Mataram Child Development Update, Belajar Tentang Tumbuh Kembang Anak Bersama Para Pakar

tumbuh kembang anak

Mataram Child Development Update, Belajar Tentang Tumbuh Kembang Anak Bersama Para Pakar. Saya baru beberapa hari tiba di Mataram, setelah sebelumnya menghabiskan banyak waktu di Makassar. Lelah sudah pasti, rasanya mau istirahat saja dulu. Tapi sejumlah pekerjaan seolah tidak berhenti memanggil, meminta diselesaikan. Pada sela-sela keraguan saya antara ingin mager saja di rumah, dengan menyelesaikan satu per satu tugas, masuklah sebuah pesan whatsapp dari seorang teman. Dimana isinya adalah ajakan mengikuti seminar bertajuk Mataram Child Development Update, lengkap dengan e-flyernya. Tugas yang menumpuk membuat saya membalas singkat pesan tersebut, “saya lihat jadwal dulu ya, dok”. Sok sibuk benar ya jawaban saya wkwkwk.

Setelah agak lowong dan memastikan saya tidak ada kegiatan di tanggal yang dimaksud, saya pun melihat kembali e-flyer yang beliau kirimkan. Kalau sebelumnya saya hanya melihat tanggal pelaksanaannya, maka kali ini saya membaca seluruh informasi yang tercantum di sana. Tidak pikir panjang, saya langsung memutuskan untuk mengikutinya. Isi form registrasinya sebentar, transfer biaya keikutsertaan, dan segera mengkonfirmasi ke panitia. Padahal ya ini kan seminar, durasi acaranya lama pula dari 07.30 hingga 13.30, kebayang dong gimana membosankannya. Lokasinya di aula Rumah Sakit Pendidikan Universitas Mataram, kalau dibandingkan kegiatan lain yang dilaksanakan di hotel, pasti kalah nyaman. Plus ada biaya registrasinya, 50k pula! Wkwk. Saya yang orangnya perhitungan (bilang aja pelit) biasanya agak malas ikutan acara berbayar.

tumbuh kembang anak

Lantas faktor apa yang menggerakkan hati saya untuk datang dan faktanya malah saya berhasil mengikuti acara dari awal hingga akhir. Benar-benar akhir lho, saya termasuk beberapa orang yang terakhir meninggalkan lokasi acara. Hahaha. Faktor apa lagi kalau bukan nama-nama pemateri yang tercantum di sana. Dimana dua dari empat pemateri yang ada merupakan orang yang saya kenal dekat. Keduanya adalah Dokter Spesialis Anak (DSA) dari masing-masing anak saya: Rani dan Tita. Ya, dr. Dewi Sangawati, Sp.A. sudah saya kenal sejak pertama kali pindah ke Mataram di tahun 2012 lalu. Dia tahu betul bagaimana imut-imutnya Rani di usia 1 tahunan ke atas dulu. Selanjutnya ada dr. Titi Pambudi, Sp.A., yang tidak hanya menjadi tempat saya berkonsultasi selama ini, tetapi juga beliaulah DSA yang bertugas saat proses kelahiran Tita 2017 lalu.

tumbuh kembang anak

Mataram Child Development Update, Belajar Tentang Tumbuh Kembang Anak Bersama Para Pakar

Pelaksanaan #MataramCDU2019 di Aula Rumah Sakit UNRAM

Sabtu (23/11) pukul 8 lewat sekian menit, saya tiba di lokasi acara tepatnya di Aula Rumah Sakit Pendidikan Universitas Mataram (UNRAM). Ngaret? Hihihi, iya. Yaa you know lah..mesti siapkan krucil dulu (alasan! ngaret tetaplah ngaret). Mohon maaf ya para peserta yang sudah duluan datang. BTW, supaya tidak kikuk-kikuk amat karena gak kenal peserta lain, maka saya mengajak Emi Lazuardi (teman blogger saya) untuk ikutan daftar seminar juga. Alhamdulillah kami termasuk 10 pendaftar pertama yang berhak mendapatkan layanan pemeriksaan perkembangan anak, gratis. #KamiPecintaGratisan wkwkwk.

tumbuh kembang anak

Saya dan Emi sama-sama membawa anak ke acara tersebut, Tita dan Ghifa. Panitia menyediakan playground mini sih di sana, tapi para batita ini mana bisa ditinggal bermain begitu saja. Selesai mengisi absen registrasi, saya dan Tita masuk ke ruangan acara, sedangkan Emi masih sibuk mengejar Ghifa ke sana sini. Jujur saja, kesan pertama ketika memasuki lokasi acara, saya langsung bergumam: serius nih diadakan di sini? Bukan kenapa, menurut saya lokasinya tidak begitu luas, kalau tidak ingin dikatakan sempit. Posisi tempat duduk peserta dan pemateri sepertinya tidak pas, pencahayaannya juga kurang. Saya langsung terbayang bagaimana nyamannya jika diselenggarakan di meeting room atau ballroom hotel misalnya?

Eh wait, tapi biasanya kalau tempatnya terlalu nyaman yang ada malah saya sibuk sama hal lain (ngeinsta story, ngobrol sama peserta lain, dll). Terus gak nyimak materi. Wkwkwk. nah kan..labil~

tumbuh kembang anak

Mataram Child Development Update, Seminar Berjam-jam yang Tidak Membosankan

Usai menyelesaikan urusan registrasi ulang, saya menemani Tita bermain sejenak di playground yang telah disediakan. Selanjutnya saya memasuki ruangan acara, Alhamdulillah Tita sudah mulai tenang dan mau diajak duduk di sana. Tidak sampai lama menunggu (ya iyalah, saya datang udah jam berapa), acara pun dibuka. Sebelum masuk pemaparan yang disampaikan  oleh pemateri pertama, terlebih dulu kami berdoa dan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Oh ya, ada sambutan juga oleh Direktur Rumah Sakit UNRAM, diwakili oleh dr. Yunita Hapsari, Sp.KK. sekaligus membuka secara resmi acara 1st Mataram CDU. BTW, beliau ini teman saya lho…sesama orangtua murid di Green Yard School dulu. #TemanSayaBanyak

Tanpa membuang banyak waktu, usai dr.Yuyun (sapaan akrab dr. Yunita Hapsari, Sp.KK.) memberikan sambutan, penyampaian materi oleh narasumber pertama pun dimulai. Oh ya, sesuai informasi rundown kegiatan, total ada 4 (empat) narasumber pada acara 1st Mataram Child Development Update ini. Pastinya mereka adalah para pakar untuk urusan tumbuh kembang anak. Adapun narasumber atau pemateri tersebut berikut materi yang disampaikannya, yaitu:

  1. dr. Linda Silvana Sari, M.Biomed., Sp.A. | Optimalisasi Pertumbuhan Anak di Masa Balita
  2. dr. Titi Pambudi K., M.Sc., Sp.A. | Stimulasi dan Deteksi Dini Masalah Tumbuh Kembang di Masa Balita
  3. dr. N. L. K. Dewi Sangawati, Sp.A. | Kesulitan Belajar Spesifik pada Anak Sekolah
  4. dr. Emmy Amalia, Sp.KJ. | Gangguan Mood pada Anak Usia Sekolah

Wow…semacam kuliah sehari aja ya kami waktu itu. Empat materi bakal dipelajari di hari yang sama, dengan kondisi para peserta yang sebagian besar membawa anak. Saya gak yakin deh bisa melahap semua materi yang disampaikan saat itu. Untungnya dari pihak panitia sudah menyiapkan sebuah buku kecil yang berisi rangkuman keempat materi tersebut. Jadi saya sampaikan ringkasan tiap materinya yaa. Semoga tidak ada salah kata…hahahah..kalau salah, mohon diluruskan. Saya blogger soalnya, bukan dokter. Heuheuheu.

tumbuh kembang anak

Optimalisasi Pertumbuhan Anak di Masa Balita

“Bapak..Ibu.. saya mau tanya nih, ada yang tahu gak bedanya tumbuh dan kembang?”, dr. Linda membuka materi dengan sebuah pertanyaan singkat. Seketika para peserta langsung terdiam, hening. Saya yakin mereka pasti tahu kedua kata tadi berbeda, tapi mungkin masih mencoba merangkai kata yang pas untuk menjawab. Beberapa orang malah saya lihat dengan lincahnya memencet touchscreen hp masing-masing. Bisa jadi sedang googling dengan kata kunci beda tumbuh dan kembang. Yaa..macam orang-orang yang sering nyasar di postingan saya kala mencari beda mention dan tag pada instagram itu.

Baca Juga: Mention dan Tag, Apa Bedanya?

Dari yang saya tangkap, tumbuh atau pertumbuhan itu ya berkaitan dengan bertambahnya ukuran fisik dari waktu ke waktu. Dimana ukuran fisik tersebut bisa berupa: berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, dan lainnya. Pertumbuhan juga merupakan perubahan ukuran dan jumlah sel, serta jaringan intraseluler pada tubuh anak. Bisa dikatakan pula, bahwa pertumbuhan adalah berlangsungnya proses multiplikasi organ tubuh anak, disertai bertambahnya ukuran-ukuran tubuhnya. Adapun hal ini ditandai oleh: meningkatnya berat dan tinggi badan, bertambahnya ukuran lingkar kepala, munculnya gigi, menguatnya tulang, membesarnya otot, dan masih banyak lagi. Intinya sih pertumbuhan itu memiliki ukuran yang jelas, pasti, dan dapat dilihat.

tumbuh kembang anak

Lantas apa bedanya dengan kembang atau perkembangan? Perkembangan (dalam hal ini pada manusia) adalah proses bertambahnya fungsi kematangan tubuh. Contohnya ketika kita memiliki seorang bayi. Dari yang awalnya hanya bisa tidur, kemudian pelan-pelan bisa berbalik bada, tengkurap, merangkak, hingga akhirnya dapat berjalan. Ya, jika pertumbuhan sifatnya kuantitatif, maka perkembangan bersifat kualitatif. Perkembangan juga merupakan proses jangka panjang atau tidak berbatas waktu. Setidaknya ada lima aspek dalam perkembangan, yaitu: motorik, kecerdasan, bahasa, emosi, dan perilaku (psikososial).

Inti dari materi pertama ini yaitu agar kita sebagai orangtua dapat memperhatikan betul tumbuh kembang anak, terutama di usia balita. Mengapa? Karena usia anak di bawah 5 tahun tersebut merupakan golden period (masa terbaik untuk pertumbuhan dan perkembangan anak), critical period (masa-masa kritis anak, mudah terkena gangguan gizi, sekaligus merupakan waktu yang pas untuk diberikan stimulasi), dan window opportunity (masa yang hanya sekali dilewati, tidak akan terulang lagi).

tumbuh kembang anak

Stimulasi dan Deteksi Dini Masalah Tumbuh Kembang di Masa Balita

Materi kedua dimulai, di sofa depan tempat moderator dan pemateri duduk sudah saya lihat sebuah box yang sepertinya berisi mainan. Aha! Saya langsung teringat momen di tahun 2016 lalu saat mengikuti sebuah talkshow di Bandung. Dimana salah satu pembicaranya adalah Irene F. Mongkar, yang membahas tentang pentingnya memberikan stimulasi sejak dini pada anak. Ya, kala itu beliau pun memaparkan materi sambil membawa berkotak-kotak mainan yang dapat membantu memberikan stimulasi pada si kecil.

Hal yang sama saya dilakukan oleh dr. Titi Pambudi K., M.Sc., Sp.A. Satu per satu dijelaskannya mainan anak yang ada di dalam kotak tersebut. Dari penjelasan beliau, saya semakin yakin bahwa menstimulasi anak sebenarnya hanya butuh peralatan sederhana yang ada di sekitar kita. Perlu ditanamkan dalam pikiran kita, bahwa bermain stimulasi seasyik dan semenyenangkan ini lho. Oh ya, stimulasi ini sendiri bertujuan untuk: (1) mengoptimalkan kemampuan fisik, emosi, kognitif, dan sosial, (2) menghindarkan anak mengalami gangguan perkembangan, dan (3) membantu orangtua agar mempunyai pola asuh yang efektif dan otonom dalam mengembangkan kemampuan anak.

tumbuh kembang anak

Lalu kenapa sih perlu adanaya deteksi dini perkembangan anak? Pertama, karena kualitas generasi penerus itu bergantung pada kualitas tumbuh kembang anak. Kedua, sebuah penyimpangan/hal yang menyimpang haruslah dideteksi dini (terutama sebelum umur 3 tahun), agar dapat segera diperbaiki/ditangani. Jika terlambat dideteksi, maka akan terlambat dilakukan penanganan, yang berimbas pada susahnya penyimpangan tersebut diperbaiki.

Inti dari materi yang disampaikan oleh dr. Titi ini adalah menekankan pentingnya stimulasi dan deteksi dini masalah tumbuh kembang di masa balita. Agar jika memang ditemukan masalah/kelainan, maka hal tersebut dapat segera ditangani/diperbaiki. Oh ya, beberapa kali saya kena makjleb lho dari beliau saat menyampaikan materi. Semacam lagi mendengar mama saya ngomong juga. Oleh beliau kami diminta agar jangan pegang hp saat menyusui, nikmatilah masa-masa atau momen tersebut dengan si kecil. Bisa dengan menatap matanya, mengelus rambutnya, atau bercerita dengannya seolah sedang mengajak si kecil berkomunikasi. Bagi yang muslim, mungkin bisa sambil melantunkan ayat suci Al-Qur’an. JADI JANGAN MENYUSUI SAMBIL PEGANG HP YA BU IBUK (ngomong sama diri sendiri 🙁 huhuhu). cek invoicenya nanti aja bisa kan? hpnya simpan dulu. #eh

tumbuh kembang anak

Kesulitan Belajar Spesifik pada Anak Sekolah

Oke, lanjut ke materi ketiga. Oh ya, sekadar info…saya bersyukur sekali karena saat materi ini disampaikan, si sulung saya sudah nyusul ke lokasi acara. Yapp, anak sekecil itu (kelas 2 SD) pulang sekolah nyusul mamanya ke sini. Saya bersyukur karena ada Rani (anak sulung saya) yang bisa mengajak Tita bermain. Jadi mamanya bisalah lebih fokus dengar materi. Meski tetap aja ada perasaan was-was kasih tanggung jawab ke si kakak. Alhamdulillah kak Rani bisa ya..love u kakak :*

tumbuh kembang anak

Terima kasih kakak, sudah temani adik bermain.

Eh mau bahas apa tadi? Oke oke, materi ketiga yang berjudul Kesulitan Belajar Spesifik pada Anak Sekolah. Materi ini disampaikan oleh dr. N. L. K. Dewi Sangawati, Sp.A. yang tidak lain DSA langganannya Rani zaman balita dulu. Sekarang gak usahlah ya nak, dokter kalau langganan gitu ntar dikira sakit terus. Heuheu. Iya, langganan…jadi Rani pas usia balita tuh kurussss banget, slim lah biar lebih enak didengar. Ya udah deh, segala macam soal tumbuh kembangnya plus kalau dia lagi sakit dll ya konsulnya sama dr. Dewi, baik di RS Risa Sentra Medika maupun di RS Biomedika. Alhamdulillah meski sekarang bodynya tetap aja gitu (tinggi kurus), tapi si sulung udah jarang banget sakit. Ampun…ceritain pengalaman sama dr. Dewi doang jadi satu paragraf -_-“

“Ada yang pernah mendengar kata disleksia?”, dr. Dewi membuka pertanyaan.
“Pernahhhhh…”, sebagian besar peserta menjawab.
“Kalau pernah, dengar dari mana? Atau mungkin pernah baca di mana?”, beliau bertanya lagi.
“Dengar dari Deddy Corbuzier!”, itu pakai tanda seru lebih banyak harusnya..soalnya langsung pada teriak gitu mereka. Wkwkwk.

tumbuh kembang anak

Ya bukan cuma mereka sih, saya pun pertama kali tahu disleksia tuh dari Deddy Corbuzier. Oh tentu saja bukan dia yang cerita langsung ke saya. Saya lihat di instagram dong, nonton video di YouTubenya, atau bisa jadi pas saya nonton acara Hitam Putih di televisi. Itulah pokoknya. Saya jadi tahu bahwa Deddy Corbuzier itu mengidap disleksia, dan… demikian juga dengan anaknya yang bernama Azka. Tentang bagaimana disleksia itu bikin si anak kesulitan belajar, bahkan membedakan huruf macam b dan d, m dan n, atau yang lainnya tuh sulit sekali.

Jadi dari penjelasan dr. Dewi, kesulitan belajar itu terbagi menjadi dua jenis yaitu kesulitan belajar spesifik dan kesulitan belajar. Nah yang dipaparkan yaitu kesulitan belajar spesifik, terbagi lagi menjadi tiga. Berturut-turut yaitu Dyslexia, Dysgraphia, dan Dyscalculia. Singkatnya, dyslexia berkaitan dengan kesulitan berbahasa, dysgraphia dengan kesulitan menulis, dan dyscalculia yakni sulit berhitung.

tumbuh kembang anak

Intinya sih perlu ada dukungan dari berbagai pihak untuk memahami mereka yang memiliki kesulitan belajar spesifik. Karena yang menjadi problematika saat ini yaitu: kurangnya pemahaman masyarakat, tenaga profesional belum mampu mendeteksi, sistem pendidikan yang belum berpihak pada mereka, dan kurangnya perhatian pemerintah. Padahal jika mereka yang dyslexia ini dapat diajarkan dengan benar, bisa dipahami bagaimana cara belajarnya, maka bukan hal yang tidak mungkin dia pun dapat berprestasi.

tumbuh kembang anak

Gangguan Mood pada Anak Usia Sekolah

Materi terakhir yang tidak kalah panjangnya dengan materi sebelumnya yaitu Gangguan Mood pada Anak Usia Sekolah. Bu ibu mana suaranya yang anaknya moodyan banget? Beugh, Rani (biasa dipanggil juga dengan nama Sedja) kalau urusan sekolah sih aman ya. Saya juga gak terlalu menekankan lagi (dulunya iya), harus dapat nilai segini…harus bagus nilainya..dll. Tapi paling gemes itu urusan les KUMON-nya. Widiww.. ini anak kalau lagi semangat, cepat bener tuh nyelesaiinnya. Kalau lagi gak mood? Astaga..ada kali sejam baru beres. Udah gitu posisi duduknya gak bener minta ampun. Jadi mari kita simak materi penutup dari dr. Emmy Amalia, Sp.KJ. ini.

Baca Juga: Selalu Ada Cinta Untuk Kak Sedja

Apa sih gangguan mood itu? Gangguan mood merupakan ketidakmampuan individu dalam mengendalikan perasaan subyektif yang dirasakan dan merasa terganggu karenanya. Sampai di sini sudah paham? Belum? Sama. Itu teksnya saya intip dari buku saku seminar soalnya wkwk. Bahasanya berat yaa~Gampangnya ya gini, misalnya seseorang yang moodnya meningkat tuh akan merasa meluap-luap, berenergi, banyak ide, dll. Sementara seseorang yang sedang depresi, maka akan sedih, tak bertenaga, merasa bersalah, sulit konsentrasi, sampai munculnya keinginan mengakhiri hidup #duh!

tumbuh kembang anak

Gangguan mood itu sendiri ada banyak macamnya atau diwujudkan dalam kondisi-kondisi berikut. Diantaranya yaitu gangguan depresi, distimia, siklotimia, bipolar, dan gangguan kecemasan. Lantas, langkah awal apa yang bisa kita lakukan untuk menangani gangguan mood pada anak? Sebagai orang terdekat, yang dapat kita lakukan adalah mengenali secara dini tanda dan gejala gangguan mood. Kemudian segera membawa berobat ke pusat pelayanan kesehatan terdekat, psikiater, psikolog, maupun dokter spesialis anak.

Sebenarnya materi yang disampaikan ada banyak sekali. Tapi tidak mungkin saya tuliskan semua di sini. Postingan ini saja akhirnya tayang juga, setelah lama berdiam diri menjadi draft. Hahaha. Begitulah, kalau tidak diselesaikan ya sampai tahun-tahun berikutnya ya tidak bakal selesai. Terima kasih kalau ada yang berkenan membaca sampai habis, 2000an kata lho ini! Salut sama yang baca!

Baca Juga: 10 Alasan Kenapa Saya Menulis Blog

Setelah postingan berikut, saya bakal ceritakan bagaimana pengalaman saya mengikuti pemeriksaan tumbuh kembang anak di RS UNRAM (dalam ini yang saya ikutkan tuh Tita). Kalau kalian baca, di atas saya sempat bilang kan kalau saya termasuk 10 orang yang mendapatkan layanan pemeriksaan tumbuh kembang anak secara GRATIS. Yuhuuu..jadi itu yang akan saya ceritakan nanti. See u!

Biasa dipanggil Andy. Pernah tinggal lama di Makassar dan sekarang di Mataram, Lombok. Ngeblog sejak 2007. Senang kulineran, staycation, kopdaran di cafe, browsing produk di toko online tapi gak beli, dan tentu saja...senang menulis :) Bisa dikontak di andyhardiyanti@gmail.com

44 Comments

  • Fionaz isza 5 January 2020 at 12:53 pm

    Acaranya sarat informasi banget ya kak, makin tau tentang tumbuh kembang dan lainnya.

    Reply
  • Icha Marina Elliza 5 January 2020 at 1:48 pm

    Mba Andy aku pun merasa bersalah karena sering menyusui sambil pegang hape.
    Btw acara begini bagus sekali Mba membuka pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak.

    Reply
  • Mugniar 5 January 2020 at 2:14 pm

    Untungnya saat saya menyusui ketiga anak, belum pegang HP sendiri. jadi memang full menyusui sampai tertidur atau sambil baca buku.
    Tapi sekarang …. duh *tutupmuka.

    Untuk disleksia, saya jadi tahu banyak ketika ponakanku – anaknya adikku terapi di Bandung, di sana ad atempat terapi khusus untuk disleksia. Kalo disleksia itu menurun secara genetis. Ada sesuatu pada sarafnya sehingga terciptalah disleksia itu.

    Reply
    • Mugniar 6 January 2020 at 2:47 pm

      BTW, kadang2 saya kalau melihat ada semacam pedoman tumbuh-kembang suka stres sendiri kalau anak-anak tidak mencapainya hihi. Soalnya kan anak-anak beda-beda pertumbuhan dan perkembangannya.

      Affiq dulu toh kurus sekali padahal minum susu bsa sebotol besar itu sampai 7 – 9 kali sehari, di usia 2 tahunan itu. Kurang apa coba na dia tetap kurus. Jadi berhenti ma lihat standard2 ka sres sendiri. Alhamdulillah sekarang Affiq 18 tahun tetap kurus tapi tinggi dan alhamdulillah bisa kuliah di kampus negeri.

      Reply
  • Gina 5 January 2020 at 4:20 pm

    Saya pernah menyusui sambil pegang hp, hehe. Gak lagi-lagi deh kata saya dalam hati, maaf ya dek. Jadi merasa bersalah klo diinget-inget

    Reply
  • Sapti nurul hidayati 5 January 2020 at 4:29 pm

    Padat banget ya mb ini materinya..dan bermanfaat. Gangguan tumbuh kembang anak memang bagusnya dideteksi sejak dini. Agar mudah ditangani…tfs mb…

    Reply
  • Muhammad Iqbal 5 January 2020 at 9:08 pm

    When Tita meet Ghifa
    Generasi masa depan nan cerdas dan religius semacam ortunya.

    Reply
  • Maria G Soemitro 5 January 2020 at 10:05 pm

    Wah hebat dan bergizi banget
    Bayar Rp 50.000 mah murah ^^

    Reply
    • Icha Marina Elliza 7 January 2020 at 3:57 pm

      Andai dekat ya Mba Maria, hehe
      Jadi kepengen ikutan acara nan bergizi begini ya

      Reply
  • hani 6 January 2020 at 12:06 am

    Seru banget acaranya, apalagi disertai pakai-pakar. Jadi semangat pengen memraktekkan ya…

    Reply
  • Hanila PendarBintang 6 January 2020 at 1:00 am

    Karena menjadi Ibu pun harus belajar ilmunya ya Mbak jadi capek2 pun dijalani malah jadi 10 pendaftar pertama.

    Senang rasanya kalau kita bisa konsultasi tumbuh kembang anak langsung dari ahli.

    Reply
  • Lasmicika 6 January 2020 at 6:22 am

    Kenapa pula pake buka invoice saat menyusui, hu hu… bikin gagal fokus baca bagian ini, auto kesindir.

    Yap, ini sih kuliah sehari beneran. Pematerinya dokter spesialis semua. Eh, sp.kj itu spesialis apa ya? Invest 50.000 murah banget dengan materi yang daging semua begini.

    Saya juga orangnya moody dan sepertinya dua anak saya juga begitu. Tapi ngga sampai pada gangguan seperti bipolar depresi, kecemasan, dll. Masih batas wajar dan bisa diatasi sendiri.

    Untuk pengetahuan kita, memang penting banget sih mengetahui n deteksi dini gangguan tumbuh kembang, mood, maupun kesulitan belajar. Makasih mba.

    Reply
  • Dian Restu Agustina 6 January 2020 at 9:57 am

    Aku enggak pernah menyususi sambil pegang HP, Mbak.Karena jamanku menyususi dulu HP cuma bisa buat telpon dan sms enggak kayak sekarang kwkwkw
    Senang sekali baca materi tentang tumbuh kembang anak seperti ini. Dan hepinya sekarang banyak kesempatan para ibu untuk belajar melalui seminar seperti ini

    Reply
  • Naqiyyah Syam 6 January 2020 at 10:31 am

    Acaranya bagus banget ya, Mbk mengajak kita makin paham soal anak. Aku pun baca ini jadi makin paham bagaimana perkembangan anak. Seru banget ini ya!

    Reply
  • Fania surya 6 January 2020 at 12:13 pm

    Belajar banyak dari artikel mbak andy. Berhubung belum punya anak jd masih belajar dulu bgmn memahami anak, mengetahui tumbuh kembangnya dll. Supaya nanti gak planga plongo. Hehhe

    Reply
  • Miskah khairani 6 January 2020 at 7:27 pm

    Aku juga nih dulu suka menyusuin sambil pengang hp. Duh bener2 bersalah bgt ini aku mba. Makasih ya mba infonya

    Reply
  • Mutia Ramadhani 7 January 2020 at 10:51 am

    Masya Allah, narasumber dan informasinya paket lengkap ya mba. Saya juga mau tuh, bisa belajar optimalisasi tumbuh kembang balita, deteksi dini tumbuh kembang anak, sampai gangguan mood belajar anak di dunia sekolah. Gak rugi ikut seminar sekeren ini dengan biaya hanya segitu. Kalo di kampus, jatuhnya udah berapa SKS ini yaaa. Hehehe

    Reply
  • Andrie Kristianto 7 January 2020 at 11:24 am

    Wahhh bagus nih, dari hal ini kita bisa tahu perkembangan anak dengan baik yaa, dan masalah masalah yang mereka hadapi di dunianya.. Jadi tidak perlu lagi memaksakan kehendak anak harus seperti apa, tapi tetap diarahkan mana yang baik dan mana yang tidak baik 😀

    Reply
  • Melina Sekarsari 7 January 2020 at 2:07 pm

    Aku tuh ya, dulu menyusui sambil HP nempel di kuping. Soalnya banyak orang kantor yang telepon. Deuh, lagi cuti masih diteleponin juga.

    Aku selalu tertarik buat menghadiri kelas atau seminar terkait parenting atau tumbuh kembang anak. Mungkin karena anak-anakku sempat mengalami masa-masa sulit di sekolah, ya. Jadi aku butuh pencerahan dan wawasan baru. Meskipun sebenarnya, sudah rutin konsultasi juga dengan psikolog di sekolah.

    Menurutku, di posisiku, penting ya untuk rajin belajar juga karena kalau nanti dewasa anak-anak kenapa-kenapa, pasti aku akan nyesel banget, huhuhu …

    Reply
    • Mutia Ramadhani 7 January 2020 at 6:13 pm

      Me too Mba Mel. Tapi itu pas anak pertama. Saya langsung makjleb pas gak sengaja baca kisah Amri Bin Abdillah. Beliau pernah berkata, “Janganlah kau susui anakmu seperti hewan yang menyusui anaknya, yang hanya didorong rasa kasih sayang kepada anak. Tapi, susuilah anakmu dengan niat mengharap pahala dari Allah dan agar dia hidup melalui susuanmu. Mudah-mudahan kelak ia mentauhidkan dan menyembah Allah.” Aku langsung ketampar rasanya. Kadang, menyusui anak karena anaknya merasa haus saja, lupa untuk konsisten meningkatkan bonding saat menyusuinya. Tapi yaa namanya juga ibu, tak boleh berhenti belajar dan mencari tahu. Semoga ini menjadi pembelajaran kita bersama ya mba.

      Reply
  • Floor Hardener Tanjungpinang 7 January 2020 at 3:13 pm

    Seru banget ya kak acaranya, next time kalau ada event ini sepertinya sayang untuk dilewatkan

    Reply
  • Bambang Irwanto 7 January 2020 at 3:46 pm

    Ini acaranya keren, Mbak Andy. Dengan 50K, dan pembicara para dokter-dokter yang berkompeten di bidang anak. Dijamin banyak sekali pengetahuan dan ilmu seputar anak.

    Ini bisa bawa anak lagi, dan ada ruang bermain. Jadi Mbak Andy fokus mengikuti seminarnya yang panjang.

    Reply
  • Shyntako 7 January 2020 at 5:06 pm

    Jadi orang tua jaman now memang harus rajin cari ilmu parenting ya mba. Dan kita pun harus jeli sama tumbuh kembang anak yaa. Nice sharenya mba aku dapat ilmu tambahan lagi.

    Reply
  • ginanelwan 7 January 2020 at 5:30 pm

    Dapat gratisan memang suatu keberkahan. Tidak sabar membaca cerita tentang pengalaman mendapatkan layanan pemeriksaan tumbuh kembang anak secara free.. ditunggu

    Reply
  • juaini 7 January 2020 at 6:29 pm

    kak Andi… minta doanya… supaya segera punya anak dan bisa mengimplementasikan semua hal yg di presenterkan di seminar itu kak…

    Reply
  • Alfu Laila 7 January 2020 at 6:45 pm

    Lengkap selengkap2nya deh pembahasan materi seminar yg dituangkan ke blog, jadi pembaca yang ga hadir langsung berasa ikut seminarnya juga ?

    Reply
  • Baiq Rosmala 7 January 2020 at 7:33 pm

    Pengen banget ikut acara kayak gini. Infonya gak ada nyampe ke saya, atau mungkin saya gak ngeuh. Keren banget ini acaranya

    Reply
  • TIAN LUSTIANA 7 January 2020 at 9:54 pm

    Lengkap dan detail sekali pemaparannya nih mbak, senengn bacanya jd bisa dapet ilmunya juga nih meskipun saya ga hadir diacara ini.,

    Reply
  • Okti Li 7 January 2020 at 11:35 pm

    Ashiapppp…
    Oke Mbak ditunggu lanjutan cerita pengalaman selanjutnya. Kisah soal tumbuh kembang anak memang sangat saya perdalam. Semoga masih bisa diberi kesempatan punya momongan lagi. Hehehe… Amin.

    Reply
  • Ulfah Oktarida S 8 January 2020 at 1:48 am

    Wah materinya bagus dan lengkap sekali. Berasa hadir di seminarnya langsung. Bisa di save nih buat masa depan hihi. Sekarang belajar teori dulu.

    Reply
  • Fenni Bungsu 8 January 2020 at 6:45 am

    Kalau diperhatikan dari ulasan mbak Andy, daku baru engeh hal itu terjadi pada ponakanku. Masa-masa golden period nya dia sesuatu banget. Jadinya training juga buatku pas nanti berkeluarga

    Reply
  • donasaurus 8 January 2020 at 7:54 am

    kitatuh gak ada bosenya kalo ngobrolin tentang anak ,karena tiap fase tumbuh kembang butuh pendekatan yang berbeda

    Reply
  • Dian Restu Agustina 8 January 2020 at 8:46 am

    Selalu senang dengan ibu yang semangat untuk menambah ilmu tumbuh kembang. Meski anakku sudah remaja, paling tidak materi seperti ini bisa jadi pembelajaran untuk dibagikan pada saudara dan sesama.

    Reply
  • alfian hoki 8 January 2020 at 8:46 am

    nah yang acara seperti inilah yang harus di perbanyak lagi, biar tau apa saja cara yang efektif untuk memaksimalkan dedek.

    nais… jadi semangat cari calon mamak si buah hati 🙂

    Reply
  • Gilang 8 January 2020 at 9:49 am

    Acaranya seru dan bermanfaat banget ya mba Mataram Child Development Update ini, banyak ilmu tentang perkembangan anak. Huehehe noted, catatan kalau aku nanti jadi seorang ibu nih. Kalau nyusui jangan sambil pegang hape. Aku mau share artikel ini ke kakak iparku boleh ya mba? soalnya anaknya lagi usia batita menuju balita tahun ini 🙂

    Reply
  • Ida Raihan 8 January 2020 at 9:55 am

    Seru ya Mbak bisa hadir di acara yang penuh manfaat begini, apalagi kalo bareng teman sesama blogger. Plus pematerinya orang yang sudah sangat dikenal, semisal ada yang gak difahami gampang nanyanya.

    Reply
  • Susindra 8 January 2020 at 11:48 am

    Saya pakai KIA juga, Mbak, tuk update perkembangan Gi. Selain pakai Indikator perkembangan anak. Observasinya di media sosial. wkwkwkwk.

    Saya juga betah kalau ikut seminar, meski ruangannya sempit gitu. Mungkin karena belum ketempelan virus nge-Insta dkk. Palingan nyetatus FB.
    Sama ya. wkwkwk

    Reply
  • ajeng pujianti lestari 8 January 2020 at 1:05 pm

    Mbak makasih sudah menuliskan tentang ini. Aku juga lumayan suka bikin seminar parenting, tapi kalau ini bahas masalah kesehatan juga ya. Lengkap

    Reply
  • Qoty Intan Zulnida 8 January 2020 at 7:57 pm

    Masya Allah, ini bahasannya emang lengkap banget… belajar lagi deh saya… dan emang ini yang saya butuhin.. makasih banyak bund ulasannya

    Reply
  • Selvijua 8 January 2020 at 10:52 pm

    Bagus juga nih temanya, jadi lebih tahu apa itu tumbuh kembang, dan acaranya juga seru, apalagi ada fasilitas playground jadi ramah anak.

    Reply
  • Nanie 9 January 2020 at 12:34 am

    2000 kata, dan tidak satu paragraf pun saya skip, sa baca semua sampe selesai. Soalnya materiny menarik, dan penting untuk orangtua. Thanks for share

    Reply
  • Ratri Anugrah 9 January 2020 at 10:04 am

    Tau tentang acara seperti ini gimana sih? Sepertinya aku harus mulai ikut kegiatan parenting biar nanti nggak salah langkah

    Reply
  • Uzlifatul Azmiyati 9 January 2020 at 1:15 pm

    Waktu itu saya sudah daftar untuk ikut acara ini tapi ternyata kelupaan tanggalnya..haha

    Untung ulasannya ditulis dengan lengkap di sini. Sebagai newmom wannabe, postingan ini bermanfaat banget sih.

    Reply
  • Diane 11 January 2020 at 8:40 am

    Gangguan tumbuh kembang anak sbnrnya beragam ya.. dan emang dibutuhkan berbagai upaya dlm menanganinya.. Alhmdulillah Unram menyediakannya untuk warga sekitar.. Pasti banyak ortu yang terbantu

    Reply

Leave a Comment