Setelah berjalan-jalan melihat apa saja yang ada di jalan Udayana, sekarang saya akan mengajak teman-teman ke tempat selanjutnya yaitu Pasar Kebon Roek. Sebuah pasar yang terbilang cukup luas dan lokasinya strategis di kota Mataram. Jika teman-teman sudah tiba di ujung jalan Udayana tepatnya pada pertigaan jalan Udayana-Adi Sucipto, maka cukup belok ke kiri dan ikuti terus jalan Adi Sucipto tersebut. Hingga sebelum tiba pada akhir jalan Adi Sucipto, kita akan menemukan Pasar Kebon Roek yang berada di samping kanan jalan.
Lokasi Pasar Kebon Roek Mataram
Seperti yang sudah dibahas pada paragraf sebelumnya, bahwa Pasar Kebon Roek ini terletak di Jalan Adi Sucipto, Ampenan Mataram. Lokasinya sangat strategis. Dapat dijangkau dengan menggunakan motor, mobil, angkot, cidomo maupun berjalan kaki (mungkin ada yang rumahnya dekat dari pasar ini). Tepat di depan Pasar Kebon Roek juga tersedia sejumlah bank, seperti Bank Mandiri, BNI dan Bank NTB. Sehingga bisa lebih memudahkan transaksi para pembeli, siapa tahu ada yang perlu ambil uang di ATM kan ya? Soalnya pedagang di pasar ini belum melayani fasilitas pembayaran menggunakan mesin EDC #eh.
Tentang Para Pedagang dan Juru Tagih Pasar
Para pedagang yang berjualan di Pasar Kebon Roek Mataram umumnya menempati los-los yang sudah disediakan. Dimana los tersebut disewa setiap bulannya. Pedagang yang demikian disebut sebagai pedagang tetap. Sementara ada pula pedagang yang berjualan di luar tanpa menempati los, mereka ini kebanyakan adalah pedagang yang tidak tetap. Atas kebijakan para pengurus pasar, baik pedagang tetap maupun yang tidak tetap ini akan dikenakan pajak harian. Pajak harian setiap harinya akan ditarik oleh beberapa orang juru tagih yang telah ditugaskan.
Oh iya, saya punya sedikit cerita tentang kejadian ‘penagihan’ ini. Pernah suatu ketika saat saya ke pasar, ada dua pria bertubuh besar. Mereka memakai pakaian serba hitam lengkap dengan kacamata hitam pula. Pria yang pertama botak dan yang satunya lagi menggunakan topi. Mereka bergantian membentak para pedagang, memaksa meminta uang, pun menendang keranjang-keranjang dagangan pedagang yang menutupi jalan. Dan dengan ‘nurutnya’, para pedagang pun memberikan mereka lembaran-lembaran uang. Saya pikir mereka preman pasar. Saya sampai ingin diam-diam merekam tingkah mereka itu. Sampai akhirnya petugas parkir yang ada menjelaskan pada saya, bahwa mereka itu adalah juru tagih yang memang ditugaskan untuk menarik pajak harian dari para pedagang.
Aneka Produk Tersedia di Pasar Kebon Roek
Adapun produk yang dijual di Pasar Kebon Roek Mataram sangatlah beraneka ragam. Mulai dari daging, ikan, unggas, umbi-umbian, buah-buahan, sayur-sayuran, beras, pakaian dan yang lainnya. Semuanya dipasarkan pada los-los yang telah disediakan sesuai jenis produknya. Sementara untuk yang berjualan di bagian depan pasar (tidak menempati los) umumnya dagangannya tidak begitu teratur. Misalnya, ada yang berjualan sayur, maka pedagang disampingnya bukan lagi berjualan sayur melainkan menjual produk yang lain seperti ikan, tempe dan lainnya.
Produk yang dijual di Pasar Kebon Roek ini banyak digemari para pembeli. Hal ini karena produk yang didagangkan cenderung lebih segar dan memiliki harga yang lebih murah jika dibandingkan pada pasar-pasar lain yang ada di Mataram. Konon malah produk yang dijual di pasar-pasar lain pun sebagian besar belinya di Pasar Kebon Roek ini pula.
Mungkin itu saja sekilas hal yang bisa saya ceritakan tentang Pasar Kebon Roek Mataram. Semoga bisa jadi gambarkan kalau besok-besok ada diantara teman-teman yang berkunjung ke Mataram yaa ๐
Saya paling seneng nemenin istri pergi ke pasar, drpd pergi ke supermarket… Lebih enjoying di pasar meski sedikit kotor…
Apalagi kalau di pasar harganya jauh lebih hemat dibanding supermarket ya mas ;D
aku dah jarang kepasar…bisa keitung jari ๐
Sama mbak. Saya juga gak sering-sering amat kok. Lebih sering beli sama tukang sayur yang lewat depan rumah aja.
PAsar Kebon Roek, Roek itu sendiri nama tempat atau ada artinay sih mbak?
Bukan nama tempat mbak. Nama pasarnya aja. Nah, kalau artinya saya belum cari tahu. Hehehehe
pasarnya lengkap euy ๐
iya mas. Ayo jalan-jalan kesini! ๐
Sepertinya menarik berkunjung kesitu.
Ayo, jalan-jalan kesini ;D
Saya belum kesampaian jalan-jalan drh sana ๐
Semoga kapankapan bisa kesampaian ya mbak ๐
Hebat euy, ada juru tagih segala di pasar.
Iya, hebat. Juru tagih pasarnya ngeblog juga ternyata. Hehehe…
andy, itu bacanya gimana — Ro-ek atau Ruk? #kepo. Tampak dari luar mirip-mirip dengan pasar Jatinegara di Jakarta Timur yang lebih dikenal dengan pasar Mester. Asyiik, ya, masih ada becak.
Bacanya ro-ek, bun.. eh ro-eq. Huruf ‘k’nya tidak jelas. Bukan becak itu bun, tapi cidomo. Hehehe.. mirip delman gitu..
PAsar Kebon Roek, Roek itu sendiri nama tempat atau ada artinay sih mbak?
[…] di Pasar Kebon Roek ada yang ngatur-ngatur gak? Seperti mengatur waktu beroperasinya pasar, dimana aja yang bisa jadi […]
Pasar kebon roek pusat belanja sayur dan semua kebutuhan sehari hari
Ada judul yg agak aneh “ubek pasar beras”
itu tag yang otomatis muncul dari kata kunci pencarian mas -_-
orang cari dengan kata kunci tersebut dan terbaca di postingan ini.
Artikel yang keren, walaupun gak sadar kok bisa sampai di artikel ini hahahaha
Apa disini ada jual jajanan pasar… Kyk kue getuk atau kue lapis yg diberi gula merah n kelapa ? Mhn info