Wyndham Sundancer dan Nikmatnya Kopi Racikan Para Barista. Hal apa yang menarik dari Lombok? Sudah tentu adalah pantainya. Wyndham Sundancer, salah satu yang terletak di titik indah itu. Bagi kalian yang lebih senang suasana tenang, maka kawasan Sekotong menjadi tempat yang tepat untuk dikunjungi. Perpaduan panorama sepanjang jalan yang indah, gradasi birunya laut dan langit yang seolah berebut mencuri perhatian mata kita, pun desiran angin yang manja. Semuanya kompak membuat saya lupa bahwa hari itu matahari sedang terik-teriknya. Ya, kalian sedang tidak salah baca. Untuk pertama kalinya, sejak kejadian gempa melanda Pulau Lombok, saya memberanikan diri untuk menginjakkan kaki ke tempat wisata. Sebuah hotel/resort, komplit dengan beach clubnya yang berada tepat di pinggir pantai.
Wyndham Sundancer, I’m Coming!
Butuh waktu lama bagi saya untuk memutuskan apakah ikut hadir atau tidak pada kegiatan Lombok Coffee Art Competition. Sebuah kompetisi kopi bagi para barista se-NTB yang diadakan oleh Wyndham Sundancer Resort Lombok. Rencananya kami yang berjumlah 7 blogger akan difasilitasi keberangkatannya oleh Lombok Taksi. Layanan transportasi terdepan di Pulau Lombok ini memang sudah lama akrab dengan kami. Terlebih lagi sejak ada aplikasi My Blue Bird, pesan taksi di Lombok pun jadi semakin mudah.
Di Balik Perjalanan ke Wyndham Sundancer
Banyak hal yang saya pikirkan. Tentang anak-anak yang akan ditinggal beberapa jam, gempa-gempa yang bisa terjadi kapan saja, plus ketakutan pada pantai! Rasa takut saya seolah bertambah usai kejadian tsunami dan rentetannya yang terjadi beberapa waktu yang lalu di kota Palu. Tapi kemudian saya berpikir, sampai kapan saya harus tenggelam dalam rasa takut seperti ini? Takut pada pantai, bangunan tinggi, bepergian jauh dan sebagainya. Padahal esensi dari sebuah bencana adalah bagaimana agar kita menanamkan rasa takut hanya kepadaNya, yang kemudian membuat ketaatan itu kian melekat.
Singkat cerita, saya akhirnya berangkat. Mencoba menepis segala ketakutan dan menganggap perjalanan ini sebagai salah satu cara trauma healing. Anak-anak saya tinggal beberapa jam, karena terlalu jauh jika harus dibawa. Biarlah sekarang saya yang ke sana, toh hanya berkunjung sebentar. Siapa tahu esok lusa ada rezeki untuk berlibur sekeluarga di Wyndham Sundancer Resort Lombok. Ya kan?
Menikmati Pantai dan Kopi Racikan Para Barista
Rombongan kami yang terdiri dari 7 blogger dan sejumlah kru Lombok Taksi tiba sekitar pukul 12 di lokasi. Wyndham Sundancer Beach Club dipilih sebagai tempat diadakannya Lombok Coffee Art Competition tersebut. Jadi kawasan Wyndham Sundancer ini terdiri dari dua tempat, yaitu resortnya yang terletak di sisi bukit dan beach club di bagian pinggir pantainya. Komplit kan? Setibanya di sana, acara sedang berlangsung. Tampak dua orang peserta sedang menampilkan kehebatannya dalam meracik dua jenis minuman kopi, yakni macchiato dan cappucino. Dua jenis kopi yang dilombakan, dimana ketepatan, kecepatan, desain, performance serta taste menjadi standar penilaiannya.
Asyiknya lagi, kopi-kopi yang telah diracik tersebut boleh dinikmati oleh para pengunjung. Sebagai penikmati kopi (khususnya yang ada lattenya gitu), pastinya saya senang banget dong. Menikmati secangkir cappucino ditemani pemandangan pantai yang indah dan desiran angin. Benar-benar menambah rasa syukur.
Mengapa Lombok Coffee Art Competition Digelar?
Kembali lagi ke Lombok Coffee Art Competition. Mungkin ada yang bertanya-tanya, buat apa sih ngadain acara begini di saat Lombok lagi terjatuh? Eitt jangan salah! Justru kegiatan ini diadakan untuk mendukung bangkitnya pariwisata Lombok! Nanang Supriadi selaku GM Wyndham Sundancer Resort Lombok, menegaskan bahwa kompetisi tersebut merupakan bentuk support/dukungan mereka terhadap kebangkitan pariwisata Lombok.
Seperti yang kita ketahui, bencana gempa bumi di Lombok beberapa bulan yang lalu sangat berpengaruh pada berbagai sektor. Bisa dikatakan, sektor pariwisatalah yang benar-benar terkena imbasnya. Nah sekarang, sudah waktunya kita bangkit. Kita bahu membahu mengembalikan lagi kejayaan sektor pariwisata di Lombok. Kita benahi, perbaiki dan tingkatkan segala sarana dan prasarananya, sehingga para pengunjung kembali tertarik untuk datang ke Lombok.
Lombok Coffee Art Competition, Dukung Bangkitnya Pariwisata Lombok!
Lombok Coffee Art Competition yang digelar oleh Wyndham Sundancer pada Sabtu (13/10) lalu ini melibatkan sejumlah 38 peserta. Dimana kesemuanya berasal dari kafe, hotel, maupun kedai-kedai kopi yang ada di NTB. Meski dengan persiapan yang cukup singkat (hanya 1 bulan), Alhamdulillah para peserta terbilang antusias terhadap kompetisi tersebut. Terbukti dari banyaknya jumlah peserta/barista yang ikut serta. Oh iya, di sana saya ketemu dong dengan 2 orang barista dari Maktal Coffee Bar. Ternyata mereka ikutan kompetisinya juga!
Sebagai resort bintang 5 yang juga official hotel untuk gelaran Pemilihan Puteri Indonesia 2019 NTB dan Mekaki Marathon 2018. Rencananya, Wyndham Sundancer Lombok akan menggelar kompetisi seni kopi seperti ini sebanyak 2 kali dalam setahun. Tujuannya tidak lain adalah untuk meningkatkan skill para barista yang ada di Lombok, bahkan NTB. Acara yang disponsori oleh Banyuatis tersebut, menggunakan jenis kopi robusta Banyuatis dalam kompetisinya. Kedepannya, tidak menutup kemungkinan akan digunakan pula kopi dengan brand asli Lombok. Kopi Sajang atau Sembalun mungkin, ada yang punya saran brand apa gitu?
Selamat Kepada Para Pemenang!
Dari 38 peserta yang ikut serta, terpilih sebanyak 5 pemenang. Dimana juara 1 diraih oleh Ainy (Kedai Kopi Pancing). Selanjutnya, juara 2 diraih Fadli (ElBazar Kuta Lombok) dan juara 3 diraih Sutrisno (Maktal Coffee Bar). Sedangkan juara 4 dan 5 diraih oleh Daniel dan Jaya. Selain mendapatkan sertifikat, kelima pemenang tersebut juga memperoleh sejumlah uang tunai. Oh ya, seluruh peserta juga mendapatkan sertifikat lho~
—
Oh ya, satu hal yang membuat saya salut kepada penyelenggara kegiatan ini. Yaitu dengan disediakannya tempat shalat di sana. Receh banget ya rasa salut saya? Oh enggak dong, sebagai destinasi wisata halal, hal yang begini patut diapresiasi! Yups, jadi pihak penyelenggara menjadikan dua atau tiga ya (?) berugak yang ada di sana sebagai tempat shalat. Sajadah, sarung, mukena disediakan lengkap! Tempat shalat pria dan wanita pun dipisah. Alhamdulillah, nikmat sekali rasanya shalat dzuhur saya saat itu. Dekat dengan alam, dekat dengan Yang Menciptakan Alam rasanya.
Saran buat Wyndham Sundancer Resort Lombok, sebagai satu-satunya hotel bintang 5 yang berada di kawasan Sekotong. Gimana kalau kedepannya beneran dibuat mushala di tempat terbuka seperti yang kemarin itu 😉 Sukses terus untuk Wyndham Sundancer, juga pariwisata Lombok! Ayo #LombokBangkit!
Horeee muka gue masuk blog hitssss
Iissshhh halan-halan gak ajak-ajak #kayak yg bisa ikut aja wkwkwkwk
whoaaa kopiiii… sempurna banget ya, minum kopi enak pemandangannya pantai gitu hihihi…
Kopi dan pantai. Kombinasi yang sedap sekali 😍😍
MasyaAllah ya, salat di pinggir pantai seperti itu