#BandungTrip – Farmhouse Susu Lembang dan Gubug Makan Mang Engking

lembang-002

#BandungTrip – Farmhouse Susu Lembang dan Gubug Makan Mang Engking. Akhirnya cerita jalan-jalan selama Bandung sampai juga ke luar Bandung yaitu di Lembang, setidaknya kalau kata google sih sekitar 14,5 km dari Bandung. Seharian penuh kala itu kami sekeluarga menghabiskan waktu di Lembang. Tapi supaya pembaca tidak lelah membaca tulisan yang kepanjangan (itu juga kalau ada yang baca), maka cerita seharian ini saya bagi menjadi dua postingan. Satu postingan bercerita mengenai pengalaman jalan-jalan ke Farmhouse Susu Lembang dan Gubug Makan Mang Engking, kemudian postingan selanjutnya tentang Gunung Tangkuban Perahu dan Floating Market.

Masih ingat tulisan #BandungTrip saya yang sebelumnya? Yap, setelah seharian menghabiskan waktu di sekitaran The Trans Hotel dan Trans Studio Mall akhirnya kami menuju kawasan Antapani. Kami diajak bermalam di sana di rumah keluarga. Dan keesokan harinya kami ke tempat ini, seharian di Lembang.

Berangkat Menuju Lembang

Pagi usai sarapan kami bersiap berangkat dari Antapani, tujuan kali ini adalah Lembang. Belum tahu persisnya akan ke mana. Yang penting ke Lembang saja dulu. Hari itu hari Minggu, dan bisa ditebak Bandung macetnya luar biasa. Terutama yang mengarah ke Lembang. Tidak bisa ditebak sih sebenarnya, karena selama ini (sejak kedatangan ke Bandung tahun 2015 lalu) saya belum pernah melihat kondisi macetnya Bandung. Jadi ya lumayan kaget dengan situasi tersebut. Maklum yaa, gak pernah lihat macet di Mataram euy!

Setelah tertidur di dalam mobil, beberapa saat kemudian kami diminta turun. Mobil yang dikendarai kami parkir pada suatu lahan kosong. Dari sana kami berjalan agak jauh hingga tiba di sebuah tempat bernama “Farmhouse Susu Lembang”. Setidaknya begitu tulisan yang terpampang di bagian depan bangunan tersebut. Seingat saya, foto-foto Farmhouse pernah saya lihat di beberapa postingan blog para blogger Bandung. Kata saudara yang menemani kami, Farmhouse adalah objek wisata yang sedang ngehits beberapa waktu belakangan ini.

Farm House Susu Lembang

Tiket Masuk yang Sudah Termasuk Voucher Makanan/Minuman

lembang-001

Untung saja kami sudah memarkir kendaraan di tempat lain meskipun lebih jauh. Suasana di Farmhouse Susu Lembang sudah sangat padat pagi itu. Antrian untuk membeli tiket masuk saja mengular luar biasa. Untung petugasnya terbilang cekatan, jadi meskipun antriannya panjang tapi jalannya cepat. Terus yang bikin antriannya sampai mengular itu apa? Ya mungkin para pengunjung terus bertambah, maka antriannya tak henti henti. Tiket masuk ke Farmhouse Susu Lembang terbilang terjangkau, yaitu sebesar Rp20.000,- dan sudah termasuk voucher yang bisa ditukar dengan memilih mau makanan (sosis bakar) atau minuman (susu).

Kami sekeluarga memilih menukarkan voucher tiket masuk tersebut dengan minuman yaitu susu aneka rasa. Kalau tidak salah ada tiga rasa: cokelat, vanila dan stroberi. Karena kami datang bersembilan, ya sudah dibagi tiga saja agar bisa mencoba semua rasa. Wuidih minumnya campur-campur yaa, udah berasa lagi ospek gitu. Saya ngomong gini kayak dulu ikutan ospek aja~ #dibahas.

Apa yang Menarik dari Farmhouse Susu Lembang?

lembang-005

Jadi, apa yang menarik dari Farmhouse Susu Lembang ini? Apa ya? Jujur aja sih, kami diajak ke sini ya karena penasaran aja soalnya orang-orang kok ya pada ramai ke Farmhouse. Ya biar gak kalah kekinian gitu Wkwkwkwk. Kalau ditanya yang menarik sih menurut saya salah satunya ada bangunan tempat penukaran voucher ini. Lucu aja bentuknya serupa milk can, itu lo..tempat menampung susunya si sapi. Tapi gede banget jadinya. Unik kan ya?

Akhirnya kami memasuki area Farmhouse yang kiri kanannya ditumbuhi tanaman hijau nan rindang, bikin kondisi yang udah mulai terik jadi tetap sejuk hari itu. Tahu apa saja yang saya temukan? Jawabannya adalah spot-spot foto yang instagrammable. Kurang lebih itu yang bisa saya simpulkan dari area Farmhouse tersebut. Berhubung saya orangnya kurang suka pepotoan ala ala instagram kecuali di tempat ngopi atau tempat maka, jadinya kurang greget aja saat menelusuri setiap sudut Farmhouse. Tapi selera orang pastinya berbeda kan? Kalau yang suka foto-foto ya pas banget nih main ke tempat ini. Banyak spot-spot pemotretan yang unik.

Oh ya, ada satu hal menarik lagi yang saya lupa yaitu perihal toilet. Yup, saya suka toilet di Farmhouse. Kenapa? Karena di sana disediakan toilet khusus anak-anak. Sayangnya tidak sempat saya ambil gambarnya *duh.. Jadi toiletnya itu serba kecil, intinya sih disesuaikan dengan anak-anak. Besar ruangan toilet, tinggi dudukan kloset pun wastafelnya. Toilet khusus anak-anak ini terletak di lantai dasar, sedangkan untuk wanita dan pria terletak di lantai berikutnya.

Foto Foto Foto

lembang-006

Pengalaman saya, sejauh mata memandang yang saya lihat yaa orang-orang yang sedang foto-fotoan. Entah itu pakai telepon genggamnya, kamera saku, kamera DSLR maupun action cam. Segala rupa segala gaya satu tujuan: foto-foto! Di keluarga, saya bertindak jadi tukang fotonya. Alasannya simpel, karena sayanya sendiri tidak suka difoto πŸ˜€ Oh ya, foto di atas ini adalah salah satu bangunan yang terdapat di Farmhouse Susu Lembang. Saya suka melihatnya, termasuk aktivitas orang yang sedang foto-fotoan di sekitarnya. By the way, mau tanya nih sama yang sudah naik ke bagian atas bangunan tersebut. Itu bagian dalam bangunan isinya apa ya? Bisa masuk gak? Soalnya kami sekeluarga ya emang cuma di bagian bawahnya aja.

Kami cukup lama berada di Farmhouse Susu Lembang. Sampai akhirnya tiba waktu makan siang. Kamipun meninggalkan area Farmhouse, kembali ke parkiran dengan berjalanan kaki (lagi) lalu kemudian melanjutkan perjalanan.

Gubug Makan Mang Engking

lembang-008Setelah muter-muter gak jelas, menembus kemacetan. Eh entahlah. Saya tidak terlalu memperhatikan jalanannya. Akhirnya kami tiba di Gubug Makan Mang Engking. Di pintu masuk terdapat papan panjang yang bertuliskan “Wilujeng Sumping” yang konon kata Google berasal dari bahasa Sunda yang berarti “Selamat Datang”. Bangunan tempat makan ini didominasi oleh bambu. Pengunjung yang datang juga ramai. Tebakan saya sih ini emang pada liburan semua, ya namanya juga weekend. Kami memilih tempat duduk di dekat area bermain. Bentuknya berupa lesehan gitu. Suasananya segar, namun tidak sesegar harga makanan dan minuman yang disajikan. Tidak sesegar harganya lho yaa..bukan rasanya πŸ˜€

Karena sudah lapar banget. Saya jadi tidak sempat memotret buku yang memuat daftar harga menu pun aneka menu yang telah kami pesan. Alasan sih, bilang aja gagal jadi food blogger. Hahahah. Kami memesan aneka makanan, tapi yang juara sih apa ya? Semuanya. Soalnya lagi lapar. Peraturannya, dilarang menanyakan rasa makanan sama orang yang sudah lapar kebangetan. Karena jawabannya hanya ada dua: enak atau enak banget.

lembang-010

Untuk jenis makanan seafood, ayam dan aneka sayuran seperti yang disajikan di Gubug Makan Mang Engking ini kalau menurut saya sih terbilang mahal. Eh tapi saya bandingkannya di Lombok πŸ˜€ Jelas beda kali ya? Kurang tahu juga sih, kalau sesama tempat lesehan lainnya di Bandung eh di Lembang gimana~ Oke, lanjut ke suasananya. Pastinya sejuk dong. Udara yang kita hirup di sana berasa segar dan bersih banget. Lembang ini mungkin kalau versi Lombok itu Sembalun, sedangkan versi Makassarnya itu Malino. Benar gak pendapat saya?

Dari lesehan tempat kami ini tersaji pemandangan area Gubug Makan Mang Engking. Jadi dari sini kita bisa melihat area tempat makan yang berada pada bagian di bawah kita. Perpaduan antara area lesehan yang menggunakan bahan bambu, tanaman hijau di sekitar plus udara segar rasanya komplit banget. Apalagi yang sedari tadi terjebak kemacetan di daerah Lembang. Surga banget mah ini πŸ˜€ Kelar makan siang, kami bersantai sejenak. Duduk-duduk lesehan sambil menikmati semilir angin dan udara segar, juga menunggu beberapa anggota keluarga yang bolak balik gantian pergi shalat pun ke WC.

lembang-009

Tidak lama kemudian kami beranjak dari tempat makan tersebut. Perjalananpun dilanjutkan. Ya, tujuan selanjutnya adalah Gunung Tangkuban Perahu dan Floating Market Lembang. Tunggu di postingan berikutnya yaa πŸ˜‰

Oh ya, ini cerita lanjutan dari cerita-cerita saya selama nge #BandungTrip bulan Maret-April lalu. Cerita sebelumnya bisa teman-teman baca di sini ya:

#BandungTrip – Perjalanan Berkesan di Kota Kembang
#BandungTrip – Balubur Town Square
#BandungTrip – Kopdaran Seru di Bawean Bakery Gandapura
#BandungTrip – Euforia Wisuda di Sabuga
#BandungTrip – Sembilan Jam di The Trans

Biasa dipanggil Andy. Pernah tinggal lama di Makassar dan sekarang di Mataram, Lombok. Ngeblog sejak 2007. Senang kulineran, staycation, kopdaran di cafe, browsing produk di toko online tapi gak beli, dan tentu saja...senang menulis :) Bisa dikontak di andyhardiyanti@gmail.com

16 Comments

  • @nurulrahma 14 May 2016 at 2:58 am

    Wiiiih, Lembang itu kagak ada matinyeee mak.
    Aku blum pernah ke sini niiih πŸ™‚

    Reply
    • andyhardiyanti 15 May 2016 at 3:03 pm

      Ayo jalan-jalan ke sini mbak. Lembang emang surganya objek wisata nih ya mbak..hihihi

      Reply
  • Vita Masli 14 May 2016 at 5:26 am

    Sudah ke sini dan emang sih bikin kenyang mata dan perut. Nyenangin banget.

    Reply
    • andyhardiyanti 15 May 2016 at 3:02 pm

      Saya kenyang mata karena kebanyakan lihat orang πŸ˜€
      Capek lihat orang jadinya lapar, terus ke gubug makan Mang Engking deh xixixi

      Reply
  • DoNurdians 14 May 2016 at 6:31 am

    Tapi kalo liburan disana sesak banget. jadi enggak bisa nikmatin liburan. paling enak sih kalo kosong, berasa di eropah mbak

    Reply
    • andyhardiyanti 15 May 2016 at 3:00 pm

      Iya nih. Mau masuk aja mesti ngantri panjang hehehe..

      Reply
  • Zia Subhan 14 May 2016 at 2:54 pm

    Saya milih jalan-jalan ke tempat wisata pas weekdays, kalo weekend ato libur lebih suka nyantai di rumah leyeh-leyeh… Orang Bandung tapi ga suka keluar kalo lagi padet. πŸ™‚

    Ahhh selalu suka deh gaya reviewnya mama Raniii… :*

    Reply
    • andyhardiyanti 15 May 2016 at 2:59 pm

      Deuh..maunya sih juga pas weekdays aja. Weekend gini padatnya bukan main πŸ™
      Tau gitu kan kita weekend ke tempatnya Abang Vito aja hihihi

      Reply
  • Purnama dari Bali 15 May 2016 at 4:21 am

    gak suka difoto ya mbak. hehehhehehe… kalau saya setiap jalan-jalan pasti minta di foto. apalagi ke objek wisata, kebetulan di bali banyak banget tempat wisatanya, sayang banget kalau gak di abadikan dalam sebuah foto.

    Reply
    • andyhardiyanti 15 May 2016 at 2:56 pm

      Gak suka suka amat mas πŸ˜€
      Lebih suka fotoin objek wisatanya hehehehe

      Reply
  • evrinasp 14 May 2016 at 10:59 pm

    aku aja yang beberapa kali balik ke Lembang belum pernah main ke sana hehe

    Reply
    • andyhardiyanti 15 May 2016 at 2:58 pm

      Eh masa mbak? Hahahha.. ini juga gak ada rencana tiba-tiba diajakin ke sini. Kalau gak ke Lembang ya saya langsung cuss ke Gedung Sate cari mbak Ev πŸ˜€

      Reply
  • Akhdan Baihaqi 16 May 2016 at 3:46 am

    duh pengen rasain main ke lembang. sayangnya jauh…hehe
    fotonya tajam2 tuh…pakai kamera dslr kah..

    Reply
    • andyhardiyanti 16 May 2016 at 6:29 am

      Hayukk mas, main-main ke sini. Tajam-tajam ya? Gak kok. Ini cuma pakai hp euy~

      Reply
  • Lidya 19 May 2016 at 3:05 am

    Di Bandung banyak banget ya mbak tempat wisata kaya gini, hikks aku belum pernah ke sana

    Reply
  • #BandungTrip -Gunung Tangkuban Perahu dan Floating Market Lembang – Blognya Andy Hardiyanti 3 December 2016 at 3:08 am

    […] Oh ya, ini cerita lanjutan dari cerita-cerita saya selama nge #BandungTrip bulan Maret-April lalu. Cerita sebelumnya bisa teman-teman baca di sini ya: #BandungTrip – Perjalanan Berkesan di Kota Kembang #BandungTrip – Balubur Town Square #BandungTrip – Kopdaran Seru di Bawean Bakery Gandapura #BandungTrip – Euforia Wisuda di Sabuga #BandungTrip – Sembilan Jam di The Trans #BandungTrip – Farmhouse Susu Lembang Dan Gubug Makan Mang Engking […]

    Reply

Leave a Comment