
sumber foto: dokpri
Potensi Sorgum yang Membuat Terkagum-kagum. Mungkin belum banyak yang mengetahui sumber pangan yang satu ini, tapi nyatanya, ada banyak sekali potensi sorgum. Sorgum atau garai (Sorghum spp.), Cantel (dalam Bahasa Jawa), Beleleng (dalam Bahasa Sasak) adalah tanaman serbaguna yang dapat digunakan sebagai sumber pangan, pakan ternak hingga bahan baku industri. Saya pribadi sudah beberapa tahun belakangan ini membaca penghargaan-penghargaan yang didapatkan oleh individu atas kerja keras mereka mempopulerkan tanaman serbaguna yang digadang-gadang dapat menggantikan bahan makanan pokok nasi yang biasa kita santap. Tapi baru tahu bahwa ternyata sorgum sekeren itu, dan di Lombok, tepatnya Kota Mataram, sudah ada sosok yang mempopulerkannya.
Berawal dari rasa penasaran saya melihat nama produk Yant Sorghum milik Mbak Nur Rahmi Yanti, sosok perempuan yang masuk daftar pemenang SATU Indonesia Awards, lebih spesifik lagi sebagai Penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards atau SIA 2017 Tingkat Provinsi. Wah, enam tahun berlalu sejak Mbak Yanti menerima penghargaan, baru kemudian di tahun 2023 ini saya tahu CV. Yant Sorghum Indonesia memiliki aneka produk turunan sorgum yang pastinya memiliki banyak keunggulan. Ah, potensi sorgum memang tidak main-main!
Produk Lokal dengan Cita Rasa dan Kualitas yang Menjual
Meski belum begitu mengenal sosoknya, pada sebuah kesempatan Workshop Enterpreneurship dalam rangka HUT ke-30 Kota Mataram yang digelar oleh Pemerintah Kota Mataram dengan dukungan dari ASTRA, khususnya SIA NTB. Saya dan para peserta lainnya berkesempatan mencoba aneka produk unggulan binaan ASTRA. Produk Yant Sorghum adalah salah satunya. Goodie bag berupa kemasan kardus tersebut berisikan produk Sorghum Cookies dan Stik Sorghum. Tidak menunggu lama, langsung saya santap dua jenis produk dalam kemasan tabung tersebut.
Wow! Rasanya tidak kalah dengan camilan berbahan dasar tepung terigu lainnya, padahal ini menggunakan sorgum! Kali pertama saya mencicip produk turunan dari tanaman yang dikenal sehat dan yaa..saya langsung dibuat jatuh cinta. Ingin rasanya lebih mengenal sosok di baliknya, Mbak Yanti, perempuan yang sempat saya sapa pada acara tadi.

sumber foto: dokpri.
Inspirasi Produk Pangan Sehat dan Ramah Lingkungan
Singkat cerita, tidak lama setelah perjumpaan saya dengan Mbak Yanti, saya kembali mendapatkan kesempatan untuk berbincang banyak hal. Meski dalam ruang webinar, namun kesempatan bersama sejumlah blogger Lombok ini tidak kami sia-siakan begitu saja. Dari obrolan selama sekitar 1 jam tersebut, saya akhirnya tahu bahwa basic pendidikan perempuan penerima Apresiasi SATU Indonesia Award Tingkat Provinsi tersebut adalah dari bidang pertanian. Wah, tidak heran ya dirinya begitu cinta dan tertarik dengan potensi sorgum sebagai bahan pangan kaya manfaat ini.
Potensi Sorgum, Bahan Pangan yang Baik untuk Kesehatan dan Lingkungan
Lantas mengapa sorgum dipilih sebagai bahan pangan yang diangkat oleh Mbak Yanti? Alasannya sederhana, karena ternyata seluruh bagian dari tanaman sorgum itu bisa dimanfaatkan. Bijinya bisa untuk bahan pangan, daun dan batang untuk sumber pangan ternak, batangnya untuk gula cair, dan masih banyak lagi. Hingga kini, perempuan inspiratif tersebut menuturkan, petani yang dibinanya sudah hampir ada di seluruh NTB, yakni di 4 kabupaten/kota yang ada di Lombok, serta di Pulau Sumbawa dalam waktu dekat. Tidak tanggung-tanggung, tanaman sorgum sudah dikembangkan di lahan seluas 500 hektar dengan melibatkan sejumlah 1.000 orang petani. Wow!
Sorgum atau garai (Sorghum spp.) memiliki sejumlah manfaat, diantaranya:
- Merupakan tanaman serealia yang kaya akan serat
- Gluten Free, sehingga aman bagi mereka yang alergi gluten
- Kaya kandungan niasin, thiamin, vitamin B6, juga zat besi, dan mangan
- Memiliki indeks glikemik yang rendah, sehingga dapat mengontrol kadar gula darah dalam tubuh
- Mampu menjaga kesehatan tulang dan meningkatkan kesehatan jantung
Di balik sejumlah keunggulannya tersebut, potensi sorgum yang kian menarik adalah karena disebut-sebut sebagai produk tanaman yang zero waste. Mengapa? Sebab tidak ada satu pun bagiannya yang terbuang. Sorgum pun tahan pada kondisi kekeringan, serta tidak memerlukan banyak air selama proses pertumbuhannya. Produktivitasnya juga tinggi, karena dalam satu kali tanam, dapat dipanen lebih dari satu kali.

sumber foto: dokpri
Dukungan Astra, Jadikan Yant Sorghum Dikenal di Berbagai Negara
Setelah di tahun 2017, Mbak Nur Rahmi Yanti menjadi penerima SATU Indonesia Awards Tingkat Provinsi, rupanya masih bersama sorgum, peluang-peluang lain berdatangan. Pengembangan sorgum dimulai pada tahun 2018 berkat adanya CSR dari SATU Indonesia Awards dan Astra. Dari bantuan itu, ia bisa mengembangkan berbagai produk turunan sorgum. Melalui Desa Sejahtera Astra Sorghum Lombok, pangsa pasarnya meluas di beberapa kota-kota besar Indonesia, mulai dari Jakarta hingga Medan. Bahkan ke sejumlah negara, diantaranya: Turki, Dubai, Jepang, dan masih banyak lagi. Dari modal awal yang didapatkannya kurang dari 20juta, hingga sekarang omset mencapai di atas 100juta perbulan. Adapun dukungan yang didapatkannya dari Astra, yakni: permodalan, pembinaan, hingga pengembangan sorgum.
Seperti halnya yang diharapkan Mbak Yanti, harapan saya dan rasanya teman-teman pembaca pun demikian. Semoga kelak, bahan pangan sehat nan ramah lingkungan bernama sorgum ini bisa lebih dikenal masyarakat dan mendapatkan perhatian dari pemerintah setempat. Bukan tidak mungkin, gaya hidup sehat dimulai dari penganan serealia yang satu ini bukan?
–
Referensi:
- Hasil wawancara via zoom bersama Mbak Yanti-Pemenang SATU Indonesia Awards Tingkat Provinsi Tahun 2017, pada 8 September 2023
- Product Catalog Yant Sorghum
- Dokumentasi pribadi
Pokoknya kalau ada produk gluten free dan sugar free, aku maju duluan. Sepenting itu. Berterimakasih sekali ada yg mau mengolah sorgum menjadi penganan yg ramah buat para penyintas anti gluten dan gula.
Eh jadi penasaran pengen coba deh mba. Udah beberapa tahun ini, sejak pandemi aku LBH milih cemilan yg sehat buat keluarga. Pernah denger sih ttg sorgum, tapi ga tahu banyak ttg produknya. Kalo bisa diolah untuk cemilan yg sama enaknya walo lbh sehat, ya malah bagus kan ?. Tenang mau KSH ke anak2