Perihal Perubahan Iklim dan Perlindungan Hutan, Kita Bisa Apa?

Perihal Perubahan Iklim dan Perlindungan Hutan, Kita Bisa Apa? Berasa kan panasnya luar biasa? Belum lagi soal kualitas udara yang buruk. Ah, perihal perubahan iklim ini memang gak main-main. Status maupun story di kanal media sosial manapun belakangan ini rasanya berisi konten-konten tangkapan layar yang menginfokan berapa derajat suhu di hari tersebut. Singkatnya, info prakiraan cuaca. Gak heran sih, mengingat semua pasti setuju bahwa beberapa bulan jelang akhir tahun 2023 ini kita dihadapkan pada matahari yang jumlahnya mencapai lima. Alias, panas pwol! Panasnya merata, seluruh wilayah di Indonesia mengeluhkan hal yang sama. Mereka yang menggunakan AC saja pada gerah, bayangkan yang tidak?

Pembahasan di berbagai penelitian, berita di media, atau utas-utas para pegiat lingkungan terkait isu perubahan iklim dan perlindungan hutan memang nyata adanya. Bagaimana pun tidak pedulinya kita, abai, atau mungkin memang belum sempat mengikuti pembahasan akan topik tersebut, suka tidak suka, cepat atau lambat, tubuh kita sendiri yang merasakan itu semua. Dampak dari perubahan iklim dan perlindungan hutan yang rasanya masih minim. Perubahan iklim membuat gak ada lagi tuh ceritanya musim kemarau terjadi di bulan sekian sampai bulan sekian, demikian pula dengan musim hujan. Segala teori yang dipelajari di masa sekolah dulu, terbantahkan. Kita, tentu saja, harap-harap cemas menanti turunnya hujan. Sudah lelah, dengan panas terik yang tak henti membakar kulit. Tapi beginilah adanya, dampak dari perubahan iklim itu nyata.

Dampak Perubahan Iklim

Suatu waktu saya sangat ingin menyaksikan film terbaru yang tayang di bioskop. Tidak ada rencana sebelumnya untuk menonton. Apalagi pakaian saya kala itu super santai, pakai sandal pula. Hal yang tidak biasa bagi saya yang mudah menggigil di studio bioskop. Tapi karena terdesak waktu kosong, berangkatlah saya. Beralas kaki sandal (tanpa kaos kaki), dan tak berjaket. Dengan pedenya, karena haus sebelum pemutaran film dimulai, saya sempatkan diri membeli segelas besar minuman dingin. Di sisi lain, tetap berharap tidak ada perasaan ingin ke toilet sepanjang film, agar tidak ketinggalan sedetik scene pun! Awalnya saya tak yakin, tapi percaya atau tidak, sepanjang film diputar, saya tidak kedinginan sama sekali. Wow! Keluar dari studio pun tidak ada desakan ingin segera ke toilet alias kebelet pipis. Saya sampai terheran sendiri.

Padahal pendingin ruangannya kan berfungsi? Saya tidak pakai kostum hangat, minum air es pula. Ah, rasanya ada yang salah. Ternyata cerita yang sama disampaikan oleh beberapa teman. Ruang ber-AC mana pun tempat mereka berkegiatan, ya sama saja. Suhu terendah pun sekadar memberi rasa sejuk, bukan lagi dingin. AC jadi seolah tidak ada apa-apanya, berharap ada semilir angin di halaman, eh dedaunan saja enggan bergerak. Apakah ini dampak perubahan iklim?

Dari Kekeringan Hingga Kebakaran Hutan

Rasanya berlebihan ya perkara panas saja kita jadi banyak mengeluh. Padahal, jika dibandingkan dengan dampak perubahan iklim yang terjadi di wilayah lainnya, rasanya sekadar panas terik yang kita rasakan ini sungguh tidak ada apa-apanya. Lantas apa sih dampak negatif dari perubahan iklim? Banyak! Mulai dari kekeringan, munculnya berbagai penyakit baru, banjir, tanah longsor, hingga kebakaran hutan. Lihat deh, berita yang tayang akhir-akhir ini, ada banyak titik yang mendadak terbakar. Membuat hutan yang kita harapkan jadi penghasil oksigen, jadi habis begitu saja. Luas hutan di Indonesia, semakin tahun jadi semakin berkurang. Efek pembakarannya, membuat udara sekitar jadi berbahaya untuk dihirup. Penglihatan pun terganggu, dan masih banyak lagi.

Perihal Perubahan Iklim dan Perlindungan Hutan, Kita Bisa Apa?

Jangan bosan membaca tulisan demi tulisan, menyimak konten-konten infografis di banyak kanal media sosial yang pembahasannya tak jauh-jauh dari penanganan perubahan iklim dan perlindungan hutan. Sebab memang itu harus kita kerjakan sesegera mungkin, tidak lain #UntukmuBumiku. Bukan sebelum terlambat, karena gerakan kita saat ini sesungguhnya memang sudah terlambat. Perubahan iklim yang kita ketahui berkaitan erat dengan peningkatan kadar CO2 di atmosfer ini tentunya punya cara penanganan yang utama, yakni dengan upaya pengurangan emisi gas rumah kaca.

panasnya luar biasa…

Singkatnya, secara sederhana, ada banyak langkah kecil yang bisa kita lakukan untuk menangani isu perubahan iklim dan perlindungan hutan, yakni:

  • Mengutamakan berjalan kaki saat jarak tempuhnya dekat, atau lebih memilih menggunakan moda transportasi umum, dibanding kendaraan pribadi. Ini langkah kita sebagai #TeamUpForImpact lho, pastinya lebih sehat juga bagi tubuh. Bayangkan aja deh gimana kalau semua orang di Indonesia, ke kantor/kampus/sekolah menggunakan kendaraannya masing-masing? Wow!
  • Meminimalisasi atau membatasi penggunaan pendingin udara atau AC. Dah lah, pakai AC juga masih berasa gak dingin kan?
  • Bijak menggunakan kertas. Manfaatkan kertas yang masih bisa digunakan. Soalnya, tahu sendiri kan untuk setiap lembaran kertas itu ada batang-batang pohon yang harus dirubuhkan karena ingin digunakan kayunya?
  • Bergabung dengan komunitas peduli lingkungan agar kita para #MudaMudiBumi jadi bertemu Orang Muda Indonesia yang punya semangat dan kepedulian yang sama akan isu perubahan iklim dan perlindungan hutan.

Ada banyak sekali yang kita, Orang Muda Indonesia bisa lakukan sekarang juga demi keberlangsungan hidup ke depannya. Pastinya dengan tetap #BersamaBergerakBerdaya, karena kalau gerak sendiri, ya susah..

Jadi teman-teman punya ide langkah kecil apa nih? Yuk share mimpi kamu terhadap penanganan isu perubahan iklim dan perlindungan hutan!

andyhardiyanti

Biasa dipanggil Andy. Pernah tinggal lama di Makassar dan sekarang di Mataram, Lombok. Ngeblog sejak 2007. Senang kulineran, staycation, kopdaran di cafe, browsing produk di toko online tapi gak beli, dan tentu saja...senang menulis :) Bisa dikontak di andyhardiyanti@gmail.com

No Comments

Leave a Comment