Dunia perbloggingan makin ramai saja saat ini. Blog bukan hanya perihal postingan, blogwalking, backlink, giveaway, page rank maupun alexa rank. Tapi semakin luas pada istilah rank-rank ataupun score-score lainnya. Mulai dari domain authority, page authority, klout score dan istilah lainnya. Meninggalkan blog selama nyaris setahun tanpa postingan menjadikan saya sangat ketinggalan dari segala hal yang berkaitan dengan istilah-istilah tadi. Kemudian belakangan saya bangkit, mulai mencicil tulisan sedikit demi sedikit dan mencoba beradaptasi dengan kondisi kekinian yang kian sengit. Ah, apa sedemikian pahit?
Seperti biasa, prolog saya melebar sesuai keinginannya. Tapi jangan khawatir, postingan ini bukan tentang blogger remah rengginang ataupun blogger remah holland cookies, bukan pula perihal blogger kelas teri ataupun kelas kakap. Bukan. Hanya sekadar postingan menolak lupa rupa-rupa hal yang belakangan terlupa. Bahasanya ribet, muter-muter lebih jelasnya. Awal tahun 2007 saya mulai menulis di blog, disebut menulis walau aktivitas upload foto lebih banyak saya lakukan. Multiply menjadi tempat ‘curhat pertama’ saya waktu itu. Tidak bertahan lama, Desember 2007 saya pindah ke Blogspot. Sampai sekarang kalian masih dapat mengakses puisi-puisi ngawur saya di halaman tersebut. Jangan ketawa, biasalah…isinya puisi anak sma. Saat-saat berakhir masa sma, saya pindah lagi ke wordpress. Galaunya terlihat jelas ya 😉 Dan kemudian berakhir di sini. Di rumah baru bertipe dot com yang oleh para pengiklan banyak diburu.
Mengenal Warung Blogger
Semenjak menempati rumah baru ini, saya mulai giat menulis. Terlebih lagi ketika saya bergabung di sebuah grup facebook bernama Warung Blogger. Di sana awalnya saya tidak mengenal siapa-siapa. Tidak satu pun. Anggotanya kebanyakan berasal dari Jawa. Tidak jarang mereka saling berkomentar dengan bahasanya, yang berakhir dengan pertanyaan saya yang menanyakan mereka sedang membahas apa. Lama kelamaan bermain di sana, saya semakin mengenal mereka. Dan ya, ada satu hal yang menarik. Tidak perlu repot share postingan blog kala itu, dengan sendirinya teman-teman dari Warung Blogger akan berdatangan. Membaca postingan kalian perlahan, meninggalkan komentar yang lebih dari sekadar relevan dan akan kembali lagi untuk menjawab komentar balasan dari kalian.
Notifikasi Tak Henti henti
Bergabung di Warung Blogger berarti bersiap atas notifikasi facebook yang tak henti-henti. Apalagi ketika terlibat pada suatu diskusi. Hal-hal yang seperti itu saat ini tentu sangat mengganggu. Ini saya akui sendiri. Lain halnya dulu, ketika laptop ditinggal barang sebentar maka ikon notifikasi akan menunjukkan angka puluhan yang besarnya bertambah dan bertambah lagi. Dulu, hal tersebut jadi sesuatu yang lucu. Ya, lucu saja rasanya. Ketika segerombolan anggota offline, maka gerombolan lainnya online. Diskusi berlanjut dengan kembali bertambahnya jumlah notifikasi. Grup jadi terlihat aktif sekali. Sekarang pun demikian. Bedanya? Kami hanya online untuk share postingan. Datang, share, kemudian pergi. Ada diskusi atau tidak (mungkin) sudah tidak peduli lagi.
Giveaway Dengan Hadiah Cuma Apa
Dulu giveaway hadiah cuma apa? Buku, yang mungkin sudah dibaca oleh pemiliknya. Uang, yang mungkin tak seberapa jumlahnya. Ataupun souvenir-souvenir kecil yang sudah bikin kita bahagia ketika berhasil memenangkannya. Tapi entah mengapa itu yang membuat semakin akrab. Berkaca pada diri sendiri yang mulai malas berpartisipasi pada giveaway yang diselenggarakan teman-teman, rasanya bikin saya mau lari dan sembunyi di balik gunung rinjani #lebay. Hadiah tidak seberapa harus repot menulis apa-apa, mungkin begitu yang setan bisikkan pada saya.
Kopdar Ruparupa Menolak Lupa
Ini yang menjadikan saya mengambil kopdar sebagai bagian judul postingan. Suatu malam saat saya membuka folder-folder foto lama dan menemukan satu demi satu foto kopdaran yang teman-teman lihat sepanjang postingan ini, yang akhirnya memaksa saya untuk ingat bahwa kehidupan ngeblog saya pernah lebih indah dari sekadar seleksi alam di dunia perbloggingan saat ini. Bukan berarti saya menganggap bahwa blog monetizing adalah hal yang buruk, tidak. Bahkan jauh sebelum trend saat ini, Pakdhe Cholik pernah berpesan agar blog bukan hanya jadi media curhatan, paling tidak bisa menutupi biaya hosting dan domain sewaan 😉
Acara kopdaran saya dengan teman-teman Warung Blogger tidaklah seberapa. Tapi luar biasa menegur ketika saya lupa. Aih, saya rindu ketika grup tidak hanya bertubi-tubi diisi dengan share url postingan saja. Walaupun senang juga ketika teman-teman kian semangat menampilkan postingan terkininya. Saya rindu ketika pengunjung postingan di blog meninggalkan url blognya untuk kita kunjungi, bukan link hidup salah satu postingannya yang bisa jadi membuat peringkat penilaian blognya kian meninggi. Foto kopdar ruparupa di atas memang tidak relevan dengan tulisan di sekitarnya. Tapi dari sanalah saya dibuat untuk menolak lupa.
Bagaimana dengan teman-teman lainnya, adakah yang mengenal wajah-wajah pada foto di atas?
Terharu bacanya bebh T_T
Terima kasih teh :*
Welcome ya teh di dunia blogging. Ayo semangat nulisnya..Nulis apa kek gitu, tentang mencit juga boleh :p
teman blogger memang membawa kesan sendiri ya mbak
salam kenal dari saya
semoga bisa kopdar kelak 🙂
Iya mbak 😉
Amiiin… semoga bisa jadi teman kopdar saya selanjutnya.
Baca postingan ini kok rasanya terharu, ya. Seolah sekarang blogging sudah agak melenceng dari tujuan awalny sebagai penyimpan jejak dan memori menjadi ajang monetisasi dan iklan tiada henti. Ah, blog saya masih seumur jagung, saya tidaklah bisa membandingkan apa dan bagaimana blogging yang dulu dan sekarang. Namun demikian, saya sangat iri melihat blogger masa lalu bisa sampai membentuk keluarga baru, sementara saat ini ya seperti yang Mbak bilang, datang-share-dan pergi, hanya demi peringkat yang harus meninggi.
Mudah-mudahan kita tidak jadi blogger seperti itu, ya…
Tapi senangnya gak semua seperti itu, Gara salah satunya 🙂 Coba hitung berapa kali saya datang berkunjung ke blog mencarijejak, bandingkan dengan kedatangan Gara ke tempat ini. Coba hitung, berapa baris setiap kali Gara meninggalkan komentar di setiap postingan. Bahkan lebih dari sekadar komentar relevan bukan? Aih, Gara…kami pun dulu begini.
Kisah tentang webenya menarik ih, Mba Andy. Aku juga awal ngeblog taunya webe, terus kenal adminya, terus kopdar sama Blogger Bandung, terus dapet undangan dan lain2, terus aku main deh ke blognyya blogger senior webe. hehe
Salam kenal, Mba Andy. 🙂
Iya mas, acara kopdar seperti ini memang selalu menyenangkan. Blogger Bandung? Salam kenal kembali yaa 😉
Saya belum pernah euy kopdaran sama adminnya WB, kopdarannya baru dengan teman-teman sesama anggota itu aja. Itupun banyak diantaranya yang udah jarang ngeblog lagi sekarang…
Pingin deh ikutan kopdarnya WB
Mbak Anisa domisili dimana ya? Lupa saya… Kalau di daerah Jawa anggota WB banyak banget mbak. Jadi gampang-gampang aja kalau mau kopdaran 😀
kapan kita bisa ketemuan ya mbak
Sekarng mas Gaphe udh nikah yah. Gak pernah ngblog lg kyknya