Support System Ngeblog Terbaik, 16 Tahun Terus Mendukung. Siapa saja yang menjadi support system ngeblog teman-teman? Pasangan, anak-anak, kedua orangtua, sahabat, komunitas, atau yang lainnya? Dalam menjalankan sebuah profesi atau menekuni hobi/kegemaran, pasti ada individu bahkan sejumlah orang yang kita anggap menjadi support system. Mereka yang tak henti mendukung, memberikan semangat, dan membuat kita senantiasa bahagia menjalani apa yang menjadi kegemaran kita. Dukungan dari merekalah, yang membuat kita tetap berada di jalur yang sama hingga kini. Terus konsisten, meski pasti selalu saja dihadapkan pada yang namanya tantangan.
Oh ya, sebelum menyebutkan, siapa sih yang menjadi pendukung sekaligus penyemangat saya selama enam belas tahun ngeblog, saya mau cerita sedikit. Jadi selama beberapa hari ini, bersama teman-teman dari komunitas Kumpulan Emak Blogger (KEB), saya mencoba memberanikan diri mengikuti one day one post challenge. Membuat satu postingan blog organik selama tanggal 19-25 Oktober 2023. Tidak lain dan tidak bukan demi merayakan Hari Blogger Nasional di tanggal 27 Oktober 2023 nanti. Postingan tentang support system ngeblog yang sedang teman-teman baca sekarang, adalah bagiannya dari challenge yang saya ikuti. Doakan ya, semoga saya sukses menyelesaikan tantangan ini.
Untuk Seorang Lelaki, yang Mendukung Tanpa Henti
Rada geli sih sebenarnya membuat postingan ini. Wkwkwk. Ya gimana, sungguh kami bukanlah tipikal pasangan romantis nan uwuwuwu. Momen diskusi belajar bareng pun gak ada manis-manisnya sama sekali. Dah lah, itu yang selalu bilang kami berdua cocok banget berkolaborasi, gak usah bayangin macam pasangan lainnya. Tapi untuk 16 tahun dedikasinya memastikan urusan ngeblog saya baik-baik saja, terima kasih ya.
Ya, untuk seorang lelaki yang mendukung tanpa henti, setidaknya selama 16 tahun ini, sejak pertama kali saya membuat halaman blog. Sejak perjumpaan pertama sebagai seorang pemateri workshop blog, dan saya yang seorang pembicara, hingga kini yang Insya Allah sebentar lagi berstatus sebagai pasangan orangtua untuk tiga orang anak yang aktifnya luar biasa. Komunikasi kita memang gak ada romantis apalagi manis-manisnya, tapi pencapaian saya hingga bisa terus ngeblog sampai detik ini, nyaris sebagian besar karenanya. Bisa dikatakan, tugas saya ya menulis. Menuangkan ide, sesekali membuat gambar pendukung, untuk kemudian jadi postingan blog utuh yang dinikmati pembaca. Tapi di balik itu semua, saya bukanlah siapa-siapa tanpa dukungan dari dia.
16 Tahun Ngeblog, Ya Saya Tahunya Cuma Buat Postingan Blog
Sering banget tuh dia bercanda, “gimana ya nanti kalau saya mati- gak ada lagi?”. Langsung saya jawab, “ya jangan dong, saya gak tahu tuh login-loginnya blog gimana”. Wkwkwk. 16 tahun kenal blog, saya malasnya luar biasa, tahunya ya buat postingan blog aja. Mana tahu tuh soal cpanel, beresin domain maupun hosting kalau masalah, rapiin kode-kode template blog kalau kenapa-kenapa. Urusan Google Analytics 4 yang ramai kapan hari aja ya urusan dia. Mau perpanjang sewa domain maupun hosting aja kalau gak dipaksa suruh urus sendiri kapan hari, ya saya gak tahu juga. Dahlah, tingkatan malas belajarnya saya ini luar biasa. Benar-benar bergantung sama dia, si pak suamik yang saya kenal pertama kali bersamaan dengan saya mengenal yang namanya blog.
Iya, dia yang kuliahnya gak kelar, tapi cerdasnya minta ampun. Kadang suka bingung, ini sebenarnya yang Sarjana Komputer tuh siapa? Wkwkwk. Bubar..bubar..bagian ini gak usah dibahas. Hahahaha.
Tulis aja Dulu, Jangan Kebanyakan Mikir!
Kalau suatu waktu teman-teman pernah mampir di blog saya dan tidak menemukan postingan baru, percayalah, sebelum kalian ingatkan, sudah ada yang berisik menegur saya di sini. Apalagi kalau tagihan sewa domain/hosting lebih sering nongolnya dibanding notifikasi adanya postingan baru. Beugh. Auto disindir. “Katanya blogger…”, “Coba tulis aja dulu, ini tiap menulis, pasti sekalian di-edit. Gimana mau selesai?”, “Ngarepin ada yang berkunjung, tapi tulisan di blognya dari dulu itu-itu aja”. Huhuhu, patut diakui, yang dia katakan emang bener semua. Saya, yang tiap kali membuat postingan blog pasti butuh waktu yang lama, yang tiap mengetik-pasti sekalian ketik-hapus-ketik-hapus. Mana bisa tuh ngikutin gaya ngeblognya dia di zaman dulu, yang rajin nulis, tapi juga hasil tulisannya bagus dan enak dibaca.
Si Paling Sigap Bareng Anak-anak
Sudah punya dua anak gitu, kok bisa hadir di event blogger? Kok bisa pergi ke mana saja? Anak-anak siapa yang jaga? Alhamdulillah, ada papanya, yang sampai detik ini selalu mendukung. Dia tahu banget istrinya akan happy luar biasa menjalankan kegemarannya. Toh teman-temannya, kegiatannya, ya ini-ini aja. Balik lagi sih, saling mengerti, kalau ternyata waktunya bentrok pula dengan kegiatan dia, ya sama-sama diatur. Apakah bagi dua, satu ikut mama-satu ikut papa. Atau semuanya ikut mama/papa, kegiatannya bisa gak bawa anak-anak? Tapi yang saya senang, ya terima kasih sudah mau bersama anak-anak di saat saya ada kegiatan di luar sana.
Gak hanya kegiatan blog sih sebenarnya, termasuk juga kegiatan literasi digital yang saya ikuti belakangan ini. Bahkan kapan hari, saat mau mengikuti Pekan Literasi Digital Mandalika, di mana idola saya, Nicholas Saputra, jadi salah satu pembicaranya. Pengajuan izin saya di-ACC tanpa hambatan. Hahahah. Thanks!
Support System Ngeblog Terbaik, Dari Keluarga sampai Para Pembaca
Selain seorang lelaki alias pak suami yang kebagian jatah ratusan kata sendiri di atas tadi, pastinya ada nama-nama lain yang turut mendukung. Mereka, mulai dari keluarga (kakak-kakak, anak-anak, mama), teman-teman komunitas blog, sahabat blogger, hingga tentunya para pembaca yang selalu setia menyimak postingan demi postingan yang jadwal tayangnya tak beraturan.
Keluarga
Selain Pak Suami, Alhamdulillah di Pulau Lombok sini saya pun tinggal bersama saudara dan orangtua. Oh ya, tentu saja kedua anak perempuan yang lagi “lucu-lucunya”, yang tahu banget mamanya suka tiba-tiba sibuk. Entah itu untuk hadir di event blogger, maupun saat harus fokus berhadapan kelarin deadline postingan blog di depan laptop. Gak selalu setiap hari memang, tapi kalau memang lagi ada yang dikerja, ya gak bisa sambilan melakukan kegiatan lain sama sekali. Kalau gak sama pak suami, anak-anak ya bareng kakak-kakak saya. Pastinya bahagia, karena pada ngumpul. Untuk itu, terima kasih ya 🙂 Buat Kak Diyah, kakak saya yang sukses saya racuni untuk ngeblog, si paling mau dengerin kala saya excited menyelesaikan tulisan, menang lomba, atau momen-momen ngeblog lainnya.
Komunitas Blog
Meski tidak begitu aktif, pun tidak menjadi bagian dari kepengurusan. Tapi saya akui, saya belajar banyak hal soal ngeblog di berbagai komunitas blog yang saya ikuti. Saya mengenal blog pertama kali pun dari kegiatan yang diadakan oleh salah satu komunitas blog ternama, AngingMammiri.org namanya, komunitas blogger Makassar. Waktu berjalan, teman saya semakin banyak, macam-macam pula nama komunitas yang diikuti. Meski sedikit banyak, anggotanya ya ada saja yang sama dengan komunitas lain. Saya gabung di komunitas Kumpulan Emak Blogger (KEB) yang belakangan ini pun menjadi jalan saya untuk tidak hanya belajar blog, lebih dari itu menjadi trainer pada sejumlah kegiatan literasi digital. Warung Blogger, Begibung Blogger Lombok, BCC, JTB, dan masih banyak lagi.
Sahabat-sahabat Blogger
Ah ya, saya baru membahasnya pada postingan Banyak Teman Blogger, Banyak Rezeki, tentang nama-nama blogger yang bertahun-tahun saya kenal. Mereka yang meski baru belakangan ini pertama kali bertemu, tapi rasanya sudah sangat dekat. Tempat saya belajar dan sharing banyak hal, saling dukung untuk urusan blog-entah itu yang sifatnya kerjaan atau sekadar hobi, membahas berbagai topik ngeblog terkini, atau yang sama sekali tidak ada kaitannya dengan dunia blog. Hahaha. Senang sekali, karena mereka selalu ada.
Para Pembaca Blognya Andy Hardiyanti
Mempublikasikan banyak postingan blog, tapi tidak ada yang baca, ya buat apa? Hahaha. Gak papa sih sebenarnya, tapi para pembaca inilah yang bikin semangat kita untuk terus menghadirkan tulisan demi tulisan. Saya pernah cerita kan? Sampai beberapa kali bertemu dengan orang yang tidak saya kenal, bertemu di suatu tempat, yang ternyata dari rekomendasi saya di bloglah, ia sampai ke tempat itu. Dan kok ya pas banget, saya pun lagi ke sana. Salah satunya bisa teman-teman baca di postingan saat saya bertemu pembaca blog saya yang sepedaan dari Malang.
Saya mengenal orang baru dari blog, mendapatkan kesempatan pekerjaan demi pekerjaan dari blog pula, diundang untuk jadi pemateri di beberapa kesempatan- ya berkat jejak digital yang baik di halaman yang saya kelola ini. Alhamdulillah, Allah jadikan halaman di dunia maya-yang saya sebut blog- sebagai jalan untuk mencari rezeki, yang tak melulu materi.
–
Untuk semua yang sudah menjadi support system ngeblog terbaik selama 16 tahun dan di tahun-tahun yang akan datang, saya ucapkan terima kasih. Semoga saya bisa lebih banyak belajar, dan gak nongol terus malas-malasannya.
Sya jg mendapatkan jodoh dari menjadi seorang blogger. Istri yang selalu menemani disaat suka maupun dukua. Menemani disetiap kata-kata hingga menjadi sebuah cerita perjalanan seru. Asyik