Sehari Penuh Inspirasi Bersama UKM Kuliner Binaan LPB Mataram

sehari penuh inspirasi

Sate Jamur, salah satu olahan jamur produksi Difiya Jamur

Sehari Penuh Inspirasi Bersama UKM Kuliner Binaan LPB Mataram. Usia kehamilan saya sudah memasuki trimester tiga kala itu, perut terlihat semakin besar dan hari perkiraan lahir kian dekat. Di masa seperti ini rasanya lebih tepat jika beristirahat di rumah. Tapi sebuah surat elektronik yang berisi ajakan untuk meliput sejumlah UKM kuliner di Mataram membuat saya menyimpan kembali keputusan beristirahat tersebut. Bagaimana saya mau menolak, ajakan tadi datang Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA). Sebuah yayasan yang didirikan oleh pendiri Astra, William Soeryadjaya, pada tahun 1980. Siapa yang tidak kenal Astra? Sebuah perusahaan multinasional yang bermarkas di Jakarta yang telah memberikan banyak sekali inspirasi kepada Indonesia selama 60 tahun perjalanannya.

Sehari Penuh Inspirasi Bersama UKM Kuliner Binaan LPB Mataram

sehari penuh inspirasi

LPB Mataram, salah satu cabang dari Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA)

Mengenal Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB) Mataram

Isi dari surat elektronik yang saya terima itu adalah ajakan untuk meliput sejumlah UKM kuliner binaan Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB) Mataram. Menariknya lagi, perjalanan tersebut akan kami lakukan bersama Bapak Henry C. Widjaja (Chairman YDBA) dan Ibu Lindrawati Angkawidjaja (Koordinator LPB Mataram). Saya membaca rundown kegiatan pada surel yang dikirimkan. Sepertinya akan melelahkan, karena kegiatan berlangsung dari pagi hingga sore hari. Ditambah lagi kondisi saya yang tengah hamil besar. Ah, tapi saya tidak berpikir panjang lagi. Sebuah pesan balasan berisi konfirmasi kesediaan untuk ikut hadir segera saya kirim. Ya, sebab kapan lagi kesempatan ini akan datang?

Adapun yang dimaksud dengan Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB) yaitu cabang dari Yayasan Dharma Bhati Astra (YDBA) yang salah satunya adalah LPB Mataram. Sementara LPB lain diantaranya berlokasi di Jakarta, Kutai Barat, Sidoarjo, Palembang, Kapuas Tengah, Tapin, Yogyakarta, Tegal, Paser, Pontianak dan Muara Enim. Tujuan didirikannya LPB tersebut tidak lain adalah untuk dapat melakukan pembinaan di sejumlah daerah. Sebab pihak YDBA menganggap bahwa pelatihan apapun yang diadakan, tentunya akan lebih efektif jika dibarengi dengan adanya pendampingan langsung di lapangan.

Baca Juga: YDBA Kembangkan Program Sektor Unggulan UKM Kuliner di Mataram

Beberapa waktu yang lalu, YDBA telah memulai atau melakukan kick off di sejumlah Lembaga Pengembangan Bisnis yang mereka kelola terkait apa yang menjadi sektor unggulan pada LPB tersebut. Dan LPB Mataram ditunjuk sebagai cabang YDBA yang akan mengembangkan sektor unggulan kuliner. Mau tahu saya mengunjungi UKM kuliner mana saja selama sehari tersebut? Simak yuk!

Kita’s Pizza, Pizza dengan Harga dan Rasa Kita-Kita

sehari penuh inspirasi

Aneka pizza kreasi Kita’s Pizza

Kreasi Pizza ala Indonesia

Perjalanan pertama saya dan tim yaitu menuju sebuah rumah di kawasan BTN Pagutan Permai, Mataram. Rumah tersebut adalah tempat diproduksi sebuah produk pizza dengan merek Kita’s Pizza. Pizza yang satu ini lain dari pizza-pizza yang pernah ada. Sebab harga dan rasanya sesuai dengan kita-kita. Begitu tiba di lokasi, sudah tersaji sejumlah pizza dengan topping yang berbeda-beda. Ada pizza ayam taliwang, pizza durian, pizza pisang dan masih banyak lagi.

Adalah Pipin Mutiawati, seorang wanita yang berada di balik kreasi Kita’s Pizza. 12 tahun yang lalu, ia bekerja di restoran sambil mengikuti suaminya yang tengah menempuh pendidikan di Australia. Di sana, pizza menjadi salah satu menu yang akrab baginya. Namun dari yang Pipit amati, rupanya keluarga dan kerabatnya masih belum bisa menikmati menu yang satu ini. Alasan utamanya adalah karena rasanya yang masih belum pas dengan selera lidah orang Indonesia. Dari sanalah, Pipit kemudian mulai mengkreasikan pizza dengan aneka topping yang menurutnya sesuai dengan lidah kita-kita.

sehari penuh inspirasi

Kita’s Pizza, dengan Pasta Mozzarellanya

Usaha Kuliner Pizza dan Pemanfaatan Bahan-Bahan Lokal

Sepintas, Kita’s Pizza terlihat serupa dengan produk pizza lainnya. Hanya berbeda pada penggunaan toppingnya. Namun jika kita mencicipinya langsung, maka perbedaannya akan jelas terasa. Pizza yang satu ini terasa lembut, empuk, bahkan mesti sudah tidak dalam keadaan panas/hangat lagi. Untuk hal tersebut, Bu Pipin membagikan rahasianya pada kami. Dimana keju mozzarella tidak langsung ditaburkannya seperti proses pembuatan pizza pada umumnya, melainkan beliau meracik terlebih dahulu mozzarella dengan sejumlah bahan lainnya hingga berbentuk pasta. Mozzarella berbentuk pasta tersebutlah yang kemudian diberikan pada bagian atas pizza, sebelum akhirnya pizza dipanggang.

Hal lain yang membuat saya salut dari usaha Kita’s Pizza ini adalah karena pemanfaatan bahan-bahan lokalnya. Bu Pipin memaparkan bahwa bahan-bahan baku yang digunakannya untuk membuat Kita’s Pizza seluruhnya berasal dari bahan lokal yang dibelinya di pasar tradisional. Untuk sayur dan buah, ia juga membelinya langsung dari para petani di daerah Sembalun. Di saat ramai, usaha kuliner yang dimulai dengan modal 3juta rupiah tersebut dapat mengerjakan orderan hingga 1000 loyang sehari dengan meraup keuntungan hingga 11juta rupiah dalam sebulan.

Difiya Jamur, Usaha Budidaya Jamur Tiram

sehari penuh inspirasi

Mengunjungi Difiya Jamur

Belajar Teknik Pengelolaan Usaha dari LPB Mataram

Dari BTN Pagutan Permai, kami melanjutkan perjalanan ke daerah Sandik, Lombok Barat. Tujuan kami adalah usaha pembudidayaan jamur tiram yang bernama Difiya Jamur. Usaha milik M. Hadiutama mencakup semua tahapan, mulai dari pembibitan murni hingga menjadi aneka olahan jamur. Hadiutama menjelaskan bahwa banyak pengusaha jamur tiram lainnya yang membeli bibit murni maupun bibit F1 padanya untuk kemudian melakukan budidaya jamur tiram sendiri.

M. Hadiutama mengakui bahwa LPB Mataram selaku cabang dari Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) telah berperan banyak dalam memajukan usahanya. Ia belajar tentang pengelolaan usaha melalui kegiatan pelatihan dan pendampingan dari Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB) Mataram. Dari sana pula, dirinya mengetahui tentang proses produksi yang memegang 5 prinsip atau biasa disebut 5R , yaitu: rapi, resik, rajin, rawat dan ringkas.

sehari penuh inspirasi

Henry C. Widjaja (Chairman YDBA) bersama M. Hadiutama (Pemilik Difiya Jamur) sedang memanen jamur tiram

Dimulai dari Pembibitan, Hingga Aneka Olahan Jamur Tiram

Selain pembibitan, usaha Difiya Jamur juga melayani penjualan jamur segar, baglog jamur, aneka olahan jamur serta pelatihan budidaya jamur. Untuk aneka olahan jamurnya sendiri, jamur tiram dapat diolah menjadi beberapa produk berikut, seperti: sate jamur, keripik jamur, dan masih banyak lagi. Beruntung sekali, di tempat tersebut saya dapat melihat langsung sejumlah proses. Diantaranya yaitu proses memanen jamur tiram dari sejumlah baglog jamur yang berada di lemari penempatannya, hingga proses pembuatan sate jamur.

Sate Jamur yang kami cicipi tersebut terasa sangat lezat, mungkin akan pas jika dimakan bersama lontong maupun nasi putih hangat. Kami bahkan tidak bisa membedakannya dengan rasa sate pada umumnya, bisa dibilang makan jamur tapi serasa makan daging. Tentu saja, sate jamur ini jauh lebih sehat dibanding sate-sate berprotein hewani yang biasa kita makan.

Makan Siang di RM Taliwang Kebon Radja

sehari penuh inspirasi

Menikmati sajian khas Lombok di RM. Taliwang Kebon Radja

UKM Binaan LPB Mataram yang Kini Kian Besar dan Ramai

Usai menikmati kuliner olahan jamur tiram, kegiatan dilanjutkan dengan makan siang. Bukan sembarang makan siang, karena lagi-lagi yang kami kunjungi adalah usaha kuliner binaan LPB Mataram. Sebuah rumah makan Taliwang di daerah Meninting, yang bernama RM Taliwang Kebon Radja. Suasananya sangat asri, dengan pemandangan pepohonan yang hijau, beberapa kolam ikan, serta sejumlah berugak yang menjadi tempat duduk para pengunjung.

Rombongan kami memilih untuk duduk di bagian dalam rumah makan. Sebab sedang turun hujan deras disertai petir pada waktu itu. Kami duduk menikmati sajian makanan khas Lombok di sebuah ruangan di lantai 2 yang terlihat lebih private. Ibu Lindrawati Angkawidjaja selaku Koordinator LPB Mataram menceritakan bahwa dulunya RM Taliwang Kebon Radja masih sangat sederhana. Belum besar dan seramai ini. Tapi dengan terus belajar dan berinovasi, maka rumah makan ini secara perlahan mulai mencapai kesuksesannya.

Aroma Kopi Rinjani sebagai Penutup Perjalanan Ini

sehari penuh inspirasi

Kopi bubuk Rinjani, produk andalan dari UD. Rinjani

UD. Rinjani, UKM Pemasok Kopi ke Hotel Bintang 5 di Lombok

Usai menikmati sajian makan siang berupa menu ayam taliwang di RM Taliwang Kebon Radja, perjalanan kami lanjutkan kembali. Hujan masih turun dengan derasnya, suara petir terdengar tidak kalah kerasnya. Tujuan kami selanjutnya adalah sebuah UKM kuliner bernama UD. Rinjani. UKM yang berlokasi di daerang Karang Baru, Mataram ini menghasilkan sejumlah produk, seperti: kopi, keripik dan aneka sambal. Namun yang paling dikenal adalah produk kopinya, yang akrab dengan nama Kopi Rinjani.

Hj.Nurwardaini selaku pemilik UD. Rinjani menuturkan bahwa di sini kopi masih diolah secara tradisional. Sehingga memiliki cita rasa yang khas. Selain kopi bubuk asli, tersedia pula olahan kopi lainnya, seperti: kopi jahe dan kopi rumput laut. Untuk kopi bubuknya sendiri, UD. Rinjani telah menjadi pemasok kebutuhan kopi bagi sebuah hotel bintang 5 yang ada di Lombok.

sehari penuh inspirasi

Ibu Hj Nurwardaini (Pemilik UD. Rinjani) sedang berdiskusi dengan Bapak Henry C. Widjaja (Chairman YDBA)

Manajemen Bisnis yang Baik, Kunci Sukses Sebuah Usaha

Menurut Ibu Hj Nurwardaini, dalam membangun sebuah usaha penting bagi pemiliknya untuk memiliki pengetahuan manajemen bisnis yang baik. Ya, sebuah usaha yang baik tidak hanya berbicara tentang modal dan produksi. Dirinya bersyukur karena berkesempatan mendapatkan pelatihan dan pendampingan dari LPB Mataram, yang berada di bawah naungan Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA). Dari sana, peluang-peluang UD. Rinjani semakin terbuka lebar, mulai dari mengikuti berbagai pameran hingga menerima sejumlah penghargaan.

Peran Besar Yayasan Dharma Bhakti Astra pada Mitranya

sehari penuh inspirasi

sumber: ydba.astra.co.id

Mulai dari Pelatihan dan Pendampingan, Hingga Diberangkatkan Belajar ke Luar Negeri

Perjalanan mengunjungi beberapa UKM kuliner binaan LPB Mataram ini membuat saya semakin terkagum-kagum dengan apa yang telah dilakukan oleh PT. Astra International Tbk, khususnya Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA). LPB Mataram, sebagai cabang dari YDBA telah berperan besar dalam menjadikan UKM yang ada di Lombok lebih baik lagi. Mereka, para pengelola UKM tersebut dapat belajar tentang cara produksi yang berprinsip pada 5R (rapi, resik, rajin, rawat dan ringkas), serta mengikuti sejumlah pelatihan dan pendampingan. Belum lagi kesempatan bagi para mitra UKM untuk mengikuti sejumlah training yang diselenggarakan di luar negeri. Kesemuanya itu diberikan oleh YDBA sebagai peran sertanya dalam meningkatkan kualitas UKM di Indonesia.

Belajar dari Filosofi: Berikan Kail, Bukan Ikan

Menariknya, YDBA tidak pernah memberikan bantuan berupa dana terhadap para mitranya. Ya, yayasan yang satu ini berbekal pada sebuah filosofi yaitu “berikan kail, bukan ikan”. Itulah mengapa YDBA yang dipimpin oleh Henry C. Widjaja tersebut dalam menjalankan programnya selalu berfokus pada pembinaan. Sebagaimana operating values-nya yaitu: Compassionate, Adaptive, Responsible dan Excellent atau yang biasa disingkat menjadi CARE. Dengan demikian, YDBA senantiasa memberikan pelatihan dan pendampingan kepada para pemilik UKM untuk dapat “naik kelas” dan mampu mencapai kemandiriannya masing-masing.

Maka benar sudah prinsip filosofi tadi. Dimana jika diberikan ikan, maka seseorang hanya dapat bertahan saat itu saja. Akan tetapi jika diberikan kail, seseorang akan dapat terus berusaha untuk mendapatkan ikan kapanpun ia membutuhkannya.

Saya merasa beruntung bisa menjadi bagian pada perjalanan sehari penuh inspirasi tersebut. Melihat langsung bagaimana PT. Astra International Tbk dalam hal ini lewat pengelolaan oleh Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA), memberikan sumbangsihnya pada negeri. Perjalanan 60 tahun Astra yang menginspirasi tentu bukanlah perjalanan yang singkat, maka sudah seharusnyalah diapresiasi oleh semua pihak. Harapan saya, semoga kedepannya Astra semakin lebih baik sehingga dapat terus menginspirasi negeri dengan program-program yang dilaksanakannya.

Tulisan ini, saya dedikasikan sebagai ucapan terima kasih saya atas apa yang telah dilakukan oleh LPB Mataram-Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) terhadap kemajuan dan kesuksesan UKM-UKM binaannya di Lombok. Teruslah menginspirasi, Astra!

Biasa dipanggil Andy. Pernah tinggal lama di Makassar dan sekarang di Mataram, Lombok. Ngeblog sejak 2007. Senang kulineran, staycation, kopdaran di cafe, browsing produk di toko online tapi gak beli, dan tentu saja...senang menulis :) Bisa dikontak di andyhardiyanti@gmail.com

25 Comments

  • Lidha 19 December 2017 at 6:00 am

    waw perjalanannnya bener2 menginspirasi, kenyang sempurna 😀
    “Berikan kail, bukan ikan” bagus, bagus, mendidik sekali membuat manusia bertindak produktif 🙂
    Keren tulisannya mbak

    Reply
  • didik 19 December 2017 at 11:01 am

    Semakin banyak usaha yang kreatif…. Smakin maju dan berinovatif 🙂

    Reply
  • Munasyaroh Fadhilah 19 December 2017 at 1:08 pm

    Pengen ngincip masakan jamurnya, kalau pizza gak begitu tertarik

    Reply
  • Ratri Anugrah 19 December 2017 at 2:26 pm

    Pizzaaaaaa… Aku suka pizza, Mbak. Tergiur sekali sama fotonya.

    Reply
  • Nchie Hanie 19 December 2017 at 2:57 pm

    Bener2 acara yang menginspirasi ya Andy..
    Jadi seruu, baca cerita perjalanannya gagal pokus karena aroma kopinya. Waah ada kopi rumput laut? penasaran gimana rasanya yaa

    Reply
  • Okti 19 December 2017 at 3:06 pm

    Iya bener mbak pemberdayaan kalau tidak ada pendampingan malah jadi seperti jalan buntu. Semarak di awal, padam akhirnya.

    Berharap di Cianjur ada pendampingan semacam ini.

    Reply
  • April Hamsa 19 December 2017 at 11:41 pm

    Seneng ya ada lembaga yang membina UKM2 di sana. Kalau misalnya di sana banyak lapangan pekerjaan maka enggak akan ada lagi yang pindah ke luar Lombok, ke Jakarta misalnya, utk mencari lapangan pekerjaan. Moga sukses 😀
    TFS

    Reply
  • Latifika Sumanti 20 December 2017 at 12:26 am

    Bagus banget ada lembaga yang bisa menaungi usaha kecil rakyat ya, mengolah kekayaan alam, mendayagunakan SDMnya, mengurangi ketergantungan thd “harapan menjadi PNS”. Coba yang kaya gini tersebar di penjuru Indonesia ya, insyaa Alloh ga ada pengangguran asal dibina benar-benar

    Reply
  • Noe 20 December 2017 at 4:39 am

    Waw, liat pizza aku lgsung laper. Wkwkwk. Btw, bagus bgt deh itu lembaga yg menaungi UKM, jd mendorong orang utk kreatif dan produktif.

    Reply
  • Anindita Ayu Prastiwi 20 December 2017 at 5:39 am

    Program Astra untuk mengangkat UKM memang patut diajukan jempol. Keren!

    Reply
  • MeriskaPW 20 December 2017 at 11:23 pm

    Kopi rinjaninya pengeeen.. etapi ayam taliwangnya juga, ya ampun kangen banget sama kuliner lombok.

    Reply
  • bedelhoki 21 December 2017 at 1:02 am

    asek…. ini nih artikel yang ditunggu-tunggu ^_^
    mantap mbaksist, smoga di kesempatan berikutnya ane diajak, amin amin

    Reply
  • Nova DW 27 December 2017 at 4:40 pm

    Acaranya memang benar-benar menginspirasi. Semakin banyak pihak yang mendukung kegiatan UKM agar terus maju. Salut ^^

    Reply
  • Helena 27 December 2017 at 5:22 pm

    Seneng deh baca tentang perkembangan UKM di Indonesia. Mereka ini meski omzet kecil tapi penggerak perekonomian. Inovasinya juga bagus-bagus.

    Reply
  • Nyi Penengah Dewanti 27 December 2017 at 5:58 pm

    bangga banget dengan kegiatan macam ini.

    Reply
  • Dian Safitri 28 December 2017 at 12:48 am

    Acaranya emang bagus dan bikin ngiler ya, Mbak. Pantes sampai dibela-belain hadir padahal udah hamil besar. Salut ih buat Mbak Andy.
    Baru minggu lalu aku menghadiri acara YDBA juga, memang kepedualian mereka terhadap masyarakat enggak perlu diragukan lagi ya.

    Reply
  • Anggraeni Septi 28 December 2017 at 3:56 am

    Salut banget sama astra yang udah bina UKM di sana dengan sekeren itu. Beruntung mbak andi bs ngikut acara ini seharian

    Reply
  • Tuty Queen 28 December 2017 at 8:16 am

    Salut buat Astra, aku penasaran dengan rasa sate jamur itu 🙂

    Reply
  • Yulia Marza 28 December 2017 at 10:49 am

    Inspiratif banget mba, Astra memberi kemudahan pada UKM binaan di Lombok. Mudah2an bisa merambah ke daerah lainnya.

    Reply
  • Beautyasti1 28 December 2017 at 11:07 am

    Pizza jamur masih oke, kalau pizza durian bagaimana rasanya ya hehehe.. semoga semua ukm di Indonesia makin berkembang Amin

    Reply
  • Atiqo 28 December 2017 at 12:13 pm

    Lumayan banyak ya ukm yg dibantu. Maju terus perekonomian indonesia. Cahyooo

    Reply
  • dunialingga 29 December 2017 at 5:01 am

    benar2 menginspirasi nih astra..banyak banget kontribusi yang diberikan buat indonesia, khususnya umkm yang dibantu

    Reply
  • Iqbal 29 December 2017 at 1:46 pm

    Pizzanya bikin laper ?

    Reply
  • Ernawati Lilys 30 December 2017 at 12:48 am

    bahagia baca ini , UMKM indonesia semakin maju dan berkembang.

    Reply
  • Annisa 30 December 2017 at 7:46 am

    Wah asyik banget ya acaranya. Bisa icip-icip juga nih makanan-makanannya hehehehe. Semoga UMKM Indonesia juga makin maju dan berkembang ya, biar ekonomi kerakyatan semakin terangkat.

    Reply

Leave a Comment