Belajar dari Bu Wagini, Sarjana Hukum yang Sukses Usaha Katering. Kendaraan kami berhenti di sebuah rumah, tepatnya di BTN Griya Pagutan, Jalan Batu Bolong No.35 Mataram. Teriknya panas matahari di kota Mataram siang itu tidak menghalangi semangat kami untuk bertemu dengan Bu Wagini, seorang sarjana hukum yang sudah 6 tahun belakangan ini fokus mengelola usaha kateringnya. Kami, sebanyak 15 orang blogger bersama dengan para pengurus Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) datang berkunjung ke sana untuk menggali inspirasi. Inspirasi dari Bu Wagini, sang pemilik usaha katering bernama “Bu Kus Catering”.
Belajar dari Bu Wagini, Sarjana Hukum yang Sukses Usaha Katering
Kedatangan kami pada Jumat (6/10) lalu adalah dalam rangka peluncuran program sektor unggulan di salah satu cabang YDBA, yaitu Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB) Mataram. Sebelum mengikuti kegiatan peluncuran tersebut, kami diajak oleh YDBA untuk mengunjungi salah satu mitra UKM LPB Mataram yang sudah naik kelas. Usaha Bu Kus Catering terpilih sebagai UKM yang akan dikunjungi.
Baca Juga: YDBA Kembangkan Program Sektor Unggulan UKM Kuliner di Mataram
Setibanya di sana, kami langsung disambut hangat oleh seorang wanita berjilbab biru muda bernama Bu Wagini. Beliau adalah pemilik dari usaha Bu Kus Catering. Kami diajaknya berbincang hangat di ruang tamu yang dindingnya sudah penuh oleh pajangan sejumlah penghargaan, serta sertifikat pelatihan, baik di dalam maupun luar negeri. Wanita bergelar sarjana hukum dan pernah bekerja sebagai pengacara ini merintis usahanya di tahun 2009. Awalnya pada tahun 2009 dengan modal awal 200ribu rupiah dirinya berjualan rawon dan lontong sayur di sekitaran Jalan Udayana Kota Mataram. Jualannya tersebut terbilang cukup ramai dan diminati banyak orang. Hingga akhirnya tahun 2010 ia dilirik oleh Dinas Koperasi untuk diberangkatkan belajar bisnis kuliner ke Thailand.
Ingin benar-benar fokus di dunia kuliner, maka di tahun 2011 usaha katering bernama “Bu Kus Catering” pun didirikannya. Dimana hingga kini telah memiliki 9 orang karyawan tetap dan 25 orang yang berstatus freelancer, serta dapat melayani 2000 porsi per harinya.
Mengintip Kantor dan Dapur Bu Kus Catering
Bu Wagini bertindak selaku pemilik dan direktur dari Bu Kus Catering. Mungkin ada yang bertanya-tanya mengapa diberi nama Bu Kus, sementara pemiliknya bernama Wagini. Ya, nama Bu Kus sendiri diambil dari nama suami beliau yaitu Kusharianto. Dalam usaha katering ini, Kusharianto atau yang akrab dengan nama Pak Kus, bertindak selaku advisor.
Puas berbincang di ruang tamu, kami kemudian diajak menelusuri satu per satu ruangan usaha katering tersebut. Dimana rumah pertama yang kami datangi tersebut diperuntukkan sebagai kantor operasional serta ruangan stok bahan. Kantor ini digunakan juga sebagai tempat bertemu dengan klien atau tamu lainnya. Kami melihat langsung bagaimana stok bahan tersusun rapi di sana, lengkap dengan kartu stoknya. Kedepannya Bu Wagini akan membuat stok bahan-bahan tadi terkomputerisasi, sehingga dapat dikelola dengan baik dan lebih paperless.
Bu Wagini kemudian mengajak kami ke rumah lainnya. Letaknya tidak jauh dari rumah pertama. Di sana terdapat dua bangunan, bangunan yang satu digunakan sebagai dapur sedangkan yang bangunan lainnya digunakan sebagai tempat menyimpan aneka peralatan katering. Diantaranya yaitu peralatan makan, meja katering, dan masih banyak lagi.
Berawal dari Icip Icip, Berakhir menjadi Pelanggan Bu Kus Catering
Usai melihat isi rumah kedua yang menjadi dapur sekaligus tempat penyimpanan peralatan tadi kami rupanya diajak mencicipi beberapa menu katering. Soto ayam dan nasi yang lengkap dengan sejumlah lauknya sudah tersaji di atas meja. Tanpa berpikir panjang, kami pun segera menikmati sajian tersebut. Saya memilih untuk menyantap soto ayam dan beberapa potong lauk, seperti udang goreng tepung dan sapi lada hitam. Aih, rasanya benar-benar lezat! Jujur saja, saya tidak pernah merasakan menu katering yang berasa masakan rumahan seperti ini.
Saya yang pada waktu itu tengah hamil besar langsung berniat untuk menggunakan jasa Bu Kus Catering saat aqiqah si kecil nanti. Benar saja, beberapa hari yang lalu tepatnya di tanggal 11 Desember 2017 berlangsung syukuran aqiqah putri kedua kami. Dimana untuk urusan makanan para tamu undangan, kami percayakan pada katering milik Bu Wagini ini. Para tamu yang hadir merasa puas pada rasa makanannya, beberapa diantara mereka bahkan memberikan komentar bahwa baru kali ini mereka bisa menghabiskan masakan katering. Meski telah mengambil kartu nama Bu Kus Catering yang telah disediakan, mereka juga bertanya banyak hal tentang Bu Kus Catering pada saya. Saya bersyukur karena lewat kegiatan yang diadakan YDBA, saya kemudian mengenal Bu Wagini dan usaha yang dikelolanya.
Tips Sukses Bu Kus Catering dan Peran Serta YDBA
Saat ditanya mengenai tips suksesnya dalam mengelola usaha katering ini, Bu Wagini berpesan bahwa kita sebaiknya fokus di satu bidang usaha. Jangan patah semangat dan harus memiliki kemauan yang tinggi dalam berwirausaha. Modal bukanlah hal utama yang perlu dimiliki, yang terpenting adalah keinginan yang kuat dan pantang menyerah. Dengan semangat berwirausahanya tersebut, tidak heran jika beliau telah dianugerahi sejumlah penghargaan. Salah satunya yaitu sebagai UMKM mandiri kerajinan terbaik dalam ajang YDBA award 2017 di Jakarta beberapa bulan yang lalu. Penghargaan itulah yang kemudian mengantarkannya meraih kesempatan diberangkatkan ke Jepang oleh YDBA untuk mengikuti pelatihan selama 2 minggu.
Bu Wagini menambahkan bahwa penekanan akan quality control, inovasi serta bagaimana bersikap yang baik kepada para pekerja sebagai hal-hal yang harus diperhatikan jika ingin sukses. Selain itu dirinya pun sangat terbantu sejak menjadi mitra UKM LPB Mataram. Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB) Mataram, sebagai salah satu cabang dari Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) selama ini selalu memberikan pelatihan dan pendampingan kepada para mitranya. Baik itu pelatihan terkait quality control, pengelolaan keuangan, pemasaran dan yang lainnya.
Baca Juga: Sehari Penuh Inspirasi Bersama UKM Kuliner Binaan LPB Mataram
Ditambah lagi YDBA telah meluncurkan kuliner sebagai program sektor unggulannya di Mataram. Menurut Bapak Hendry C. Widjaja alasan dipilihnya kuliner sebagai sektor unggulan pada LPB Mataram tidak lain adalah karena melihat potensi pasarnya. Pariwisata yang berkembang pesat di Pulau Lombok tentu membutuhkan banyak kuliner khas daerah sebagai oleh-oleh. Dengan melihat peluang pasar yang potensial tersebut, maka YDBA melalui LPB Mataram kemudian melakukan pendampingan dan membina 35 UKM kuliner di Kota Mataram. Bu Kus Catering salah satunya.
Sekali lagi, kita belajar tentang perjalanan penuh inspirasi dari seorang bergelar sarjana hukum yang fokus menekuni usaha katering. Kita belajar mengenai sebuah proses panjang, mengenai sebuah ketekunan. Dari yang awalnya hanya berjualan di pinggir jalan, hingga memenuhi permintaan berbagai undangan, bahkan diberangkatkan belajar seni kuliner di Jepang! Dialah Bu Wagini, seseorang yang berada di balik “Bu Kus Catering”.
Satu dari sekian banyak mitra UKM Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) yang telah berhasil menerima kail dan berusaha mencari ikan terbaik yang diinginkannya sendiri. Seperti sebuah filosofi yang selama ini diajarkan YDBA, berikan kail bukan ikan. Maka teruslah belajar dan berinovasi, Bu Wagini. Demi menemukan ikan terbaik dalam kesuksesan usaha yang selama ini engkau jalankan.
Seenak apa masakan beliau ya, kalo dibaca koq kayanyanya bikin ngeces, hihi. Btw, Koq aku jadi kepo kenapa bu Kus pindah profesi mba?
Sangat menginspirasi, padahal berasal dari sarjana hukum.
Bu Wagini ini bener-bener inspiratif! Naluri berrjuangannya hebat.
tapi saya baper liat kamera saya di foto itu..hiks
mantapsss… keren mbaksist, artikelnya bikin semangat (makan) ^_^
jd penasaran rasanya ih
sosok yang inspiratif ya mbak andy.
Keren ih perjuangan bu wagini. Inspirasi wanita masa kini. Tfs yaa mbaa artikelnya, jadi semangat lagi
Wah ini boleh dicicipi, sekalian kalo ada cara boleh coba pesen makanan catering ke catering nya bu Kus.
Ngomong2, gabung dalam komunitas apa sampe bisa bisa punya acara berkunjung ke pengusaha suskes bersama tmn2 blogger lainnya di mataram? Boleh dong gabung 😀
Bu Wagini adalah salah satu inspirasi wanita masa kini
Modal sukses Bu Wagini yaitu fokus, keinginan yang kuat dan tidak musah menyerah bisa menginspirasi kita semua. Salam sukses Bu!
Setuju banget dengan bu Wagini, kunci sukses itu kita arus fokus pada satu bidang usaha.
Inspiratif banget kisahnya ya bisa diambil pelajaran agar tidak patah semangat dalam berusaha.
Wah inspiratif banget, tak selama sarjana hukum hanya jadi pengacara atau notaris 😀
Tipsnya keren. Iya emang baiknya kita harus fokua dulu dalam satu usaha. Jangan buru2 tergiur untuk punya usaha baru.
Apapun latar belakang kita kalo menjalankan bisnis dgn tekun akan sukses ya Mba..
Iya si mba, biasanya yang dipanggil adalah nama suami nya, bu kus, bukan bu wagini ya hehehe.. asik banget bisa belajar ke Jepang. Sukses buat usaha nya bu kus
Ah Bu Wagini sosok inspiratif banget niy, jadi mau donk sotonya.
Ke sana yuk Andy..
Keren. Makanan tu bisnis yang akan ada terus kyknya.
Jd keinget kakak temenku, dia arsitek tapi skrng buka bisnis bikin kue hehe
Wah, program csr astra ini sangat membantu para ukm ya mbak. Semoga semakin banyak yang berwirausaha dan menciptakan lapangan pekerjaan ^^
Di sekitar kita banyak yg latar belakang pendidikannya ngga relate dengan prpfesi yg ditekuni, tp tetep sukses ya. Kuncinya memang fokus dan pantang menyerah ya
Ruangan stok barangnya keren. Bersih dan rapi
wah mantep membangun usaha dan terus berkembang. Tampak bersih dan rapih pula.
Salut dengan tekad beliau, bisa menekuni bidang yang berbeda dari jurusan kuliah. Kalau banyak dukungan, memang asyik ya Mbak.