Anak Kecanduan Gadget, Bagaimana Cara Mengatasinya? Pernah dihadapkan pada masalah anak kecanduan gadget? Bahkan sudah sampai di tahap: ya udah deh biarin aja. Pengen dilarang, kok ya mereka gak dengerin juga. Belum lagi kalau lingkungan sekitar, dari orangtuanya saja dulu, memang gak bisa lepas dari perangkat elektronik tersebut. Duh, ini sih saya dan suami ya. Dikit-dikit, si anak rewel pengen nonton channel youtube favoritnya, main game, atau bahkan sampai sudah tahu scrolling aneka konten di TikTok. Pada postingan ini saya mau berbagi pengalaman, sudut pandang saya sebagai seorang ibu dari dua orang anak perempuan yang pernah blas gak main hp, kemudian sempat (bisa dibilang) kecanduan, hingga di titik sekarang: main hp, laptop atau apapun itu boleh, tapi ada aturannya.
Tidak ada unit televisi di rumah menjadikan anak-anak sudah terbiasa tidak menyaksikan tayangan televisi. Mereka nonton tayangan tv itu saat di rumah nenek atau staycation di hotel saja. Itupun sekilas. Karena memang tidak ada tayangan yang seru ditonton, atau mungkin mereka sudah biasa tanpa tv. Saya pikir tidak adanya hubungan dengan tv berarti masalah telah selesai. Hahaha. Saya lupa bahwa kami (saya dan suami), keduanya adalah orang-orang yang bekerja dengan internet. Pekerjaannya tidak jauh-jauh dari ponsel pintar, laptop, PC, dan akses internet. Bagaimana mungkin anak-anak tidak berminat dan penasaran dengan hal-hal tersebut, kalau di rumah, mereka melihat aktivitas kami sepanjang hari?
Dampak Kecanduan Gagdet, Bahaya Gak sih?
Suatu hari, saya happy karena si sulung belum punya hp sendiri. Gak gabung di WAG kelasnya, karena memang belum punya kontak WA sendiri. Sampai pada suatu kondisi, di masa pandemi yang mengharuskan anak-anak mengikuti kegiatan belajar secara online. Ia mulai menggunakan perangkat ponsel pintar maupun laptop di rumah, masih milik kami sih. Dilanjutkan kesempatan beberapa bulan lalu untuk mengikuti Olimpiade Sains Nasional-Tingkat Kota/Kabupaten yang kebetulan masih berlangsung secara daring. Persiapannya luar biasa, koordinasi sama tim dari sekolah yang sama. Intinya, beberapa kali ia ke sekolah membawa hp. Mengingat saya sudah punya unit hp yang baru untuk kebutuhan kerjaan, akhir unit yang lama saya berikan padanya. Tentunya untuk keperluan koordinasi di WAG dan juga untuk dipakai olimpiade nanti.
Singkat cerita, keasyikanlah dia dengan hp yang bisa dikatakan sudah jadi miliknya sendiri. Sampai pada bablas, si kakak beserta adiknya udah menginstal aplikasi game (aman sih, saya biasa memainkan juga) dan keasyikan memainkannya. Kadang lupa waktu karena ngegame terus dan nonton video anak di YouTube. Belum lagi kalau sudah sibuk chat dengan teman-temannya via WA, yang padahal besok juga di sekolah mereka akan bertemu. Huaaa.. kembalikan anak-anakku yang dulu. Lah, emang dampaknya apa?
Tidak Kenal Waktu, Jadi Gampang Capek
Rasanya tiap ada waktu luang, sepulang sekolah misalnya, ya langsung cari hp. Bahkan komunikasi sama saya aja lho, yang cuma beda kamar, sempat tuh pakai hp. Kadang mereka kelelahan, tapi lelah yang berbeda dibanding saat mereka crafting. Benar-benar definisi waktu terbuang percuma. Belum lagi pertengkaran kecil karena rebutan hp diantara keduanya. Hadeuuuh..
Jadi Lupa pada Hobi yang Biasa Dilakukan
Sebelumnya, si kakak tuh doyan banget membaca buku. Kegemarannya dalam membaca, jauh lebih baik dari saya. Istilahnya, saya gemar membeli buku bacaan keluaran terbaru, anak saya yang gemar membacanya. Tapi sejak kenal hp dan pegang sendiri, bukunya udah gak dipegang lagi. Apalagi sampai mau crafting atau sekadar mewarnai gambar. Si adek pun jadi ikut-ikutan demikian.
Gadget Tidak Selalu Berdampak Buruk
Namanya juga dampak ya, ada dampak positif ada pula yang negatif. Jadi gadget itu tidak selalu berdampak buruk lho. Tergantung pada kita, dapat bijak menggunakannya dan memanfaatkan dengan baik atau tidak. Misalnya yang gemar dan fokus menggunakan gadget untuk bermain game e-sport, mungkin bisa jadi atlet ke depannya. Senang bermain game, dan penasaran akan hal yang membangun sampai game tersebut tercipta, bisa jadi di masa yang akan datang ia menekuni dunia programming.
Mengatasi Anak Kecanduan Gadget
Sadar diri saya pribadi pun gak bisa lepas dari gadget. Entah itu saat urus kerjaan, maupun refreshing kala cari ide atau mumet sama kerjaan yang belum kelar. Saya jadi mikir strategi, gimana sih biar anak-anak ya tahu orangtuanya kerja gini, tapi mereka gak usah kek gini juga. Egois ya jatuhnya? Wkwkwk. Pokoknya gitu. Alhamdulillah sejauh ini berhasil, dengan cara-cara berikut.
Siapkan Kondisi Belajar dan Fasilitas yang Mereka Gemari
Pada dasarnya, kedua anak saya, Rani dan Tita itu gemar sekali berkarya. Bikin-bikin karya, handcrafting lah istilahnya. Entah ini bikin papan ucapan, celengan, tempat tisu, atau yang lainnya. Gak jauh-jauh dari aktivitas membuat sketsa, menggunting, menempel, dan mewarnai. Mereka juga senang bermain peran, entah itu bikin warung ala ala (ada produk, terus siapa bertindak jadi penjual, siapa jadi pembeli). Akhirnya, saya bangun kembali suasana/kondisi tersebut. Saya satukan berbagai peralatan yang dibutuhkan, beli yang belum ada, pokoknya sampai akhirnya setiap mereka lihat barang-barang tersebut, yang terpikir ya berkarya.
Ini berlaku juga pada kegiatan membaca buku, ya. Saya buat satu sudut, jejer buku bacaan di situ, juga playmat di dekatnya. Sesekali saya ajak ke luar rumah, ke tempat peminjaman buku, biar mereka punya referensi bacaan lain. Masya Allah, berhasil!
Terapkan Aturan Penggunaan Gadget
Ini harusnya masuk poin pertama sih. Mengingat udah gak ada kegiatan olimpiade lagi, jadi si kakak gak butuh-butuh amat pakai hp ini. Jadi ya sepenuhnya udah saya yang pegang lagi. Sesekali dia memang butuh, kalau saya ke luar kota atau dia lagi nginap di rumah nenek. Maka ya ditegaskan di awal, hp hanya untuk komunikasi dengan orangtua. Tidak ada main game maupun nonton video kecuali sudah diizinkan. Di awal, saya kasih semacam challenge, kalau tahan seminggu tidak main hp (hp siapapun itu), nanti dapat reward cash sekian. Mereka tertarik, kemudian saya sampaikan lagi, rewardnya nambah sekian (sebenarnya gak banyak) kalau aturannya dipatuhi selamanya. Alhamdulillah, sejauh ini, lagi-lagi berhasil. Bisa dibilang, mereka udah lupa sama gadget. Main game mungkin hanya sekali seminggu. Itu pun durasinya tak lama.
Gadget Bisa Dipakai Anak Berkarya dan Belajar? Bisa dong!
Ih, gak boleh gitu..ini udah zaman teknologi, ntar malah anaknya gaptek!
Oh tenang saja, saya hanya mengatasi kecanduannya. Sejauh ini, si kakak dan adek pun tetap belajar, dari apa yang dilakukan oleh ayah dan ibunya. Dia melihat saya memanfaatkan Canva untuk membuat desain grafis pendukung di halaman blog, e-flyer, konten media sosial, atau yang lainnya. Mereka melihat pula bagaimana saya mendapatkan pekerjaan dari membuat ulasan tentang game yang saya diminta mencoba memainkannya. Dari sana, saya sekaligus mengajarkan mereka. Bagaimana memanfaatkan hp, laptop, dan akses internet dengan baik. Si kakak jadi belajar mendesain di Canva, edit foto aplikasi bawaan hp, main game (iya, kami tetap bermain game) mengikuti trik yang saya ajarkan. Seseru itu!
Alhamdulillah bisa memanfaatkan internet dengan baik, tentunya dengan didukung perangkat yang juga mumpuni. Untuk koneksi internet tanpa batas tersebut, jadi terbantu sama produk baru dari XL yang namanya HKMXLSatuLiteUnlimited. Produk baru dari XL dan dari brand modem HKM ini mendukung akses internet rumah super cepat unlimited, dan kuota hp besar untuk sekeluarga. Wow, kami banget kan? Saya dan papanya butuh untuk bekerja, anak-anak pun (dalam pengawasan) tetap bisa menggunakannya untuk berkarya dan belajar. Entah itu dari game online, aplikasi desain, atau lainnya.
Modem Canggih dari HKM untuk Internet Cepat dari XL Satu Lite Unlimited
Untuk mendukung berbagai aktivitas berinternet sekeluarga, produk XL Satu Lite Unlimited sudah dibekali dengan dua jenis modem yang dikeluarkan oleh brand modem HKM, yaitu modem HKM N401 dan HKM N601. Keduanya, meski disebut-sebut menawarkan akses internet rumah super cepat unlimited, tapi bisa lho digunakan di mana saja, tidak harus di rumah. Sejauh masih tersedia akses untuk terhubung ke sumber aliran listrik, karena modem mesti dicolok.
Kemudian, untuk diketahui bahwa jaringan lite yang dimaksud merupakan layanan internet rumah super cepat dengan menggunakan teknologi wireless broadband dan kuota HP untuk sekeluarga. Lite dikenal sangat mudah digunakan dan mempunyai jangkauan di seluruh Indonesia
HKM N401 XL Satu Lite Family
Merupakan produk internet rumah super cepat Unlimited FUP hingga 120GB, dengan kecepatan 512KBps setelah FUP habis. Ditambah kuota bersama hingga 50GB untuk sekeluarga. Paket ini didukung akses internet 4G Cat 4, kecepatan download/DL~150MBps dan upload/UL~50MBps, koneksi hingga 32 pengguna, WiFi 2.4 GHz, Port LAN 2X LAN port 100MBps. Oh ya, sudah unlock all operator juga ya.
Lantas berapa harga produk HKM N401 XL Satu Lite Family ini? Dengan biaya sebesar 599rb, teman-teman sudah bisa mendapatkan akses internet rumah super cepat unlimited dan kuota hp besar untuk sekeluarga. Bisa digunakan bersama hingga oleh 4 nomor XL yang didaftarkan, hingga gratis nelpon ke semua nomor XL dan AXIS sepuasnya, dan benefit lainnya. Ukuran modem HKM N401 yang terbilang kecil yaitu 135 mm x 112.5 x 46 mm membuatnya simpel dan mudah untuk dibawa bepergian.
HKM N601 XL Satu Lite Ultimate
Butuh untuk pekerjaan yang lebih berat dan penggunaan lebih banyak? Produk HKM N601 XL Satu Lite Ultimate jawabannya. Modem berukuran 101 mm x 126 mm x 36 mm ini terbilang ramping, namun punya jangkauan area yang kuat untuk jarak 100 m tanpa ada hambatan. Tidak main-main, menawarkan internet rumah super cepat Unlimited FUP hingga 300GB, dengan kecepatan 1MBps setelah FUP habis. Ditambah kuota bersama hingga 100GB untuk sekeluarga. Paket ini didukung akses internet 4G Cat 4, kecepatan download/DL~300MBps dan upload/UL~150MBps, koneksi hingga 64 pengguna, WiFi 2.4 GHz dan 5 GHz, Port LAN 4X LAN port 100MBps. Seperti modem sebelumnya, HKM N601 pun sudah unlock all operator.
Bayangkan, dengan kemudahan dan besarnya akses internet yang diberikan, produk HKM N601 XL Satu Lite Ultimate dibanderol dengan harga 1.099rb, 1jt seratus kurang seribu! Kalau tinggal di kosan, bisa kongsian tuh, pakai rame-rame! Hahahaha. Harga segitu sudah bisa mendapatkan akses internet rumah super cepat unlimited dan kuota hp besar untuk sekeluarga. Bisa digunakan bersama hingga oleh 4 nomor XL yang didaftarkan, hingga gratis nelpon ke semua nomor XL dan AXIS sepuasnya, dan benefit lainnya. Cihuy gak! Nggak ada alasan lagi untuk malas bekerja dan berkarya ya..
–
Produk baru dari XL, HKMXLSatuLiteUnlimited, sudah bisa teman-teman beli di berbagai marketplace di Indonesia, seperti Tokopedia, Shopee, dan lainnya. Jadi, sudah siap memanfaatkan teknologi yang ada dengan baik? Siap mengajak anak-anak berkarya dan belajar dengan akses internet rumah super cepat?
Aku pernah liat anak2 yg kecanduan game, sampe akhirnya ga bisa lepas, dan jadi bringas ke ortu atau orang lain mba. Video anak bule sih. Sereem sih.
Makanya dulu pas pertama kali izinin anak2 pegang hp, itu memang langsung aku bikin aturan. Hanya bisa weekend. Itu pun beberapa jam, trus mata harus istirahat, baru bisa main lagi.
Mungkin Krn dr awal udah dibikin aturan, jadi mereka paham, kalo gadget ga bisa dipake tiap saat. Syukurnya mereka nurut sih.
Dan bener, untuk ngalihin, bisa banget sambil anak2 diajak kegiatan yg lain. Kedua anakku kebetulan suka renang. Makanya mereka aku les in renang. Jadi setidaknya pulang sekolah ttp ada kegiatan 😁
Wah ada modem internet baru yaa dr XL. Baru tau. Aku udh pake provider lain sih di rumah, tapi suami kebetulan kartunya juga XL . Tapi yg kartu biasa. Aku ngerasain sonfar bagus juga sinyalnya, soalnya aku suka nebeng tethering kalo sedang di luar 😄
Kalau liat anak anak ga pernah lepas dari gadget jadi sedih, kayak kecanduan gitu. Apalagi kalau ditambah sama nilai sekolahnya yang ikutan turun
tapi kalau penggunaannya masih imbang dan bisa berdampak positif, nah ini baru keren
aku pake XL, tapi belum cobain modemnya, boleh juga sih ini modemnya dicobain, aku pecinta XL hahaha