Ketika Hal Tak Terduga itu Tiba, Apa Kabar Mereka yang Kita Cinta? Bulan Juli-Agustus menjadi bulan yang bersejarah bagi saya khususnya, dan warga Lombok pada umumnya. Bagaimana tidak, tepat di akhir Juli hingga awal Agustus tahun 2018 lalu, kami dihadapkan pada berkali-kali gempa bermagnitudo besar. Bencana alam yang tidak pernah kami bayangkan sebelumnya akan terjadi di sini. Tanpa pemahaman akan mitigasi, sontak sebagian besar menjadi panik sendiri. Satu-satunya yang ada di pikiran kami saat itu adalah bagaimana menyelamatkan diri, terlebih lagi sejak dikeluarkannya peringatan akan terjadinya tsunami. Meski pada akhirnya tsunami yang diwaspadai tersebut tidak terjadi, tetap saja rasa trauma itu tidak juga pergi.
Beberapa bulan usai terjadinya gempa Lombok, kita pun dihadapkan pada bencana alam lainnya di Palu. Tidak hanya gempa bumi, melainkan disusul pula tsunami dan likuifaksi. Jumlah korban jiwa di sana malah berkali-kali lipat dari yang ada di sini. Berita terkait peristiwa memilukan tersebut tak henti-hentinya saya baca, dari satu situs ke situs berita lainnya. Namun satu hal yang paling mengiris hati, yakni saat saya melihat betapa banyaknya anak yang harus kehilangan orangtuanya. Bagaimana mereka nanti? Siapa yang bersedia mengurusnya hingga besar?
Baca Juga: Colour to Life dan Trauma Healing Usai Bencana Gempa di Lombok
Berkaca dari hal tersebut, saya kemudian menempatkan diri saya pada posisi yang sama. Tidak saja ketika terjadi bencana alam sebenarnya, sebab kapan pun itu, kita harus siap menghadapi kematian. Bukankah dalam Al-Qur’an disebut pula, bahwa kita tidak bisa lari dari kematian. Meski kita berada di tebing yang kokoh, jika sudah waktunya, maka tetap saja kematian akan datang menghampiri. Masalahnya adalah apakah kita sudah siap ketika waktu yang tidak diinginkan itu datang? Apakah kita sudah menyiapkan bekal masa depan untuk mereka yang kita cintai?
Ketika Hal Tak Terduga itu Tiba, Apa Kabar Mereka yang Kita Cinta?
Saya memang tergolong perempuan yang menikah di usia muda, tepatnya pada usia 19 tahun (hahaha..muda sekali ya). Kemudian hingga tahun 2019 ini, Alhamdulillah saya sudah dikaruniai dua orang anak perempuan yang cantik, dimana masing-masing berusia 8 dan 2 tahun. Masih imut-imut yaa, ya iyalah…mamanya saja baru berusia 28 tahun. Tapi kembali lagi ke beberapa paragraf di atas, bagaimana jika hal tak terduga tersebut terjadi? Karena kita tidak bisa request sama Tuhan untuk dijemput ketika masuk usia 90 atau 100 tahun ye kan? Meski yang namanya berdoa agar diberikan umur panjang itu wajib. Saya jadi terbayang jika sesuatu terjadi pada saya atau pasangan saya ketika usia kami malah belum sampai ke angka 40. Ya Allah, semoga saja tidak. Bukannya gimana, selain amalan masih cetek banget, itu dua anak cantik gimana nasibnya? Hiks.
Mungkin karena alasan itulah Ayah saya yang notabene bertahun-tahun bekerja di dunia asuransi, saklek banget mengingatkan saya dan saudara akan pentingnya asuransi jiwa. Jadi kalian sudah pada tahu belum, apa sih pentingnya asuransi jiwa? Beberapa diantaranya yaitu:
- Ketika hal-hal tak terduga terjadi, Insya Allah cita-cita dan segala yang berkaitan dengan keuangan keluarga di masa depan akan baik-baik saja.
- Asuransi Jiwa bertujuan untuk jaga-jaga jika resiko datang. Seperti halnya safety net yang menjaga jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, asuransi bisa kita beli dan sesuaikan dengan kebutuhan ‘jaga-jaga’ saat ini saja.
- Berbeda dengan barang lainnya yang biasa kita beli, asuransi jiwa dibeli bukan untuk kita nikmati sendiri. Melainkan sebagai bekal masa depan bagi orang-orang yang kita cintai.
Jadi begitulah, betapa pentingnya sebuah asuransi jiwa. Tapi ya gimana, setiap kali mendengar penjelasan mengenai produk asuransi, yang ada malah saya malas duluan. Ribet euy! Ribet menghitungnya, plus bingung karena kebanyakan istilah yang tidak saya mengerti. Terus setelah beberapa bulan terakhir Indonesia sering banget ditimpa bencana, saya baru berpikir serius untuk beli asuransi jiwa juga. Bukannya kenapa, rangkaian berita tentang anak-anak korban bencana yang kehilangan orangtuanya itu sungguh menyedihkan. Entah bagaimana jadinya kalau hal yang sama menimpa diri saya.
Baca Juga: Selalu Ada Cinta Untuk Kak Sedja
Pada penasaran dong, saya beli asuransi jiwa di mana? Ahai! Senangnya oleh seorang teman, saya dikenalkan pada Flexi Life, yaitu produk asuransi jiwa dari Astra Life. Flexi Life merupakan asuransi jiwa murni dimana uang pertanggungan dan preminya bisa ditentukan sendiri oleh nasabahnya. Produk Flexi Life ini terkenal sebagai asuransi jiwa ultra fleksibel pertama di Indonesia, alasannya karena kita bisa mengubah besaran uang pertanggungan kapan saja sesuai dengan kebutuhan kita. Asyik banget kan? Misalnya saat ini penghasilan kita belum seberapa, ya udah isi aja uang pertanggungan sesuai kesanggupan kita membayar preminya. Terus nih, setelah beberapa tahun gitu karir kita meningkat drastis, nah…uang pertanggungan pun bisa kita maksimalkan. Pokoknya pintar-pintar kalian deh untuk mengaturnya sesuai perencanaan keuangan keluarga masing-masing.
Oh ya, selain itu Flexi Life juga memiliki sejumlah kelebihan lainnya. Mulai dari satu polis untuk seumur hidup, pembayaran premi dapat dilakukan tiap bulan/3 bulan/ 6 bulan/1 tahun, perlindungan hingga 5 Miliar tanpa cek medis. Premi Flexi Life ini efisien karena kita cukup membayar premi sesuai risiko di setiap tahunnya, sesuai dengan konsep jaga-jaga tadi. Selain itu kita tidak perlu takut komitmen panjang, karena hanya komitmen tahunan dan polis otomatis diperpanjang hingga usia 85 tahun.
Gimana? Simple dan komplit banget kan yaa? Paling asyik sih pembelian produk Flexi Life ini gampang banget, karena dilakukan secara online dengan mengunjungi website https://ilovelife.co.id/ .
Sebagai orang yang lebih banyak berhadapan dengan dunia online, dibanding offline (wkwkwk). Menurut saya, proses pembelian produk asuransi jiwa Flexi Life ini mudah sekali. Ah iya, tampilan websitenya pun komunikatif banget. Kita benar-benar dibikin enjoy dan tidak kaku seperti saat mengisi form asuransi lain pada umumnya. Lebih menyenangkan lagi, karena tersedia berbagai metode pembayaran premi termasuk pembayaran menggunakan virtual account. Aihh, favorit saya nih…udah macam lagi belanja online di marketplace aja.
Jadi proses pembelian produk asuransi jiwa Flexi Life ini gampang banget. Pertama, kalian cukup mengakses website yang sudah saya informasikan di atas. Selanjutnya, step by stepnya kayak gini:
- Klik tombol “Lihat Detail”, dilanjutkan dengan klik tombol “Cek Sekarang” dan “Ayo Mulai”.
- Akan muncul dua pertanyaan, kalian cukup jawab dengan pilihan Ya atau Tidak.
- Jika Anda memenuhi syarat untuk membeli produk Flexi Life, maka akan muncul semacam form yang harus diisi.
- Lengkapi data sesuai kondisi kalian saat ini, kemudian tentukan apakah pembayaran premi dilakukan per bulan atau per tahun.
- Tahap selanjutnya masih berkaitan dengan pengisian data. Isi saja sesuai data yang diminta.
- Selanjutnya, kita akan diminta mengisi data penerima manfaat klaim (bisa anak, saudara kandung atau lainnya) dan besar presentase yang akan diterima.
- Jika semuanya telah diisi, situs akan menampilkan ringkasan data dari form yang telah diisi. Pastikan data yang diisi telah benar, sebelum kita berlanjut ke tahap pembayaran.
Apabila data di ringkasan tersebut sudah benar, maka kita tinggal membaca syarat dan ketentuannya dan melakukan cek list tanda setuju. Untuk selanjutnya masuk ke tahap pembayaran. Ada beberapa metode pembayaran yang bisa dipilih, pilihlah yang paling mudah dilakukan. Kalau sudah memilih metode pembayaran, jangan lupa untuk memasukkan kode referral BLOGANDY10 ya.
Bagaimana? Simple kan ya proses pembelian produk asuransi jiwa Flexi Life ini? Udah gitu, asuransinya fleksibel banget. Yuk ah, mau tunggu sampai kapan untuk mempersiapkan bukti cinta kita pada mereka yang terkasih? Mulai aja dari sekarang, gak perlu banyak, cukup sesuaikan dengan penghasilan kalian saat ini. Selanjutnya bisa ditingkatkan besarannya ketika karir kita pun semakin naik.
Ketika Hal Tak Terduga itu Tiba, Apa Kabar Mereka yang Kita Cinta? Kita tak ragu lagi menjawabnya, tentunya dengan jaminan masa depan yang telah disiapkan bersama asuransi jiwa Flexi Life.
asuransi jiwa Flexi Life emang menyenangkan ya
Mudah dan fleksible sesuai namanya
Yap, asuransi Flexi Life ini sangat bisa diandalkan untuk kita dan keluarga. Fleksibel bgt preminya ye kaann
Tidak ada yang mengharapkan ‘musibah’ apapun secara tak terduga ya mba. Tapi maut salah satu yg pasti datang tapi waktunya tidak diketahui.
Kita harus bersiap.
Yes. salah satunya melalui Asuransi Flexi Life ini. sip.
Asuransi itu memang penting ya mbak..
Ibarat sedia payung sebelum hujan
Asuransi Flexi Life mudah sekali ya. Ini bermanfaat buat yang awam tentang asuransi sehingga semua orang bisa memiliki proteksi baik bagi diri maupun orang-orang tercintanya untuk menghadapi hal tak terduga
Asuransi memang perlu untuk mengcover hal-hal tak terduga seperti ini. Apalagi preminya terjangkau ya…
Selama ini aku sih lebih ke asuransi kesehatan dan Pendidikan untuk anak-anak.
Ini juga yang jadi beban pikiran belakangan ini, kalau sesuatu terjadi bagaimana dengan anak-anak? Memang harus siap sedia ya, perencanaan finansial keluarga sejak dini
Saya juga pake asuransi. Sekarang banyak asuransi di indonesia, tinggal pilih yg cocok dengan kita tuh produk asuransi apa.
Asuransi itu memang penting ya, Mbak. Saya juga kerap memikirkan apa yang akan terjadi pada anak jika saya tiada kelak.
Sejauh ini aku juga berpaham asuransi itu perlu. Bukannya mendahului takdir seperti komentar banyak orang tapi sebuah ikhtiar.
Betul mbak, kita gak pernah tau apa yang akan terjadi ke depan, asuransi ini semacam investasi sekaligus perlindungan ke orang-orang yang kita sayang. Bahkan untuk jaman sekarang, asuransi udah seperti kebutuhan yang penting ya buat keluarga
ah iya benar mbk, kita gak pernah tau ya mbk, apa yang terjadi ke depannya. Asuransi merupakan salah satu yang terbaik untuk memberikan perlindungan bukan cuman buat kita, tapi juga orang-orang yang kita sayangi.
Di zaman yang serba berisiko kayak sekarang, proteksi memang wajib ya hukumnya. Kasian soalnya anak-anak kalo sampe cita-citanya terhenti kalo kita kenapa-kenapa. Proteksi menjadi andalan dalam hal ini.