Perjalanan Berkesan di Kota Kembang. Akhirnya saya ke kota ini lagi, setelah perjalanan sebelumnya di bulan Juni 2015 lalu. Perjalanan berdua saja bersama si kecil berusia 4 tahun dengan misi guling-guling di Alun-Alun Kota Bandung. Sejak saat itu, saya mulai mencintai Bandung. Alasan utamanya adalah karena tersedianya sarana transportasi umum yang memungkinkan kami yang belum memiliki kendaraan pribadi untuk mendatangi tempat manapun di Bandung. Ya, sama dengan kota pertama yang paling saya cintai: Makassar. Lalu setelah delapan bulan berlalu apa kabarnya si kota kembang? Dan untuk misi apakah saya datang?
Sebenarnya kedatangan kami ke Bandung kemarin sudah lama direncanakan. Kakak saya yang melanjutkan pendidikan S2 Farmasinya di salah satu kampus terbaik di sana akan wisuda pada 1 April 2016. Dan kami sudah lama membahas untuk pergi bersama keluarga besar nanti. Maka fix ayah, ibu, kak Andy (kakak sulung saya), saya dan Rani (anak saya) berangkat ke Bandung pada 29 Maret 2016. Karena masih ragu mengatur jadwal, maka pembelian tiketpun tidak dilakukan sekaligus. Selain tiket saya dan Rani, semua tiket sudah sejak lama terbeli. Yaitu untuk keberangkatan ke CGK tanggal 29 Maret 2016 sekitar pukul 8 malam waktu Lombok.
Setelah kelar urusan ini itu dan fix bisa berangkat, saya dan Rani baru menyusul browsing tiket dengan jadwal yang sama dengan keluarga lainnya. Namun sayangnya tiket yang kami cari sudah terjual habis. Kamipun mencari tiket dengan hari keberangkatan yang sama, meskipun dengan waktu dan tujuan yang berbeda. Ya, pesawat kami berangkat 2 jam lebih awal dengan tujuan langsung Bandung, bukan Jakarta eh Cengkareng maksudnya. Dengan demikian, jadilah ini perjalanan berdua saya (lagi) dengan si kecil Rani. Bedanya adalah perjalanan kami kali ini benar-benar lebih simple, tidak menitip barang satupun pada bagasi. Karena dari awal sudah diniatkan pulangnya nanti jatah bagasi ini pasti akan diisi oleh barang-barang bawaan si kakak selama di perantauan #tsahhh.
Selain berbeda dari segi barang bawaan, perjalanan kali ini juga tidak langsung menuju Bandung. Penerbangan direct LOP-BDO by Citilink sudah ditiadakan lagi π #sedih #bikinpetisiuntukcitilink. Kami harus transit sekitar 4 jam dulu di Bali, sebelum akhirnya melanjutkan perjalanan ke Bandung. Singkat cerita, pesawat kami yang berangkat dari Lombok ini delay. Tidak lama sih, hanya 1 jam. Lumayan dapat jatah makanan pengganti delay. Dan yang menyenangkan lagi, entah kenapa begitu tiba di Bali kami malah tidak sampai masuk terminal dan langsung pindah ke pesawat selanjutnya. Sekitar pukul 10 malam kami tiba di Bandara Husein Sastranegara Bandung, dijemput oleh Kak Diyah (kakak saya) dan Ette (teman saya). Masih di bandara yang sama tempat kami tiba 8 bulan yang lalu. Tipikal terminal jaman dulu yang harus jalan jauh dari tempat mendaratnya pesawat, tempat pengambilan bagasi yang hanya ada satu (untung kami tidak ada bagasi) dan ukuran terminal yang masih jauh dari kesan modern.
Ada banyak yang ingin saya ceritakan dalam edisi perjalanan selama di Bandung kali ini. Mulai dari pengalaman pertama saya menggunakan jasa transportasi online, kegiatan kumpul-kumpul dengan sejumlah Blogger Bandung, melihat langsung suasana wisuda ITB di Sabuga, seseruan bareng keluarga di Lembang dan masih banyak lagi. Perjalanan selama 11 hari kemarin memang sangat berkesan, meskipun tidak sampai guling-guling di Alun-Alun Bandung lagi π Saya sampai bingung harus mulai darimana ceritanya. Apa cerita hari per hari saja ya? Kalau seperti ini jadi ingat postingan perjalanannya Arman sekeluarga yang jadinya sampai berapa postingan gitu π
Sudahlah yang penting tunggu saja cerita selanjutnya ya π Oh ya, sepertinya sudah lama tidak menulis tulisan ala ala seperti ini. Teman-teman blogger lain gimana? Yuk dicek lagi isi postingannya π
Senangnya menghadiri wisuda sekalian liburan dan kopdar.
Iya mak, senang banget. Selama 11 hari itu bisa melakukan banyak hal seru π
padahal kalau di CGKnya siang dan agak lama kita bisa janjian ya mbak untuk ketemuan
Penerbangan ke CGKnya malam mak, jam 8 malam π Hiks hiks. Semoga suatu saat bisa ketemuan yaa~
Aku tunggu cerita selanjutnya ya Maaaaaak. Pasti seru deh muter-muter di Bandung, apalagi kulinerannyaaa. Hehehee
Sip sip.
Jadi semangat nih nulisnya kalau ada yang tungguin. Hihhihihi
Malesin banget yaaa trabsit sampai 4 jam hahaha pasti bikin lelah kalo gw
Banget mascum~
untung gak benar-benar terjadi heheheh…Di tiketnya aja tertulis kayak gitu
alhamdulillah sekalipun delay, lancar dan selamat pp ya
Iya mas, Alhamdulillah π
Sempet ke Lembang ya ..
Iya Teh, sempat.. Itu pas nginap di rumahnya keluarga di Antapani, eh besoknya langsung diboyong ke Lembang seharian π
Waahh ke Bandung ga bilang2 … hahaha!
Mas Timo di Bandung juga? Ihh saya bilang-bilang kok. Itu kan saya warawairi update status dan upload foto selama di Bandung di semua media sosial -_- Mas Timo nih sepertinya yang kurang peka. Wkwkwkwk~
wah masih bersambung ya, jadi penasaran nih
hwuidih gimana kota saya menyenangkan gak? hehehehe cerita kelanjutannya lagi dong heheheheh π
Sayang ya mba penerbangan Citylink dari Bandung langsung ke Lombok sudah ditutup Januari kemarin menurut info karena kurang peminat dari Lomboknya klo dari Bandung banyak. Padahal murah dan cepat dibanding harus transit dulu di Bali atau Surabaya. BTW mba Mataramnya dimana ? adikku jg di Mataram di Pagutan Permai, dua thn yg lalu aku kesana bareng kelg, blm kesana lagi nih bisa kopdaran klo kesana he…….
Iya mbak. Kabarnya sih begitu. Padahal dulu senang banget bisa langsung Lombok-Bandung. Saya di Majeluk mbak, tapi keluarga semua asli Pagutan. Salam kenal yaa π
[…] selama nge #BandungTrip bulan Maret-April lalu. Cerita sebelumnya bisa teman-teman baca di sini ya: #BandungTrip β Perjalanan Berkesan di Kota Kembang #BandungTrip β Balubur Town Square #BandungTrip β Kopdaran Seru di Bawean Bakery Gandapura […]
[…] mau baca postingan saya sebelumnya, tentang dalam rangka apa saya ke Bandung boleh banget nih baca postingan pengantar yang saya tulis kemarin. Buat yang malas baca tulisan kayak gini, juga boleh banget klik tombol […]