Mengawali Liburan Penuh Kesan di Kids Camp Lombok

Mengawali Liburan Penuh Kesan di Kids Camp Lombok. Anak sulung saya baru saja terima rapor pagi tadi. Momen tersebut sekaligus menjadi lonceng, pertanda ia mengawali liburan. Sebagai orangtua, saya dan papanya tentu saja sudah berpikir sejak jauh hari akan mengisi liburan semester dengan kegiatan apa. Tentu saja harus disesuaikan dengan masa liburan, lokasi, dengan yang terpenting: budget. Hahaha. Klise, tapi penting. Di atas kertas eh postingan blog bilangnya sih “sudah jauh hari dipikirkan”. Nyatanya? Kami lebih sering dadakan. Termasuk kegiatan mengawali liburan yang benar-benar awal ini. Ya, kami mulai mengajak Rani dan Tita mengisi kegiatan liburan, tepat sepulang terima rapor dari sekolah. Sungguh awal sekali ya.

Kenapa saya sebut dadakan? Karena baru direncanakan dua hari yang lalu. Bahkan, karena merasa pengen gegoleran saja usai terima rapor, ditambah lagi saya ada jadwal webinar siang harinya. Saya sempat berpikir untuk membatalkan saja keikutsertaan Rani. Tapi ah, tidak enak karena sudah tergabung di grup whatsappnya. Lagipula saya sudah menyampaikan rencana tersebut pada Rani dan Tita. Tentu saja jangan sampai keduanya kecewa hanya karena kepentingan pribadi mamanya. Hahahah. Singkat cerita, siapa sangka bahwa kegiatan yang awalnya ingin saya batalkan saja- justru menjadi sebuah momen yang membahagiakan. Tidak hanya bagi Rani dan Tita, tapi bagi saya dan papanya. Masya Allah, senang sekali melihat apa yang mereka rasakan seharian tadi.

Mengawali Liburan Penuh Kesan di Kids Camp Lombok

Urusan penerimaan rapor selesai tepat pukul sembilan. Dengan membawa segala perlengkapan yang telah disiapkan sebelumnya, perjalanan pun kami pulai. Dari info yang disampaikan oleh penyelenggara, kegiatan ini berlangsung di pedesaan. Terbayang sudah hamparan sawah, bunyi gemericik air di sungai, barisan perbukitan dari kejauhan, aih indah! Gambaran keindahan tersebut biasanya terletak jauh dari kota, butuh berjam-jam perjalanan. Nyatanya tidak dengan perjalanan kami kali ini. Adalah Kids Camp Lombok, sebuah tempat yang berada di Desa Saribaye, Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat. Jangankan sejam, 30 menit saja rasanya terlalu lama. Hahahaha. Saat melihat google maps, barulah saya tersadar: Hey! Ini tuh dekat banget dari kota. Terutama dari rumah kami.

Tak hanya bukit, bahkan Gunung Rinjani pun terlihat dari sini. Udara yang bersih serta hangatnya sinar mentari pagi sudah menyambut kedatangan kami. Alhamdulillah, kami tiba tepat waktu (meski ada drama nyasar ke rumah makannya orang dulu hahaha). Mrs Emi dan Mrs Amadea langsung menyapa kami, sekaligus berkenalan dan mengantarkan anak-anak ke meja registrasi. Sembari menunggu teman-teman yang lain, Rani dan Tita mengisi waktu dengan mewarnai. Hal yang biasa mereka lakukan di rumah sebenarnya. Tapi hei! Lihatlah! Kali ini kegiatan mewarnainya dilakukan di ruang terbuka dengan pemandangan sekitar yang luar biasa!

Mengenal Kids Camp Lombok

Adalah Kids Camp Lombok, sebuah campground yang dikelola oleh Mrs. Amadea, seorang ibu yang berasal dari Austria namun sudah lama tinggal di Lombok. Ketiga orang anaknya bahkan lahir di Pulau 1001 Masjid ini. Ia bersama dengan suaminya- H. Arifin, dibantu dengan Mrs Emi dan tim, mulai menjalankan usaha campground setelah masa pandemi mereda. Kegiatan yang kami ikuti hari ini adalah kegiatan kedua yang diselenggarakan oleh mereka.

Tita yang Tak Mau Ketinggalan Kereta

Kegiatan ini sebenarnya hanya diikuti oleh si sulung, Rani. Tapi lagi-lagi, Tita-si adik, tidak pernah ingin ketinggalan kereta. Alias pengen eksis juga. Hahahah. Setelah mempertimbangkan kemampuannya mengimbangi kakak-kakak dalam berkegiatan, ia pun saya daftarkan sebagai peserta. Oh ya, karena sedang masa promo, kami hanya perlu membayar uang kegiatan sebesar 50k. Ini sudah termasuk biaya kegiatan dari pukul 10.00 hingga 16.00, snack, buah, makan siang, dan aneka peralatan saat kegiatan nanti. Sebenarnya anak-anak boleh ditinggal dan dijemput saat kegiatan selesai. Tapi tahu sendiri kan, saya sering penasaran sama yang seru-seru begini. Eh dari penasaran, sayanya malah ketagihan mendokumentasikan mereka.

Ngapain aja Enam Jam di sana?

Belasan anak, dengan usia yang bervariasi, serta berasal dari sekolah yang berbeda. Bagaimana berkomunikasinya? Senang sekali karena ternyata tidak butuh waktu lama bagi mereka untuk nyambung satu sama lain. Saling membantu, menolong, sharing, menegur bila ada yang salah, berdiskusi, dll. Speechless deh melihat keakraban mereka. Kuddos juga buat Mrs Amadea, Mrs Emi, dan yang lainnya yang benar-benar menjaga anak-anak, menciptakan vibes yang seru serta menyenangkan bagi mereka. Jadi apa saja yang mereka lakukan selama rentang pukul 10.00-16.00? Wow, enam jam di sawah, apa gak bosan?

Usai registrasi sambil mewarnai gambar, anak-anak pun berkumpul untuk mengikuti pembukaan kegiatan. Mereka berkenalan satu sama lain sambil melakukan ice breaking. Selanjutnya, mereka diajak berkeliling area Kids Camp Lombok Saribaye Lingsar, melihat ada apa saja di sana. Mulai dari kebun mini, sawah, dapur, toilet/kamar mandi, area makan, kandang bebek, dan masih banyak lagi. Puas berkeliling, mereka pun diajak berkumpul kembali di area yang teduh di salah satu sisi camp untuk memulai kegiatan berkarya yaitu melukis botol plastik bekas. Botol plastik bekas yang dibawa dari rumah masing-masing tersebut dilubangi pada beberapa bagian, dilukis, kemudian dijemur.

Makan Buah, Hingga Belajar Cara Menanamnya

Sembari menunggu botol plastik bekas yang telah dilukis tadi kering. Anak-anak beralih ke kegiatan berikutnya. Kali ini, mereka diajak mencicip buah yang disajikan dalam menu yang berbeda, yaitu: rujak dan salad. Tersedia buah pepaya, nanas, dan mentimun. Komplit dengan sambal rujak (yang tingkat kepedasannya disesuaikan untuk anak-anak) dan saos mayon saladnya. Kurang asyik apa tuh? Bersantai di area persawahan, sambil ngobrol dan menyantap rujak/salad bersama. Dalam obrolan mereka, satu sama lain saling bercerita tentang buah pepaya yang bisa dimanfaatkan menjadi makanan/minuman apa saja.

Dari sini pula, anak-anak belajar untuk menyisihkan biji dari buah pepaya yang disantap. Tidak lain agar bisa ditanam sendiri, dengan harapan, kelak mereka bisa menyantap buah-buah pepaya dari biji yang telah ditanam. Mereka belajar pula untuk menggunakan bahan-bahan yang ada di dapur/digunakan untuk memasak, sebagai penyubur tanaman. Seperti cangkang telur dan air cucian beras.

Santap Siang Super Lezat, Shalat, dan Istirahat Sejenak

Menu makan siang apa yang paling lezat? Jawabannya adalah menu apapun itu, yang disantap di tengah sawah dengan view bukit dari kejauhan, ditemani gemericik air sungai dan semilir angin. Dan siang tadi, belasan anak di Kids Camp Lombok merasakannya, demikian juga dengan saya. Setelah melakukan beberapa kegiatan, tiba saatnya jam makan siang. Nasi putih hangat, sayur bening komak, ikan asin, ayam goreng, mie goreng, sambal, dan buah segar, sudah tersaji di meja kayu panjang. Kami siap santap siang bersama, ditemani cicitan burung dan suara mesin traktor yang silih berganti. Suasana desa semakin terasa karena makanan tadi disantap dari piring makan berbahan enamel, khas zaman dahulu. Kian asyik kala mendengar obrolan-obrolan ringan diantara mereka.

Selepas santap siang, anak-anak bertanggung jawab mencuci peralatan makannya masing-masing. Dilanjutkan dengan shalat berjamaah dan istirahat sejenak. Area campground ini nyaman sekali, ada beberapa bilik toilet/kamar mandi, serta beberapa titik keran air yang dapat digunakan untuk berwudhu.

Belajar Membuat Jaje Tetedok

Tuntas melepas rasa lelah, anak-anak kembali berkegiatan. Kali ini mereka belajar membuat camilan khas Sasak, yaitu Jaje Tetedok. Camilan yang terbuat dari tepung beras, gula, kelapa, ditambah dengan pewarna makanan. Kemudian ditempatkan pada wadah dari daun nangka, dan dikukus hingga matang. Sambil menunggu, anak-anak berkeliling campground dan bermain bersama. Entah itu bermain ayunan, berlarian, kejar-kejaran. Di tengah suasana bermain, gemericik air sungai di bawah sana semakin membuat penasaran.

Melihat Sungai sembari Menunggu Matangnya Camilan

Akhirnya diputuskanlah untuk turun ke area sungai. Tentunya dengan terlebih dahulu Mrs Emi dan tim memberikan pengarahan pada anak-anak bahwa mereka hanya akan turun melihat sungai. Tidak bermain air sama sekali, apalagi berenang. Mengapa? Karena debit air sungai sedang deras-derasnya, tidak aman untuk bermain/turun langsung ke sana. Meski mereka sangat amat penasaran ingin berenang, tapi tentu saja keselamatan adalah yang utama. Lain kali main air di sungainya kan bisa~

Puas melihat aliran air di sungai dari area yang cukup aman, kami pun kembali ke campground. Memainkan banyak sekali games, diantaranya: bermain lompat karet, ayunan, hingga berlomba mencari bendera (per tim). Sampai tiba waktunya mereka menyantap camilan Jaje Tetedok yang tadi dibuat bersama. Selain Jaje Tetedok yang masih hangat, disajikan pula semangka dan minuman. Anak-anak menyantap sajian camilan dengan lahapnya. Ah, setelah bermain aneka games, ternyata pada lapar.

Games Terakhir Sebelum Pulang

“Mrs Emi, besok kita ke sini lagi kan?”

“Sudah jam berapa ya? Ini ntar lagi kita pulang?”

Dan pertanyaan-pertanyaan lain yang terlontar dari bibir mungil mereka. Enam jam lamanya bermain bersama terasa begitu singkat. Mungkin dalam benak mereka, keesokan harinya mereka akan berkumpul lagi di sini, di Kids Camp Lombok. Sebagaimana hari-hari sekolah yang biasa mereka jalani. Nyatanya, kini tibalah pada games terakhir. Belasan anak ini berkumpul di tengah sawah, di area rerumputan tempat biasa tenda didirikan. Memainkan sebuah permainan secara tim, dengan hanya beratapkan hamparan langit yang luas.

–

“Kids Camp….?”
“Yes!!!”

Yeal-yeal tersebut menutup serunya kegiatan seharian ini. Disambut dengan turunnya hujan yang cukup lebat. Membuat sebagian dari kami berkumpul di berugak, sebagian lainnya melaksanakan shalat ashar di ruangan pos depan. Hujan turun teramat derasnya, mengundang keinginan anak-anak yang tersisa untuk bermain air. Mandi hujan sebagai obat kekecewaan karena tidak mandi di sungai tadi. Rani dan Tita termasuk diantara mereka. Senang sekali, karena ini adalah momen pertama mereka mandi hujan. Hahahaha.

–

“Rani senang?”, tanya saya.

“Senang”, jawab sulung saya.

“Tita senang?”, tanya saya lagi.

“Iya, besok ke sana lagi kan?”, tanyanya.

–

Terima kasih atas keseruannya seharian tadi, Kids Camp Lombok. Sungguh kami baru saja mengawali liburan dengan sangat amat banyak hiburan 🙂