Review Film Paranoia: Kepada Siapa Kita Harus Percaya? Suami, istri, anak perempuan, orang tak dikenal. Siapa dari mereka yang harus kita percayai? Simak pada review film Paranoia berikut ini. Kalau saya mendapat pertanyaan seperti itu, berdasarkan poster film di atas, maka tentu saja saya akan memilih stranger. Ya gimana dong, orang tak dikenalnya adalah Nicholas Saputra, sosok berkarakter yang saya temui dan sempat ngobrol saat gelaran Pekan Literasi Digitalย di Mandalika beberapa waktu yang lalu. Eh eh gimana, offside.
Mohon maaf pembuka tulisannya agak minta ditabok. Back on the track. Senang sekali bisa kembali ke bioskop, menonton film layar lebar dengan ciri khas audio all around you yang ngangenin. Paranoia, menjadi film yang saya tunggu sejak lama, pengennya sih disamperin juga pas promo screeningnya. Sayangnya, Lombok gak kebagian jadi salah satu tempat yang disamperin oleh Nicsap dkk. Saking excitednya, saya beberapa kali salah tanggal. Baru juga tanggal 6, saya pikir udah tanggal 11, sibuk ngecek aplikasi Cinema 21, bingung sendiri kok belum nongol di bioskop Lombok Epicentrum Mall. Terus ngerasa dudul sendiri juga begitu tahu salah tanggal. Huhuhu.
Maka tepat pada tanggal 11.11 (udah bener nih tanggalnya), saya mengakses aplikasi Cinema 21 dan Alhamdulillah, kebagian dong promo buy 1 get 1 free tiketnya! Seumur-umur, ini adalah film pertama yang saya tonton tepat pada hari sekaligus jam pertama penayangannya, 11 November 2021, pukul 13.05 WITA.
Review Film Paranoia, Kepada Siapa Kita Harus Percaya?
Lantas film bergenre drama thriller tersebut bercerita tentang apa? Adalah Dina (Nirina Zubir), seorang istri yang lari dari suaminya, Gion (Lukman Sardi). Dalam kehidupannya, Dina sering mengalami KDRT, itulah mengapa ketika Gion yang entah karena kasus apa-dijebloskan ke penjara, menjadi saat yang tepat untuk Dina pergi. Tentunya tidak sendiri, ia membawa serta anak perempuan semata wayangnya, Laura (Caitlin North Lewis), dan ya sebuah benda berharga milik Gion. Benda berharga yang mereka bawa tersebut, membuat keduanya tak henti-hentinya dicari oleh Gion-bahkan meski ia sedang ditahan di penjara-. Apalagi ketika ia bebas?
Bersama sang anak, Dina pergi dari satu tempat ke tempat lainnya. Meninggalkan rumah kontrakan yang ditempatinya di Denpasar, ke sebuah vila terpencil di tepi pantai. Di mana konon vila tersebut tidak terdeteksi di sistem pemesanan perjalanan. Kan ada tuh vila-vila yang kalau kitanya mau ke sana, ya cuma bisa hubungi nomor kontak si pemilik (ya ampun pakai dibahas..hahahah). Udahlah, pokoknya di sana, Dina dan Laura bertemu sosok tak dikenal (stranger) nan misterius bernama Raka (Nicholas Saputra).
Husband. Wife. Daughter. Stranger. Who do you trust?
Jadi wahai para calon penonton, sampai di sini kita sudah punya empat tokoh. Gion, Dina, Laura, dan Raka. Seorang suami bejat yang suka main kasar pada istrinya. Istri yang selalu dihantui rasa cemas, tidak percaya pada siapa saja, serta ketakutan sebab membawa benda berharga milik suaminya. Anak perempuan yang jadi ikutan cemas juga karena melihat kecemasan ibunya, di sisi lain ia ingin hidup normal. Serta sosok pria misterius yang entah datang dari lapisan langit ke berapa, yang dingin, tak dikenal, dan gemar pada barang-barang antik. Manakah dari mereka bereempat, Lukman Sardi-Nirina Zubir-Caitlin-Nicsap, eh maksudnya suami-istri-anak perempuan-stranger, yang harus kita percayai?
Tidak Hanya Dina, Kita pun Jadi Ikut Curiga dan Tidak Percaya
Meski sepintas kita sudah mengetahui, sesuai judulnya, film ini adalah tentang Dina. Tentang ia, sosok ibu dianggap sangat parno, oleh Laura, anaknya. Saya tetap penasaran untuk mencari tahu arti dari paranoia itu sendiri. Sampai saya menemukan sebuah halaman, mind.org.uk. Sebuah organisasi yang memberikan saran serta dukungan untuk memberdayakan siapa saja yang mengalami masalah kesehatan mental. Dimana disebutkan, bahwa paranoia adalah sebuah proses berpikir yang dapat mengakibatkan seseorang mengalami rasa ketidakpercayaan dan kecurigaan yang irasional terhadap orang lain.
Dina, akibat KDRT yang dialaminya, ditambah lagi ia membawa barang berharga milik suaminya. Membuatnya terus menerus dihantui rasa takut, cemas, curiga, dan lainnya. Apapun yang dipikirkannya, siapapun yang ia temui, serta di mana saja ia berada, selalu terbayang dan dikaitkan dengan sang suaminya yang kejam. Ia percaya bahwa Gion-suaminya, akan terus mengejar. Bahkan meski ia yakin, sudah meninggalkan barang berharga itu di rumah kontrakannya di Denpasar, dengan tujuan agar tak lagi dikejar. Nyatanya, ia terus mengalami paranoia.ย Ia sudah berada jauh dari keramaian, mencari tempat yang dirasa paling aman, kemudian bertemu dengan Raka, sosok tak dikenal. Lagi-lagi, ia mencurigai Raka sebagai salah satu orang suruhan Gion.
Sepanjang menyaksikan Paranoia, bisa jadi kita semua ikut ke dalam suasana tersebut. Ya, tidak hanya Dina, kita pun ikut merasa kecurigaan dan rasa ketidakpercayaan itu.
Sukses Bikin Tegang Sepanjang Cerita
Paranoia merupakan film thriller pertama yang dihasilkan oleh rumah produksi Miles Films. Sebagai sesuatu ‘yang pertama’, menurut saya sosok Riri Riza selaku sutradara dan Mira Lesmana sebagai produser, terbilang sukses keluar dari zona nyamannya. Mengingat Miles Films dikenal sering menghasilkan film-film bergenre drama,ย Ada Apa Dengan Cinta? adalah salah satu contohnya. Benar saja, saat menyaksikan film berdurasi 1 jam 42 detik tersebut, saya sebagai penonton, sukses dibuat tegang sepanjang cerita. Tak tanggung-tanggung, di awal cerita saja, kita sudah dibuat deg-degan dengan betapa parnonya seorang Dina. Rasanya, setiap scene, tidak ada waktu bagi para penonton untuk sekadar bernapas lega. Ya, perpaduan kejamnya Gion dan parnonya seorang Dina, sama-sama menyeret penonton agar tegang bersama dalam cerita.
Kenang-kenangan Karya Film di Masa Pandemi
Sebagai film bergenre thriller pertama yang diproduksi oleh Miles Films, ada sejumlah fakta menarik yang perlu kita ketahui di balik Paranoia ini. Rilis pada 11 November 2021, saat di mana angka kasus COVID-19 sedang turun-turunnya (setidaknya jauh lebih baik dibanding yang sudah-sudah), bisa dikatakan bahwa Paranoia adalah kenang-kenangan karya film di masa pandemi. Proses pembuatannya berlangsung sedemikian rupa dan tidak biasa, mengingat saat itu masa pandemi sedang terjadi di Indonesia. Pada beberapa tempat, bahkan kasus mungkin sedang tinggi-tingginya.
Pihak Miles Films berkonsultasi pada epidemiolog, hingga mencari suatu tempat, yang tergolong zona hijau. Kemudian harus kreatif menjadikan satu tempat tadi ke dalam banyak latar. Mengapa? karena kondisi saat itu membuat ruang gerak para pemain dan tim rumah produksi untuk hanya di situ saja, tidak ke mana-mana.
Dari Pakai Masker, Hingga Urusan Asimilasi
Tidak hanya di balik proses pembuatannya saja, dalam film tersebut juga kita akan melihat beberapa momen yang mengingatkan kita akan situasi di masa pandemi. Para tokoh yang menggunakan masker, Raka yang enggan langsung berkenalan dan berusaha menjaga jarak ketika dihampiri oleh Laura-orang yang baru datang ke tempatnya, serta satu scene penting. Adanya asimilasi bagi para narapidana, yang bagi banyak orang mungkin adalah hal yang menyenangkan, sebab dapat berkumpul lagi dengan keluarganya yang selama ini ditahan. Namun nyatanya, menjadi momok menakutkan bagi Dina. Mengapa? Cari tahu di filmnya ya ๐
Mengenal Indonesia dari Paranoia
Paranoia memang dibuat di masa pandemi, dengan segala sesuatunya yang sangat dibatasi mengingat tuntutan kondisi saat itu. Rilisnya pun masih dalam situasi yang belum benar-benar normal. Kita masih menggunakan masker dan berbekal telah disuntik vaksin sebanyak dua kali, serta tiket tambahan: scan aplikasi PeduliLindungi. Tapi di luar segala keterbatasan tersebut, saya salut dengan apa yang telah dilakukan oleh Mira Lesmana, Riri Riza, dan semua yang terlibat.
Ya, ada beberapa momen yang menunjukkan ini Indonesia di sana. Mulai dari Dina yang menggunakan kebaya Bali, bapak penjaga vila dengan dialek Bali yang khas, hingga disebut dan disajikannya kopi Kintamani. Film thriller dengan kearifan lokal, khas Bali, khas Indonesia, yang menarik, bukan?
—
Meski saya sempat dibuat freeze dan bergumam dalam hati (lho? lho?) pada satu scene yang termasuk bagian akhir film. Namun demi kenyamanan menikmati film tersebut, saya berusaha menyingkirkan kekurangan itu. Secara keseluruhan, Paranoia adalah film yang bagus. Hiburan yang tepat untuk disaksikan setelah dalam waktu yang lama kita tak pernah lagi ke bioskop. Kita bisa menemukan Lukman Sardi dalam bentuk yang menyebalkan di sana, Nirina Zubir yang takut dan curigaannya gak tanggung-tanggung, Caitlin yang doyang ngedance-putar musik dengan volume besar khas ABG, serta tentu saja the one n only sosok misterius di muka bumi ini: Nicholas Saputra.
Biar gak penasaran, yuk ah langsung nonton di bioskop!
Nicsap ya ampuun mukanya kucel dan intimidating amat di pilem eniiihh
Tapi, bagaimanapun juga, dia teteup Nicsap yg penuh pesona, ya ๐
Jadi pengin nonton kan? wkwkwk
Sesuatu yang membuat kangen dengan aktingnya Nico and Nirina. Boleh nih rekomennya buat disediakan waktu buat nonton apalagi genrenya thriller, bikin berdebar
Akting mereka sudah nggak diragukan lagi ya mba. Ketambahan ada aktor yg lebih senior dr mereka, Lukman Sardi.
Tos, kita kudu nonton film Paranoia ini.
wow Lukman sardi pemeran sosok antagonis
harus nonton nih, terlebih , film ini besutan Riri Riza
Saya mau nonton ini kakak. Cuma masih memikirkan waktu yang tepat buat nutupin anak-anak, hahaha. Saya ngefans sama pak lukman sardi dan mas niscap, halah. Ngefans juga sama duet maut riri reza dan miles, pastinya. Udah nonton trailernya dan semakin penasaran setelah baca reviewnya ini, hehehe
Karakter lukman sardi itu emang natural banget ya kalo di film2 yang ia lakoni. Mudah2an saya bisa nonton ini film. Nyari waktu yg pas dulu aja.
rekomendasi film indo yang harus ditonton. aku belum sempat ke bioskop cuma dari baca review film ini pasti kita terpukau sama akting nicholas hehehe..
Penampilan Nicholas Saputra benar-benar jauh dari kesan cogan selama ini ya. Tapi tetap keren sih. Jadi ikutan penasaran dengan filmnya.
Aaaiih jadi penisirin banget pengen nonton PARANOIA. Apalagi saya suka dengan actingnya Nirina Zubir. Artis langganannya Miles. Termasuk Nicholas Saputra.
Bener ini ya. Miles sedang keluar dari zona nyamannya. Setelah sekian banyak film-film bergenre drama dan romantis, mereka akhirnya mau menyentuh sisi thriller. Aahhh jadi tambah-tambah deh pengen nonton segera.
Tulisannya kak bagus, saya jadi mengenal kata paranoia. Jadi penting melihat langsung filmnya.
Sepertinya menarik sekali ini filmnya. Endingnya pasti tak terduga. Jadi pengen nonton nih, dah lama ga ke bioskop..
Aku dah nonton juga nih, kagum banget degan akting2 ke 4 tokohnya yang totalitas. Hidup dalam bayang2 kekhawatiran itu ga nyaman banget yak, cobak kita jadi sosok dina, pasti merasakan hal yang samaa.
Menegangkan banget sepanjang nonton, Endingnya bikin senyum2 aku tuuhh, falling in love keknyaa ma Babang Niko.
Wow, pemain2nya oke punya nih. Ada Nicholas Saputra, Nirina Zubir dkk. Kepengen nonton udah lama ga ke bioskop udah 2 tahun hahaha ๐ Film Paranoia ini menegangkan yach…aku jarang nonton yang serem2 sih, tapi karena ada NicSap aku tertarik hahahaha ๐
Wuah bikin penasaran nih, barang berharga apakah itu yang dibawa Dina? Penasaran juga dengan endingnya, tapi genre thriller bikin takut duluan mau nonton hahaha.
Pengin sih nonton, udah 2 th an gak ke bioskop ๐
Wuaaah cast-nya mantap semua. Review ini juga bikin penasaran aja ama jalan cerita filmnya. Fix ntar nonton ah. Sekalian nengok bioskop, udah lama banget nggak ke bioskop nih
Tantangan terbesar bagi crew paranoia bikin film di masa pandemi. Miles memang jago mengemas alur cerita jadi menarik
Waaaah,
Aku baru mau nonton Paranoia ini hari Minggu nanti barengan temen2 komunitas Forum Film Bandung dan emang udah penasaran banget kangen ama Niscap sih hahahaha
Baca reviewnya jadi makin kepo deh!
udah gak sabar pengen ke bioskop lagi akutu, cucok banget pas Niscap turun gunung dan main film nih hehehe
Waauw…Lukman Sardi sama Nicsap, cocok banget tuh jadi orang galak dan misterius.
Tapi penasaran dengan Nirina yang jadi orang paranoid. Soalnya masih teringet Nirina jadi emak2 keluarga cemana eh cemara ๐
Pengin nonton di bioskop, tapi film ini kayaknya ga enak buat ditonton sendiri. Kalau sama suami, gimana anak-anak? hahahah
Membaca reviewnya saja saya ikutan tegang secara psikologis. Apalagi tokoh istri yang dihantui oleh suami yang punya penyakit jiwa seperti itu ya, suka menyiksa. Jadi penasaran benda berharga apakah yang dibawa sehingga mereka dicari-cari?
Film-film karya Miles kayaknya gak ada yang jelek, ya. Bagus semua. Apalagi dukungan pemainya pun berkelas. Penasaran banget sama jalan ceritanya. Tapi, saya juga takut kalau dibikin tegang sepanjang film ๐
Nicsap dalam kesehariannya pun termasuk sosok yang misterius. Kayaknya cuma dia aktor yang gak pernah kelihatan kesehariannya. Apalagi berita kontroversial. Jadi memang pas banget jadi sosok misterius di film ini, ya
Aku juga mau nonton film ini tapi belum sempat mampir ke bioskop. Bener juga, Miles keluar dari zona nyaman genre film. Cuma agak ngebosenin kalau pemainnya Niscap terus deh PH satu ini. Jadi kayak artis langganan film Riri Riza gitu.
yang paling bikin penasaran di sini tuh perannya Nirina Zubir sama Nicsap hehee mau ah ajakin paksu buat nonton weekend ini
Kalau Mpo suka lihat nirina zubir main. Itu orang gak pernah tua ye. Perannya selalu anak gadis padahal sudah emak-emak. Berarti jiwa banget. Paronia patut di tonton.
Stranger-nya Nicsap…fixed pilih dia aja haha
Ya ampun beruntungnya dirimu, jadi 10.000 yang pertama nonton Paranoia.
Penasaran aku Miles keluar dari zona nyaman dengan bikin film thriller kayak gini…wah, pemainnya pun keren-keren pula nih , kebayang ketegangan sepanjang filmnya
Duhh, pengin nonton….. tapii kenapa Nicsap gini amat karakternyaaaa
*masih gak rela wkwkwk
Baiklahh, kapan2 aku mau nonton ahh
siapkan mental duluuu *halaaggggh
Lihat cuplikannya aja udah tegang banget. Kek bener-bener di dunia ini yang paling menakutkan tuh manusia. Jadi penasaran sebenernya barang apa sih yang berharga itu, sampai si suami harus cari sampai dapat.
Film yang sukses bikin penasaran sejak liat trailernya. Huhu belom nonton eung. Kepengen banget deh bisa nonton. Tapi aku baru vaksin 1x. Belom dosis2. Boleh, gak ya? Hehehehe. Kangen juga nih lihat NicSap. Semoga bisa segera nonton. Btw, tadi baca reviewnya, berharap bisa dapet spoiler ending. Hahahaha… jangan ketang. BIar bisa tetep penasaran. ๐
Oh, kalau baru vaksin sekali, belum boleh masuk bioskop, teh?
Padahal anak-anak uda boleh, hehhee..
Aku juga kangen nonton film di bioskop. Suka lebih terkenang ceritanya karena efek sound dan suasana yang mendukung.
Wiihh ada masmas idola main di film ini.. Jadi penasaran pengen nonton… Seru banget pastinya…
Ya ampun itu babang Niscap…beda banget ahaha.
Menarik banget ini mbak filmnya, penasaran banget pingin nonton euy. Apalgi ada Nirina, lumayan suka sama actingnya
Kalau ada nicholas saputra jantung aku langsung menjerit mbak. Ahaha. Btw rumah produksi Miles Films tumben ya ngerilis film thriller, biasanya rata2 drama.
Film karya Miles bagus-bagus pastinya. Apalagi aku penasaran juga karena ini film thriller nya yang pertama. Duh harus pengen juga nonton
Wah yang main pilem aktor papan atas semua yaaa
Nicsap keliatan makin berumur di ana mungkin krn kumisnya haha
Aku kenal film ini dari twitter
Ternyata setting lokasinya di Bali to? Kirain di Jawa yg Yogya2 gtu pas lihat latar pemainnya foto berempat hehe
AKu pikir malah si NicSap yg KDRT haha ternyata keliru
Jd penasaran pengen nonton filmnya juga
waaa..daku penasaran euy.. bisaan nih mba Andy bikin tulisannya yg bikin penasaran gini.. bisikin akhirnya dong..hihi.. dan si Nicsap melengkapi kepenasaranku..
Jadi penasaran buat nonton Paranoia ini, tapi kayanya kudu nunggu dulu. Isu kesehatan mental menurutku selalu menarik. Gak tahu deh siapa yang harus kita percayai
Baca judulnya aja sebenarnya udah bikin aku tegang mbak, ada apa ini haha. Lebih tegang lagi sewaktu dibilang istrinya suka cemas dan anak jadi ikutan cemas karena melihat ibunya. Duh, cemasnya jadi estefet ya.. Kebayang nggak nyamannya hidup dalam rumah seperti itu
wahh mantap banget mbak, sudah nonton film terbarunya Nicholas Saputra.
Aku baru mau nonton, karena sudah kangen sama aktingnya Nicholas Saputra
Tapi kayaknya tegang ya mbak filmnya?
Wah mbak Andy udah nonton paranoia donk, jadi mengiriiiii. Hahayyy.
Pnsaran bgd sm benda berharga milik Gion yg dibawa kabur Dina? Apa an ya? Sampek bikin Dina parno begitu. Menarik nih
aku tim yg nungguin di aplikasi streaming nih, karena belum bisa ninggalin batita untuk nonton langsung di bioskop. Asli sih penasaran banget sama Paranoia…
btw aku juga baru menginjakkan bioskop beberapa waktu yg lalu, walau yg ditonton film bocah, tapi aku hepi benerrr
Aku jadi ikutan gemdrudug rasanya…baca ulasan kak Andy.
Ikutan paranoia kaya Nirina Zubir jadinya.
Tapi barang berharga apa yang dibawa, kak Andy?
Ku sungguh penasaran sama si barang ini yang bikin sampai insecure.
Tapi memang kerap menerima ketidakadilan dari pasangan sendiri tuh bikin kita menjadi super insecure yaa…serba waspada berlebihan dan jadi gak mudah percaya sama orang.
Dua sisi mata uang yang sangat bertolak belakang.
Aku berharap spoiler lho, hahaha. Ga yakin kuat nonton sendiri filmnya.
Coba ku tebak yah, biasanya Ada plot twist. Something wrong with Dina, bukan Gion. Trus Nicsap itu hanya khayalan?
baca reviewnya seru banget ya. sayangnya aku malas bgt ke bioskop. hehe, mungkin karena gada yg nemenin. aku nunggu tayang di streaming aplikasi aja.
hihi… sampai akhir nggak nemu, barang berharga apa sih yang dibawa oleh Dina. Penasaran, tapi aku belum meu ke bioskop.
Ini reviewnya malah jadi bikin penasaran NicSap tuh aslinya dari mana toh, apakah mak mecungul gitu menjadi sosok stranger di bumi? Atau manusia dari dimensi lain? Haha. NicSap oh NicSap, beneran bikin penasaran. Btw, yang aku baca dari review di web lain film ini bagus cuma rada membingungkan. Cuma kalau baca review di sini kayaknya oke aja nih alurnya. Jalan ceritanya juga clear gitu, jadi pengin nonton juga.
Jadi pengen nonton karena settingnya di Bali hahaha…. eh ga ding karena karya Mira tuh emang keren-keren ya biasanya.
Suka banget nonton film yang dibintangi Nirina Zubir, doi kalau main natural sekali. Dan cocok dengan karakter yang misterius. Pingin nonton film ini tapi belum ke bioskop sama sekali.
Ah, Epicentrum Lombok Mall aku pernah ke sanaa, duh jadi kangen ngeLombok lagiii
wih.. aku belum nonton nih selama pandemi ini..
seru juga kayaknya film paranoia. btw, aku penasaran, barang berharga apa sih yang dibawa si dina?
Yeayy, dapet rekomendasi film thriller lagi. Penasaran nih sama akting para pemerannyaaa
Pertama kali lihat trailernya, aku udah penasaran banget sama film ini. Pengin nonton secepatnya ah…
ya ampuuun mba aku tuh udah lamaa penasaran sejak pertama lihat teasernya..memang oke bangeet ya
Ya ampun NisCap. Langsung mata berbinar Kak. Semangat baca review filmnya hahaha. Duh asli penasaran sama film paranoia. Kebayang tegangnya saat Gion ngejar-ngejar setelah keluar penjara. Penasaran juga si NisCap ini sebenarnya siapa. Orang baik beneran atau anak buah Gion?
Tak cek deh di cinema24 masih tayang nggak ya di Surabaya. Ada promo buy 1 get 1 ticket. Lumayan ngirit nih.