Roadshow Sekolah Pasar Modal Syariah

pasarmodal

Sebagai anak yang pernah kuliah di arsitektur dan sekarang sedang berusaha selesai kuliah di informatika, wajar dong ya kalau saya benar-benar blank dengan istilah pasar modal. Walaupun di zaman sekarang ini gak ada alasan buat gak ngerti apa-apa. Googling sanah! πŸ˜€ Ya tapi mau gimana lagi, saya biasa gampang ngerti sesuatu kalau emang beneran dijelasin secara langsung. Kalau sekadar baca-baca sendiri kadang lebih banyak gak ngertinya. Berlaku juga dengan istilah-istilah seperti investor, saham, sekuritas, dan lain-lain yang udah pastiΒ dikhatamin sama anak ekonomi. Sampai akhirnya beberapa hari yang lalu saya mengikuti sebuah acara serius yang bikin saya ngetawain diri sendiri dan bilang ‘ooo..jadi ini toh yang namanya pasar modal’.

Cerita ini berawal dari sebuah tweet yang saya temukan di akun Masyarakat Ekonomi Syariah. Isinya kurang lebih tentang ajakan kepada masyarakat Lombok untuk mengikuti kegiatan seminar pasar modal syariah yang rencananya akan diadakan tanggal 20 Desember nanti. Seminarnya gratis, namun terbatas pada 100 orang pendaftar yang terpilih saja. Fasilitasnya? seperti biasa ada seminar kit, snack, makan siang dan sertifikat. Yang gratis kayak gini emang sayang buat dilewatkan ya cyin, maka jadilah saya mendaftarkan diri via sms kepada panitia. Nah, berhubung di format pendaftaran itu ada asal instansi, udah pasti dong ya saya isi mahasiswa dari kampus STMIK Bumigora Mataram. Tapi berhubung peserta yang dipilih hanya 100 orang, berhubung pula seminar ini gratis dan kebanyakan mahasiswa adalah pencinta seminar gratisan…jadi saya harus mikir lagi kalau mau mencantumkan almamater saya.

Oke, kali ini harus anti-mainstream dong ya πŸ˜‰ Dan asal instansi tadi pun saya ganti menjadi ‘blogger’. Saya pede maksimal kalau populasi blogger di Lombok, khususnya di Mataram belum begitu banyak layaknya yang ada di kota-kota besar di luar sana. Dengan harapan panitianya mau nengok dikit nama saya untuk menjadi bagian dari 100 orang tersebut. Kata mereka, sehari sebelum acara akan diinfokan via sms apakah nama kita terpilih atau tidak. Singkat cerita, pagi-pagi benar di tanggal 10 Desember kemarin seorang teman menghubungi saya. Nanya saya dimana dan kok belum tiba. Ah rupanya kegiatan seminar dimajukan dan oleh teman saya diberitahu bahwa ada nama saya pada daftar peserta. Nah lho? panitia kok tidak sms ya? Belakangan saya baru tahu kalau saya sudah disms berkali-kali dan rupanya masalahnya di hp saya. Smsnya gak masuk. Huft.

pasarmodal1

Akhirnya bersama tiga orang yang datang mengatasnamakan kampus saya mengikuti kegiatan tersebut. Iya, tiga orang teman saya tersebut mendaftar sebagai mahasiswa dari kampus STMIK Bumigora Mataram. Saya sendiri sebagai blogger. Kalau saya bilang sendiri berarti sendiri yaa, sendirian blogger diantara 100 orang yang hadir *aseekk.. Acaranya diadakan di Hotel Lombok Raya, yang datang sebagian besar adalah mahasiswa dan dosen dari bidang ekonomi. Sepertinya kami salah tempat ya kesini πŸ˜‰ Saya mengikuti acara sambil mulai menerka seberapa lama saya bertahan mendengarkan materi yang dipaparkan. Hingga tiba giliran seorang pemateri bernama Irwan Abdallah, beliau ini adalah Kepala Unit Pasar Modal Syariah pada kantor Bursa Efek Indonesia. Saya mulai serius menyimak ketika beliau yang menyampaikan materi. Bukan apa-apa, soalnya dari pemaparan beliaulah saya jadi mengerti Pasar Modal itu apa.

Pasar Modal: Pasar Biasa yang Keren Istilah

“Jangan berat-berat dulu deh, saya yakin di ruangan ini tidak semuanya orang ekonomi. Pasar modal itu apa sih?, begitu Pak Irwan memulai pemaparannya. “Pasar modal ya pasar. Disini ada pasar apa? Anggaplah Pasar Kebon Roek ya.” Oke, berhubung saya capek ngetik ucapannya Pak Irwan jadi langsung aja saya jelaskan ya. Baca aja, walaupun kalian sudah ngerti sebelumnya. Minimal menghargai saya yang sudah capek-capek ngetik #eh. Pasar Modal itu sama seperti pasar-pasar biasa. Kenapa sama? Gini deh, di pasar ada apa aja tuh? Pembeli, penjual, barang yang dijual (dagangan), kegiatan tawar menawar, terus itu tuh pihak yang berwenang ngatur-ngatur pasar (pengelola pasar) yang lainnya tambahin sendiri gih pada kolom komentar di bawah πŸ˜€ Iya, di Pasar Modal juga gitu. Hanya saja istilahnya lebih keren.

Istilah Kerennya Pasar Modal

Investor Sebagai Si Pembeli

Kalau pada pasar biasa dikenal istilah pembeli, maka pada pasar modal namanya dikerenin dikit jadi ‘investor’. Dengerin penjelasan ini saya kok jadi mau ketawain diri sendiri, dari jaman kapan cuma tahu aja ada istilah investor. Tapi sama sekali gak tahu investor itu apaan wkwkwk.. Parah gak tuh? πŸ˜‰

Efek/Sekuritas Sebagai Dagangannya

Udah ada investor sebagai pembeli. Lah terus apa dong yang dia beli di Pasar Modal ini? Jawabannya adalah efek atau sekuritas. Kalau di pasar biasa kita kenal ikan, sayur, tempe, ayam sebagai atau barang-barang lain yang diperdagangkan. Maka di pasar modal ini dagangannya dinamakan ‘efek atau sekuritas’. Efek ini sendiri bentuknya bisa macam-macam seperti saham, obligasi dan masih banyak lagi. Yang kalimat barusan jangan tanya saya ya, masih belum begitu ngerti euy!

Catat, supaya gak kelupaan.

Catat, supaya gak kelupaan.

Emiten Sebagai Si Penjual

Udah ada pembeli, dagangan dan terus penjualnya mana? Ini nih penjualnya, namanya ’emiten’. Emiten ini nih si penjual atau bisa juga disebut sebagai perusahaan yang suplai barang. Emiten inilah yang nantinya bakal ngejual efeknya ke investor. Emiten itu misalnya perusahaan Telkom, yang lainnya lihat di websitenya OJK (Otoritas Jasa Keuangan) gih sana πŸ˜€ *mulai galak*

Continuous Auction Sebagai Sistem Tawar Menawarnya

Pada ingat dong yaa kalau di pasar pasti ada kegiatan tawar menawar. Tawar menawar ini nantinya akan berakhir ketika penjual dan pembeli menemukan angka yang disepakati. Di Pasar Modal juga ada dong! Namanya ‘Continuous Auction’.

Yang Ngatur-ngatur Pasar Modal

Kalau di Pasar Kebon Roek ada yang ngatur-ngatur gak? Seperti mengatur waktu beroperasinya pasar, dimana aja yang bisa jadi tempat jualan dan lain-lain. Ada dong pastinya! Begitu juga di Pasar Modal. Pengatur atau pengelolanya pun ada levelnya. Untuk level pemerintah ada yang namanya OJK atau Otoritas Jasa Keuangan. Kemudian di bawah OJK, ada yang namanya BEI atau Bursa Efek Indonesia. Merekalah yang mengatur segalah hal yang berkaitan dengan aktivitas pasar modal.

Tukang Copet di Pasar?

Kalau yang ini lain lagi! Udah tahu banget kan ya kalau di pasar itu rentan sama yang namanya tukang copet. Nah, di Pasar Modal juga ada. Ya ampun, ini kok ada semua ya T_T sama tukang copetnya sekalian.. huhuhu.. Bingung gak gimana ceritanya kalau kecopetan di Pasar Modal. Gini nih..

  • Si A punya uang hasil menang lomba di blog sebesar 1juta #halah
  • Sama si A mau dijajanin langsung dong ya mumpung Harbolnas gitu…
  • Eh tapi pas mikir-mikir ternyata si A lagi gak butuh apa-apa. Harbolnas pun dicuekin
  • Akhirnya si A lebih memilih untuk simpan uang 1juta tadi di rekening (rekening untuk pasar modalnya nih)
  • Karena sibuk blogwalking, si A jadi lupa kalau ada simpan uang di rekening.
  • Tiba-tiba butuh aja dong uangnya untuk apa gitu (perpanjang domain misalnya). Akhirnya rekeningnya dicek.
  • Eh giliran dicek ternyata uangnya sisa 500ribu. Nah lho, 500rbnya kemana tuh?

Ternyata si A kecopetan di Pasar Modal. Pukpuk si A. Cerita hanya fiktif belaka ya sis, santai aja jangan dibawa serius πŸ˜€ Eh iya, cerita diatas itu juga udah hasil modif dari saya. Jadi bukan dari Pak Irwan ya. Kalau kecopetan di pasar biasa gak bisa lapor kemana-mana. Ya kali kita mau lapor ke mas-mas yang dagang ayam. Huft. Lain halnya kalau kecopetan di Pasar Modal, karena kita bisa lapor ke SIPF. Untuk yang mau tahu banyak tentang SIPF atau Securities Investor Protection Fund, langsung baca aja di sini ya πŸ˜‰

Pasar Modal Syariah

Kelar cerita-cerita tentang saya yang baru tahu istilah Pasar Modal di atas tadi, sekarang kita ke bagian inti. Bagian inti setelah lebih dari 1000 kata saya ketik wkwkwk.. Lah terus Pasar Modal Syariah itu apa?

Pasar Modal Syariah adalah pasar modal yang menjalankan prinsip syariah

Gitu aja? Iya, udah. Soalnya ulasan tentang Pasar Modal Syariah ini akan saya ceritakan di postingan selanjutnya. Seperti biasa.. ‘yang entah kapan’. Tunggu aja ya, ide-ide ngeblog numpuk. Masih nyicil untuk dieksekusi πŸ˜‰

Setidaknya, dari paparan di atas tadi udah pada ngerti gak nih pasar modal itu apa?

Biasa dipanggil Andy. Pernah tinggal lama di Makassar dan sekarang di Mataram, Lombok. Ngeblog sejak 2007. Senang kulineran, staycation, kopdaran di cafe, browsing produk di toko online tapi gak beli, dan tentu saja...senang menulis :) Bisa dikontak di andyhardiyanti@gmail.com

17 Comments

  • evrinasp 12 December 2015 at 3:21 am

    ngertiiii, ntar kalo udah banyak rezeki mau jadi investor biar enak tinggal lihat perkembangan modal yg ditanam

    Reply
    • andyhardiyanti 12 December 2015 at 8:34 am

      Aseekkk, udah ada yang ngerti.
      Ayo mbak, kita belajar jadi investor. Widihhh, komentarnya udah ngeri nih. Main investor-investoran πŸ˜€

      Reply
  • Gara 12 December 2015 at 4:40 am

    Eh penjelasannya nanggung banget sih Mbak :haha. Padahal lagi asyik-asyiknya baca bagaimana persamaan pasar biasa dengan pasar modal. Tapi betulan ya, mirip banget. Jadi sebenarnya kita tak perlu takut lagi dengan pasar modal, karena sebetulnya tak ada beda dengan Pasar Pagesangan :haha. Gosip dan kabar burung di pasar modal juga ada banget kan, sebagaimana pasar tradisional, yang bisa memengaruhi apa kita mau beli saham tersebut atau tidak. Keren deh seminarnya, dengan membuat pasar modal ini familiar, masyarakat jadi tidak khawatir lagi dan investor lokal pun akan bertambah :)).

    Mudah-mudahan semua ide bloggingnya cepat tereksekusi jadi tulisan ini cepat berlanjut :haha.

    Reply
    • andyhardiyanti 12 December 2015 at 8:35 am

      Wkwkwkwkw.. iya, nanggung banget πŸ˜€
      Baru sadar udah 1000an kata soalnya. Ntar kepanjangan malah ngebosenin.
      Lanjut di postingan lain lagi lah biar kalian mau jalanjalan kesini lagi next time hihihi
      *modus

      Reply
  • topik.my.id 12 December 2015 at 6:50 am

    mainannya dah modal dan pasar modal aja yah ini

    Reply
    • andyhardiyanti 12 December 2015 at 8:36 am

      Bwahahaha, baru belajar mas. Itu aja namanya ‘sekolah’. Lah istilah pasar modal aja baru ngerti 2 hari yang lalu πŸ˜€

      Reply
  • angkisland 12 December 2015 at 8:59 am

    wah jadi sedikit masalah ginian mbak hehe… saya juga ampun deh mending macul angon wedhus di sawah hahaha…..

    Reply
    • andyhardiyanti 12 December 2015 at 6:13 pm

      huhuhuhu…itu artinya apa T_T

      Reply
  • Iskandar 13 December 2015 at 3:49 am

    pengen juga sih jadi investor
    tapi apa daya duitnya ga ada πŸ˜€

    Reply
    • andyhardiyanti 13 December 2015 at 4:13 pm

      Eh jangan salah loh mas, dari hasil seminar kemarin bahkan dengan modal 300rb pun udah bisa jadi investor lho πŸ˜‰

      Reply
  • febridwicahya 13 December 2015 at 6:56 am

    Aku masih kurang paham yang kecopetan di pasar modal :’ punten mbak :’

    Reply
    • andyhardiyanti 13 December 2015 at 4:15 pm

      Ya itu mbak. Duit yang disimpan di rekening setelah berapa lama tiba-tiba berkurang gitu aja. Gak tau larinya kemana. Nah, itu bisa dilaporin. Mungkin semacam uang yang ditabung di bank terus kita cuekin, nah sementara setiap bulannya kan tetap kepotong biaya administrasi dan yang lain mungkin. Jadi giliran dicek lagi udah berkurang aja. Mungkin kurang lebih gambarannya seperti itu..

      Reply
  • DiyahIfada 14 December 2015 at 12:40 am

    Ini kayak yang dikerjain Merry Riana pas sekolah di singapur gak yaa? Kan doi juga sempat ikutan pasar modal gitu

    Reply
    • andyhardiyanti 14 December 2015 at 12:54 am

      Iya, itu kan fotofoto eike pas kegiatan di Singapur. Sekelas kok sama Merry Riana #eh

      Reply
  • Lidya 14 December 2015 at 2:16 am

    aku masih buta mbak soal pasar modal

    Reply
    • andyhardiyanti 14 December 2015 at 3:47 pm

      coba dibaca lagi postingan saya diatas mbak sebanyak 5 kali. Hehehehe..

      Reply
  • idmhdsdk 28 January 2018 at 1:01 pm

    tertarik dengan pasar saham thanks gan, nice share πŸ™‚

    Reply

Leave a Comment