Pandemi dan Puasa, Dua Kata dengan Banyak Kenangan. Pandemi dan puasa, dua kata yang akan membangkitkan banyak sekali momen tak terlupakan bagi seluruh umat muslim di dunia. Dua kata yang mengingatkan kita bahwa luar biasa perjuangan yang kita lewati untuk bisa sampai ke titik ini. Belum lagi bagi mereka yang kehilangan orang tersayang karena pandemi tersebut, puasa kini tentu menjadi berbeda rasanya. Alhamdulillah kita semua sampai di tahun 2022, pada Ramadan 1443H, meski masih berada di masa pandemi, namun kini kondisinya jauh lebih baik dari tahun sebelumnya.
Senang sekali rasanya bisa menikmati bulan Ramadan dengan keadaan yang tidak setegang sebelumnya. Bisa menjalankan shalat tarawih berjamaah di masjid, buka puasa bersama, hingga shalat Ied bersama-sama dalam jumlah jamaah yang banyak. Hal lainnya yang turut membahagiakan adalah bisa kembali pulang ke kampung halaman untuk berkumpul bersama keluarga tercinta. Persyaratan vaksinasi maupun hasil tes negatif PCR/Antigen tentu masih ada, namun rasa khawatir untuk bepergian kini mungkin sudah tak semenyeramkan di tahun 2020-2021 kemarin.
Pandemi dan Puasa, Dua Kata dengan Banyak Kenangan
Teringat di dua tahun kemarin, bagaimana seluruh shalat dilaksanakan di rumah saja. Mau silaturahmi ke rumah keluarga pun kok rasanya sungkan. Tak enak sebab siapa yang tahu salah satu dari kami yang datang ada yang membawa virus yang sedang marak merebak kala itu. Bukan jaminan pula mereka yang dikunjungi sedang dalam kondisi sehat 100%. Begitulah, saling mengerti, menghormati, dan menjaga benar-benar diperlukan kala situasi pandemi. Puasa saat pandemi pun demikian adanya. Banyak hal tak biasa yang mau tidak mau harus mulai kita biasakan. Tidak lain agar bisa tetap survive di situasi tersebut.
Bagaimana Menjalankan Puasa saat Pandemi?
Meski kini kondisinya sudah mulai membaik, namun ada beberapa hal menurut saya yang sebenarnya harus tetap dipertahankan. Meski kelak kita sudah berhasil keluar dari situasi pandemi ini. Apa saja?
Jaga Daya Tahan Tubuh Agar Tetap Fit
Sedang menjalankan puasa di bulan Ramadan maupun tidak, sedang dalam situasi pandemi atau tidak, sudah seharusnya kita semua senantiasa menjaga daya tahan tubuh. Tujuannya adalah agar kondisi tubuh tetap sehat/fit, tidak mudah sakit. Dengan begitu, kita pun jadi bisa produktif, menjalankan aktivitas sebagaimana mestinya. Adapun cara menjaga daya tahan tubuh bisa dimulai dengan hal-hal sederhana, diantaranya: rutin berolahraga, konsumsi makanan bergizi seimbang, cukup tidur, dan kontrol pikiran agar tetap tenang. Percaya deh, dengan membiasakan hidup seperti itu, maka tubuh kita akan fit. Kalau sedang puasa, ya tubuh kita akan tetap segar bugar.
Shalat di rumah atau di masjid
Shalat di rumah maupun di masjid, selalu perhatikan kebersihan. Wudhu dengan sempurna, agar bersucinya pun sempurna. Selalu kenakan pakaian shalat (mukena, sarung, peci, sajadah) dalam keadaan bersih. Jangan sampai deh itu mukena udah berbulan-bulan dibiarkan beraroma tak sedap, kotor, padahal kan mau dipakai untuk bertemu Allah SWT. Yuk bisa yuk, jaga kebersihan pakaian yang digunakan untuk shalat. Kebiasaan menjaga kebersihan ini tuh baik banget diteruskan, sedang masa pandemi maupun tidak. Bukankah Islam mengajarkan kita untuk senantiasa hidup bersih? Kebersihan sebagian dari iman, kan?
Makanan Bergizi Seimbang
Konsumsi makanan yang bergizi seimbang, dan pastinya HALAL! Gak mesti makanan mahal yang hits ala gaya hidup sehat gitu kok. Banyak banget pilihan sayuran, lauk pauk, dengan harga murah meriah, namun tetap kaya akan gizi. Misalnya nih: daun kelor, tahu tempe, telur, sayur bayam, dan masih banyak lagi. Seperti salah satu firman Allah SWT yang berbunyi: “Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat di bumi…” -QS. Al Baqarah, 2:168.
–
Pandemi dan puasa memang dua hal yang benar-benar mampu membangkitkan ingatan kita. Perihal bagaimana segala hal yang biasanya dilakukan berjamaah/bersama-sama akhirnya untuk sementara harus sendiri-sendiri dulu. Adalah tentang rasa rindu antara satu anggota keluarga dengan yang lainnya, yang untuk sementara, harus ditunda dulu.
Bagaimana dengan teman-teman adakah hal lain yang diingat perihal puasa saat pandemi kemarin?
Inget banget momen pandemi beberapa waktu lalu. Apalagi pas kasus tinggi-tingginya. Nggak boleh ada tarawih dan sholat ied berjama’ah. Sedih banget, huhu. Puasa kaya ada yang kurang banget rasanya. Padahal tarling tu salah satu momen yang aku nantikan kalau bulan puasa.
Di perumahanku warganya sampai bikin acara sholat ied bareng karena gak ada yang mudik juga. Trus tahun ini ngadain sholat tarawih berjama’ah.
Pandemi dan puasa.
Menjadi kenangan kelak ketika anak-anak sudah besar bahwa ada masa-masa seluruh dunia diminta untuk melakukan segala sesuatunya dengan aman, dirumahaja. Bahkan untukberibadah juga diutamakan dirumah karena tingginya kasus Cov.
Semoga sekaliiii ini aja mengalami hal seberat ini.
Dan ke depannya, kita semua senantiasa sehat.
Apa ya yang diingat, mungkin lebih ke koreksi diri lagi dan memaklumi semuanya, belajar terus berpikir positif dan sebenarnya kesehatan itu adalah salah satu rezeki dan nikmat yak tertandingi. Malah kayak lebih bersyukur juga sih kadang-kadang :D. kita sedang diingatkan, mungkin sudah terlalu banyak bermaksiat hehe..
Yg terasa beda puasa saat pandemi 2020 , ga leluasa cari camilan takjil, ga bisa mudik hikhiks tahun ini seneng karn bisa mudik tarawih bahkan itikaf
Bener banget mba hampir 2 x ya… Pandemi dan puasa memang dua hal yang benar2 gak bakalan dilupakan…gàk bisa sholat tarawe keliling , gk bisa Cari bukaan🤦 semoga terus membaik sekarang
Sudah dua kali bulan Ramadan di masa pandemi dan saya hanya di rumah saja. Pusat kegiatan ibadah di rumah. Masjid sih masih ramai tapi justru itu yang bikin jadi males ikutan, karena kalau pakai masker malah dijauhi dan digunjingkan.
Eh ini masuk ke kenangan juga ya Mbak,
Iya banget. Dua tahun pandemi, dua kali puasa yang punya kesan tersendiri. Gak pernah nyangka kalo kita semua bakal ngerasain itu ya. Semoga tahun depan puasanya bisa berbeda. Keadaan bisa lebih baik.
Baca paragraf pertamanya aja udah langsung berkaca-kaca. Huhu. Berat banget pandemi dan puasa 2 tahun kemarin, ya. Soal makanan aku juga pilih menu biasa saja, nggak yang heboh ngikutin trend. Hehe. Yang pentingnya enak dan gizinya seimbang.
Aku tahun kemarin menjalani puasa, pandemi dan hamil, tantangan banget. Apalagi puasa kemarin sambil menyusui.
Inget banget gimana puasa dan pelaksanaan hari raya Idulfitri maupun Iduladha saat pandemi. Salat tarawih lebih sering di rumah karena kalau di masjid harus pakai masker dan jaga jarak shaf.. trus shalat ied di rumah saja bareng keluarga. Hemm.. memang kenangan yg tak terlupakan, sih 🙂
Yang Ramadhan kemarin udah pergi tarawih ke masjid. Shafnya udah ga diselang-seling kayak tahun sebelumnya. Merasakan banget nuansa Ramadhan ketika tarawih di masjid. Yang penting tetap menjaga prokes. Para jamaah juga tertib, banyak yang menggunakan masker ketika di masjid.
Ah iya , pandemi dan puasa punya banyak kenangan.
3 kali puasa 3 kali lebaran di saat pandemi ya mbak
Tak heran jika banyak kisah yang hadir
Saya jadi ingat puasa tahun 2020 awal pandemo, LDM sama pak suami, tidak ada sholat ied ya ampun saya sampai ngerasa sepi banget dan tutup pintu loh Kak. Beruntung sekali ada tetangga baik hati yang nganterin camilan khas lebaran, jadi tidak merasa sendirian lagi. Kalau ingat momen ini jadi pengen nangis
ini salah satu yang benar – benar kami rindukan mba saat ngga ada di tanah air.. suasana Ramadhan yang khas. Kalau pandemi sih aku ngga kangen hehehe
Puasa saat pandemi tahun ini tidak separah saat tahun 2020-2021. Rasanya tahun ini banyak hal yang semakin membaik, sehingga tidak seberat 2 tahun yang lalu saat menjalaninya. Semoga di tahun-tahun berikutnya bisa lebih baik lagi. Amiiiin!
Jadi cerita ke anak cucu nantinya ya Mba jadinya masa itu. Sedih banget tapi ya ambil hikmahnya semoga kita semakin disadarkan dengan adanya wabah pandemi kemarin.