Read Aloud bersama Buku untuk Bekal Anak Bertumbuh

read aloud

Read Aloud bersama Buku untuk Bekal Anak Bertumbuh. Apa itu read aloud? Mengapa sangat penting? Adakah kita pernah menerapkannya saat menemani anak-anak di rumah? Mainnya eh belajarnya saya selama ini sepertinya masih kurang jauh. Terbukti saat mengikuti Let’s Read Online Blogger Gathering pada Selasa (11/5) lalu, menjadi momen saya mengenal Let’s Read dan Komunitas Read Aloud Indonesia. Dua hal yang ternyata sangat berpengaruh dalam menggerakkan dunia literasi secara umum, dan minat baca anak pada khususnya. Ya, ketersediaan dan akses bahan bacaan (buku) yang mudah dengan aktivitas membaca nyaring, bukankah sebuah perpaduan yang indah? Terlebih lagi saat masa pandemi yang mengharuskan kita dan anak-anak belakangan ini lebih banyak di rumah.

Sudah setahun lebih kita banyak beraktivitas di rumah ya? Masih pada sabar gak nih mendampingi anak-anak belajar online? Selain kelas online mereka dari sekolah, hal apa lagi yang teman-teman lakukan bersama si kecil untuk mengisi hari-harinya? Terutama saat masa pandemi gini, dan waktu libur Ramadan dan lebaran beberapa hari kemarin? Semoga masih pada sabar semua (ngomong sama diri sendiri juga nih) dan tetap semangat. Kalau lelah, gak papa kok, melipir bentar istirahat dan menikmati me time. Setelah itu, lanjut lagi…belajar dan bermain bareng mereka, anak-anak pintar yang gak pernah habis pertanyaannya.

Read Aloud bersama Buku untuk Bekal Anak Bertumbuh

Saya pribadi dan anak-anak ya melakukan aktivitas seperti biasa. Biasanya gimana? Mamanya ngetik di laptop, anak-anak pada belajar dan bermain di sekitar. Sambil didampingi, sambil dijawab pertanyaannya sesekali. Kalau gak bisa jawab, tampung dulu, tunggu papanya yang bisa jawab. Hahahaha. Apakah si usia 3 tahun dan 10 tahun ini aman-aman saja saat bermain bersama? Oh tentu tidak. Lebih sering berantemnya malah. Ada aja yang diributkan, perkara rebutan mainan, perhatian, hingga buku bacaan. Adeknya sok iye banget udah bisa baca, gak mau dibacakan sama kakaknya. Kadang malah sama dia, bukunya direbut, dia story telling sendiri berdasarkan apa yang dilihat di buku. Sesekali saya bacakan mereka, tapi lebih sering nggaknya. Mungkin karena si sulung dulu cepat banget udah bisa bacanya. Jadi ada rasa gak perlu bacakan lagi, padahal ternyata membacakan cerita pada mereka tuh penting banget ya.

Membaca nyaring tujuannya bukan untuk menyelesaikan suatu buku, melainkan untuk menikmati prosesnya.

– Roosie Setiawan, Founder Reading Bugs.

Seperti salah satu quote yang disampaikan Ibu Roosie Setiawan selaku Founder Reading Bugs, Penulis Buku Membaca Nyaring dan Penggagas Komunitas Read Aloud Indonesia. Beliau berkata bahwa membaca nyaring tujuannya bukan untuk menyelesaikan suatu buku, melainkan untuk menikmati prosesnya. Berarti saya salah dong ya selama ini, karena mikir si sulung udah lancar membaca dan sudah bisa baca sendiri, jadi gak perlu dibacakan cerita lagi. Saya pikir dengan dia bisa menyelesaikan bacaannya sendiri ya udah, selesai. Ternyata Read Aloud atau membaca nyaring yang dilakukan orangtua tetap diperlukan, walaupun si kecil sudah lancar membaca. Makin perlu lagi ya untuk adiknya, yang memang belum bisa membaca.

Kemudahan Akses Buku Bacaan untuk Anak

Bagi mereka yang gemar membaca, melihat deretan atau tumpukan buku di rak tentu adalah hal yang sangat membahagiakan. Bahkan bisa dikatakan, perpustakaan menjadi surga mereka. Tidak perlu repot-repot diajak ke pusat perbelanjaan manapun, cukup ke toko buku, udah senang. Apalagi kalau dibelikan buku dan dikasih kesempatan untuk memilih sendiri buku yang diinginkan. Iya, dulu untuk mendapatkan bahan bacaan, ya pilihannya: beli buku sendiri, meminjamnya, atau mengakses buku-buku di taman baca/perpustakaan. Beruntung karena sekarang, dengan adanya kemajuan teknologi informasi, kita diberikan kemudahan dalam mengakses bahan bacaan.

Bahan bacaan yang bagaimana? Tentunya yang legal dong! Jangan sampai yaa teman-teman, pada akses buku-buku bajakan yang banyak banget beredar di internet itu. Gimana kita mau menghidupkan semangat literasi, kalau di saat yang sama kita sendiri yang membunuhnya. Dengan tidak menghargai karya-karya yang dihasilkan penulis. Nah, lantas kemudahan mengakses buku bacaan yang legal yang saya maksud itu di mana?

read aloud

Let’s Read, Perpustakaan Digital Buku Cerita Anak

Adalah Let’s Read, sebuah perpustakaan digital buku cerita anak yang dipersembahkan oleh The Asia Foundation. Hadir dalam bentuk website dan aplikasi, untuk memenuhi rasa haus anak-anak Indonesia akan buku bacaan yang mudah diakses dan sesuai usia mereka. Pada event Let’s Read Online Blogger Gathering, hadir Mbak Elsa dari The Asia Foundation sebagai narasumber talk session #1. Para peserta mendapatkan banyak penjelasan tentang The Asia Foundation, apa itu Let’s Read, apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan terhadap koleksi buku bacaan, dan masih banyak lagi.

Mengenal The Asia Foundation dan Let’s Read

The Asia Foundation merupakan organisasi nirlaba pembangunan internasional yang berkomitmen untuk meningkatkan kehidupan di Asia yang dinamis dan berkembang. Hadir di Indonesia sejak tahun 1955, dengan program pertamanya yakni Books For Asia (BFA). Kemudian pada tahun 2017 mulai memperkenalkan Let’s Read, sebagai perpustakaan digital buku cerita anak.

Apa itu Let’s Read? Perpustakaan digital buku cerita anak yang satu ini menyajikan bahan bacaan berupa cerita bergambar digital. Koleksi buku tersebut cocok untuk anak usia PAUD (Pendidikan Anak Usia Rendah) dan SD kelas rendah. Menariknya karena bahan bacaan di sana telah diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa. Asyik kan? Bisa sambil belajar berbagai bahasa pula. Siapapun boleh mengakses Let’s Read, tanpa dipungut biaya-alias gratis! Bahkan meski tidak terkoneksi dengan internet, koleksi bacaan bisa diunduh, dicetak, untuk kemudian didistribusikan pada siapa saja yang membutuhkan bahan bacaan.

read aloud

Semangat Membaca Nyaring dengan Buku untuk Bekal Bertumbuh

Akses buku cerita sebagai bahan bacaan sudah semakin mudah, seperti yang disajikan pada aplikasi dan website Let’s Read. Maka sudah menjadi tugas kita sebagai orangtua untuk menanamkan kebiasaan membaca pada anak. Salah satunya dengan membiasakan read aloud atau membaca nyaring pada mereka. Pada talk session #2 di acara Let’s Read Online Blogger Gathering, hadir Ibu Roosie Setiawan selaku Founder Reading Bugs, Penulis Buku Membaca Nyaring dan Penggagas Komunitas Read Aloud Indonesia. Beliau membawakan materi tentang pentingnya Read Aloud, serta apa dan bagaimana melakukannya. Kami para peserta pun merasakan langsung dibacakan cerita dari salah satu koleksi buku di Let’s Read oleh Ibu Roosie, dengan metode membaca nyaring tentunya.

Persiapan Read Aloud

Sebelum membaca nyaring bersama anak-anak, ada baiknya kita mengetahui segala persiapan Read Aloud. Apa saja? Setidaknya ada empat hal yang perlu diperhatikan, yakni: tahapan membaca anak, tujuan read aloud, pemilihan buku, dan pra baca. Tahapan membaca yakni kita harus memahami bahwa setiap buku itu ada perjenjangannya. Perjenjangan buku mencakup jenjang pembaca, perkiraan usia dan kelas, serta format buku. Dengan mengetahui tahapan ini, maka kita dapat membacakan buku dengan isi dan jenis yang sesuai dengan usia anak.

read aloud

Mengetahui tujuan read aloud pun menjadi bagian dari persiapannya. Mengapa? Tentunya agar kita tahu tujuan yang hendak dicapai dari aktivitas membaca nyaring tersebut. Pastinya disesuaikan pula dengan usia anak. Selanjutnya, ke tahap pemilihan buku. Maksudnya di sini adalah bagaimana kita memilih buku untuk membaca nyaring, dengan berdasar pada: konten/isi, keterbacaan, kegrafikaan, dan genre. Untuk persiapan pra baca sendiri dimaksudkan untuk: mengetahui jalannya cerita, mengetahui letak tanda baca, mengantisipasi adanya pertanyaan, dan masih banyak lagi.

Sebelum Read Aloud

Setelah melakukan persiapan, maka hal lain yang perlu diperhatikan adalah tahap sebelum membaca nyaring. Beberapa diantaranya yaitu:

  • Mulai dengan percakapan pembuka
  • Perlihatkan sampul buku atau bahan bacaan yang akan dibaca. Sampaikan pula gambaran singkat atau garis besar yang diceritakan dalam buku tersebut. Tujuannya agar melatih anak melakukan prediksi.
  • Sebut judul buku, nama penulis/pengarang, dan ilustratornya
  • Gali pengetahuan anak terkait latar waktu dan tempat serta pengetahuan umum
  • Coba menyusuri ilustrasi yang ada dalam buku bacaan (jika ada)
  • Jadikan aktivitas membaca nyaring semenarik mungkin

Saat Melakukan Read Aloud atau Membaca Nyaring

Tahap ini merupakan tahap yang sangat penting atau menjadi inti dari aktivitas read aloud itu sendiri. Maka bantulah anak-anak untuk mendengar atau merasakan adanya cerita yang mengalir. Pastikan mereka menikmati apa yang kita ceritakan. Bacakan dengan suara yang jelas yang mampu didengar dan dipahahmi anak, serta tidak perlu terburu-buru. Read aloud adalah tentang proses, bukan sebuah kewajiban untuk menuntaskan membaca sebuah buku. Ajak anak-anak untuk terlibat dan selalu berinteraksi. Baik berupa pertanyaan, membangun dialog, membuatnya berpikir, dan lainnya.

Tahap Akhir atau Setelah Read Aloud

Tahap akhir dari aktivitas membaca nyaring ini yakni mintalah anak-anak untuk mengajukan pertanyaan. Jika mereka tidak bertanya, maka tanyakanlah hal-hal yang berkaitan dengan buku yang dibaca tersebut. Mulai dari tokoh, setting, dan alur cerita. Minta mereka untuk menceritakan dengan kata-kata sendiri. Ingat pula untuk sama-sama meletakkan buku yang telah dibaca pada tempat yang mudah dijangkau.

Bagaimana, sudah siap menerapkan read aloud pada anak-anak di rumah? Yuk teman-teman, semangat tumbuhkan minat dan kebiasaan membaca pada diri anak-anak. Akses bahan bacaan dengan mudah di aplikasi Let’s Read!

andyhardiyanti

Biasa dipanggil Andy. Pernah tinggal lama di Makassar dan sekarang di Mataram, Lombok. Ngeblog sejak 2007. Senang kulineran, staycation, kopdaran di cafe, browsing produk di toko online tapi gak beli, dan tentu saja...senang menulis :) Bisa dikontak di andyhardiyanti@gmail.com

No Comments

Leave a Comment