Pencapaian Tertinggi dan Rasa Syukur Tak Bertepi

Pencapaian Tertinggi dan Rasa Syukur Tak Bertepi. Dalam hidup setiap orang, pasti ada satu momen yang menurutnya wow banget. Umumnya, momen itulah yang dianggap sebagai pencapaian tertinggi. Atau bagaimana ketika seseorang mampu mengerjakan sesuatu yang menurutnya tidak mungkin dilakukan. Sesuatu yang baginya rumit, pun sulit. Tapi dengan segenap daya, upaya, dan keyakinannya, dilawannya segala pikiran tidak mampu itu. Pada titik tersebutlah, seseorang tiba di pencapaian tertingginya.

Ngomongin soal pencapaian tertinggi dalam hidup, tentu akan berbeda antara satu orang dengan orang lainnya. Ada kalanya kita sudah merasa wow atau wah dengan apa yang sudah dicapai. Akan tetapi bagi orang lain, capaian kita itu hanyalah sesuatu yang sederhana. Sesuatu yang sebenarnya sangat mudah diraih. Namun begitulah, sebab setiap orang berbeda. Poin pentingnya adalah bagaimana kita bisa senantiasa bersyukur, bahkan untuk hal-hal kecil sekali pun. Bersyukur. Mudah dilakukan, penting artinya, sayangnya sering kali dilupakan.

Pencapaian Tertinggi dan Rasa Syukur Tak Bertepi

Jadi momen apa yang menjadi pencapaian tertinggi dalam hidup saya hingga tiba di usia 30 tahun kini? Entahlah, di satu sisi, ada hal-hal yang membuat saya bangga sekali. Sesuatu yang awalnya saya pikir tidak bisa dikerjakan, namun ternyata bisa saya hadapi dengan baik. Di sisi lain, saya merasa pula, bahwa apa yang telah saya lakukan itu sungguh belum ada apa-apanya jika dibanding prestasi orang lain di luar sana. Masih ada banyak sekali cita-cita, atau momen yang terbayang dalam pikiran saya, yang hingga kini belum bisa saya wujudkan. Apakah dengan demikian bisa dibilang saya masih dalam perjalanan untuk sampai di pencapaian tertinggi?

Rasanya semakin dipikir, semakin bingung sendiri yaa. Padahal, berhasil menang lomba blog setelah lama mengalami kegagalan. Sungguh sudah membuat saya tiba di satu titik, yang bisa jadi adalah pencapaian tertinggi. Bukan juara pertama memang, hanya sebagai juara tiga. Hadiahnya bernilai besar? Oh tentu tidak juga, bahkan bisa dibilang nominalnya sama dengan nilai kerja sama satu tulisan pada umumnya. Tapi momen itu membuat saya bersyukur, membuat saya bangga. Saya membuktikan pada diri saya sendiri, juga pada orang-orang di luar sana. Bahwa saya tidak sekadar menyemarakkan sebuah lomba, lebih dari itu, saya bisa menorehkan nama blog ini sebagai salah satu pemenang. Tak apa, juara tiga. Tidak peduli, sekecil apapun nominal hadiahnya. Bagi saya, berhasil menang, setelah berkali-kali gagal, sudah menjadi sebuah hadiah yang sangat besar.

Senantiasa Bersyukur dan Giat Berusaha

Berbicara tentang pencapaian tertinggi dan rasa syukur, membuat saya teringat akan sebuah ayat:

Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu mengatakan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.” (Q.S Ibrahim, [14] : 7)

Bisa dikatakan, ketika kita tiba di satu pencapaian, lantas kita bersyukur. Maka Allah SWT akan membukakan jalan-jalan lainnya untuk menambah nikmat tersebut. Dengan bersyukur, dan tentunya giat berusaha, maka sesungguhnya kita sedang membuka jalan menuju pencapaian yang lebih tinggi. Saya pernah berada pada titik tersebut, saya lupa bersyukur. Apa saja yang saya dapatkan, rasanya selalu kurang. Saya benci pada keadaan, dan itulah kesalahan terbesar saya. Tidak ada rasa syukur sama sekali, baik dalam hati, apalagi yang terucap. Bagaimana Yang Maha Kuasa mau berbaik diri membukakan pintu-pintu rezeki lainnya? Sedang yang ada saja saat ini, tidak juga saya syukuri. Hiks.

Jadi begitulah teman-teman, apapun pencapaian tertinggi kalian, pastikan untuk tidak lupa bersyukur. Lihatlah siapapun nama-nama besar di luar sana, mereka yang suksesnya luar biasa. Baca dan cari tahu perjalanan hidupnya. Dapat dipastikan, mereka adalah sosok-sosok yang tidak pernah lupa, tidak jauh dari rasa bersyukur. Maka raihlah pencapaian tertinggi itu dengan tentu saja giat berusaha, pantang menyerah. Jangan lupa untuk selalu bersyukur atas apapun hasilnya.

Bagaimana dengan teman-teman, apa sih pencapaian tertinggi dalam hidup kalian?

Biasa dipanggil Andy. Pernah tinggal lama di Makassar dan sekarang di Mataram, Lombok. Ngeblog sejak 2007. Senang kulineran, staycation, kopdaran di cafe, browsing produk di toko online tapi gak beli, dan tentu saja...senang menulis :) Bisa dikontak di andyhardiyanti@gmail.com

14 Comments

  • Moch. Ferry 25 April 2021 at 7:11 pm

    Mengjngatkan kebiasaan bersyukur dan bersyukur, setiap kondisi.

    Reply
  • Wahid Priyono 25 April 2021 at 9:22 pm

    Pastinya setiap manusia punya dan pernah merasakan pencapaian tertinggi dalam hidupnya. Menang dalam lomba/pertandingan bisa menjadi pencapaian seseorang setelah beberapa kali mungkin kalah. Yang terpenting terus bersyukur aja supaya nikmat selalu ditambah. Suka saya dengan ayat Al-Quran surah Ibrahim di atas, “Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu mengatakan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.” (Q.S Ibrahim, [14] : 7)

    Reply
  • Nurul Sufitri 25 April 2021 at 11:58 pm

    Manusia memang wajib berdoa dan berusaha. Berikhtiar dalam setiap kegiatan apalagi menggapai cita2. Selalu bersyujur dengan apa yang sudah Allah berikan kepada kita baik saat baik maupun buruk.

    Reply
  • Ira Hamid 26 April 2021 at 3:02 am

    Saya nih kadang masih suka lupa bersyukur terhadap nikmat yang didapatkan. Padahal, besyukur bisa membuka pintu rezeki lebih lebar karena setiap kali kita beryukur, Dia akan menambah nikmatnya kepada kita

    Reply
  • annisatang 26 April 2021 at 7:13 am

    Pencapaian tertinggi saya apa ya? Kalau di dunia blog, saya sempat menjuarai juga kompetisi regional, tapi hanya satu kali. Pencapaian tertinggi saya sepertinya menjadi seorang ibu, karena sekarang status saya adalah ibu tunggal bagi kedua anak saya.

    Reply
  • Maria Soemitro 26 April 2021 at 7:46 am

    Saya pernah baca, harus menetapkan standar tinggi agar jika tak tercapai, perolehannya cukup tinggi
    daripada menetapkan targetrendah yang mudah dicapai.

    Reply
  • Annie Nugraha 26 April 2021 at 9:22 am

    MashaAllah. Bener banget. Senantiasa bersyukur adalah kunci pencapaian hidup yang paling hakiki. Karena semua apa yang kita dapatkan adalah hal terbaik bagi kita dan sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa

    Reply
  • nurulrahma 26 April 2021 at 1:51 pm

    Kontemplasi yg sungguh mantuul mba
    terima kasih udah share artikel ini
    memang kita kudu banyak bersyukur yak

    Reply
  • Fenni Bungsu 26 April 2021 at 3:23 pm

    Apa yang sudah kita capai sebenarnya tanpa disadari merupakan pencapaian tertinggi bila disertai rasa syukur. Karena dengan bersyukur makin mendekatkan diri lagi kepada-NYA

    Reply
  • Ratna Kirana 26 April 2021 at 3:43 pm

    Rasa syukur itu terdengar mudah padahal susah banget prosesnya lho, kadang pengen lebih lagi, padahal kalau sudah menemukan ini, perasaan lega dan tenang.

    Reply
  • Mia Yunita 26 April 2021 at 7:50 pm

    Pencapaian tertinggi saya sebenarnya berubah-ubah. Maksudnya kalo udah berhasil dicapai, artinya saya harus punya capaian yang lain. Gituu. Barusan sih, udah berasa waw banget nih, karena metaseo saya bisa minimal warning. Lanjut pencapaian tertinggi ya bisa naikin DA blog saya nih hehe, ya gak muluk-muluk, boleh deh 25. Aamiin.

    Reply
  • Retno Kusuma Wardani 26 April 2021 at 8:40 pm

    merasa belum melewati pencapaian tertinggi, tapi alhamdulillah aku bersyukur atas apa yang aku nikmati saat ini…

    Reply
  • Nanie 28 April 2021 at 5:11 am

    Alhamdulillah, bisa mengalahkan rasa malas untuk mulai rutin menulis lagi menjadi salah satu pencapaian juga menurutku, susahnyaaa menggerakkan badan duduk depan komputer. Sekalinya bisa, eh malah pi buka2 yang lain bukannya menulis wkwkwk

    Reply
  • Dwi Ananta 12 May 2021 at 1:04 am

    Kurasa aku pun belum sampai pada penjapaian tertinggi. Tapi apa target tertinggi yang kuinginkan ya? ?? sebagai orang yang tak punya ambisi, entahlah, pencapaian sederhana seperti tak mengamuk dan membentak anak sudah menjadi target sehari-hari ya patut disyukuri.

    Sukses terus ya mbak!

    Reply

Leave a Comment