Kuliner Serabi Lezat dan Banyak Varian, Ya La Tansa Sorabi. Kuliner Serabi merupakan salah satu jenis penganan yang tetap eksis hingga kini. Bagaimana tidak, baik orang tua maupun yang muda samasama menggemarinya. Menggemari kue yang akrab dengan toping kelapa parut dan gula merah ini. Meski tergolong sebagai kue tradisional, namun lewat sejumlah inovasi maka lahirlah berbagai varian serabi. Seperti yang dilakukan oleh sejumlah anak muda Lombok yang tergabung dalam organisasi Inspiring Lombok, oleh mereka lahirlah sebuah usaha La Tansa Sorabi. Penasaran seperti apa menu serabi di sana? Berapa harganya? Bagaimana rasanya? Simak postingan berikut ya.
Setuju gak sih kalau serabi ini punya banyak versi. Lain daerah, lain pula ciri khas serabinya. Saya pernah beberapa kali mencoba kuliner serabi di Lombok. Ada yang ukurannya kecilkecil bisa langsung sekali makan, ada pula yang seukuran telapak tangan. Ada yang teksturnya lumayan alot, ada pula yang terlalu lembut. Saya gak tahu juga yaa bedakan, mana serabi Lombok, mana serabi Bandung yang dijual di Lombok. Pembedanya hanya di lidah saya saja rasanya. Sayangnya, hingga kini saya belum menemukan serabi yang pas lidah. Terakhir kali makan serabi yang enak tuh seingat saya yaa dulu banget, saat masih tinggal di Makassar.
La Tansa Sorabi dan Cerita Di Baliknya
Pertama Kali Mengenal La Tansa Sorabi
Sampai akhirnya sebulan yang lalu atau kapan ya. Saya lihat banyak yang posting story tentang opening sebuah usaha serabi bernama La Tansa Sorabi. Saya mulai tertarik, tapi sayangnya lokasi usaha tersebut cukup jauh dari rumah. Jadi yaa malas aja kalau ke daerah Sandik, Lombok Barat sana, hanya untuk membeli satu dua porsi serabi. Eh gak lama setelahnya kok pas banget lagi keluar cari sesuatu sama papanya Rani, sekalian deh berburu serabi yang sukses membuat saya penasaran beberapa hari terakhir.
Inspiring Lombok, Anak Muda Hebat di balik La Tansa Sorabi
Nama La Tansa Sorabi ini mengingatkan saya pada sebuah judul novel karya Nurul F. Huda yang saya baca bertahuntahun lalu, judulnya: La Tansa Male Cafe. Novel yang bercerita tentang sebuah kafe khusus ikhwan (lakilaki) yang selain menjadi tempat makan dan nongkrong. Juga di dalamnya sering ada kajian, pemutaran murottal, dan nasyid. Cara berdakwah dengan pendekatan ke anak muda sih intinya. Lain La Tansa Male Cafe, lain pula La Tansa Sorabi. Ya, La Tansa Sorabi memang hanya sebuah kontainer atau stand jualan berukuran kecil. Tapi ia berdiri dari tangantangan penuh semangat sejumlah anak muda yang menyebut dirinya Inspiring Lombok.
Baca Juga: Sanggar Seni Mas Permas dan Semangat Berkesenian Generasi Muda di Lombok
Inspiring Lombok adalah kumpulan alumni Pondok Modern Darussalam Gontor lulusan tahun 2018 yang berasal dari Lombok. Mereka gotong royong membangun usaha La Tansa Sorabi ini. Tiap orang berkontribusi dengan apa yang mereka bisa. Entah itu dana, sejumlah material, ide, maupun keahlian apa saja yang dimiliki. Ah kompak sekali. Oh ya, untuk menemukan resep kue serabi yang pas ini bahkan beberapa diantara mereka sampai belajar khusus selama berbulan-bulan di Bandung.
Kuliner Serabi Lezat dan Banyak Varian, Ya La Tansa Sorabi
Kuliner Serabi ala La Tansa Sorabi, Enak Gak sih?
Pertama kali cobain La Tansa Sorabi tuh saya gak mau pasang ekspektasi tinggi. Khawatir bakal kecewa soalnya. Jadi ya udah deh biasa saja. Oh ya, karena berangkat dari Mataram (lumayan jauh dari lokasi jualannya), saya DM dulu tuh akun instagram @latansa_sorabi supaya gak kehabisan. Beneran dong, setibanya di sana, stok adonan serabi sudah hampir habis. Untung punya saya sudah disimpankan. Hahaha. Jadi saya pesan varian apa saja? Untuk permulaan, saya pesan empat porsi. Varian mozzarella, original, tuna, dan cokelat keju. Dan..satu hal yang saya sesalkan saat pertama kali ke sana adalah: saya lupa bawa kamera sodara sodara! Huhuhu. Jadi foto yang ada di postingan ini adalah foto setelah beberapa kali ke sana yaa.
Oke, lanjut bahas serabinya. Rasanya gimana? Untung ekspektasi saya sejak awal biasa aja, gak muluk muluk, gak tinggi, karena ternyata SERABINYA ENAK! Mungkin ini serabi terenak yang pernah saya rasa. Bukan tentang topingnya ya, serabi originalnya aja udah enak euy. Makin yakin kalau saya gak salah rasa, setelah sampai rumah ibu saya pun cobain. Sebagai seseorang yang jago banget bikin kue ini itu dan lidahnya gak asal icip, La Tansa Sorabi ini lolos dong di lidah beliau. Accepted alias diterima. Ibu sampai langsung makan dua porsi sendiri, serabinya dicocol pakai gula merah cair yang ada di rumah. Yups, beliau makan serabi original dan serabi tuna yang udah disingkirkan semua toppingnya. Wkwkwkwk. Kalau kata selebgram zaman now tuh: seenak ituuuu. Tapi gak sampai mau meninggal juga sih -_- Pokoknya serabinya, serabi banget. Ya iyalah, masa serabi rasa brownies?
Garing Bagian Pinggirnya, Super Lembut Bagian Tengahnya
Gimana ya membahasakan rasa kuliner serabi yang lezat. Gini nih, pinggirannya tuh enak. Crunchy (ceilah..crunchy..kriuk gitu maksudnya), ya pokoknya keringnya pas. Bukan gosong atau sampai kering banget loh ya. Nah bagian tengah serabinya tuh lembut. Bahkan kadang ada rasa semi semi lumer gitu di lidah. Padahal mah adonannya udah masak, bukan setengah matang juga. Ah enaklah pokoknya. Satu hal lagi yang saya suka dari serabinya La Tansa Sorabi adalah toppingnya itu yang nyatu banget sama base serabinya. Jadi gak sekadar topping. Misal nih ya, pesan varian Cokelat Keju. Saat serabinya masih setengah matang, ditabur deh itu cokelat tabur alias mesesnya di atas serabi. Nanti begitu matang, ya dikasih topping seperti biasa. Pada kebayang gak sih maksud saya?
La Tansa Sorabi, Dimasak Menggunakan Wajan Gerabah
Siapsiap bersabar menunggu pesanan kalau ke La Tansa Sorabi ya teman-teman, karena serabi di sini dimasak menggunakan wajan gerabah. Kalau mau cepat, bisa kontak dulu via WA maupun DM instagram. Jadi bisa dibuatkan memang sebelum kita tiba. Oh ya, mungkin karena dimasak menggunakan wajan gerabah, jadi serabi di sini pun punya cita rasa tersendiri. Melihat segala peralatan masak di stand jualannya ini, kelihatannya kayak anak-anak yang lagi pada main masak-masak aja nih. Hihihi. Meski dimasak menggunakan wajan gerabah, tapi apinya gak pakai kayu bakar maupun arang nih man teman. Melainkan udah modern, pakai api dari kompor gas. Gak papalah yaa, biar gak lebih lama lagi prosesnya. Walaupun saya masih penasaran juga, gimana ya rasanya kalau pakai api dari arang atau kayu bakar gitu?
Harga Serabi di La Tansa Sorabi
Berapa harga serabi di La Tansa Sorabi? Tergantung variannya, karena ada banyaaak banget! Untung yang manis, favorit saya tuh Chococrunch Kacang. Selain chococrunchnya pakai merk Goldenfil, enak euy! Gak kemanisan, cokelatnya terasa bener. Sedangkan yang asin, saya suka varian tuna ekstra mozzarella. Tenang aja, harga serabinya gak sampai 15ribu kok. Padahal ukurannya besar lho, seukuran telapak tangan. Langsung lep dimakan gitu bisa, disajikan di piring kecil makan sedikitsedikit pakai sendok pun bisa.
Kalau lihat daftar menu La Tansa Sorabi di atas, kira-kira varian mana nih ya yang bakal jadi favorit kalian?
—
La Tansa Sorabi
Jalan Pariwisata, Sandik, Lombok Barat.
Depan Praktik dr. Aan / seberang Esany Gallery
Buka setiap hari. Pukul 16.00 – 21.00/habis.
IG: @latansa_sorabi
Waaa banyak banget variannya. Kalau gak terlalu suka manis kaya aku, pilih yang asin bisa ya. Aku biasa makan serabi versi original. Penasaran jadinya
aku suka banget serabi kayak giniii apalagi ini banyak rasanyaaa. keliatan menggugah selera bangett kakk
Serabi… aku suka banget makanan satu ini, apalagi yang kering dan berasa banget
Hemmm nikmatnya. Keknya emak bakal kepincut sama rasa abon ayam dan abon daging deh. Gurihhh, tapi ini adanya cuma di Lombok sana ya? Huhuuuu jauh
Dan aku salah fokus dengan variannya dong. Kayaknya keinginan pelanggan terpenuhi deh di La Tansa Sorabi ini. Mau manis, pedes, gurih, asin tersedia sesuai selera. Dan tampilannya itu sungguh menggoda. Tak heran karena lahir dari semangat luar biasa anak-anak muda yang mendirikannya ya…Salut!
Kalo dimasak pake wajan gerabah, rasa serabinya kian otentik ya Mba
Duh, mupeng banget akuuuu
secara, serabi ini kuliner paporit bgt!!
Serapi ini emang makanan favorit banget. Tapi La Tonsa Sorabi kayaknya belum sampe Jawa tIMur ya.. kususnya Madiun. Memang yang paling enak serabi masaknya pakai wajan gerabah gitu. Rasanya juga nyes.
Selera saya tetap yang klasik. Suka serabi yang polos, trus disiram kuah kinca. Aduh itu enak bangeeee!. Tetapi, kalau sesekali cobain yang pakai toping, boleh juga.
Aku paling senang deh kalau serabi beraneka macam gini topingnya, karena dulu pernah makan serabi dengan berbagai macam toping di Bandung.
Ya ampuuun, foundernya itu lulusan 2018? Muda bangetttttt. Hebat euy, muda udah berwirausaha. BTW, saya penggemar berat surabi. Jadi ingat dulu pernah hunting surabi di Bogor, nemu yg enak di dekat Taman Sempur. Entah sekarang masih ada apa gak. Raos pisannnn.
Saya awalnya ga terlalu suka serabi. Karena makin ke sini ternyat makin variatif, lama-lama ngerasa enak juga ya serabi itu. Dan cukup dibuat penasaran sama serabi la tansa ini. Apalagi foundernya wirausahawan muda lulusan Gontor 😀 patut dicoba kalau ke Mataram nih
Kerennya anak-anak muda zaman now, ya. Aku suka kue serabi yang original, tapi di sini pun susah nyari kue serabi. Paling adanya tuh pas bulan Ramadhan aja dan rasanya juga belum tentu sesuai selera hehe.
Masya Allah inspiratif sekali para santri itu… Bisa punya ide buka usaha barengan gitu, semoga sukses ya aamiin.
Serabi emang sudah jd makanan Nusantara ya, emak buat sarapan ?
Variannya banyak ya Serabi La Tansa Sorabi ini. Jadi puas milihnya. Jadi pengen beli serabi deh.
Ya Allah, itu gambar serabinya membuat hati saya berdebar….
dan Ya Allah lagi, kok jauh sekali jualnya dari tempat saya…
Kalau ukuran serabinya sebesar telapak tangan bisa jadi pengganti waktu makan …kenyang, apalagi kalau garing di pinggir tapi super lembut di tengah…wah, mantull!
Kue serabi itu jajan pasar yang nikmat dan lezat. Dari kecil sampai sekarang saya selalu doyan makan serabi. Wah.. kalau ada serabi yang ada topingnya gitu mah tambah nikmat. Tapi di daerah saya belum ada serabi yang ada topingnya gitu. Huhuhu..
Kalau di Bandung namanya Surabi. Aku lumayan sering beli, sukanya original pakai kuah kinca. Tapi yang topingnya banyak kayak La Tansa Sorabi juga suka. Penasaran sama rasa daging gulai.
Btw harga serabi di Lombok dan Bandung sama aja ternyata. Standard-nya memang segitu ya. Hehe.
There is Serabi the same with at Bengkulu. and there is your post make me remember about serabi. i be hungry soon. Thank for your sharing
Ga kepikiran serabi dikasih toping kekinian begini. Duh kalau dekat mau pesan oreo sama stroberi. hahahaha
Kreatif banget nih!
Aduh sorabinya bikin ngiler banget deh huhu jadi inget sorabi di kampung yang pakai oncom itu hehe. Btw keren banget ya anak muda dan punya bisnis kaya gini, semoga laris manis dan buka cabang di berbagai daerah.
banyak banget itu varian serabi nya ya kak, jadi pembeli bisa tambah bingung mo beli yang mana, hehehe.
Variasi banyak ini bagus sih buat usaha makanan biar lidah pembeli ga bosen rasa itu lagi itu lagi. Saya aja penasaran sama rasa serabi asin yang tuna ekstra mozarella nya. Semoga cabang La Tansa Sorabi makin banyak yaaa kak.
Serabiny inovasinya keren Banyak Varian, terutama topingnya y yg bikin Menarik , serabi La Tansa Sorabi.namanya Juga unik bikin org mau coba ini
Surabi ini memang nostalgia banget rasanyaa…
Aku sukanya Serabi Notosuman yang di Solo.
Malah Surabi Bandung, belum pernah, hiiks~
Kalau ke Lombok, cobain Sorabi La Tansa.
**namanya islami banget yaa..
Saya suka serabi dengan toping pisang dan keju, yang coklat juga suka hihihi
Selama ini baru nyobain Surabi Bandung dan Serabi Notosuman dari Solo. Nanti kalau ke Lombok, mau nyobain La Tansa sorabi
Wah ga sangka di Lombok ada ya mba yang jual kira aku ya sekitar Bandung aja yang jual serabi dengan aneka topping nih duh jd kangen kan
Aku kok jadi pengeeen cobain iniii. Pasti enak karena toppingnya banyak banget variannya
woww.. kulinernya unik nih.. variannya juga banyak ya… kalo ke lombok wajib cobain kayaknya hehe
Namanya unik La Tansa Sorabi. Tapi melihat varian yang ditawarkan, hm bikin ngiler. Saya sukanya sorabi yang asin, pasti endolita deh. Oh yah kapan hari saya membaca bahwa semua makanan yang dimasak dengan gurabi lebih sehat dibanding dengan masak dengan panci aluminium dan sejenisnya. Wallahualam
Sama ya dengan di Jawa sini, serabinya dimasak menggunakan peralatan gerabah. Tapi makin banyak juga sih yang modifikasi, masaknya menggunakan loyang juga ada. Rasanya tapi beda deh klo ga menggunakan gerabah.
Aaah jauh aja di lombok. Saya suka nih serabi bandung. Dulu di depok ada langgsan dan terkenal enaknya. Sayang jauh. Jadi mau pesen serabi deh.