Film Kalam Kalam Langit: Ajakan Mencintai Al-Qur’an dari Pulau Seribu Masjid. Lombok, sebuah pulau di Indonesia yang terkenal akan objek wisatanya. Panorama alamnya yang indah menjadikan Lombok sebagai destinasi yang diimpikan oleh banyak wisatawan. Disamping itu, Lombok pun memiliki julukan sebagai Pulau Seribu Masjid. Hal ini karena jumlah masjid di Lombok sangat banyak, bahkan tidak jarang ditemukan jarak antara satu masjid dengan masjid yang lainnya hanya berselang satu atau dua bangunan saja. Ingin merasakan nuansa Islami dan keindahan alam pulau Lombok sekaligus? Maka bersiaplah menantikan tayangnya film Kalam Kalam Langit.
Pulau Lombok dan Maksud Dibuatnya Film Kalam Kalam Langit
Berawal dari pertemuan Dhoni Ramadhan (produser Putaar Film Production) dengan TGB Zainul Majdi (Gubernur NTB) pada tahun 2014, dimana TGB (yang berarti Tuan Guru Bajang, sapaan akrab sang gubernur) menyampaikan bahwa di tahun 2015 akan hadir 2 bioskop dengan jaringan besar di Lombok, yaitu XXI di Lombok Epicentrum Mall dan Cinemaxx di Lombok City Center. Ini adalah kali pertama Lombok memiliki bioskop dengan kualitas sekelas bioskop-bioskop kota besar di luar sana, setelah penantian panjang selama berpuluh tahun.
Tentunya diharapkan bioskop tersebut dapat menghadirkan film yang baik, yang setidaknya dapat mengantisipasi masuknya budaya film luar yang terkadang kurang pas dengan masyarakat mayoritas muslim di Lombok, NTB. Disamping itu, sebagaimana diketahui pula bahwa pada Juli-Agustus 2016 mendatang NTB akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan kegiatan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional yang ke-26. Oleh karena itu, TGB juga berkeinginan agar dibuat sebuah film bertema religi. (sumber: putaarfilms.com)
Maka setahun kemudian dibuatlah film Kalam Kalam Langit, sebuah film yang disutradarai oleh Tarmizi Abka, dimana naskah ceritanya berasal dari Faozan Rizal seorang DOP (Direct of Photography) film-film nasional berkualitas seperti Ayat-Ayat Cinta, Sang Pencerah serta Habibie dan Ainun. Pengambilan gambar film Kalam Kalam Langit dilakukan di Lombok, dengan harapan agar nantinya film ini tidak hanya berbicara mengenai keindahan Lombok dari pariwisatanya saja, melainkan juga dari sisi religiusnya.
Sinopsis Film Kalam Kalam Langit
- Genre: Drama, Religi
- Produser: Dhoni Ramadhan
- Sutradara: Tarmidzi Abka
- Naskah Cerita: Faozan Rizal
- Pemeran: Dimas Seto, Elyzia Mulachela, Mathias Muchus, Ibnu Jamil, Henidar Amroe, Herichan
- Rumah Produksi: Putaar Film Production
- Tanggal Rilis: 14 April 2016
—
Film Kalam Kalam Langit merupakan film yang diangkat dari naskah cerita dari Faozan Rizal, yang kemudian oleh seorang penulis Indonesia yaitu Pipiet Senja dibuat menjadi bentuk novel dengan judul yang sama. Film yang mengambil setting lokasi di Lombok ini bercerita mengenai kehidupan seorang anak bernama Jafar. Jafar mempunyai kemampuan membaca ayat-ayat Al-Qur’an dengan merdu, kemampuan ini tidak lain dan tidak bukan ia dapatkan dari hasil belajar bersama ibunya, yang rupanya adalah seorang qori’ah (seorang yang dapat membaca Al-Qur’an dengan lantunan yang indah).
Karena kecintaannya pada Al-Qur’an serta ibunya, Jafar kemudian memberanikan diri mengikuti seleksi MTQ tingkat Madrasah Ibtidaiyah yang diselenggarakan di sekolah temannya yang bernama Annisa. Tanpa disangka, Jafar justru memenangkan kompetisi yang ia bahkan tidak tercatat sebagai peserta di dalamnya. Sayangnya, apa yang ia dapatkan ini justru menjadi hal yang tidak disukai oleh sang ayah. Menurut ayahnya, mengikuti MTQ itu tidak ada bedanya dengan berjudi. Jafar diminta untuk jangan lagi memarken keahliannya membaca Al-Qur’an hanya demi mendapatkan keuntungan dari pembacaan kalam kalam Ilahi, seperti apa yang selama ini dianggap oleh sang ayah.
Keinginan Jafar terkubur begitu saja. Bahkan hingga beranjak dewasa dan menjadi santri di salah satu pondok pesantren, Jafar tidak pernah lagi mengikuti kompetisi MTQ. Lalu pada suatu waktu ia diminta mengikuti seleksi MTQ oleh Kyai pemilik Pondok Pesantren, yang mana tetap saja ia tolak. Kemudian oleh sang Kyai, dijelaskan bahwa mengikuti perlombaan membaca Al-qur’an itu adalah bagian dari Syi’ar Agama. Barulah akhirnya Jafar bersedia mengikuti seleksi MTQ.
Kegiatan seleksi MTQ yang akan dihadapi Jafar tidak berjalan sedemikian mulus. Di sini kita diperlihatkan pada berbagai ulah oknum yang ingin ‘menang secara tidak halal’ pada setiap tahapan seleksi. Belum lagi ujian-ujian kehidupan lainnya yang harus dihadapi oleh Jafar yang memperlihatkan seberapa kuat ia bertahan. Lalu, apakah Jafar berhasil mewakili pesantrennya dalam kompetisi MTQ? Apakah Jafar mampu mewujudkan impian ibunya yang ingin agar anak satu-satunya ini menjadi seorang Qori?
Bagaimana pula serunya menyaksikan film dengan setting lokasi di Lombok ini? Baik dari nuansa islami, panorama alam pun kehidupan lokalnya. Semuanya akan terjawab saat teman-teman menyaksikan filmnya nanti π
—
Film ini dijadwalkan mulai tayang di seluruh bioskop Indonesia pada 14 April 2016. Akan tetapi, warga di Lombok memiliki kesempatan untuk menyaksikan duluan film ini pada premierenya di tanggal 5 dan 6 Maret 2016 kemarin, yang selanjutnya akan ditayangkan secara reguler di hari Sabtu dan Minggu mulai tanggal 12 Maret hingga 10 April. Dan tentu senang sekali bisa menyaksikan lebih dulu film yang akan menciptakan rasa haru bagi para penontonnya bahkan di menit-menit awal film ini.
Dimas Seto, sebagai pemeran Jafar dewasa pun berpesan “Tonton filmnya sampai habis, kalau memang baik ajak teman-teman lain untuk ikut menonton dan saya yakin ini adalah film yang baik”. Oke, baiklah karena Dimas yang minta , jadi yuk teman-teman saksikan film Kalam Kalam Langit di bioskop mulai tanggal 14 April 2016 dan khusus yang tinggal di Lombok bisa kontak saya untuk pemesanan tiket regulernya #uhuk. Selain itu, teman-teman juga bisa mendapatkan novel Kalam Kalam Langit yang ditulis oleh Pipiet Senja (berdasarkan naskah cerita yang telah ada) di toko-toko buku terdekat π
Oh iya, dengan menonton film Kalam Kalam Langit ini pula berarti teman-teman sudah ikut berpartisipasi dalam rangka mensukseskan MTQ Nasional di NTB, Pariwisata di Lombok dan sebagai dedikasi terhadap para hafidz dan hafidzah di NTB.
Jadi, yuk saksikan film Kalam Kalam Langit π
Film yang layak ditonton π
Iya, bang π
Semoga teman-teman di Aceh juga pada ramai menonton film ini~
Paling suka deh dgn film2 yg mengangkat tema dengan setting/ latar budaya/ kerarifan lokal. Moga sukses filmnya π
Btw TGB itu termasuk pemimpin daerah yg msh muda tapi inovatif ya mbak?
Iya, mbak. Semoga banyak yang nonton film ini dan tentunya bisa menambah rasa cinta kita pada kalam kalam Ilahi π
Benar mbak, TGB itu pun singkatan dari Tuan Guru Bajang yang artinya Tuan Guru yang masih muda. Dengar-dengar beliaupun adalah seorang penghafal Al-Qur’an.
film beginian pasti ada bumbu2 cintanya ya mba.. π
bulan april yah rilisnya, insyaallah pengen nonton
Ada sih, tapi tidak terlalu π Hanya sebatas kirim-kirim surat sesama santri, itu juga sempat dibahas dan kena marah oleh si ustadznya π Jadi terselip juga pelajaran bahwa hal seperti itu tidak boleh dilakukan.
Sepanjang yang saya tonton pun tidak ada adegan bersentuhan langsung dengan yang bukan muhrimnya ^_^
Wow … jadi, akan ada setting kesehaian masyarakat Lombok di film ini? Keren .. orang luar Lombok bisa makin mengenal Lombok dengan adanya film ini.
Iya kak. Jadi kalau belum ke Lombok, sedikit banyak bisalah lihat di film ini dulu π
Kalau sempat nonton ya kak π (kan mesti kompromi sama 3 krucil hehehehe)
Tak sabar menonton, anak muda butuh film2 yang membuat semangat seperti itu. Terima kasih ya Infonya π
Sama-sama π
Jangan lupa ajak teman-teman dan keluarga untuk ikut nonton yaa~
Sebagai orang jatuh cinta sama Lombok.. wajib ditungguin iniiiih π
Wajib banget mbak π
Siap-siap 14 April yakkk~
asli trailernya aja udah greget nih, apalagi filmnya yah..
Benar mas. Jadi? jangan lupa tonton filmnya ya π
sepertinya bagus nih filmnya. jadi pengen nonton entar.
Iya, mas. Ini film bagus π Jangan sampai gak nonton yaa
wah kayaknya mantap ini film, makasih ya infonya π
sipp..sama-sama ^_^