Harapan Terbesar untuk Blog andyhardiyanti.com

Harapan Terbesar untuk Blog andyhardiyanti.com. Apa harapan terbesar untuk blog yang saat ini sedang teman-teman kelola? Tempat di mana kalian menuangkan pemikiran menjadi sebuah tulisan. Juga belajar menulis dan membaca, dua aktivitas yang mungkin kini sudah jarang orang lakukan. Kemudian, karena halaman blog, mau tidak mau, kita belajar untuk menjadi penulis yang baik. Blogger dengan postingan blog yang layak dibaca, yang membuat para pengunjungnya betah berlama-lama di sana, pun mendapatkan manfaat dari apa yang dibaca. Belakangan ini, ia (blog) dikenal sebagai salah satu jalan untuk meraup penghasilan. Untuk membuatnya lebih baik, lebih profesional, kita pun tak jarang rela menyewakannya rumah yang lebih layak. Tentu saja, ada lembar-lembar rupiah yang dibayarkan atas itu semua.

Semakin lama usia blog, seharusnya semakin banyak pula yang kita pelajari untuk menjadikannya lebih baik. Adalah tugas kita untuk membuatnya mudah diakses, tidak butuh waktu loading yang lama saat membukanya. Selayaknya rumah, blog mulai kita atur tampilannya. Agar membuat nyaman mata mereka yang bertamu di sana. Ya kan? Tak lupa kita bersihkan, dari segala komentar spam atau entah apapun sampah lainnya. Hal-hal yang membuatnya berat dan dirasa tak perlu ya disingkirkan saja. Ngeblog kini bukan sekadar menulis postingan dan berbalas komentar? Tidak juga, semuanya kembali pada si pemilik blog. Cukup dengan aktivitas tulis menulis, atau ingin lebih jauh mengurus printilan lainnya macam domain authority, spam score, bounce rate, dan lain-lain.

Harapan Terbesar untuk Blog andyhardiyanti.com

Suka Duka bersama Blog TLD

Jadi apa harapan terbesar saya untuk blog andyhardiyanti.com? Blog yang saya kelola sejak tahun 2011, tahun pertama saya merasakan yang namanya blog dengan Top Level Domain. Tahun kelahirannya selalu saya ingat, karena hadir di hari-hari sebelum lahirnya anak sulung saya, Sedja. Dalam perjalanannya, tentu ada suka dan duka. Ada saat di mana saya rajinnya minta ampun memposting tulisan. Bukan lagi one day one post, melainkan sehari bisa tayang beberapa tulisan. Namun ada pula saatnya, saya stuck. Buntu. Gak bisa menulis entah karena apa, parahnya lagi itu terjadi dalam waktu yang lama. Kadang saya geleng-geleng sendiri, ngapain aja saya kok bisa berbulan-bulan tanpa tulisan?

Iri juga kalau lihat blog teman yang selalu rutin diisi. Saya ingat, sesekali suami saya pasti akan mengingatkan: eh, kok blognya ndak diisi? coba lihat itu tahun kapan postingan terakhirnya. Atau komentar teman blogger lainnya: mbak, udah lama gak blogwalking? yuk yuk semangat… Padahal uang sewa domain dan hosting tetap harus dibayarkan, ealah kok blognya malah gak diapa-apakan. Ini antara gaya, mubazzir, dan malas, kok ya beda tipis?

Dear Blogku Tersayang…

Ada banyak sekali harapan yang selalu saya pikirkan. Tapi saat hendak ditulis begini, malah bingung mesti mulai dari mana. Duh.. yang pertama ini, sepertinya bukan harapan untukmu, melainkan untuk diri saya sendiri. Harapan semoga bisa konsisten menulis. Semoga niatan one day one post, seminggu setidaknya tiga postingan, atau bahkan yang penting dalam sebulan itu ada postingan, tidak sekadar tertanam dalam niat-terpatri dalam ucapan. Tetapi benar-benar terealisasikan. Nyatanya, bertahun-tahun sudah niatan itu. Namun roller coaster realisasinya. Hahahhaha.

Dear Blogku Tersayang, semoga postingan apapun yang tayang di sini bisa memberikan manfaat bagi siapa saja yang membacanya. Kalaupun tidak, setidaknya, jangan sampai membawa mudharat. Aih, sedih rasanya membayangkan jika ada tulisan yang tidak baik di sini. Umur tidak ada yang tahu sampai kapan, apa kabarnya apabila tulisan yang membawa mudharat itu kelak abadi sebagai dosa jariyah di sini? Hiiii..ngeri. Naudzubillah min dzalik… semoga tidak ada ya 🙂

Iya, umur memang tidak ada yang tahu sampai kapan. Setiap kali ada teman sesama blogger yang berpulang, saya selalu terpikir: bagaiman kelanjutan blognya? Apakah ia sudah menitip pesan pada seseorang untuk tetap melanjutkan segala biaya sewa? Ataukah ada orang yang dipercayanya untuk kemudian tetap melanjutkan pengelolaannya? termasuk melanjutkan dengan tulisan-tulisan yang baru. Dan banyak pikiran lain. Meski demikian, jujur saja, saya selalu rindu pada mereka yang sudah tiada. Beberapa kali, saya selalu menyempatkan diri membaca kembali postingan mereka. Sembari membayangkan bagaimana jika hal yang sama kelak terjadi pada saya?

Harapan Terbesar untuk Blog andyhardiyanti.com

Perihal mewariskan blog, memang penting untuk dipikirkan. Suatu saat kita bahas lagi ya 🙂 Kembali lagi pada harapan terbesar tadi, bahwa intinya ya seperti tagline blog ini. Mencatat, semoga bermanfaat. Dari segala yang saya catat, semoga ada manfaat yang bisa teman-teman pembaca dapatkan. Semoga pula bermanfaat bagi diri saya sendiri. Jadi kegiatan menulis saya di sini, selain menyenangkan, juga bukanlah hal yang sia-sia, bukan? Banyak pelajaran yang bisa diambil.

Nah, bagaimana dengan teman-teman? Apa harapan terbesar untuk blog yang kalian kelola?

Biasa dipanggil Andy. Pernah tinggal lama di Makassar dan sekarang di Mataram, Lombok. Ngeblog sejak 2007. Senang kulineran, staycation, kopdaran di cafe, browsing produk di toko online tapi gak beli, dan tentu saja...senang menulis :) Bisa dikontak di andyhardiyanti@gmail.com

1 Comment

  • Lidya 24 April 2021 at 12:21 pm

    Jadi mau diwariskan ke siapa blognya? Melow jadinya aku

    Reply

Leave a Comment