Protokol Kesehatan Objek Wisata di Kabupaten Semarang, Seperti Apa?

protokol kesehatan objek wisata

Protokol Kesehatan Objek Wisata di Kabupaten Semarang, Seperti Apa? Pada era adaptasi kebiasaan baru sekarang, bagaimana protokol kesehatan objek wisata mulai diterapkan? Mari kita lihat Kabupaten Semarang sebagai contohnya. Masa pandemi memang belum berakhir, seluruh sektor termasuk pariwisata turut terkena imbasnya. Tidak salah jika kita mulai memikirkan bagaimana solusinya. Hal apa yang bisa dilakukan sebagai upaya beradaptasi di era kebiasaan baru nanti. Serta bagaimana menerapkan protokol kesehatan objek wisata agar wisatawan dapat berkunjung lebih tenang dan nyaman. Menariknya, sejumlah objek wisata di Kabupaten Semarang sudah mempersiapkan hal tersebut, membiasakan perilaku hidup bersih dan sehat berlangsung di tiap destinasi wisatanya. Informasi terkait objek wisata yang menerapkan protokol kesehatan pun terjadi di halaman situs Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang.

Sudah beberapa bulan terakhir ini, masa pandemi membuat sebagian besar dari kita harus terbiasa di rumah. Kita dituntut dapat tetap bekerja, berkarya, dan produktif meski di rumah saja. Tidak ada aktivitas liburan di akhir pekan seperti biasanya, tidak berarti menghalangi untuk mencari tahu informasi terkait sejumlah destinasi, bukan? Seperti yang saya lakukan baru-baru ini. Sebab rindu traveling, kangen bepergian, menghabiskan waktu bersama keluarga maupun teman, membuat saya menggali informasi perihal protokol destinasi. Bagaimana sih penerapan protokol kesehatan objek wisata itu? Hingga saya tiba di sebuah halaman situs Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang.

Protokol Kesehatan Objek Wisata di Kabupaten Semarang, Seperti Apa?

Protokol destinasi atau protokol kesehatan objek wisata adalah aturan yang ditetapkan dan harus dipatuhi sebagai upaya pencegahan meluasnya (dalam hal ini virus Covid-19) di kawasan objek wisata. Dimana dengan menerapkannya, maka diharapkan aktivitas bisa berjalan seperti biasanya, namun dengan harapan penyebaran virus bisa dicegah. Lebih luasnya lagi, jika masa pandemi telah berakhir, dan protokol kesehatan tersebut diterapkan, maka kita semua bisa mendapatkan manfaat baik. Mengapa? karena sudah terbiasa dengan perilaku bersih dan sehat yang menjadi inti dari bagaimana protokol kesehatan Covid-19 ini berjalan. Jadi hal-hal yang terlihat sederhana namun berdampak baik, seperti: mencuci tangan dengan sabun, menjaga kebersihan lingkungan dan yang lainnya, bisa terus menjadi kebiasaan baik di masa yang akan datang.

Lantas seperti apa sih penerapan protokol kesehatan objek wisata di Kabupaten Semarang? Objek wisata apa saja yang sudah siap menerapkannya? Bagaimana cara wisatawan mengetahui atau mendapatkan informasi perihal destinasi yang telah menjalankan protokol kesehatan dengan baik?

Protokol Kesehatan di Tempat Wisata, Apa Saja?

Sebelum membahas khusus bagaimana objek-objek wisata di Kabupaten Semarang menerapkan protokol kesehatan, maka perlu kita ketahui dulu apa saja hal-hal yang termasuk di dalamnya. Adapun poin-poin protokol kesehatan di tempat wisata yaitu:

  • Pembatasan jumlah pengunjung. Menurut dr. Reisa Broto Asmoro, selaku Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, jumlah pengunjung objek wisata harus dibatasi, yakni sebanyak 50% dari total kapasitas pengunjung biasanya.
  • Selalu menjaga jarak dan tidak boleh ada kerumunan. Namanya juga tempat wisata yaa, pasti ramai pengunjung. Itulah mengapa jumlah pengunjung dibatasi menjadi setengah dari biasanya. Tidak lain adalah agar mudah untuk jaga jarak dan menghindari adanya kerumunan.
  • Pengelola objek wisata wajib menjaga kebersihan/melakukan pembersihan secara berkala. Penting bagi pengelola objek wisata untuk melakukan pembersihan secara berkala dengan menggunakan disinfektan, pada fasilitas maupun sarana dan prasarana tempat wisata yang digunakan bersama/oleh banyak pengunjung.
  • Pemeriksaan suhu, menggunakan masker, dan membiasakan diri mencuci tangan dengan sabun. Pastikan bahwa pengunjung sedang dalam kondisi sehat. Lakukan pemeriksaan suhu di pintu masuk, pastikan pula bahwa pengunjung selalu menggunakan masker, serta membiasakan diri mencuci tangan dengan sabun. Ya, penerapan perilaku hidup bersih dan sehat harus diperhatikan di sini.
  • Pengaturan jam operasional dan pengawasan ketat. Agar para pengunjung tidak berlama-lama di tempat wisata, maka penting pula untuk diterapkan aturan jam operasional. Pada kondisi sekarang, tempat wisata tentu tidak dapat beroperasi di jam-jam dengan durasi waktu operasional seperti biasanya. Selain itu, perlu dilakukan pengawasan ketat di sejumlah titik. Untuk memastikan apakah para pengunjung menerapkan aturan tersebut dengan baik.

protokol kesehatan objek wisata

Protokol Kesehatan di Kawasan Wisata Umbul Sidomukti

Siapa tak kenal Umbul Sidomukti? Sebuah destinasi wisata alam pegunungan yang terletak di Desa Sidomukti, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang. Sejumlah aktivitas rekreasi air bisa kalian nikmati di Umbul Sidomukti. Selain berenang, para pengunjung pun bisa melakukan aktivitas bersepeda, adu nyali, panahan, dan masih banyak lagi. Sejumlah fasilitas seperti gazebo, mushala, toilet, kafe, serta penginapan, tersedia di sana. Bahkan sekadar duduk, menikmati indahnya pemandangan alam ditemani sejuknya udara, tanpa melakukan apapun, bisa menjadi pengalaman menyenangkan bagi para pengunjung. Semakin tenang dan nyaman, karena Kawasan Wisata Umbul Sidomukti menjadi salah satu objek wisata Kabupaten Semarang yang menerapkan protokol destinasi.

protokol kesehatan objek wisata

Protokol Kesehatan di Cimory On The Valley

Cimory On The Valley, sebuah objek wisata berkonsep rekreasi dan edukasi juga menjadi salah satu destinasi di Kabupaten Semarang yang telah siap dengan penerapan protokol kesehatan. Para petugas di sana selalu dilengkapi dengan masker, faceshield, hand gloves, serta pastinya senantiasa mematuhi protokol kesehatan yang ada. Selama berada di Cimory On The Valley, para pengunjung harus mematuhi aturan-aturan, seperti: menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun, memakai masker dan sejumlah aturan lainnya. Pihak Cimory On The Valley pun tentunya melakukan pembersihan secara berkala terhadap sarana dan prasarana yang tersedia di objek wisatanya.

protokol kesehatan objek wisata

Akses Informasi Terkait Penerapan Protokol Kesehatan di Objek Wisata Kabupaten Semarang

Ingin melakukan perjalanan ke Kabupaten Semarang? Atau Anda warga Kabupaten Semarang dan berencana mengunjungi tempat wisata saat masa pandemi berakhir nanti? Jika iya, maka penting untuk mengakses terlebih dahulu terkait destinasi wisata mana saja di Kabupaten Semarang yang telah menerapkan protokol kesehatan. Dengan demikian, kita sebagai pengunjung pun jadi lebih tenang dan nyaman saat berwisata.

Informasi tersebut bisa kita dapatkan di situs web resmi Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang, dengan mengakses tab Protokol Kesehatan Obyek Wisata. Seluruh objek wisata yang menerapkan protokol kesehatan telah tercantum di sana dalam bentuk video. Sehingga kita bisa tahu bagaimana situasi di sana, dan seperti apa penerapan protokol kesehatannya.

Dalam masa pandemi seperti ini, memang lebih baik untuk diam di rumah. Namun, jika suatu waktu hendak melakukan perjalanan wisata, atau saat pandemi berakhir. Maka kita telah siap dengan kebiasaan baru, yang pastinya memberikan dampak yang baik bagi kita semua. Tidak hanya pengunjung, tapi seluruh pihak yang terlibat di pengelolaan objek wisata tersebut.

Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Lomba Blog Wisata Kabupaten Semarang di Era Adaptasi Kebiasaan Baru.

Biasa dipanggil Andy. Pernah tinggal lama di Makassar dan sekarang di Mataram, Lombok. Ngeblog sejak 2007. Senang kulineran, staycation, kopdaran di cafe, browsing produk di toko online tapi gak beli, dan tentu saja...senang menulis :) Bisa dikontak di andyhardiyanti@gmail.com

51 Comments

  • winda - dajourneys.com 16 September 2020 at 5:21 pm

    saya belum pernah ke semarang mbak, padahal udah kepo banget tapi sepertinya tidak dalam waktu dekat ini saya kesana, walau protokolnya sudha bagus tapi saya masih ada orang tua jadi agak worry kalau kenapa2 sama mereka πŸ™

    Reply
  • Dewi Sulistiawaty 16 September 2020 at 5:40 pm

    Sepertinya hampir di semua tempat-tempat wisata memiliki protokol kesehatan yg sama ya Mba. Di sini, deket rumah aku di Kebun Binatang Ragunan juga gitu peraturannya. Moga pada patuh pada protokol kesehatan ya, jadi bisa segera berakhir pandemi ini. Amiin

    Reply
  • nurulrahma 16 September 2020 at 7:31 pm

    Aku mau bangettt dolan ke Kab. Semarang!
    Pengin menjernihkan jiwa raga nih.
    Apalagi banyak destinasi yg memukau dan senantiasa terapkan protokol kesehatan ya

    Reply
  • Mugniar 16 September 2020 at 10:49 pm

    Protokol kesehatan seperti yang dituliskan di atas memang harus diterapkan ya. Salut deh yang bisa konsisten menerapkan.

    Reply
  • twitter: @iffiarahman 17 September 2020 at 11:39 am

    udah pernah ke Umbul Sido Mukti mbak πŸ™‚ ketika pandemi sepeti ini selain kesehatan jasmani, berwisata juga perlu banget agar fresh pikiran kita, mantap penerapan protokolnya πŸ™‚

    Reply
  • twitter: @iffiarahman 17 September 2020 at 11:40 am

    udah pernah ke Umbul Sido Mukti mbak πŸ™‚ ketika pandemi sepeti ini selain kesehatan jasmani, berwisata juga perlu banget agar fresh pikiran kita. selamat berwisata

    Reply
  • Desri Desri 17 September 2020 at 2:29 pm

    aku udah ada rencana nih setelah pandemi pengen trip darat ke tengah dan timur pulau jawa bareng keluarga, salah satunya ke Semarang, semoga bisa terwujud, Amin.

    Reply
  • Jiah Al Jafara 17 September 2020 at 5:39 pm

    Aku pengen ke Cimory dan ajak Keponakan. Meski di sana mungkin sudah pakai protokol kesehatan, tapi jalan dari Jeparanya nih yang belum yakin akan aman atau gak. Terus perlu tes dulu apa gimana. Lain waktu semoga bisa ke sana

    Reply
  • Lidya 17 September 2020 at 6:00 pm

    bener banget harus ada pembatasan jumlah pengunjung selama New Normal ini, Yuk ke Cimpry seru loh di sana hihih, Tita & Rani pasti suka paalagi banyak coklat & susu πŸ˜€

    Reply
    • Mechta 17 September 2020 at 8:47 pm

      Alhamdulillah semakin banyak wisata yg menerapkan protokol kesehatan ya .. termasuk di Kan Semarang. Bila pengunjung juga disiplin tentunya lebih ‘ayem’ jalan2 lagi meski pandemi belum berlalu ya..

      Reply
  • nchie hanie 17 September 2020 at 7:44 pm

    Ini hal yang pentung banget di era new normal ya Andy.
    Semua tempat wisata memberlakukan protokol kesehatan yang benar2, jangan sampe pembatasan pengunjung membludak, hiks kaya beberapa tempat wisata alam di Bandung yang ramee banget dan penuh sama orang jakarta.

    Reply
  • Inda Chakim 17 September 2020 at 11:16 pm

    Yeaayyy Alhamdulillah tempat wisata bisa beroperasi kembali tentu dengan menerapkan protokol kesehatan covid nineteen.

    Reply
  • Yuni 17 September 2020 at 11:22 pm

    Banyak tempat wisata di Semarang ya mbak…pastinya disaat pandemi ini tempat2 wisata ini harus menerapkan protokol kesehatan demi mencegah penyebaran virus covid-19 yang kian masif. Memang kita dianjurkan untuk berdiam diri di rumah. Tapi bukan berarti tidak boleh keluar ya atau ke tempat wisata. Asal mampu menerapkan protokol kesehatan dengan baik saya yakin kita akan sehat2 saja.

    Reply
  • Linimasaade 17 September 2020 at 11:45 pm

    Suka sedih sama keadaan sekarang tapi mau bagaimana lagi ya mbak lebih banyak bersyukur. Apalagi sektor pariwisata pasti kena dampak banget. Meskipun begitu tetap menjalani seperti biasa ya mbak hanya ada protokol kesehatan kalau sekarang.

    Reply
  • Reyne Raea 18 September 2020 at 1:33 am

    Salut sama semangat pengelola yang menerapkan protokol kesehatan untuk objek wisata, setidaknya ekonomi kembali berputar.
    Semoga para pengunjung tetap taat protokol dan pandemi ini semoga segera berakhir, aamiin ya Allah πŸ™‚

    Reply
  • rahmiaziza 18 September 2020 at 7:12 am

    Mudah2an ini jadi solusi yang tepat ya supaya perekonomian tetep jalan, kesehatan juga terjaga. Asalkan pada patuh aja.

    Reply
    • nchie hanie 18 September 2020 at 10:02 am

      Aamiin, biar makin cepet selesei yaa masa ya ga pasti ini. Biar aku juga bisa nengokin Ami ke Semarang sambi berwisataaa

      Reply
  • Tuty Queen 18 September 2020 at 9:38 am

    jam operasional penting banget kadang orang-orang kalau nggak dibatasi bisa jadi ajang ngumpul kelamaan ya

    Reply
  • Yati Rachmat 18 September 2020 at 10:02 am

    Sungguh bangga kl sektor2 parieisata fi manapun menerapkan Prokes dengan baik, tertib dan disiplin.

    Reply
  • Rizka Edmanda 18 September 2020 at 11:57 am

    Btw aku baru tau lho kalau kabupaten semarang dan kota semarang itu berbeda, padahal lumayan sering ke smg. Keren ya pemkab disana memperhartikan protokol kesehatan di objek wisata

    Reply
  • Ujame Gaja 18 September 2020 at 12:04 pm

    pernah ke semarang tapi itu udah lama banget hahaha, tapi alhamdulillah ya kalau tempat tempat wisata semarang udah mengikuti protokol kesehatan, jadinya rasa khawatir agak sedikit berkurang

    Reply
  • demia kamil 18 September 2020 at 12:24 pm

    waa aku belum pernah main ke semaraaang, ke kabupaten semarangnya juga belum pernah hihih, udah ada beberapa objek wisata yang di buka yaaa, wajib banget mematuhi protokol kesehatan demi keselamatan bersama yaa hihihi

    Reply
  • Emanuella Christianti 18 September 2020 at 12:35 pm

    Semoga protokol kesehatannya benar-benar dijaga ya Mbak. Terutama pengunjungnya juga berdisiplin menjaga jarak dan PHBS….

    Reply
  • April Hamsa | Parenting Blogger keluargahamsa.com 18 September 2020 at 12:39 pm

    lho ternyata Cimory juga ada di Semarang to? Kirain di sini aja yang ada Cimory (eh tapi aku blm pernah jg sih ke sana, cuma sering beli Cimory haha).
    Bener banget kalau piknik patuhi protokol kesehatan. Kalau bis ausahakan datang di hari kerja yang sepi. Kalau ramai gak berani deh di masa skrng.
    Eh, pas anormal jg males sih soalnya potonya jd bocor haha, jd enakan datang pas sepi πŸ˜€

    Reply
    • April Hamsa | Parenting Blogger keluargahamsa.com 19 September 2020 at 11:32 pm

      Semoga bisa ke sana kelak pada saat pandemi udah berakhir dan bisa menikmati pariwisata tanpa engap pakai masker hiks.
      Semoga pariwisata di sana jg masih bisa bertahan ya walau mungkin blm senormal dulu.

      Reply
  • Sri Widiyastuti 18 September 2020 at 12:46 pm

    Alhamdulillah ya mbak, dengan mengetahui protokol kesehatan yang diterapkan jadi merasa aman dan nyaman, semoga semua orang yang datang ke sana juga mematuhi semua protokol kesehatan karena saling menjaga.

    Reply
  • Bundabiya.com 18 September 2020 at 1:25 pm

    semarang jadi zona merah ya, mbak. jadi kalo mau berwisata, kudu bener2 menerapkan protokol. sebisa mungkin juga jaga jarak, nggak beramai2 berangkatnya πŸ™‚

    Reply
  • lendyagasshi 18 September 2020 at 1:45 pm

    Alhamdulillah,
    Dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat begini, semoga masyarakat tetap sehat jiwa raga karena kebutuhan menyenangkan diri menikmati wisata di Kabupaten Semarang tetap bisa terpenuhi.

    Reply
  • Uniek Kaswarganti 18 September 2020 at 1:57 pm

    Memang penting untuk diperhatikan nih seputar aktivitas mencari informasi terkait protap kesehatan yang diberlakukan pada tempat-tempat wisata agar kita benar-benar terjamin dari kemungkinan terpapar virus. Great, Kabupaten Semarang yang selalu menyajikan yang terbaik untuk masyarakat.

    Reply
  • Cindy Vania 18 September 2020 at 8:43 pm

    Jujur aja sempet kangen pengen makan di cimory tapi belum berani. Tapi untuk wisatanya aman berarti ya karena sesuai protokol?

    Bagus juga nih pemerintah Semarang

    Reply
  • Bibi Titi Teliti 18 September 2020 at 9:56 pm

    Memang harus ekstra hati-hati untuk berwisata di masa sekarang ini yah mbak, harus benar2 diterapkan protokol kesehatan seperti masker, jaga jarak dan sering2 oles hand sanitizer juga

    Wah, Semarang seru banget nih aku belum kesampaian berwisata ke sana nih, Nanti kalo corona kelar deh yaaah

    Reply
  • Ima satrianto 18 September 2020 at 10:34 pm

    bener bener ya tentang protokol ini harus menjadi prioritas di tempat wisata supaya bisa ditekan ya persebaran covid di tempat wisata.

    Reply
  • Dedew 18 September 2020 at 10:45 pm

    Air terjun Semirang masih tutup nih, aku pengen banget lihat yang ijo-ijo…

    Reply
  • Nanik Nara 18 September 2020 at 10:45 pm

    wah saya dapat istilah baru nih, Akbar alias adaptasi kebiasaan baru.

    Walau sudah ada penerapan protokol kesehatan yang ketat di obyek wisata kabupaten semarang, saya masih pilih di rumah aja mbak, belum berani piknik

    Reply
  • Suciarti Wahyuningtyas 19 September 2020 at 11:58 am

    Kangen banget jalan-jalan ke Semarang, aku terakhir kesana 2019 tapi itu karena ada kerjaan dan gak sempat eksplor.

    Reply
  • Widyanti Yuliandari 19 September 2020 at 4:21 pm

    Aku cukup sering ke Semarang, tapi blm pernah nih ke Umbul SIdomukti. Krn biasanya ke tempat yg deket2 rumah mertua aja di pusat kota. Patut diagendakan ini

    Reply
  • Ruli retno 19 September 2020 at 7:38 pm

    Kalo gini ceritanya boleh lah ya ngajak keluarga liburan ke cimory, karena sudah di kondisikan di jaga maksimal. Semoga warga semarang juga semakin terlindungi dan jumlah pasien positif makin berkurang dan selesai, amin

    Reply
  • Dian 19 September 2020 at 9:56 pm

    Aku belum pernah ke semarang, pengen sih sebenarnya..
    Semoga bisa segera kesana…

    Reply
  • Sapti nurul hidayati 19 September 2020 at 10:00 pm

    Saya belum pernah ke umbul Sidomukti. Tapi berdasar cerita teman yang pernah ke sana, memang suasananya asri dan nyaman sekali..kapan-kapan kalau sudah kondusif mau main juga ah.

    Reply
  • Aswinda Utari 19 September 2020 at 10:19 pm

    Wah.. Asiknya tempat wisata udah ad yg dibuka ya. Smg pengunjung ttp ketat sm protokol kesehatan y. Jd pengen jg nih jalan. Tp msh takut kalo bw bayi. Heu

    Reply
  • Nunung Yuni 19 September 2020 at 10:48 pm

    Kemarin aku sudah ke kampoeng Kopi banaran di era new normal ini. dan beneran kabupaten Semarang sudah menerapkan protokol kesehatan di tempat wisatanya

    Reply
  • Utie adnu 19 September 2020 at 11:02 pm

    Pentingnya protokol kesehatan itu kuncinya 3M ya mba ,,, aplagi klo travellingan kyknya smua Tempat sudah menberlakukan protokol kesehatan jadi kitanya aman

    Reply
  • Nathalia DP 20 September 2020 at 12:33 am

    Alhamdulillah ya, objek-objek wisata di kabupaten semarang sudah menerapkan protokol kesehatan yang ketat

    Reply
  • Latifika Sumanti 20 September 2020 at 4:33 am

    aku setuju ini yang pembatasan jumlah pengunjung, karena walau pakai masker tapi rasanya kalo jarak ga sampai 2 meter masih was-was, apalagi bawa anak kicik, duh super harus dijaga

    Reply
  • Sri Widiyastuti 20 September 2020 at 11:55 am

    Alhamdulillah ya mbak, penerapan protokol kesehatan nya ketat banget ya. InsyaAllah aman untuk Berlibur ke sini ya

    Reply
  • Eka Rahmawati 20 September 2020 at 8:29 pm

    Saya sebenarnya setuju 2 saja klo tempat wisata dibuka untuk umum kembali. Dan memang harus cukup jelas ya aturan protokolnya. Serta tegas diberikan sangsi bagi yang tidak patuh

    Reply
  • diane 21 September 2020 at 1:25 am

    Pariwisata di kab,Semarang emang kece-kece euy…aku suka karena pemandangannnya bagus dan hawanya adem…

    Reply
  • Uniek Kaswarganti 21 September 2020 at 8:04 am

    Nah terutama di Cimory nih yang peminatnya rata-rata keluarga dengan anak yang masih kecil ya, pengawasan harus ketat. Penggunaan masker dan pembatasan jumlah pengunjung harus diawasi karena rawan terjadi kerumunan ya. Semoga saja semua orang taat terhadap protokol kesehatan yang telah ditentukan demi keselamatan bersama.

    Reply
  • Syarifani Mulyana 22 September 2020 at 9:32 am

    Wisata Semarang sekarang makin banyak dan kece.
    Mending dateng pagi banget di lokasi, supaya sepi & lebih puas jalan jalannya

    Reply
  • Liza 22 September 2020 at 10:39 am

    saya belum pernah ke semarang nih mbak andy tapi dengan ditetapkannya regulasi tentang protokol kesehatan di tempat wisata seperti ini membuat kita sedikit tidak was-was ya mbak

    Reply
  • Hanifa 24 September 2020 at 9:27 am

    Duuuh udah ngidam banget buat ke sana Mak. Masalahnya di daerahku sendiri masih zona merah dan aku sendiri jadi takut buat pergi-pergi terlalu sering. InsyaAllah setelah agak membaik langsung disempatkan.

    Reply

Leave a Comment