World Sight Day 2021 dan Webinar Love Your Eyes PERDAMI NTB. Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI) Cabang NTB menggelar webinar dalam rangka peringatan World Sight Day 2021. Dikutip dari situs resmi Organisasi Kesehatan Dunia- WHO, World Sight Day atau Hari Penglihatan Sedunia merupakan perayaan tahunan yang diadakan setiap hari Kamis kedua pada bulan Oktober. Peringatan ini bertujuan untuk memusatkan perhatian global pada segala bentuk gangguan penglihatan, termasuk kebutaan. Untuk tahun 2021, tema yang diangkat adalah Love Your Eyes, di mana hari peringatannya jatuh pada 14 Oktober 2021 lalu.
PERDAMI NTB sebagai wadah berkumpulnya para dokter spesial mata di Provinsi Nusa Tenggara Barat, turut memeriahkan event tahunan tersebut. Salah satunya yakni dengan menggelar webinar bertajuk sama dengan tema Hari Penglihatan Sedunia tahun 2021: Cintailah Matamu. Webinar yang berlangsung pada Minggu (24/10) itu menghadirkan empat orang pemateri ditambah satu pemateri tamu yang tentu saja ahli di bidangnya. Gak tanggung-tanggung, sudahlah terbuka untuk umum, gratis, dan ada banyak hadiah! Iya, event ini semakin menarik karena tersedia berbagai hadiah senilai total 25juta rupiah bagi para peserta yang beruntung.
Mata adalah Kamera Terbaik yang Kita Miliki
Ada sebuah ungkapan menarik dari seorang fashion fotografer asal Prancis, Patrick Demarchelier. “I don’t take camera out with me. My eyes are the camera for me everyday”, jelasnya. Selain ungkapan tersebut, ada banyak quote lainnya yang menjelaskan betapa pentingnya sepasang mata yang kita miliki. “Eye is the best camera as it can capture memories for life” dan “Camera can never capture the beauty that our eyes can” adalah beberapa diantaranya. Tentang inilah kamera terbaik yang kita miliki: sepasang mata.
David Molnar, seorang fotografer sekaligus mentor ternama, membuat sebuah tulisan yang berjudul Which is Better: Your Eyes or Your Camera? di halaman situs pribadinya. Untuk menjelaskan bagaimana sepasang mata dan kamera yang sama-sama membutuhkan cahaya itu bekerja.
Demikian pentingnya peran sepasang mata dalam kehidupan, maka sudah sewajarnya kita menjaganya. Tentu saja sebagai bentuk syukur kita pada apa yang telah diberikan oleh Yang Maha Kuasa. Bagaimana caranya? Dengan menjaganya untuk melihat hal yang baik-baik saja, senantiasa melakukan pemeriksaan rutin, diberi nutrisi terbaik, serta tidak memaksanya untuk bekerja keras.
PERDAMI Cabang NTB Gelar Webinar Bertajuk Love Your Eyes
Kembali ke pembahasan event webinar kemarin, meski tidak beruntung mendapatkan salah satu hadiah yang tersedia #eh, tapi senang sekali rasanya bisa menjadi salah satu peserta. Selama masa pandemi, ada banyak sekali berlangsung seminar virtual seperti ini, sebisa mungkin selalu saya ikuti. Tentu saja yang materinya saya minati, yang narasumbernya saya kenali atau biasa saya dengar sharingnya pada pertemuan lain. Salah satunya ya pada webinar bertajuk Love Your Eyes yang diselenggarakan oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI) Cabang NTB.
Weekend diisi dengan webinar? Oh rajin sekali saya hahaha. Pagi pukul 09.00 webinar dimulai, salut sih karena tepat waktu, peserta pun termasuk ramai, ada sekitar ratusan peserta yang hadir dari awal hingga webinar berakhir. Hadir selaku moderator dan co-moderator, yakni: dr. Tina, Sp.M, dan dr. Iva Rini Aryani, Sp.M. Selanjutnya, narasumber dan materi yang disajikan pada webinar Love Your Eyes adalah sebagai berikut:
- Ibu Hj. Sri Yulianti, sebagai Pembicara Tamu yang merupakan Ketua Umum IOSKI (Ikatan Olahraga Kreasi Indonesia) NTB, dengan materi Bugar & Bahagia dengan Olahraga Senam Kreasi
- dr. Monalisa Nasrul, Sp.M, dengan materi “Kapan sebaiknya kita menjalani pemeriksaan mata?”
- dr. Marie Yuni Andari, Sp.M, dengan materi “Screen Time dan Hubungannya dengan Kesehatan Mata Anak”
- dr. Isna Kusuma Nintyastuti, Sp.M Materi, dengan materi “Serba-serbi Penggunaan Obat Mata”
- dr. I Gede Suparta, Sp.M, dengan materi “Apakah Aman Melakukan Tindakan Operasi Mata di Era Pandemi ini?”
Sebelum materi tersebut dimulai, dr. I Gede Suparta, Sp.M, selaku Ketua PERDAMI NTB, lewat sambutannya mengajak kita semua untuk peduli pada kesehatan mata. “Hari Penglihatan Sedunia ini diperingati dengan tujuan mengingatkan kepada kita akan pentingnya penglihatan”, jelasnya. “Salah satu pencegahannya adalah batasi aktivitas di depan layar gadget dengan aturan 20-20-20, yaitu 20 menit melihat dekat (ke layar), 20 detik melihat jauh, dengan jarak 20 feet”, tegas dr. I Gede Suparta, Sp.M, dalam sambutannya.
Bugar dan Bahagia dengan Olahraga Senam Kreasi
Masa pandemi yang mengharuskan setiap orang di rumah saja, mengakibatkan kurangnya aktivitas fisik yang dilakukan seseorang. Mereka jadi lebih sering bermalas-malasan serta melakukan kegiatan yang minim aktivitas fisik, seperti nonton tv, bermain game, dan yang lainnya. Malas gerak tersebut, dapat menyebabkan munculnya berbagai keluhan, salah satunya yang ada kaitannya dengan mata. Mengingat betapa seringnya dihadapkan pada layar komputer, televisi, maupun hp.
Padahal meski di rumah saja, ada banyak jenis olahraga yang bisa dilakukan. Tentunya olahraga dengan intensitas dan durasi sedang. Dimana olahraga jenis ini mampu mendukung respon imun dan meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit. Adapun jenis aktivitas fisik maupun olahraganya diantaranya yaitu: berlari pagi, berkebun, bersepeda sekitar lingkungan rumah, yoga, dan masih banyak lagi.
Lantas, benarkah dengan berolahraga maka seseorang akan bahagia? Ya, benar. Sebab ketika berolahraga, akan terjadi peningkatan hormon endorfin. Hormon tersebutlah yang menjadi kunci mengapa olahraga dapat membuat seseorang bahagia dan mampu menurunkan kadar stres.
Kapan Sebaiknya Kita Menjalani Pemeriksaan Mata?
Siapa tak kenal Helen Keller, seorang aktivis yang mengalami buta dan tuli, yang dikenal sebagai pahlawan kemanusiaan bagi mereka pada penyandang masalah kebutaan dan tuli. Sosok ini pernah berkata bahwa Of all the senses, sight must be the most delightfull atau indera terpenting dari seorang manusia adalah penglihatan. Ya, banyak hal yang bisa dilakukan dengan sepasang mata. Kita dapat membaca, melihat banyak hal di luar sana, dan lainnya. Faktanya, mata merupakan organ yang sangat kompleks. Otot mata adalah otot paling sibuk pada tubuh kita. Itulah mengapa mata butuh untuk disayangi, love your eyes.
Penting bagi kita untuk rutin melakukan pemeriksaan mata, karena terbatasnya kemampuan kita untuk mengetahui apakah mata mengalami gangguan atau tidak. Mata buram, mata merah/silau/nyeri/berair, dan riwayat luka/trauma menjadi tanda bahwa ada gangguan yang terjadi pada mata. Sementara itu, terkadang ada kelainan mata yang timbul, tapi tidak menunjukkan tanda-tanda/keluhan tersebut. Bahkan dalam seluruh siklus hidup kita, ada saat di mana kita rentan terkena penyakit mata.
Deteksi Dini untuk Mencegah Terjadinya Penyakit Mata dalam Suatu Siklus Hidup
Berikut ini deteksi dini yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya penyakit mata pada tiap waktu dalam suatu siklus hidup:
- Ibu hamil: deteksi dini kelainan pada kehamilan
- Bayi: deteksi dini katarak kongenital, retinopathy of prematurity (ROP)
- Balita: deteksi dini katarak, gangguan refraksi
- Anak-anak dan remaja: deteksi dini gangguan refraksi
- Dewasa dan Lansia: deteksi dini katarak, gangguan refraksi, glaukoma, Retinopati diabetik
Dari sini kita bisa melihat bahwa dalam seluruh fase kehidupan kita, mungkin akan ada satu peristiwa yang dapat mengakibatkan gangguan pada indera penglihatan.
Rekomendasi Jadwal Pemeriksaan Mata Menurut AAO
Lanta kapan sebaiknya kita menjalani pemeriksaan mata? American Academy of Ophthalmology adalah asosiasi medis profesional dokter mata. Berkantor pusat di San Francisco, California, memberikan rekomendasi jadwal pemeriksaan untuk usia anak-anak sebagai berikut:
- Bayi baru lahir atau usia <1 bulan: 1 kali
- Usia 6-12 bulan: 1 kali
- 12 bulan – 3 tahun: 1 kali
- 3-5 tahun: 1 kali (sebelum masuk sekolah)
- Usia >5 tahun: setiap 1-2 tahun
Adapun untuk usia dewasa, yaitu:
- Usia 20-29 tahun: 1 kali
- Usia 30-39 tahun: 2 kali
- Pemeriksaan mata lengkap pada usia 40 tahun
- Usia 40-65 tahun: pemeriksaan setiap 2-4 tahun
- Usia >65 tahun: setiap 1-2 tahun
Di luar rekomendasi jadwal tersebut, kita dapat pula melakukan pemeriksaan mata ketika dihadapkan pada kondisi khusus. Misalnya ada gangguan mata, pernah menjalani operasi mata, menggunakan lensa kontak, dan lainnya.
Screen Time dan Hubungannya dengan Kesehatan Mata Anak
Menurut dr. Marie Yuni A, Sp.M, adanya hambatan atau kelainan dalam tahapan perkembangan penglihatan seorang anak dapat menyebabkan terjadinya gangguan pada penglihatan mereka. Diantaranya yaitu: rabun jauh, rabun dekat, mata juling, hingga mata malas. Adalah tantangan bagi kita semua untuk membatasi jumlah waktu paparan terhadap layar demi menjaga kesehatan mata anak-anak.
Jumlah waktu paparan layar dalam sehari tersebut, dapat mempengaruhi perkembangan anak-anak, khususnya perkembangan penglihatannya, yaitu:
- terjadinya nearsightedness atau rabun jauh/myopia (sulit melihat dalam jarak yang jauh)
- digital eye strain atau mata yang sudah lelah
- pada beberapa studi dijelaskan adanya keterlibatan blue light atau pancaran sinar biru yang dikeluarkan oleh layar devices (televisi, laptop, PC, handphone dan lainnya)
Adapun cara mencegah gangguan akibat screen time yang terlalu lama pada anak, maka dapat dilakukan B-L-I-N-K, yaitu:
- B atau Blink, mengistirahatkan mata dengan berkedip dapat membantu membahasi permukaan mata
- L atau Lubricate, dengan memberikan artificial tears
- I atau Inches away, dengan melakukan sejumlah pengaturan pada digital devices agar lebih ramah terhadap mata. Misalnya tingkat kontras dan brightness, posisi dan sudutnya pada penglihatan, jarak digital devices, dan masih banyak lagi
- N atau Near devices break, misalnya dengan beraktivitas tanpa menggunakan digital devices sama sekali. Bisa dengan melakukan kegiatan bermain atau membaca buku
- K atau Know your sources, yakni dengan mematuhi saran dari para ahli seperti: dokter, dokter spesialis anak, serta dokter spesialis mata. Pemeriksaan mata secara teratur, dan memenuhi kebutuhan nutrisi mata.
Serba-serbi Penggunaan Obat Mata
Pada materi serba-serbi penggunaan obat mata ini, dijelaskan mengenai macam-macam kemasan obat mata. Dengan ciri khas dari tiap macam kemasan obat mata itu sendiri yang perlu kita ketahui. Macam-macam kemasan obat mata itu, yakni: tetas mata botol, salep mata, dan tetes mata minidose.
Tetes mata botol yaitu obat mata dengan kemasan berupa botol yang tersedia dalam berbagai ukuran (5 hingga 15ml). Di dalamnya terkandung pengawet yang bertujuan untuk mengurangi kontaminasi. Dapat digunakan berulang kali dan tidak cepat habis, mengingat volumenya yang besar. Perlu diketahui bahwa obat mata jenis botol ini harus dibuang maksimal 1 bulan setelah segelnya dibuka.
Salep mata, dikemas dalam bentuk tube. Berisi obat dengan konsistensi setengah padat. Sesaat setelah pemakaian, akan terasa sedikit tidak nyaman. Penting diketahui bahwa obat harus dibuang setelah 1 bulan dibuka.
Tetes mata minidose dikemas dalam bentuk strip terangkai dengan tutupnya masing-masing. Tidak mengandung pengawet dan mudah habis karena volumenya yang kecil. Umumnya memiliki harga yang sedikit mahal. Kemasan yang sudah dibuka harus dibuang setelah 3 hari. Adapun untuk sisa kemasan lainnya yang masih tersegel akan mengikuti tanggal kedaluwarsa.
Apakah Aman Melakukan Tindakan Operasi Mata di Era Pandemi ini?
Pastinya kita akan mengalami dilema di masa pandemi, ketika dihadapkan pada gangguan kesehatan mata, namun terbentur dengan segala kekhawatiran. Apakah aman melakukan tindakan operasi mata di era pandemi ini? Tidak perlu sampai ke operasi, sekadar konsul terkait gangguan kesehatan mata saja pasti membuat khawatir.
Demi mengatasi hal tersebut dan bisa tetap memberikan pelayanan terbaik bagi para pasien, maka penting adanya inovasi rumah sakit di era kebiasaan baru. Mulai dari pemisahan alur pasien yang terindikasi Covid-19, protokol kesehatan yang ketat bagi setiap pengunjung, pembatasan jumlah pendamping, pemakaian APD yang lengkap, screening awal seluruh pengunjung, dan yang lainnya.
—
Itu tadi sedikit catatan dari webinar Love Your Eyes yang diselenggarakan oleh PERDAMI NTB dalam rangka World Sight Day 2021. Berasa kuliah seharian gak sih? Jadi tahu bahwa betapa pentingnya pemeriksaan mata secara teratur sesuai tahapan usia, gimana mengatasi screen time yang terlalu lama yang dapat membahayakan kesehatan mata, penggunaan obat mata, hingga penanganan gangguan kesehatan mata terutama di kondisi pandemi sekarang.
Semoga postingan blog ini bermanfaat, dan untuk yang ingin menyimak video lengkap dari webinar tersebut bisa diakses di link berikut: https://www.youtube.com/watch?v=YF1T1cVWytw
Acara yang komplt ya materinya, insight baru buat kesehatan mata didapatkan dari sini pastinya.
Aku setuju mesti aware dengan kesehatan mata. Aku dan suami sejak usia 40 tahu beberapa tahun lalu rutin medical check up setahun sekali termasuk pemeriksaan mata. Apalagi suamiku ada minus sejak kecil. Nah sekarang lagi penasaran periksain anak-anak nih aku. Soalnya selama pandemi screen time-nya naik drastis kan..
Kyaaa noted banget obat mata dibuang setelah sebulan segel dibuka, makasih kak informasi nya semoga Tuhan senantiasa memberikan kesehatan termasuk pada mata kita
Apalagi buat seperti daku yang WFH sering menatap gadget ya, hemm, kudu dirutinkan nih melakukan pemeriksaan mata, agar tetap sehat, dan juga asupan makanan kudu mendukung ya kak
Webinarnya bagus, saya menjadi mengenal arti menjaga kesehatan mata
setuju banget, gada kamera yang bisa menandingi hebatnya mata kita ya, makanya harus dijaga dengan baik sih yaa, dicukupi asupan nutrisinya
ngerasa banget sekarang mata jauh lebih lama buat lihat layar laptop, capek dan pedih mata itu kayak lumrah padahal gak baik buat kesehatan mata kita ya
baru tahu ada World Sight Day 2021.
tulisannya bagus Mbak Andy, kita sering lalai menjaga kesehatan mata
dan wajib banget mengajak anak memelihara mata mereka sejak dini ya? Agar tetap sehat dan tidak mengalami gangguan hingga usia tua
Mata itu harta yang paling tak ternilai, yang seringnya kita abai.
Saya contohnya, aslinya sekeluarga tuh matanya bagus, cuman saya abai terhadap kesehatan mata, betah baca di tempat gelap, betah berjam-jam liat layar komputer, jadinya makin buram dong hihihi.
Btw nih, saya baru ngeh kalau ada World Sight Day
sebuah anugrah dari ilahi, mata merupakan pusat penglihatan seseorang,karena itu harus dijaga dengan baik. sukses buat World Sight Day
Saya sudah merasakan bagaimana kurang menyenangkannya kamera terbaik ciptaan Tuhan itu berkurang fungsinya. Dengan adanya webinar ini memberi insight tentang mata yang perlu dicek secara berkala ya. Dulu kalau udah burakm penglihatan, baru ingat dokter mata, hiks.
Selamat World Sight Day 2021. Saya baru nyadar bulan lalu ayah saya baru aja operasi katarak. Mata adalah jendela dunia kita. Tentulah kita yang dianugerahi penglihatan bagus oleh Allah harus menjaganya dengan sebaik-baiknya.
Mata adalah kamera terbaik. Bener banget. Karena lewat matalah kita bisa melihat dunia, beraktivitas tanpa batas. Jadi wajib ya kita merawat dan menjaga kesehatan mata.
B-L-I-N-K, mesti di ingat nih supaya mata tetap sehat. Kita sudah dianugaerahi kamera terbaik di dunia, yaitu mata. Sudah selayaknya bersyukur dengan cara merawat dan menjaga kesehatannya.
Eh, tapi sejujurnya, saya belum pernah ke dokter untuk khusus memeriksakan mata. Dan kayaknya banyak yang seperti saya ini mbak
Alhamdulillah ada acara seperti ini ya mba. Memberikan kita wawasan baru mengenai kesehatan mata. Apalagi skrng adanya media sosial membuat mata lupa waktu
Semoga kita semua diberi kesehatan terus ya, terutama mata, kebayang betapa anugerah banget mata kita ini apalagi dipakai bekerja terus nonstop huhu
aku juga sudah rutin periksa mata mbak
maklum minusku tinggi banget, jadi harus rutin cek
Saya udah pake kacamata sejak usia 41 tepat!
Tadinya masih denial ya, pake kacamata berasa kayak nenek nenek hihii
terasa pentiiing banget menjaga kesehatan mata, seperti quote itu “Eye is the best camera as it can capture memories for life” dan “Camera can never capture the beauty that our eyes can”
Webinar tentang kesehatan mata seperti ini penting banget, apalagi sejak pandemi pembelajaran dan tugas anak-anak pun banyak lewat media daring. Nice info mbak.
Insight webinar nya bagus banget, perlu dicatat nih soal BLINK ini. Terkadang terlalu fokus pada gawai membuat kita lengah memperhatikan kesehatan mata ya