Bahasa yang Ingin Dikuasai supaya Makin Lancar Berkomunikasi

bahasa yang ingin dikuasai

Bahasa yang Ingin Dikuasai supaya Makin Lancar Berkomunikasi. Setiap harinya, tantangan hidup semakin besar. Penting bagi kita untuk menargetkan sejak dini tentang bahasa yang ingin dikuasai. Tujuannya tidak lain adalah untuk memudahkan komunikasi, sehingga peluang pun terbuka lebar. Hingga di usia 30 tahun sekarang, rasanya ada penyesalan dalam diri saya. Mengapa? Karena di saat orang lain sudah menguasai banyak bahasa, minimal memiliki kemampuan Bahasa Inggris yang baik. Saya justru masih stuck di Bahasa Indonesia, sedari kecil hingga kini. Padahal saya sering berpindah domisili dari satu daerah ke daerah lainnya. Seharusnya, meski tak mampu berbahasa Inggris, setidaknya ada Bahasa Daerah yang saya kuasai. Sayangnya, tidak.

Saat membaca teks Bahasa Inggris, saya cukup memahaminya. Namun kekurangan saya terletak pada listening, writing, dan speaking. Gak heran, kalau ada sesi ulangan listening zaman sekolah dulu, duh kacau deh jawaban saya. Writing apa kabar? Sama, gak bisa juga. Padahal penasaran pengen ikutan seleksi beasiswa atau program kerelawanan lainnya, itu kan ada tes esainya ya. Udahlah ide segambreng, kerangka karangan pun beres, lah gimana? Ku tak bisa menerjemahkannya. Hiks. Begitu pula dengan speaking, kalau sekadar ketemu turis mancanegara di objek wisata di Lombok, ngobrol-ngobrol dengan bahasa yang tabrak lari ya bisa aja. Tapi kalau untuk diterapkan saat wawancara, duh jangan deh. Malu-maluin.

Bahasa yang Ingin Dikuasai supaya Makin Lancar Berkomunikasi

Pengalaman tinggal di Lombok, Dompu, Bali, Banjarmasin, Makassar, Ambon, dan Kupang, tidak serta merta membuat saya menguasai bahasa di daerah tersebut. Antara sayanya yang malas belajar atau kemampuan saya memahami bahasa tersebut yang memang rendah. Lantas bagaimana dengan Bahasa Inggris, mempelajarinya sejak SD, hingga SMA, di bangku perguruan tinggi pun ada mata kuliah itu, ditambah beberapa tahun sempat les, tetap aja zonk! Huhuhu.. ku menangis~ kayaknya dulu pas guru menjelaskan, saya banyakan mainnya deh 😐

Apa itu bahasa? Merujuk pada situs Wikipedia, bahasa didefinisikan sebagai kemampuan yang dimiliki manusia untuk berkomunikasi dengan manusia lainnya menggunakan tanda, misalnya tanda dan gerakan. Selanjutnya, menurut KBBI, bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer*, yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri. Arbitrer berarti tidak terdapat suatu keharusan bahwa suatu rangkaian bunyi tertentu harus mengandung arti yang tertentu pula

Pengen Belajar Bahasa Apa?

Kalau ditanya, pengen belajar bahasa apa? Pastinya pengen bisa semua bahasalah, biar kalau ke negeri orang atau nyasar dengan bertemu orang berwarga negara tertentu, ya kitanya bisa berkomunikasi. Hahahha. Biar bisa baca buku dengan bahasa apapun, biar ngerti saat orang ngomong dengan bahasa apapun. Tapi berkaca pada pengalaman bertahun-tahun dihadapkan pada materi Bahasa Inggris yang hasilnya gitu gitu doang, kayaknya ku perlu menyadari kemampuan nih kepala deh. Pengennya banyak, tapi belajarnya malas, ya gimana?

Makanya saya salut banget sama Fiki Naki yang bisa banyak bahasa itu, utamanya speaking ya. Berbekal belajar di internet coba. Ya ampun, pengen juga. Hiks. Jadi, saya pengen belajar bahasa apa?

Bahasa Inggris

Bahasa Asing berarti bahasa yang tidak biasa digunakan oleh masyarakat yang mendiami wilayah tertentu, misalnya bahasa Indonesia dianggap sebagai bahasa Asing di Rumania. Jadi bahasa-bahasa dari negara lain, saya kategorikan di bahasa Asing ini aja ya. Pertama, tentu saja saya pengen banget bisa berbahasa Inggris, bisa menguasai. Supaya lancar komunikasi dan bisa melakukan banyak hal menyenangkan lainnya. Nonton film gak perlu pake subtitle, denger orangnya ngomong doang udah ngerti. Baca buku ataupun artikel berbahasa Inggris, ya ayo aja! Bisa apply berbagai program beasiswa, dan lainnya. Bismillah, semoga terwujud 🙂

Bahasa Arab

Selain bahasa Inggris, saya pengen bisa beberapa bahasa berikut: Arab, Prancis, Korea, dan Rusia. Ya ampun gaya…belajar woy, belajar! Pengen bisa bahasa Arab karena saya takjub tuh kalau lihat teman-teman lulusan pesantren atau sekolah kok ya bisa lancar banget berbahasa Arab. Bayangannya juga, besok-besok kalau ke Mekkah atau negara berbahasa Arab lainnya, kan asyik tuh bisa ngomong pake bahasa Arab.

bahasa yang ingin dikuasai

George, saya, dan Anton (teman bertugas waktu itu)

Bahasa Prancis

Kalau bahasa Prancis, selain karena termasuk satu dari enam bahasa Internasional yang digunakan dalam organisasi PBB, juga karena terinspirasi oleh seorang teman. Namanya George, saya mengenalnya saat mengurus acara UNCT Retreat di Lombok, tahun 2016 lalu. UNCT alias United Nations Country Team retreat merupakan ajang pertemuan tahunan lembaga-lembaga PBB, dalam hal ini yang ada di Indonesia. Kebetulan di tahun tersebut, pelaksanaannya di Lombok. George berasal dari salah satu lembaga PBB, ia warga Skotlandia yang tinggal di Jakarta.

Selain bahasa Inggris, dia jago banget bahasa Prancis ya ampun. Dan yang bikin kaget, dia juga bisa berbahasa Indonesia yang baik dan benar. Oh ya, sekarang George pindah tugas ke Jenewa (Geneva), tapi senangnya, saya masih tetap berkomunikasi sesekali dengan dia dan keluarganya (George, istri, dan dua anaknya), sekadar saling menanyakan kabar. Ya karena selama ini komunikasinya ngandelin internet, jadi mau dia pindah kemana aja ya bisa. Hahahah.

Bahasa Korea

Salah satu manfaat nonton drama Korea, selain jadi tahu daerah-daerah di sana, juga memotivasi untuk belajar bahasa Korea. Ya biar kalau nyasar pas main paralayang, terus ketemu orang macam Hyun Bin, kitanya bisa berkomunikasi ye kan? *ngayalkukejauhan. Gak ding, biar kalau nonton drakor gak perlu pake segala macam subtitle. Terus biar langsung ngert tiap ada update-an postingan di akunnya Han Ji-pyeong alias Kim Seon-ho, gak perlu klik fitur translate lagi. Plus, sebagai bekal buat besok-besok kalau mau lanjut S2, siapa tahu gitu kan ada rezeki lanjut ke Korea, selatan yaa..masa iya utara 🙁

bahasa yang ingin dikuasai

Bahasa Rusia

Untuk bahasa asing terakhir, yang saya ingin kuasai adalah bahasa Rusia. Bahasa yang termasuk juga bahasa internasional, bersama dengan bahasa Inggris, Prancis, Arab, Mandarin, dan Spanyol. Bahasa Rusia tuh bikin penasaran, setiap kali denger orang ngomong pakai bahasa ini. Sejak pertama kali nonton Masha and The Bear, saya langsung pengen bisa berbahasa Rusia. Biar bisa nonton Masha tanpa subtitle kali ya? Ya ampun dari tadi alasannya ini terus.

Bahasa Daerah

Dari tadi ngomongin bahasa asing melulu, apa artinya saya melupakan bahasa daerah? Ooo tentu saja tidak. Seandainya bisa, rasanya pengen banget bisa menguasai semua bahasa daerah di negeri kita tercinta ini. Coba bayangkan, gimana serunya saat kita mengeksplor suatu daerah, pergi traveling gitu, terus kita mampu berkomunikasi dengan siapapun. Kita paham, orang-orang pada ngomong apa. Tapi untuk saat ini, maunya sih bisa bahasa Sasak (bahasa daerah di Lombok), Dompu, dan tentunya Bugis-Makassar. Sekarang sih cuma sampai tahap ngerti dikit-dikit kalau denger orang ngomong pakai bahasa tersebut. Tapi tidak untuk dipakai mengobrol. Hahaha. Jadi gimana, ada yang mau ngajarin saya?

Jangan di-bully ya man teman, yang di atas disebutkan itu ya maunya saya aja. Semoga saya bisa menguasainya, kelak. Entah kapan. Sekarang ya sambilan belajar-belajar dulu, mulai dari dengerin tayangan yang menggunakan bahasa tersebut, baca-baca sendiri materi tentang bahasa-bahasa di atas, atau yang lainnya. Atau ada teman-teman di sini yang menguasai bahasa yang saya sebutkan di atas? Ajarin dong..hahahaha

andyhardiyanti

Biasa dipanggil Andy. Pernah tinggal lama di Makassar dan sekarang di Mataram, Lombok. Ngeblog sejak 2007. Senang kulineran, staycation, kopdaran di cafe, browsing produk di toko online tapi gak beli, dan tentu saja...senang menulis :) Bisa dikontak di andyhardiyanti@gmail.com

No Comments

Leave a Comment