Ricefields Story, Makan Minum Renang Santai

Ricefields Story, Makan Minum Renang Santai. Pernah berkunjung ke kafe satu ini? Namanya Ricefields Story Pool and Kitchen. Seperti namanya, ya kita bisa makan hingga berenang di sini. Tinggal di Pulau Lombok yang disuguhkan banyak sekali pantai indah, sering membuat saya berpikir kafe itu ya gak jauh dari daerah pantai. Kalau gak menjamur di daerah wisata di pantai, paling ya adanya di kota. Kota Mataram sebagai ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Barat, sudah pasti menjadi kota teramai di sini. Kafe, entah itu yang umum, atau yang lebih fokus sebagai coffee bar, entah hingga kini sudah berapa banyak jumlahnya. Saking banyaknya, tentu saja ada banyak sekali yang hingga sekarang belum pernah saya datangi.

Ketika kebiasaan kepoin kafe baru di Kota Mataram mulai jarang, eh saya malah beralih cari tahu destinasi-destinasi di daerah yang tidak jauh dari tempat tinggal saya sekarang. Takjub sih, ternyata banyak banget lho kafe-rumah makan-area outbond/camp yang nyaman dan pastinya harganya terjangkau di sini. Di manakah itu? Seperti biasa, di Kecamatan Lingsar dan sekitarnya. Saya tahu tempat ini tuh pertama kali saat menemani anak-anak mengawali liburannya di Kids Camp Lombok. Dalam perjalanan ke sana, kami melintasi sebuah tempat yang kok aesthetic ya? konsepnya kafe gitu, hits tapi tetap merakyat dengan berugaknya hihihi.. dan makin bikin penasaran adalah kolam renangnya. Wow! Bayar berapa ya berenang di sana? Apa cukup pesan makanan aja? Kalau iya, minimal transaksi berapa? dan berbagai pertanyaan lainnya.

Gak Dadakan, Ya Gak Liburan eh Ketemuan

Masih ingat cerita saya tentang kami si doyan liburan dadakan murah meriah? Tentang saya dan anak-anak yang tiba-tiba ke kolam renang murah di Lombok, Kolam Embungpas, berawal dari obrolan santai saat sarapan? Siap-siap 30 menit, terus ya cuss aja ke sana. Demikian pula dengan perjalanan ke Ricefields Story, berawal dari ngobrol pengen ke sini saat sarapan bersama, tapi belum approve nib karena pak suami lagi super sibuk. Eh kok ya pas, pagi itu saya lagi ngobrol sama Mbak Liya (seorang teman yang juga senior di JaWAra Internet Sehat NTB), kami mau ketemuan. Ya udahlah, daripada ketemuan di kafe kece di daerah Kota Mataram (budget lagi pas-pasan guys..), kenapa gak ke tempat yang sudah saya rencanakan pagi tadi saja? Toh harga menunya pun terjangkau, dari ulasan yang saya lihat di Google Maps.

Ricefields Story, Makan Minum Renang Santai

Langsung deh ngabarin pak suami, minta diantar ke sana. Ceritanya eh maksudnya beneran, mau ketemuan sama Mbak Liya, pastinya sekalian ajak-ajak renang. Walau kayaknya emang fokusnya ke berenang sih, hihihi, gerak gerikmu terbaca wahai Andy Hardiyanti. Sat set sat set, siapin deh tuh pakaian renangnya anak, bedak, minyak telon, handuk, dan sebagainya. Gak lupa roti bakar menu sarapan yang masih ada tadi pun saya masukkan ke kotak bekal anak-anak. Meski belum tahu juga sih, bagaimana kebijakan di sana, apa boleh bawa makanan atau tidak. Semua udah beres, kami pun berangkat. Demikian juga Mbak Liya dan keluarga, yang mengabarkan sudah di perjalanan. Ya, kami janjian bakal meetup di Ricefields Story.

Kafe ini terletak gak jauh dari tempat tinggal saya, hanya 5 km. Gak berasa, cepat banget sampainya. Apalagi sudah tahu jalannya juga, jadi gak perlu menerka-nerka lagi, belokannya ini udah benar atau tidak. Setibanya di sana, kami langsung disambut dengan hangatnya sinar mentari, semilir angin, komplit dengan backsound kicauan burung dan aliran air yang cukup deras di parit-parit besar di sana. Sejauh mata memandang, yang dilihat ya hamparan berpetak-petak sawah dan barisan bukit di kejauhan. Kalau beruntung, saat cerah, Gunung Rinjani nun jauh di sana pun bisa terlihat. Masya Allah.

 

Mau Duduk Di Mana? Pilih aja!

Areanya yang cukup luas, dihiasi dengan banyaknya tanaman hijau, serta banyak tersedia tempat duduk, membuat kafe ini begitu nyaman. Mau duduk di mana, tinggal pilih. Ada sejumlah kursi berbahan bambu yang menghadap langsung ke hamparan persawahan, kursi memanjang yang terbuat dari beton ditambah alas duduk yang empuk dan bantal untuk bersandar-cocok untuk mereka yang pengen hangout. Ada pula kursi-kursi kecil dengan satu meja di tengahnya yang berada tepat di depan bar sederhana di sana. Hingga area lesehan, baik yang beralaskan ubin lantai maupun bambu yang sama-sama menghadap ke kolam renang. Oh tentu saja ini cocoknya untuk para orangtua yang harus mengawasi anak-anak mereka kala berenang.

Bersyukur banget karena kami ke sini saat weekdays, waktu itu tuh hari Rabu. Jadi ya pengunjungnya kami doang. Intinya sih kalau mau ke Ricefields Story itu, Senin-Jumat aja, sepi. Kalau udah weekend, Sabtu-Minggu, ramai banget katanya. Sebagai tim liburan santai no ramai-ramai club, tentu saja kami menghindari weekend tersebut.

Kalau Mau Berenang, Syaratnya Apa?

Begitu masuk ke area kafe Ricefields Story, pandangan kita akan langsung tertuju pada kolam renang yang cukup besar (seukuran apa ya ini?). Apalagi kalau datangnya sekeluarga, bawa anak-anak. Soalnya kolam ini kedalamannya ya setinggi dada anak saya yang berusia 11 tahun. Oh sungguh standar ukurannya tidak jelas sekali ya..hahahah. Berdasarkan pengalaman sendiri, saya pun tertarik ingin ke sini ya karena ada kolam renangnya. Nah, kalau gitu pasti penasaran dong, kalau mau berenang, syaratnya apa? Apakah harus bayar uang renang lagi? Ataukah yang penting pesan makanan dan minuman dengan minimal transaksi tertentu? Ataukah harus lari ke sawah, turun ke sungai, menggiring kerbau ke kandang? #eh.

Setelah ke sana langsung dan dari hasil tanya-tanya sama pengelolanya. Infonya sih gak ada harga tiket masuk atau bayar karcis lagi untuk menikmati fasilitas kolam renang. Tidak ada pula syarat harus mencapai minimal transaksi tertentu. Asal pada makan dan minum di sana aja. Mungkin balik lagi ke kesadaran kita sebagai pengunjung yang baik dan budiman kali ya? Misal nih, udahlah bawa keluarga (entah itu anak, ponakan, cucu, dll) banyak orang, dan pada renang, gak mungkin dong cuma pesan satu porsi pisang goreng. Hihihi. Intinya saling ngerti aja, pada banyak yang datang, banyak yang renang, yuk bisa yuk pesannya yang banyak juga. Apalagi harga menu di sini tuh terjangkau, beda pokoknya sama kafe-kafe hits pada umumnya.

Makan dan Minum dengan Harga Terjangkau

Jadi kami pesan apa aja selama sekitar 4 jam di sana? Banyak! Mbak Liya pesan Kentang Goreng (10k), Chicken Ricebowl Teriyaki (20k)-yang nampak pada foto di atas, tapi bukan di mangkok hahahaha, Es Teh (6k) kali entah berapa gelas tuh dia, dan entah apa lagi. Kalau mau hitung-hitungan kira-kira perlu siapkan budget berapa, coba pakai pesanan saya ya (ini yang diingat soalnya).

1. Vietnamese coffee (10k)
2. Es Teh (6k)
3. Sate Bulayak (25k)
4. Sosis Goreng apa Bakar ya? @10k, 3 porsi jadinya (30k)

Totalnya 71k. Udah kenyang banget sih itu, untuk satu dewasa dan dua anak. Kopinya enak, emang gak sebanyak yang di coffe bar, tapi sesuailah sama harganya. Es Teh baiknya infokan mau manis atau gak, kalau yang disajikan ini menurut saya kemanisan, next time bakal request gak usah terlalu manis. Sate bulayaknya lumayanlah, jangan dibandingkan sama yang dijual di daerah Senggigi atau Suranadi/Narmada sana ya. Cuma kemarin lupa infokan pas pesan, jangan pedas. Jadinya anak-anak gak bisa makan deh (nasib… punya anak pada gak bisa makan pedas, tapi tinggalnya di Lombok yang apa-apa serba pedas hahahah). Sosisnya nih yang juarakkk..enak lho. Itu awalnya cuma pesan satu, lah malah jadi nambah terus. Dagingnya berasa, padat, ukurannya pun besar.

Selain menu-menu di atas, ada banyak pilihan menu lainnya kok. Mulai dari ikan bakar, ikan goreng, ayam goreng, indomie kuah/goreng, serta aneka camilan (kentang, singkong, dll). Untuk minumannya pun bervariasi. Mulai dari aneka sajian kopi, matcha, coklat, dan masih banyak lagi.

Boleh Bawa Makanan dan Minuman Dari Luar, Gak?

Boleh bawa makanan dari luar gak? Gak tahu juga ya, kemarin gak nanya. Tapi melihat usaha utamanya di sini ya jual makanan dan minuman. Jadi baiknya janganlah bawa makanan dari luar. Kemarin sih kami ada bawa cookies coklat satu cup kecil aja sama tumbler berisi air mineral. Gak ditegur sih, mungkin lain cerita kalau kami bawa nasi, lauk, dll hihihihi.. Oh iya, jangan makan dan minum di kolam renang ya. Kalau gak mau repot bolak balik, ada kok beberapa tempat duduk, komplit sama mejanya, yang berjarak 1 meter dari kolam. Catatan lagi nih, di sini cash only ya. Jangan sok iye, siap-siap mau bayar pakai Gopay, OVO, Shopeepay, DANA, dan sejenisnya.. Hahaha. Gak bisa~

Lokasi Ricefields Story, Gak Jauh dari Kota Mataram!

Ada beberapa kelebihan yang dimiliki kafe yang satu ini. Mulai dari area kafe maupun kolam renangnya yang bersih. Air kolam renangnya sendiri berasal dari sumur bor, bersih- meski tidak menggunakan air dari mata air mengalir seperti di kolam renang murah di Lombok yang pernah kami datangi dulu. Tersedianya lahan parkir yang cukup. Ada toilet/kamar mandi (meski cuma satu) hihihi. Mushala dan alat shalat pun ada. Dan satu lagi, lokasinya tidak jauh dari Kota Mataram. Meski terletak di Kabupaten Lombok Barat, tapi bagi kita yang berada di Mataram pun, paling hanya butuh waktu beberapa menit untuk tiba di sini. Dekat. Bayangkan, gak perlu jauh-jauh ke luar kota, bisa dapat tempat asyik dengan pemandangan yang indah. Yah..setidaknya untuk melipir sejenak dari keramaian kota. Untuk posisi tepatnya, bisa dilihat di peta berikut:

<Untuk jam operasionalnya, Senin-Minggu. Buka dari pukul 11.00 WITA, hingga 22.00 WITA. Kecuali pada hari Jumat, baru beroperasi mulai pukul 15.00 WITA.

–

Overall, asyik sih liburan hore di sini. Kalaupun ada hal yang perlu dikritisi, hmm..kayaknya ini deh, gimana caranya kalau pas makanan datang/disajikan tuh para lalat gak pada berdatangan. Diajak ngomong baik-baik gitu, bilangin ini pengunjung.. Hihihi. Mungkin perlu disediakan lem lalat yang berbentuk stick di setiap meja. Sebenarnya kalau gak ada makanan, ya lalatnya gak datang. Tapi masa kami ke sini gak pesan makanan. Sama ini nih, entah mengapa sajian minumannya yang dingin itu disajikan dengan gelas plastik sekali pakai. Mungkin bisa dicoba pakai gelas aja, biar bisa dicuci gitu kan.. Jadi bisa mengurangi beredarnya sampah plastik di muka bumi ini. Hhahaha.

Selebihnya, ku sukaaa. Ini sebenarnya gak mau nulis, khawatir setelah ini tempatnya jadi auto ramai. Tapi ya gimana, gemas juga gak diceritakan~