Transportasi Bandara dan Cerita di baliknya. Tidak terasa ya, tahu-tahu sudah bulan Mei tahun 2019 aja. Tapi terasa banget selama 2018 kemarin hingga hari ini, saya belum melakukan perjalanan via udara sama sekali. Hiks. Alhamdulillah akhir tahun 2018 sempat ngetrip ke Kabupaten Dompu, sambil mencoba sensasi naik travel. Pengalaman pertama tuh, wajarlah senang dan noraknya kelihatan banget. Hahaha. Balik lagi ke topik perjalanan via udara. Tiket pesawat yang mahal memang berimbas ke -jadinya gak ke mana mana- yak. Ya sudah, karena di rumah aja sayanya iseng-iseng buat postingan blog. Tentang transportasi bandara dan cerita di baliknya. Kebetulan selama beberapa kali bolak balik bandara, alat transportasi yang digunakan cukup bervariasi. Disimak yuk ada apa saja, dan bagaimana cerita di baliknya.
Transportasi Bandara dan Cerita di baliknya
Untuk berangkat ke maupun dari bandara kita semua pasti membutuhkan alat transportasi. Ya iyalah, kecuali rumah kalian tetanggaan sama bandara. Jalan kaki berapa langkah aja sudah sampai. Namun kenyataannya, lokasi bandara itu jauh banget dari pemukiman warga pada umumnya. Belum lagi kalau sepanjang jalan yang dilewati bakal ketemu macet atau acara adat lainnya (kalau di sini biasa ada nyongkolan). Harus pintar-pintar tuh pilih alat transportasinya, biar kitanya bisa tiba di bandara tepat waktu dan gak sampai ketinggalan pesawat.
Contohnya saja nih, jarak tempat tinggal saya di Mataram dengan Bandara Internasional Lombok itu 36 km. Kalau lancar-lancar saja, butuh waktu sekitar 45 menit hingga 1 jam untuk sampai bandara. Bayangkan teman-teman yang berada di Jakarta, dengan segala kemacetannya. Pasti gak ada tuh ceritanya ke bandara mepet-mepet waktu keberangkatan. Hahaha. Lah kita di sini yang jarang ketemu macet aja seringnya jalan di awal waktu, apalagi mereka di sana.
Asyiknya Menggunakan Mobil Pribadi
Berhubung sampai sekarang belum rezeki punya mobil sendiri, jadi mobil pribadi di sini bisa diartikan mobil saudara/mobil rental yang bisa lepas kunci ya. Atur deh, blog punya siapa juga. Wkwkwkwk. Asyiknya karena kita bebas ngaturnya. Mau cepat sampai, ya jalannya lebih awal. Kalau jalan lebih awal pun juga di perjalanan bisa lebih santai/gak ngebut. Selain itu, gak masalah kalau mau mampir sana sini. Siapa tahu kan, mau mampir beli sesuatu di jalan. Pokoknya mah bebas! Kalau berangkatnya telat, di jalan santai pula, terus kebanyakan mampir dan pada akhirnya jadi ketinggalan pesawat, paling juga yang disalahin diri sendiri eh yang nyetir ding. Hahaha. Eits, ini bukan pengalaman pribadi yaa dan semoga nggak pernah terjadi deh.
Baca Juga: Asyiknya Mudik Menggunakan Pesawat Terbang
Oh ya, saya punya cerita nih soal pakai mobil pribadi ke ataupun dari bandara. Jadi kalau ada keluarga yang datang (biasanya dari Makassar), kami akan menyewa mobil macam Avanza untuk dipakai jemput. Biasanya kalau yang dijemput 1 atau 2 orang saja, maka ibu saya bakal ngajakin anggota keluarga lain untuk ikutan jemput. Gak hanya ibu saya lho, kadang malah kami yang diajak sama keluarga lainnya. Diajak pergi ke bandara, buat jemput anggota keluarganya yang baru saja tiba. Entah dari mana. Part ini asli kocaknya, saya jadi mikir bandara itu semacam tempat wisata aja.
Taksi Online, Taksi Konvensional, dan Taksi Bandara
Banyak bener jenis taksinya dan semuanya sudah saya coba. Untuk taksi online dan konvensional sendiri, saya baru berani pakai menuju bandara saja. Seingat saya ada aturannya tuh, bahwa taksi yang boleh beroperasi dari bandara ya khusus taksi bandara. Taksi online dan konvensional hanya bisa mengantarkan dan menurunkan penumpang. Lagian kalaupun mau pesan kedua jenis taksi tersebut agar dijemput di bandara kayaknya cukup susah. Bandara di Lombok lokasinya jauh dari keramaian, lebih tepatnya jauh dari Kota Mataram. Gak kebayang deh taksinya mesti jauh-jauh datang dari Mataram cuma buat ngangkut penumpang yang pesan unitnya dari bandara. Wkwkwk. Misalnya emang dapat, ya berarti lagi ada 1 atau 2 unit taksi yang baru saja mengantarkan penumpang di sekitar sana. Tapi jarang euy~
Baca Juga: Launching Taksi 7 Seater, Jalan Jalan di Lombok Jadi #LebihTenang dengan Bluebird
Lanjut ngomongin jenis taksi yang satu lagi, yaitu taksi bandara. Buat yang malas nunggu jalannya damri dan tidak pula dijemput oleh sanak saudara, maka ini jadi opsi terakhir. Taksi bandara ini tarifnya sudah fix, ditetapkan sesuai zona. Jadi nanti di loket pemesanan (biasanya berada tepat di pintu kedatangan), kita bakal memesan taksinya. Di sana deh bakal diinfokan alamat kita masuk zona mana dan mesti bayar berapa. Jadi gak ada tuh pakai argo macam taksi konvensional. Bedanya sama taksi online dan konvensional, taksi bandara ini kadang kaku banget. Pokoknya fokus pada tujuan. Kita mau mampir dikit ke mana gitu gak dikasih. Hiks.. Kecuali pada beberapa driver yaa, tapi saya sih seringnya dapat yang kaku plus jutek 🙁
Biar Ramai, Pakai Bus atau Damri saja
Kalau mau yang murah meriah plus bisa ramai di jalan, maka opsinya adalah menggunakan bus atau damri. Saya pernah beberapa kali menggunakan alat transportasi ini. Karena ada jadwal keberangkatannya, pastikan teman-teman sudah berada di pool beberapa saat sebelumnya ya. Baik yang berangkat ke maupun dari bandara, bus atau damri akan berangkat sesuai jadwalnya. Jadi bukan menunggu penumpang full dulu. Dari pengalaman saya menggunakan shuttle bus begini, Alhamdulillah nyaman. Selain full AC, bersih, supirnya pun tidak ugal-ugalan. Sepulang dari Bandung dulu, saya menaiki shuttle bus bertiga dengan suami dan anak. Seingat saya, usia si sulung baru 3 tahun waktu itu..aih senangnya karena ternyata dia tetap bisa tidur nyenyak di dalam bus.
Lama kelamaan saya malah jadi doyan bolak balik bandara pakai alat transportasi tersebut. Terus mupeng dong karena ternyata di bandara lain (contohnya di Jakarta), udah ada yang namanya Big Bird Airport Shuttle. Dimana Big Bird Airport Shuttle ini merupakan inovasi dari Blue Bird Group, dengan menyediakan layanan shuttle bus dari dan ke bandara dengan harga terjangkau. Keren banget yaa, udah gitu bisa dipesan online pula..cek deh jadwalnya di sini: https://www.traveloka.com/airport-transfer/big-bird. Semoga suatu saat layanan Big Bird Airport Shuttle ini tersedia juga di Lombok. Amiiin…
—
Bagaimana dengan teman-teman, punya cerita seru juga di balik perjalanan dari dan ke bandara? Atau mau merekomendasikan alat/jasa transportasi bandara lainnya? Share yuk di kolom komentar 🙂
Banyak kemudahan yang didapatkan dari Traveloka ya kalau mau ke Bandara atau dari Bandara. Apa kabar mbak Andi? lama gak ngobrol ya 🙂
Sepertinya boleh juga dicoba tuh, biayanya apakah relatif lebih murah dari taxi online? O iya salam kenal ya bun,