Guru Indonesia dengan Kemudahan Proses Kerja

Guru Indonesia dengan Kemudahan Proses Kerja. Berbicara tentang guru Indonesia saat ini, apa kira-kira yang terbayang oleh teman-teman? Proses kerja adalah salah satunya. Ya, janji Mendikbdristek Nadiem Makarim ketika awal didaulat untuk meringankan pekerjaan guru makin banyak saja terealisasi. Alur kerja guru makin mudah dan tidak ‘njelimet’. Untuk diketahui bahwa ada berbagai kebijakan yang diinsiasi Kemendikbudristek, tujuannya tidak lain agar guru tidak terbebani dengan tugas-tugas administratif yang menumpuk. Tahu sendiri kan, betapa ada banyak sekali tanggung jawab yang diemban oleh para guru demi mencerdaskan anak bangsa.

Pada awalnya, Kemendikbudristek menetapkan kebijakan penyederhanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Dimana yang pada mulanya terdiri dari banyak halaman, kemudian diubah menjadi cukup 3 halaman saja,  dengan langsung menyasar intinya. Selanjutnya, secara bertahap berbagai keputusan pun terus muncul dari Kemendikbudristek guna mengefektifkan kembali kinerja guru. Tentunya hal ini dilakukan sebagai bagian dari program Merdeka Belajar-yang sudah tidak asing kita dengar, yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional.

Agar tidak ketinggalan info, perlu pula teman-teman ketahui bahwa kini, Kemendikbudristek kembali membuat skema baru dalam kinerja guru. Dengan tujuan agar semuanya menjadi lebih praktis lagi, relevan dengan perkembangan zaman, serta terukur nyata hasilnya. Belum lama ini, Kemendikbudristek  menghadirkan sistem pengelolaan kinerja guru dan kepala sekolah yang diberi nama Platform Merdeka Mengajar (PMM). Kita mengenalnya, sebagai suatu platform teknologi pendidikan yang terintegrasi dengan sistem kinerja elektronik di Badan Kepegawaian Negara (BKN).

Guru Indonesia dan Platform Merdeka Mengajar (PMM)

Melalui Platform Merdeka Mengajar atau PMM inilah guru dan kepala sekolah tidak lagi dibuat rumit saat mengukur capaian kinerja pendidikan. Platform tersebut memungkinkan Guru dan kepala sekolah hanya melihat apakah kinerjanya sesuai indikator rapor pendidikan di sekolah atau tidak. Dengan demikian, secara otomatis, guru dan kepala sekolah tidak lagi pusing memahami apakah proses pembelajaran di sekolah sesuai capaian atau tidak. Semua yang dikhawatirkan, tinggal berpatokan saja pada rapor pendidikan.

Harus diakui bahwa PMM yang dihadirkan Kemendikbudristek memang memudahkan kinerja guru dan kepala sekolah. Bagaimana tidak? Dengan tersedianya PMM, maka semua jadi serba digital dan telah disediakan indikator tingkat capaiannya. Segala rangkaian mekanisme yang ditetapkan Kemendikbudristek untuk memudahkan proses kerja guru dan kepala sekolah adalah dalam rangka menumbuhkan kualitas pendidikan di setiap sekolah.

Semangat Mencerdaskan Anak Bangsa Indonesia

Dari paparan di atas, kita meyakini bahwa Kemendikbudristek ingin agar guru dapat bertindak sebagai motor utama dalam mencerdaskan anak bangsa Indonesia. Juga agar benar-benar melaksanakan fungsi dan tanggung jawabnya secara fokus. Guru tidak lagi bertambah beban kerjanya, terutama di luar jam mengajar serta mendidik, terlebih dengan aspek tugas yang justru dapat membuat konsentrasinya terganggu atau terpecah.

Miris memang, padahal di sisi lain, guru amat dituntut mencerdaskan anak bangsa. Para guru diharuskan mengajar serta memberi pengetahuan secara sistematis. Kemudian ketika yang seharusnya menjadi peran guru itu terganggu, maka kita akan sulit dalam mencapai targetnya. Itulah mengapa proses kerja guru harus dimudahkan. Segala sesuatunya harus dibuat praktis dan sederhana. Namun tidak mengabaikan aspek tepat sasaran dan bertanggungjawab sesuai tugasnya. Dan Kemendikbudristek telah menciptakan kondisi itu kini.

Pada intinya, Kemendikbudristek sudah sejak lama menginginkan proses kerja guru yang kian praktis. Dan harapannya pula, apa yang diinginkan tersebut turut mendapatkan dukungan dari para tenaga pendidik. Dengan demikian, maka Guru Indonesia makin dapat lebih fokus memberi materi pembelajaran pada anak didik setiap harinya. Imbasnya, maka kualitas pendidikan di Indonesia pun lebih baik.

Nah, bagaimana? Semoga semakin semangat yaa para Guru Indonesia 😉

andyhardiyanti

Biasa dipanggil Andy. Pernah tinggal lama di Makassar dan sekarang di Mataram, Lombok. Ngeblog sejak 2007. Senang kulineran, staycation, kopdaran di cafe, browsing produk di toko online tapi gak beli, dan tentu saja...senang menulis :) Bisa dikontak di andyhardiyanti@gmail.com

No Comments

Leave a Comment