Mataram belakangan ini sedang berkembang, mulai dari urusan pusat perbelanjaan sampai kepada tempat nongkrong. Tempat nongkrong seperti kafe, kedai dan sebagainya sekarang sangat mudah ditemukan. Tidak seperti beberapa tahun yang lalu dimana untuk janjian ketemuan dengan teman yang berlibur ke Lombok pilihan tempatnya hanya Mall Mataram. Yang mana Mall Mataram dari dulu ya cuma satu itu. Meskipun demikian, ada beberapa kafe yang sebenarnya sudah lama dibuka namun belum banyak yang tahu (atau memang saya yang baru tahu?) dan Teras Kafetaria ini salah satunya. Sebuah kafe berkonsep vintage.
Teras Kafetaria terletak di Jalan Panjitilar Negara,Mataram. Masih satu jalan dengan Museum NTB. Letaknya masih terbilang dekat dengan beberapa sekolah dan kampus, jadi wajar saja kalau di jam-jam pulang sekolah (siang) kafe ini banyak didatangi pengunjung yang masih adik-adik remaja itu π Saya kebetulan datang sebelum jam ramai tersebut bersama teman, karena agenda kami kali ini adalah soal ngetik-ngetik jadi kami memang memilih kafe yang kursi dan mejanya ngetikable. Meja dan kursi di Teras Kafetaria ini cocoklah dengan kebutuhan kami saat itu. Oh ya, Teras Kafetaria terdiri dari dua lantai. Yang sepertinya kalau untuk serius-seriusan pasnya di lantai 1, sedangkan untuk santai/nongkrong cantik biasanya di lantai 2.
Datang ke Teras Kafetaria sebelum siang memang ada untungnya juga, selain belum ramai juga karena bisa menikmati beberapa menunya dengan harga hemat. Harga menu pada happy hours ini (sampai pukul 12.30) bisa hemat sampai dengan 50% dari harga normalnya. Saya memesan segelas Java Tea XXI dan seporsi omelette cheese. Bingung juga dengan menu Java Tea XXI ini, sejak Cinema XXI Lombok dibuka saya sering melihat menu minuman yang satu ini masuk di daftar menu beberapa kafe π Nanti saya ceritakan ya, di postingan lain. Java Tea XXI nya enak lah, sama aja rasanya yang di XXI. Untuk yang omelette cheesenya ini yang minta ampun, keasinan sodara-sodara T_T Ini entah karena udah ada keju terus garamnya kebanyakan apa gimana π Eh kok malah curhat (?)
Kafenya ini ceritanya pakai konsep vintage gitu. Mulai dari meja, kursi, lemari sampai pintu toiletnya. Pintunya aja, yang ala ala kayu jaman dulu (maksudnya?), kloset dan yang lain sih sama aja. Yang sebenarnya bikin berasa vintagenya sih menurut saya ya ini, panasnya. Nah lo? Bingung kan? Iya, ACnya ada cyin. Tapi pas saya tanya sama mbak-mbaknya di sana kalau ACnya dinyalakan ntar mati listrik. Heuheuheu… hayatibingungmbak. Akhirnya suasana vintage panas-panasannya dapat banget.
Meskipun banyak yang saya keluhkan dari Teras Kafetaria ini, tapi jujur aja ada hal yang suka dan jarang ditemukan di kafe lainnya. Yap! Tempat shalat (ini mau ngafe apa mau shalat?). Pada bagian depan kafe ini ada satu ruangan kecil, kecil banget.. Di sana disediakan sajadah, mukena dan sarung untuk shalatnya pengunjung maupun pelayan kafe. Jadi di balik banyak gak bagusnya tadi itu (makanannya yang not recommended, ACnya yang tidak berfungsi dan lainnya) setidaknya Teras Kafetaria ini punya fasilitas tempat shalat, sesuatu yang tidak dimiliki oleh kafe-kafe lain.
Secara keseluruhan sih menurut saya banyak hal yang perlu ditingkatkan dari kafe ini. Sayang aja karena konsepnya udah keren, tempatnya oke yang kalau kata orang-orang nih ‘instagram-able’ banget! dan posisinya udah strategis. Jadi perlu direview lagi dari segi makanannya, pelayanannya, termasuk hal-hal sepele seperti si AC ini. Misalnya memang boros listrik ya gak usah dipakai aja, ketimbang ada tapi tidak bisa dimanfaatkan. Untung aja kalau pas dapat pengunjung yang sabar (kayak saya), nah kalau dapatnya yang bawel terus langsung dicurhatin di blog gini (kayak saya juga) gimana tuh π
Semoga kalau besok-besok ke sini lagi kafenya lebih baik lagi yaa π Kan seru nih kalau pas ada teman blogger yang datang dari mana gitu terus kita kopdaran di sini. Eh, iya satu lagi nih catatan bagusnya. WiFinya kenceeeng! Sip deh, tinggal dulu pembenahan dari beberapa sektor aja dulu #eh.
Ini lebih mirip surat pembaca dibanding review ya sepertinya. Gimana menurut teman-teman? π
suasananya emang klasik dan nyaman sepertinya,
harga makanannya pun terjangkau..
kalau pas happy hour lebih terjangkau lagi mas bur (mas burger) π
Interiornya cantik π
iya, mbak. Unik banget yaa. Kalau istilahnya anak sekarang, instagram-able banget nih!
spot bagus buat foto-foto nih π
Bener banget mbak. Istilahnya instagramable banget! Hahaha
sekarang banyak kafe yang pakai theme2 gitu ya mbak, jadi makin menarik pengunjung
Iya mbak. Desain interiornya harus mantap biar pengunjung betah. Eh tapi makanan dan minumannya juga tentu harus bisa memanjakan lidah pengunjung π
Tempatnya bolehlah..syang panasnya itu…
Hari ini coba pergi kesana, sayang pelayannya lamaaa , padahal ga ada pengunjung.
Eh pesan tiramisu kok rasanya aneh..
Semoga bisa diperbaiki
Heuheuheu..iya~
Ternyata masih sama ya, berarti belum ada perbaikan nih bahkan setelah postingan ini tayang >,<
Tempatnya terlihat nyaman banget. Tapi lucu juga ya, disediakan AC tapi gak bisa nyala. Hahaha..
Listriknya gak kuat katanya mas. Kalau ACnya on, listrik satu rumah itu mati π