Momen Lebaran yang Paling Berkesan. Setiap orang pasti memiliki momen lebaran yang paling berkesan, yang rasanya akan selalu diingat. Termasuk juga yang terjadi pada saya. Di usia menginjak 30 tahun, tentu sudah berkali-kali hari lebaran yang saya alami. Demikian pula yang terjadi pada kalian, ya kan teman-teman? Setiap lebaran, selalu ada kenangan, ada pengalaman. Saya pernah merayakan Idul Fitri di berbagai kota, diantaranya: Makassar, Dompu, Ambon, Kupang, Mataram, Balikpapan. Ya ampun banyak, belum termasuk lebaranan zaman bayi dulu. Hahahaa. Lebaranan juga walau gak ikutan puasa di bulan Ramadan. Eaa..
Saya pernah berlebaran seperti lebarannya orang Indonesia pada umumnya. Berkumpul dengan keluarga besar, makan bersama, dan salam-salaman. Pernah pula lebaranan versi escape, alias kelar shalat ied, pulang bentar ke rumah, dan cuss staycation di hotel untuk full beristirahat. Pernah menikmati hari raya Idul Fitri dengan aneka masakan yang sangat banyak, yang dibuat sendiri oleh mama. Saya pun pernah berlebaran dengan makanan dan aneka lauk yang dipesan pada keluarga, agar gak perlu repot-repot di rumah. Idul Fitri dengan makanan sederhana? Pernah dong! Lupa tahun berapa, oleh kakak saya, kami membuat capcay dan puding untuk berlebaran. Tentu saja tidak apa-apa, gak ada masalah.
Momen Lebaran yang Paling Berkesan
Lantas jika sekarang ditanya, adakah momen lebaran yang paling berkesan bagi saya? Jelas ada, dan satu momen itu akan selalu saya kenang, selamanya. Momen di mana saya dan keluarga merayakan hari lebaran bersama, versi lengkap. Kakak sekeluarga yang tinggal di Makassar pun datang. Sebab biasanya, hanya anak lelakinya saja yang ikut pulang ke Lombok bareng datoknya (bapak saya). Itu terjadi di hari lebaran di tahun 2018 lalu. Berbulan-bulan sebelum terjadinya bencana gempa Lombok. Meski hanya beberapa hari menghabiskan waktu bersama, dengan segala suka duka, tak jarang beda pendapat pula, tapi momen itu kini menjadi sangat berharga. Sebab di tahun 2019 kami tak berkumpul semua, 2020 pun tidak-sebab masa pandemi, dan 2021 kini-Bapak sudah tiada.
Tahun 2018, Lebaran Terakhir versi Super Lengkap
Kami bertiga belas merayakan momen hari raya Idul Fitri dengan shalat ied bersama di Masjid At-Taqwa, masjid yang jaraknya sangat dekat di rumah. Pulangnya, meski tidak resmi dan serius-serius amat, kami melakukan sesi foto bersama. Dan sudah bisa ditebak, susahnya minta ampun mengarahkan orangtua dan anak-anak untuk berfoto bersama. Ada yang udah bosan, bete, terlalu heboh, dan semacamnya. Jadilah versi lengkap bertigabelasnya, hanya menghasilkan satu file foto layak tayang. Walau tetap aja ada yang udah gak jelas gayanya. Hahahaha.
Usai foto bersama, makan, dan istirahat sebentar, kami sekeluarga berlebaran di kampung Bapak di Karang Buaya, Pagutan. Tidak jauh, masih di kota yang sama kok. Hanya berjarak sekitar 4km dari rumah. Keluarga besar Bapak tinggal di satu kampung besar di sana. Jadi sekali datang di satu titik, ada banyak rumah bisa didatangi.
Staycation di Mina Tanjung Hotel
Impian kakak saya yang tinggal di Makassar banget nih, pengen merasakan nyamannya staycation di hotel di Lombok. Kenapa? karena hotel-hotel di Makassar ya hotel bisnis semua. Kalau di kota Makassarnya betul, mana ada yang konsepnya hotel wisata. Sedangkan di Lombok? Beughhh tinggal tunjuk, mana yang sesuai selera dan budget. Hahahaha. Ya umumnya pasti berlokasi dan berkonsep hotel wisata, hotel bisnisnya paling yang berlokasi di kota Mataram. Alhamdulillah, setelah maju mundur rencana ke Lombok, setelah sebelumnya udah ke Lombok tapi gagal ngerental mobil, akhirnya berhasil juga kami liburan sekeluarga.
Kami memilih Mina Tanjung Hotel, selain karena suasananya yang nyaman dan tenang, pastinya karena memang sebelumnya saya sudah beberapa kali ke sana. Favorit banget deh nih hotel, walaupun terbilang jauh dari kota Mataram, ya iyalah..emang beda kota. Seru banget menghabiskan waktu 24 jam dengan leyeh-leyeh di kamar, datang ngerusuh di kamar yang lain, makan dan berenang bareng. Tapi ku menyesal karena waktu itu gak ada sesi foto bareng semuanya. Adanya cuma bareng ponakan-ponakan kici ini~ Syukurnya saya sempat candid momen saat duduk sarapan bersama, ada lah..beberapa kali saya foto dari sudut berbeda.
No Comments