Tidak terasa bulan ramadhan sudah mau usai saja. Hari lebaran pun semakin didepan mata. Apa kabar keuangan? Sudahkah dipersiapkan? Apa kabar lebaran? Sudahkah benar-benar nikmat dirasakan?
Lebaran identik dengan segala hal yang baru. Mulai dari pakaian yang kita kenakan, peralatan shalat, dan segala perintilannya sampai kepada yang lebih besar, rumah dengan tampilan catnya yang baru. Semuanya serba diganti, serba baru dan tentunya bisa jadi serba mengeluarkan dana. Kondisi keuangan jelas akan sangat terombang-ambing pada situasi yang demikian jika tidak benar-benar direncanakan sebelumnya. Jangan sampai kita sibuk membelanjakan semua yang serba baru tadi dan kemudian lupa kemana seharusnya uang-uang itu diarahkan ke jalan yang diridhoi Tuhan.
Persiapan keuangan perlu direncanakan jauh-jauh hari sebelum lebaran. Hal ini dilakukan agar besarnya dana yang dikeluarkan tidak melebihi dana yang masuk atau tersedia. Sebab seusai lebaran tentu masih ada hari-hari lain yang akan dijalani kan? (insya Allah, kalau panjang umur). Jangan sampai nantinya persiapan keuangan kita malah tidak ada sama sekali. Oleh karena itu, mulai kita cermati persiapan keuangan seperti apa yang perlu dilakukan menjelang lebaran.
Buat Daftar Kebutuhan Lebaran
Catat semua kebutuhan lebaran. Mulailah dengan membuat daftar ‘kasar’ terlebih dahulu, yaitu dengan mencatat apa-apa saja pos-pos pengeluaran saat/menjelang lebaran nanti. Misalnya pengeluaran dana untuk mudik ke kampung halaman, konsumsi (konsumsi anggota keluarga maupun untuk tamu), maupun untuk THR yang akan dibagikan kepada keluarga.
Seleksi Daftar Kebutuhan Sesuai Skala Prioritas
Selanjutnya, perhatikan kembali daftar kebutuhan lebaran yang sudah dicatat tadi. Pikirkan baik-baik apakah pos-pos pengeluaran tersebut memang sangat dibutuhkan atau tidak. Lakukan penyeleksian pada setiap poin dan urutkan sesuai skala prioritasnya.
Misalnya zakat fitrah yang merupakan kewajiban setiap muslim, tentunya poin ini mempunyai skala prioritas yang paling tinggi dan tidak mungkin keluar dari daftar kebutuhan. Maka tempatkan zakat fitrah pada urutan teratas dalam daftar kebutuhan tadi. Sementara pada keluarga kami, pos pengeluaran mudik ke kampung suami dikeluarkan dari daftar karena tahun ini kami rencananya akan berlebaran disini saja, di kampung saya di Mataram. Begitu seterusnya proses seleksi dilakukan, sampai akhirnya diperoleh daftar kebutuhan lebaran yang sebenarnya.
Rencana Anggaran Biaya Lebaran
Rencana Anggaran Biaya? Bukan, kita tidak sedang membangun sebuah proyek rumah. Ini rencana anggaran biaya terkait lebaran. Dari daftar kebutuhan yang sudah diseleksi tadi, tetapkan berapa besarnya biaya yang akan dikeluarkan pada setiap poin. Sesuaikan dengan anggaran yang tersedia. Untuk biaya yang tidak dapat diketahui persis besarnya (misalnya harga bahan makanan yang tidak menentu) maka cukup berikan kisarannya saja. Jangan lupa untuk menyisipkan poin dana darurat dari RAB lebaran yang dibuat. Dana ini yang nantinya akan digunakan kalau tiba-tiba terjadi hal tidak terduga yang pengeluarannya tidak tercatat pada daftar kebutuhan.
Patuhi Rencana Anggaran Biaya Lebaran yang Dibuat
Rencana Anggaran Biaya sudah dibuat, persiapan keuangan menjelang lebaran pun menjadi semakin jelas dengan adanya perincian pada setiap pos pengeluaran. Lalu apa lagi yang perlu dilakukan? Patuhi! Ya, patuhi apa yang sudah direncanakan tadi. Jangan sampai pos pengeluaran untuk membeli pakaian yang awalnya sebesar 700ribu membengkak ke angka 1juta dikarenakan anda tergiur membeli item lain yang tidak direncanakan sebelumnya. Hal ini tentunya akan mengganggu pos-pos pengeluaran lainnya yang ada dalam daftar rencana anggaran biaya lebaran tadi.
Resolusi Lebaran Saya, seperti apa?
Tahapan persiapakan keuangan sebagai resolusi lebaran sudah dipaparkan diatas. Lalu resolusi lebaran saya seperti apa? Berikut ini pos-pos pengeluaran yang masuk dalam daftar persiapan keuangan saya:
- Beras untuk zakat fitrah yang merupakan kewajiban setiap muslim.
- Konsumsi, yaitu makanan dan minuman yang akan disuguhkan pada keluarga/tamu. Rinciannya yaitu makanan berat, kue-kue, dan minuman. Untuk bahan baku pada pos pengeluaran konsumsi ini, biayanya bisa ditekan dengan cara membiasakan diri untuk berbelanja di pasar tradisional yang notabene harganya masih bisa ditawar.
- Belanja pakaian lebaran untuk anak.
- Biaya transportasi saat berkunjung ke rumah keluarga. Berhubung rumah sanak keluarga kami jaraknya tidak dekat dan kami belum memiliki kendaraan, maka sudah tentu biaya transportasi ini harus disiapkan.
- THR kecil-kecilan yang akan dibagikan kepada anggota keluarga dibawah umur #eh π untuk yang satu ini, hanya didaftar saja. Karena berbulan-bulan sebelumnya suami saya sudah mengumpulkan uang receh pecahan Rp1.000,- dimana saat lebaran celengan itu dibuka satu per satu, Alhamdulillah.. totalnya ada 800ribu. Lumayan untuk jadi suara ‘cring-cring’ yang meramaikan kantong mereka.
Jadi? bagaimana dengan persiapan keuangan teman-teman? Jika benar dipatuhi, semoga lebaran kita dapat berjalan sesuai yang diinginkan. Tentu akan lebih bagus lagi jika pos-pos pengeluaran ternyata pada kenyataannya menggunakan biaya yang lebih kecil dari yang sudah direncanakan. Dana-dana yang lebih tersebut pun dapat digunakan untuk tambahan sedekah, bukan?
*walaupun lebaran kemarin sudah lewat, tidak ada salahnya artikel ini jadi persiapan untuk lebaran selanjutnya kan? π
** Selamat Lebaran, maaf lahir batin ya ^_^
Merencakan keuangan memang perlu, agar kita tidak lupa diri ketika membelanjakannya. Dan salah satu prinsip konsumsi dalam Islam adalah kesederhanaan (tidak berlebih-lebihan). Artinya, belanjakan sewajarnya, sesuai dengan kebutuhan.
Terima kasih untuk inspirasinya ya Mbak.
Selamat Idul Fitri, mohon maaf lahir dan batin.. π
Sama-sama Uda, terima kasih sudah berkunjung.
Maaf lahir batin juga ya Uda π
Nice post, kita memang harus menyiapkan keuangan untuk hadapi lebaran ya ?
supaya ngga bolong kantongnya sepulang mudik π
Selamat Lebaran, maaf lahir dan batin π
Iya Mbak, benar. Jangan sampai benar-benar habis sih istilahnya π
sama-sama Mbak, maaf lahir batin yaa
THR kecil2an saya ternyata membengkak sekian persen, pas keliling beberapa RT saya gak nyangka kalo anak2 sudah bertambah banyak hehe
Hahahah, berarti bisa jadi pelajaran buat lebaran berikutnya mbak. Mesti survey dulu perkiraan jumlah penerima THRnya π
atau solusi lain mungkin perlu dibuat “biaya tak terduga” khusus untuk THR ini.
sepertinya harus nambah THR buat krucil2 lagi nih mbak, bener2 gak kepikiran, sy mau pulkam ke salatiga soalnya nanti
Tips yang bermanfaat agar jangan meninggalkan hutang paska lebaran
Salam hangat dari Jombang
Makasih Pakdhe, walau lebarannya sudah lewat semoga tetap bermanfaat untuk lebaran berikutnya. Salam hangat juga dari Mataram π
sugeng riyadi, mohon maaf lahir batin ya mbak….
sama-sama Mas, maaf lahir batin juga π
kirain tadi kue, ternyata duit π
hahaha, yang mana mbak? yang dijejer itu? iya nih, uang receh pecahan Rp1.000,-
THR nya kecil2 ya, mak. Biar rata,hehe. Cermati resolusi lebaran agar keuangan tetap stabil.
iya, Mbak. THRnya uang receh Rp1.000,-. Nanti kasihnya beberapa keping, tergantung tingkatan usia #eh
Banyak yang kelewat, Mak. Resolusi saya jauhhh mundur dari sebelumnya. Heheh
Minal aidzin wal faidzi juga. π
kelewat gimana itu maksudnya Mak? Udah lewat dari hari lebarannya ya? Ya gak papa, siapa tahu bermanfaat untuk lebaran yang akan datang. Maaf lahir batin ya Mak π
dibuat perencanaan kasar dulu, ya. saya biasanya langsung tulis yang perlu aja jadi mungkin ada yang ketinggalan.
saya biasanya bikin yang kasar dulu mbak, biar dicatat aja dulu semuanya. Setelah itu baru dipilih-pilih lagi mana yang benar-benar dibutuhkan π
Hai mbak,
Blogger makassar rupanya, kota yang bikin saya ketagihan berat sama coto makassar *ngelantur*.
Kalo bagi perantau seperti sayah ini, lebaran sih terkadang sudah direncanakan ini itu tapi ada perasaan “Masa pulang sekali setahun harus berhitung juga”.
Pengen banget duit yang ada tuh buat keluarga dikampung, dan kayaknya masih berlanjut tapi seneng aja sih bisa ngasih manfaat buat orang lain meski buat diri sendiri ala kadarnya aja *malah curhat*
salam dari pekanbaru
Rendra
Kadang memang berpikir gitu, lagian juga jarang-jarang kan ketemu keluarga. Tapi ya memang harus persiapkan juga supaya nanti pas selesai lebaran tetap masih ada ‘dana’ untuk jaga-jaga.
Saya lama di Makassar, tapi sejak 2012 sudah tinggal di Mataram,Lombok mas.. Kalau coto makassar sih masih bisa tahan karena disini juga ada (walaupun rasanya beda). Yang bikin susah itu kalau udah pengen banget makan Pallubasa Serigala x_x *ehmalahcurcol*
Perlu dibuat perencanaan dulu ya supaya jelas pengeluarannya.
Mohon maaf lahir dan batin ya mak π
Maaf lahir batin juga Mas.
Terima kasih sudah berkunjung π
Dan sekarang lebaran sudah terlewati..
Minal aidzin wal faidzin
maaf lahir batin ^^
Bisa jadi acuan buat lebaran berikutnya mak…
Maaf lahir batin juga. Terima kasih sudah berkunjung π
Salam kenal mbak. Memang perencanaan keuangan selama lebaran itu penting banget. Jangan sampai selesai lebaran selesai juga dananya ya.
Salam:
Febriyanlukito.com
Iya, Mas. Setuju banget..
Terima kasih sudah berkunjung yaa π
wah lengkap banget ini panduannya, jadi kita bisa mengira-ngira jumlah pengeluaran selama lebaran, supaya gak kebablasan, tahu-tahu kantong udah tipis aja π
lebaran memang banyak pengeluaran ya mba π semoga terganti nanti rejekinya. belum lagi memasuki taun ajaran baru
Lengkap mba tipsnya π
saya jarang ngitung-ngitung hehehe yang penting ngga melebihi uang THR aja ^^
memang hrs dipersiapkan ya… walaupun ga mudik, tp krn kliling kota silaturahmi ke banyak saudara, biaya transportasi jd membengkak π
Buat saya. Disiplin itu yg susah..hehehe
bikin daftarnya rajin. Tapi patuhnya itu susyah..
nice artikel mba.. π
intinya kudu pinter memange keuangan dengan pelbagai kepentingan. Mungkin dengan membuat resolusi lebih memudahkan ya mbak..salam sukses untuk kontes ngeblognya π
[…] Grand Openingnya baru dilaksanakan tanggal 17 Oktober nanti, mall ini udah eksis aja bahkan sebelum lebaran. Bisa dimaklumi lah yaa, disana ada Matahari Dept Store yang mana juga ini adalah store pertamanya […]
Memang sangat penting sekali merencanakan keuangan. Supaya kedepannya tidak terlalu pusing ya mba.
[…] favorit para pecinta kuis, apalagi kalau nominalnya besar. Banyak yang lebih suka mendapatkan hadiah uang tunai karena kita sebagai pemenang bisa lebih bebas ingin membelanjakan untuk apa uang tersebut nantinya. […]