Hari Pertama Puasa, Jatuh pada Tanggal Berapa? Setiap menjelang bulan Ramadan, hari pertama puasa jatuh pada tanggal berapa akan selalu menjadi pertanyaan. Pemantauan hilal pun dilakukan di sejumlah titik untuk mengetahui kapan dimulainya bulan Ramadan, sebagai awal dimulainya puasa. Meski sering kali setiap tahunnya ada perbedaan kapan dimulainya puasa antara pemerintah, maupun Muhammadiyah (organisasi Islam besar di Indonesia), namun ibadah puasa tetap berjalan dengan baik. Semua umat Islam menyambut bulan penuh berkah ini dengan suka cita. Bahagia dan rasa syukur seolah tiada habisnya karena masih diberikan kesempatan untuk bertemu kembali dengan bulan Ramadan.
Ada beberapa hal menarik yang saya perhatikan setiap kali puasa di bulan Ramadan dimulai. Hal menarik tersebut rasanya terjadi seperti suatu kebiasaan bertahun-tahun. Entah hanya saya saja yang sering overthinking memperhatikannya, atau mungkin demikian juga teman-teman di luar sana, di tempat tinggalnya masing-masing. Apa sajakah hal menarik yang saya maksudkan?
Puasa Hari Pertama dan Hal Menarik yang Sudah Menjadi Kebiasaannya
Apa-apa habis, mulai dari bahan makanan mentah hingga yang sudah jadi. Harga-harga kebutuhan pokok naik dari yang biasanya. Kita sudah paham akan itu semuanya, toh terjadi setiap tahun setiap kali Ramadan tiba. Namun yang tidak kita pahami adalah, kita masih saja kaget dengan kejadian tersebut. Masih saja melakukan aktivitas berbelanja beberapa hari sebelum Ramadan, hari di mana harga-harga melonjak tajam. Bisa disebut tidak belajar dari pengalaman gak sih ini? Hahahaha. BTW, saya lagi ngomongin diri sendiri lho. Atau kita berprasagka baik saja, mungkin memang uangnya ya baru ada pada H minus sekian Ramadan. Jadi mau gak mau, suka tidak suka, ya terima aja dapatnya harga versi tega.
Rasa Lapar yang Luar Biasa
Hal menarik yang saya maksud di awal sebenarnya bukan hanya tentang naiknya harga kebutuhan pokok sih. Lebih dari itu ya kejadian-kejadian yang sebagian besar kita alami. Salah satunya ini: rasa lapar yang luar biasa. Padahal di bulan lainnya, sering banget lho kita mengalami yang namanya telat makan. Belum lagi skip sarapan, makan siang yang dilaksanakan di sore hari, atau jadwal makan yang beneran gak teratur. Saking sibuknya menyelesaikan deadline kerjaan, bahkan bisa tuh, baru ingat makan saat menjelang malam. Tapi apa yang dirasakan? Lapar gak? Saya pribadi pernah mengalami, dan ya gak berasa lapar juga.
Nah entah mengapa, setiap kali puasa hari pertama, kok ya rasanya lapar luar biasa ya? Gak sabar menanti waktu berbuka puasa. Beugh, benar-benar ujian deh pokoknya. Karena ya memang di awal-awal bulan Ramadan saja terasa begini. Gak ngomongin anak kecil yang lagi belajar berpuasa lho, orang dewasa pun..bahkan yang udah expert berpuasa, kayaknya ya tetap saja mengalami perasaan tersebut. Kalian juga gak?
Menu Makan Sahur dan Berbuka Puasa yang Wah
Entah mengapa, semacam sebuah peraturan tidak tertulis berlaku di banyak rumah tangga. Bahwa menu makan sahur dan berbuka puasa di awal puasa, terutama hari pertama, selalu dengan menu yang wah. Aneka lauk lezat akan selalu tersaji di meja. Sebagai seorang anak yang diperlakukan demikian oleh mama semasa kecil hingga besar di rumah dulu, saya jadi tergoda untuk menanyakan hal ini pada Rani, anak saya. “Nak, emangnya kalau awal-awal puasa gitu? Makannya harus yang enak-enak, yang wah gitu ya?”. Ini sebenarnya mamanya yang khawatir si anak minta lauk macam rendang, opor ayam, dll, yang mana sayanya gak bisa buat. Wkwkwk. Eh dijawab lho sama Rani: “Gak kok ma, makan nasi, telur goreng mata sapi, tempe goreng, sama sayur kacang panjang, udah kenyang”. “Lagian juga Rani makannya gak ribet, hahahah”, tambahnya lagi.
Event Bukber Masih Belum Meluber
Belajar dari tahun-tahun sebelumnya, buat yang pengen bukber terutama yang hendak membeli Paket Buka Puasa di hotel. Maka saya sarankan, ambil di tanggal awal-awal puasa. Mengapa? karena di waktu tersebut event bukber masih belum meluber alias belum ramai! Kalau saya tebak-tebak sih, orang-orang ya masih pada fokus sama buka puasa bersama di rumah masing-masing. Di samping itu, tahu sendiri kan gimana repotnya menyesuaikan waktu dan janjian sama teman/kerabat/keluarga untuk menentukan satu waktu yang tepat untuk bukber di luar. Nah, pokoknya kalau udah pengen bukber di luar gitu, BIG NO deh untuk waktu di tengah apalagi di akhir Ramadan. Di mana-mana bakal ramai! Gak nyaman jadinya dan akan sulit memilih tempat, kecuali udah booking jauh-jauh hari.
–
Apapun itu, pastikan kita tetap fokus akan esensi dari bulan Ramadan ya teman-teman. Jangan sampai ibadahnya tidak maksimal dan bulan penuh berkah ini berlalu begitu saja, dan yang kita ingat hanya perjuangan menahan rasa laparnya. Yuk semangat yuk memaksimalkan yang baik-baik dimulai dari hari pertama puasa. Semoga semangatnya terjaga hingga akhir, bahkan di bulan-bulan lainnya.
No Comments