enak semua.. ๐
.
Saya berharap bisa berkunjung ke Lombok apalagi di pitoleas canteen. Dan juga sekalian berjalan-jala di sana.
Saya berharap bisa berkunjung ke Lombok apalagi di pitoleas canteen. Dan juga sekalian berjalan-jala di sana.
Namanya pnuh kearifan lokal. Tapi tampilannya holiwud hahaha mantul
Asli enak-enak nih Kuliner di Pitoles Canteen, bisa sekalian buat bekal tatkala balik lagi ke rumah yah
Benar mb…kadang juga terjadi menu yang disajikan di tempat makan yang baru tu tidak punya kekhasan yang jadi unggulan. Jadi ya akhirnya ga bisa bertahan…tfs mb…
Namanya unik ya..Pitoelas artinya 17 dalam bahasa Jawa. Apa di sana juga sama?
Menunya keren dan kelihatan enak. Burgernya mahal juga 65,5 K harganya ..kek di resto besar. Tapi kalau rasa sepadan ya enggak masalah
Dari nama restonya ajah udah unik dan berkelas Mba, begitu masuk ke dalam restonya sontak suasana nyaman dan sejuk langsung terlihat. Ehmmm, melihat penampakan dan pemaparan Mba Andy soal rasa kayaknya nggak diragukan dan pastinya bikin pengunjung pengen balik lagi ya Mbaa.
Suasananya nyaman sekali mba, banyak tanaman jadi keliatannya adem. Nuansanya juga berasa homey nampaknya asyik untuk kumpul-kumpul sama teman/keluarga
Setuju. Banyak resto yang instagramable, tetapi hanya ramai di awal. Biasanya memang karena rasanya biasa aja. Makanya pada malas balik. Gak heran juga kalau masih banyak warung sederhana yang legendaris masih terus bertahan karena rasanya sudah gak diragukan.
Saya suka deh foto yang duduk di depan jendela itu. Berasa homy banget. Udah kayak makan bersama keluarga di teras rumah ๐
Itu seru banget meja yang dipohon itu, tempat makannya juga enak banget ini ya mbak tempatnya. Boleh juga disambangi jika nanti suatu saat aku main ke Lombok. Minumannya juga seger-seger banget ya itu, sluuurrrppppppp
Lombok bukan hanya ayam taliwang ternyata, hehehe
Tempatnya asyik ya Mbak. Adem dan ijo-ijo penuh tanaman. Makanannya tampaknya juga enak-enak ya Mbak….
Setuju banget, banyak orang yng mengesampingksn rasa dan lebih mengutamakan tampipan tempat makan. Harusnya fokus lebih ditekankan pada makanan, bukan suasana.
Oh ya, beberapa nama makanan dan minumannya unik. Mungkin menu lainnya bisa diberi nama yang unik juga, karena dari nama yg unik, orang bisa penasaran.
Es campurnya waduh…kelihatan seger dan gurih. Pakai es krim juga? Btw…kebab eh buritonya daging apa ya? Kenyang juga kayaknya…
Suasana restonya homy, bikin betah tuh. Bisa leyeh-leyeh di sofa…
Pitoelas canteennya instagramable banget yak. Kok eijk ngiler liat es silky pudingnya..
Bener mbak.. Saat ini banyak resto2 yang hanya mendesain tempatnya yang penting instagramable tapi ga mentingin rasa dari FnB yang disajikan. And true, itu ga bertahan lama.
Alamakjaaann menunya menggoda banget.. apalagi rasa dan harga dijamin cocok ya.. Bolehlah nih masuk list kalo pas ke Mataram..
Mantul bener canteen nya. Boleh nih kalau ke Lombok mau mampir
Tempatnya cakep!
Dari foto-fotonya kebayang deh Pitoelas Canteen ini adem.
Penampakan makanannya juga bagus banget. Kayaknya rasanya enak deh, kaya yang mbak ceritain.
Harganya juga masih wajar.
Paket lengkap nih untuk jadi tempat makan favorit.
Sekk sekk itu tempat makannya unik banget ya dan asri soale banyak tanaman juga. Btw liat es campur jadi ngiler banget deh hehe.
Dan aku sukses ngeces liat photo2nya mbak…duuh bikin ngiler semua. Kapan ya bisa balik lagi ke Lombok..kangen euuy. Pasti udah banyak perubahan ya..
siiipp banget infonya nih, kebetulan bulan april mau ke lombok, jadi, cus ahh
tahnks rekomendasinya mas