Lebih Dekat dengan Sampah di Bank Sampah NTB Mandiri. Hampir di setiap saat, di segala aktivitas, kita akan bertemu dengan sampah. Dalam bentuk apapun itu. Mengerjakan pekerjaan kantor, menikmati sajian makanan, memasak dan berbagai kegiatan lain, pada akhirnya juga akan menghasilkan yang namanya sampah. Dan hingga kini, sampah menjadi masalah besar yang belum juga dapat ditangani. Penumpukan sampah dapat memicu terjadinya berbagai bencana, misalnya: banjir maupun polusi lingkungan. Ya, bagaimana pun kita memang harus melangkah bersama untuk mengatasi permasalahan sampah ini. Kalau kitanya masih doyan membuang sampah di sembarang tempat dan tidak memilahnya ya jadinya susah. Gak bakal selesai-selesai.
Padahal di beberapa tempat, sejumlah pegiat lingkungan telah melakukan banyak hal. Tidak hanya mengurangi jumlah sampah, tetapi juga bagaimana menjadikan sampah-sampah yang terkumpul tersebut memiliki nilai jual. Saya jadi ingat tulisan saya tentang Pak Theo, seorang seniman yang juga pegiat lingkungan pemilik The Griya Lombok. Di tangan beliau, sampah-sampah jenis kertas, dus maupun krat telur disulapnya menjadi benda-benda berkelas bernilai hingga puluhan juta dan sudah dipasarkan ke mancanegara.
Selain Pak Theo, di Lombok rupanya ada satu orang keren lagi untuk urusan pengelolaan sampah, seorang perempuan aktif bernama Aisyah Odist. Mbak Aisyah adalah pimpinan dari Bank Sampah NTB Mandiri. Teman-teman pasti sudah gak asing dengan yang namanya Bank Sampah, bukan? Yups, karena setahu saya di beberapa daerah memang sudah punya Bank Sampah masing-masing.
Mengenal Bank Sampah NTB Mandiri
Awal Perjumpaan dengan Aisyah Odist, Pimpinan Bank Sampah NTB Mandiri
Sebenarnya saya sudah sering mendengar nama Bank Sampah NTB Mandiri, beberapa kali pula saya lihat promo-promo kegiatan diskusi di sana berlalu-lalang di timeline facebook. Namun kaki ini belum juga sampai ke tempat tersebut. Hingga akhirnya, di sebuah kegiatan sosial bertajuk Sahabat Sajang Beraksi yang kami lakukan bersama teman-teman yang pernah menjadi inspirator di SDN 1 Sajang, saya bertemu dengan seorang perempuan bernama Aisyah Odist. Ya, kami memang mengajak teman-teman Kelas Inspirasi Lombok lainnya pada kegiatan itu. Saya fokus pada Mbak Aisyah, karena memang diantara mereka hanya beliau yang tidak saya kenal.
Dari suami dan teman-teman saya kemudian baru mengetahui bahwa perempuan itu bernama Mbak Aisyah Odist, seorang pendiri sekaligus pimpinan dari Bank Sampah NTB Mandiri. Wow, pantas saja sepanjang perjalanan setiap kali melihat sampah dia selalu resah. Rasanya mau diangkut semua, masukkan di karung dan diolah! Hahahaha.
Mengenal Bank Sampah NTB Mandiri
Bank Sampah NTB Mandiri didirikan oleh Mbak Aisyah Odist pada tahun 2011 silam. Hingga kini, di Bank Sampah yang didirikannya, bungsu dari 11 bersaudara ini telah menjalin kerjasama dengan lebih dari 37 mitra, lebih dari 100 nasabah dan mempekerjakan sebanyak 8 orang karyawan, dimana biasanya Aisyah hanya mempekerjakan karyawan yang merupakan penyandang disabilitas dengan tujuan memberikan ruang bagi mereka untuk berkarya.
Bank Sampah NTB Mandiri didirikan sebagai bentuk keprihatinan akan banyaknya masyarakat, terutama yang tinggal di daerah sekitar kampung tempat Bank Sampah NTB Mandiri berada yang belum sadar terhadap pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Dengan adanya Bank Sampah NTB Mandiri ini, Mbak Aisyah berharap agar tidak hanya kesadaran masyarakat yang dapat terbentuk, tetapi juga mereka mampu mengelola sampah menjadi sesuatu yang bernilai jual tinggi bahkan Β bisa bersaing di tingkat internasional. Beruntung, selama beberapa tahun belakangan ini kegiatan di Bank Sampah NTB Mandiri mendapat dukungan dari pihak CSR PLN, yaitu PLN Peduli.
Lebih Dekat dengan Sampah di Bank Sampah NTB Mandiri
Aneka Sampah Disulap Jadi Replika Masjid yang Indah
Sejak Bank Sampah NTB Mandiri berdiri di tahun 2011 silam, saya justru baru berkunjung ke tempat ini beberapa waktu yang lalu. Tepatnya di hari terakhir bulan Ramadhan 1438H kemarin. Saya bersama anak dan suami tertarik ke sana setelah melihat postingan di facebook Mbak Aisyah Odist tentang replika masjid yang mereka buat dari berbagai jenis sampah. Replika Masjid tersebut dibuat untuk meramaikan pawai takbir di malam harinya. Mbak Aisyah membuat karya menakjubkan tersebut bersama adik-adik satgas Kawis Krisant, sebuah kampung kreatif binaan Bank Sampah NTB Mandiri. Tunggu cerita saya tentang Kawis Krisant di postingan terpisah ya π
Tahu tidak, replika masjid dengan ukuran tinggi 1,5 meter dan lebar 2,5 meter ini dibuat dari 799 buah botol plastik, 350 buah dvd bekas, 582 tutup botol, dan 150 buah gelas plastik. Karena ukurannya yang cukup besar, anak saya sampai bisa masuk di dalamnya. Eh jangankan anak saya, orang dewasa pun bisa. Soalnya saat pengerjaannya, ada beberapa bagian yang harus dikerjakan dengan cara masuk ke dalam replika masjid tersebut. Dengan kreativitas dan semangat yang luar biasa ini, gak heran kalau replika masjid yang Mbak Aisyah Odist dan teman-teman buat dinobatkan sebagai pemenang pertama.
Serunya Menjadi Nasabah Bank Sampah NTB Mandiri
Karena kunjungan pertama kami ke Bank Sampah NTB Mandiri saat akhir ramadhan lalu sangat terbatas waktunya, maka saya berniat untuk kembali ke sana lagi. Yaelah..udah macam ini tempat jauh banget hahaha.. Ya pokoknya suatu saat saya mau datang lagi, sekalian bawa sampah, plus daftar jadi nasabah! Jadilah rencana tersebut terlaksana akhir Agustus kemarin. Saya ke sana bareng Rani, anak saya. Tidak lupa membawa 4 kantong plastik besar berisi sampah. Yang terdiri dari sampah botol plastik, sampah kemasan plastik dan sampah kotak-kotak sisa kemasan makanan.
Kedatangan kami langsung disambut hangat oleh Mbak Aisyah. Iya, soalnya udah janjian. Wkwkwkwk, susah kali ketemu kakak yang satu ini. Jam terbang tinggi. Hihihihi. Rani langsung dicatat sebagai nasabah dong! Dengan saldo awal dari sampah-sampah yang dibawa tersebut sebesar Rp4.000,-. Catatan terkait setoran sampah dan besarnya tabungan para nasabah terdata dengan baik pada buku tabungan yang telah disediakan. Kita di rumah jadinya makin semangat nih memilah sampah π
Kegiatan yang Bisa Dilakukan di Bank Sampah NTB Mandiri
Belajar Membuat Ecobrick dan Olahan Sampah Lainnya
Ecobrick merupakan salah satu hasil karya yang dibuat dari sampah anorganik. Cara membuatnya gampang banget, teman-teman cukup mengisi sebanyak mungkin sampah-sampah anorganik ke dalam sebuah botol plastik hingga benar-benar padat. Kalau sudah terkumpul banyak, ecobrick ini bisa dimanfaatkan sebagai pagar, atap, tembok dan masih banyak lagi. Kurang lebih sebagai pengganti batu bata atau bahan lain yang biasa digunakan gitu deh~
Selain ecobrick, kita juga bisa melihat langsung proses pembuatan benda kreatif olahan sampah lainnya di sini. Seperti saat saya datang, pas banget tuh kakak-kakak di sana lagi membuat tikar dari bekas kemasan sachet kopi instan. Ada pula yang sedang membuat jam dinding dari kulit telur.
Berbelanja Aneka Produk Kreasi Bank Sampah NTB Mandiri
Kalau berkunjung ke Bank Sampah NTB Mandiri, jangan lupa juga untuk berbelanja produk-produknya ya π Ada tas yang terbuat dari ban dalam, cushion yang terbuat dari kantong plastik kresek, tas dan tikar dari kemasan makanan/minuman sachet dan masih banyak lagi. FYI, kalau wisatawan mancanegara berkunjung ke tempat ini, mereka sampai rebutan loh belanja produk-produk olahan sampah tersebut. Bagaimana dengan kita? (ngomong sama diri sendiri).
Jalan-Jalan ke Kawis Krisant, Kampung Wisata Binaan Bank Sampah NTB Mandiri
Kalau udah beres belajar dan melihat aneka kegiatan di Bank Sampah NTB Mandiri, coba deh minta sama kakak-kakak di sana untuk menemani kalian jalan-jalan ke Kawis Krisant. Kawis Krisant merupakan kampung wisata binaan Bank Sampah NTB Mandiri, yang terletak persis di belakang kawasan bank sampah ini. Dulunya, Kawis Krisant adalah kampung kumuh yang terletak di bantaran sungai, sekarang nih jangankan wisawatan lokal, ratusan wisatawan asing dari berbagai negara berkunjung ke Kawis Krisant setiap minggunya. Seperti yang saya katakan sebelumnya, saya bakal membahas Kawis Krisant ini di postingan terpisah. Sabar ya π
—
Mau jalan-jalan ke Bank Sampah NTB Mandiri? Yuk ah! Lokasinya bisa dilihat di sini:
Bank Sampah NTB Mandiri
Jalan Leo No.24 Lingkungan Banjar Selaparang, Ampenan, NTB.
Wah keren banget ya . salut sama orang orang yang masih peduli dan bahkan memberdayakan masyarakat sampe segitunya π
Bener bener niaaaat.
2011 ?
Berarti sudah lumayan lama yaa..
Semoga di Jakarta ada juga yang begini π
Maaf dibeli untukn1 botol sampahnya
Brpa harga 1 botolnya
Seru ya, Mbak. Kreatif juga. Idenya keren.
Baca postingan ini jadi inget Ruangan Padang Sampah, semacam nama distrik di Klan Bintang dalam novel Tere Liye.
Itu siapa yang mendesain masjid? Bagus banget. Dari sampah bisa jadi berkah
Ya ampun kreatif banget. Aku pernah baca bberpaa tempat juga melakukan bani sampah dan berguna banget. Di malang ada dokter yang juga kelola bank sampah ya mba
Bangga sekali dengan mereka yang kreatif, apalagi menjadikan sampah dengan seni karya hebat macam ini.
semoga terus memberikan inspirasi kepada sesama aamiin
Replika masjidnya keren banget ya, Mbak.
Bank Sampah ini penting dan bermafaat sekali ya. Semoga akan ada banyak orang seperti Mbak Aisyah Odist yang peduli pada lingkungan. aamiin
replika masjidnya keren,tapi lebih keren raninya π
alhamdulilah, aku ikutan bank sampah
Keren sebanyak itu bisa bikin masjid yang gede dan bisa narsis . Wow. Jual aksesoris dari sampah gak
Di komplek saya, satu tahun ini juga ada bank sampahnya lo mbak, ibu2 pada semangat tuh, ngumpulin botol bekas minuman, ada uangnya juga soalnya. π
Kreatif banget tuh yang dijadiin replika masjid π
wah bank sampah masih eksis juga ya mbak, banyak kriya yang bisa dibikin dari sampah daur ulang buat dijual lagi.
Salut buat para pegiatnya, dapat mengubah sampah m3njadi benda indah dan turut menjaga bumi… saluut
Ya ampun aku sampe bengong liat sampah bisa jadi miniatur bangunan kayak gitu. Keren banget! mesti ini telaten yang bikinnya.
[…] Baca Juga: Lebih Dekat dengan Sampah di Bank Sampah NTB Mandiri […]
Ada olahan sampah organiknya juga?
Tulisannya menginspirasi, thx mbk Andy sudah berbagi ttg bank sampah mandiri ntb. ππ