Lama Tidak Update Blog, Kok Bisa?

Lama Tidak Update Blog, Kok Bisa? Kenapa sampai lama tidak update blog? Yakin deh, sebagian besar blogger pasti pernah mengalaminya. Lantas apa yang menjadi alasannya? Mari mulai bertanya pada diri sendiri, mengapa? Syukurnya beberapa hari belakangan ini, saya terbilang rajin membuat postingan demi postingan baru. Entah itu yang sifatnya komersil maupun organik, atau komersil dengan balutan organik #eh. Intinya, ya gak bersarang laba-laba amat nih halaman blog. Tidak pula jari harus merasa bersalah membayar biaya tagihan domain dan hostingnya sementara isinya kok ya mentok di postingan berbulan-bulan yang lalu aja. Hahahaha.

“Apakah blog yang dimiliki pernah dalam waktu lama tidak diisi? Kalau iya, kok bisa?”, demikian pertanyaan salah seorang peserta pelatihan jurnalistik di sebuah sekolah di kota Mataram. Kala itu, tepatnya seminggu yang lalu saya diamanahkan membawakan materi terkait blogging. Ah, tiba juga saya pada pertanyaan demikian. Nyatanya ada beberapa kali, masa di mana entah mengapa jemari ini malas sekali diajak mengetik. Padahal ya greget juga melihat blog yang tidak kunjung ada update-annya. Kewalahan juga, tetap bayar tagihan tapi membayar untuk apa? Untuk sekadar memperpanjang usia dan membiarkan para pembaca tulisan-tulisan lama?

Oh ya, atas pertanyaan seorang peserta di atas, kira-kira bagaimana ya saya menjawabnya?

Alasan Mengapa Lama Tidak Update Blog

Bagaimana kalau kita beri tanda petik saja pada bagian alasan ini? Lebih tepatnya, “alasan-alasan” mengapa lama tidak update blog. Kenapa? Karena sejatinya ya memang alasan kita eh saya aja. Pada intinya, memang malas gak sih? Lupa bahwa bertahun-tahun yang lalu, sosok yang dengan yakin memutuskan menempuh jalan ini, yang bangga memilih profesi ini, adalah diri sendiri. Bangga menjadi seorang blogger. Lantas mengapa jadi lama tidak update blog? Katanya blogger… #eh

Saya pun mencoba mengingat kembali, momen ketika blog ini bisa kosong dengan tulisan baru selama satu, dua, hingga enam bulan? Tidak sampai di situ, seingat saya, pernah terjadi, tidak ada postingan terkini selama bertahun-tahun di sini? Hahahah. Pemiliknya ke mana? Apa sedang healing ke Korea?

1. Tidak Ada Ide

Punya pendapat yang sama wahai blogger se-Indonesia Raya? Hahaha. Ya, ini jadi salah satu alasannya. Kenapa sih lama gak ngeblog? Duh, lagi tidak ada ide nih. Belum sempat jalan-jalan, lebih banyak di rumah saja. Bingung juga mau tulis perihal apa lagi. Nyatanya? Yakin kalau sering bepergian, jalan-jalan ke berbagai tempat, punya stok foto dan pengalaman ke banyak objek wisata, maka postingan terkini akan selalu tampil setidaknya per beberapa hari sekali? Coba tanyakan pada diri masing-masing.

Kalau saya pribadi sih, jawabannya ya tidak juga. Seperti kondisi sekarang, betapa banyak stok foto dan cerita perjalanan yang pada akhirnya berakhir di rencana saja, alias belum juga dituliskan. Begitulah, katanya tidak ada ide.. giliran kebanyakan ide, eh bingung mau mulai menuangkan ide yang mana untuk jadi tulisan. Dasar manusia, eh dasar saya.

2. Bawaannya Kok Malas ya?

Harusnya alasan ini jadi yang pertama dituliskan. Ya, malas! Rasanya setiap eh sebagian besar dari kita ada masanya tiba pada alasan malas. Lagi malas ngeblog nih, kenapa ya? Lah kenapa? Kalau di bidang kepenulisan, kita mengenal yang namanya writer’s block. Sedikit banyak, malas dan buntu harus menulis apa, atau jenuh, atau apalah istilahnya, punya kemiripan. Bingung aja gitu, harus mulai dari mana. Kenapa sudah lama tidak menuliskan kata demi kata. Intinya, kita sendiri bingung dengan jawabannya. Sekali dua kali sih tak apa, tapi kalau jadi kebiasaan, dah lah, pensiun aja jadi blogger. Boleh dicoba banting setir jadi asistennya Suga BTS mungkin.. lah nyambungnya di mana?

3. Sibuk dengan Pekerjaan Lain

Bagi blogger yang menjadi ngeblog sekadar sebagai hobi sih tak apa ya, bagaimana dengan yang melabeli diri dengan full time blogger? Atau sudah menjadikan blogger sebagai sebuah profesi? Jika sibuk dengan pekerjaan atau urusan lain adalah alasannya, maka jadikanlah tagihan sewa domain dan hosting sebagai cambuk untuk lebih giat bekerja. Salah satunya dengan mengisi blog dengan lebih banyak lagi postingan organik. Biar apa? Biar si blog yang diurus ini berkenan memanggil postingan komersil sebagai penyokong hidup agar blog bisa terus TLD (Top Level Domain). Agar tidak hilang apa yang sudah dibangun.

4. Perangkat Tidak Mendukung

Coba dibuat list terlebih dahulu. Perangkat ini mencakup apa? Atau lebih tepatnya sarana dan prasarana kali ya? Duh iya nih, sejak pindah rumah, akses internetnya susah. Mau pasangan provider ini, eh areanya belum masuk jangkauan. Pakai mobile hotspot dari provider yang terpasang di perangkat hp, kok ya lumayan bayarnya? Belum lagi laptop yang biasa digunakan untuk ngeblog, belakangan ini sedang luar biasa rewelnya. Ngetik dari perangkat hp? Gak dulu deh, sayanya belum ahli, belum nyaman aja gitu bawaannya.

Oh betapa luar biasa alasan di atas. Padahal kalau diingat-ingat, saat pertama kali ngeblog bertahun-tahun yang lalu, apakah hidup kita sudah dalam kemudahan akses internet super cepat, sepuas hati, tanpa harus ngecek sudah terpakai berapa kuota hari ini? Kemudian perangkat laptop, bahkan saya memulai semuanya ketika belum memiliki satu pun perangkat teknologi. Ngeblog mengandalkan komputer sekolah dengan sinyal internet yang susah, atau lebih sering merelakan uang saku demi bisa mengutak-atik tampilan blog, blogwalking, serta menyajikan postingan baru. Lantas ke mana perginya semua semangat itu? #tanyadirisendiri

5. Bentar, Postingan Berbayar Lagi Banyak-banyaknya nih!

Ecieee.. yang sekarang isi blognya nyaris postingan berbayar aja! Kalau ada waktu luang, coba diintip lagi nih bagian beranda/home blognya. Meski menggunakan label non sponsored post, walau pilihan bahasanya se-soft selling mungkin, sebagai pemilik dari alamat blog itu sendiri, melihat thumbnail atau ringkasan tiap postingan dari depan, hati kecil kita pasti dibuat bertanya: blog saya nih benar-benar menunjukkan kegemaran menulis atau lebih mirip sebuah etalase yang menyediakan produk apa saja? Jujur saja, saya sering melakukannya. Bertanya-tanya seperti ini.

Nyatanya, ah alasan saja! Menjalani profesi sebagai seorang blogger, menjadikan halaman blog lebih profesional dengan menyewa domain dan hosting, menerima kerja sama dengan berbagai klien, bukankah baru beberapa tahun ini ditekuni? Kalau diingat lagi, alasan membuat blog ini lebih kepada: ya, saya senang berbagi. Saya bahagia ketika tulisan demi tulisan baru saya dinanti. Ada rasa yang tak bisa dijelaskan ketika satu postingan tuntas dipublikasikan.

Di luar sejumlah alasan yang saya sebutkan di atas, tentu masih ada alasan lainnya. Alasan di atas, setidaknya adalah alasan-alasan yang saya gunakan ketika bertanya pada diri sendiri, kenapa sih lama tidak update blog? Kenapa sudah tidak ada postingan baru lagi? Alasan demi alasan, yang kepadanya pula saya jadi harus berterima kasih, karena serupa cambuk serta pengingat untuk apa saya tiba di titik ini? Mengapa dulu mau-mau saja merelakan rupiah demi rupiah untuk sekadar membayar biaya di warnet per jamnya.

Setiap blogger punya alasan, punya pula penyemangat untuk segera kembali ke jalurnya sendiri. Bagaimana dengan teman-teman? Apa yang jadi alasan, atau apa yang membuat kalian lama tidak update blog?

Biasa dipanggil Andy. Pernah tinggal lama di Makassar dan sekarang di Mataram, Lombok. Ngeblog sejak 2007. Senang kulineran, staycation, kopdaran di cafe, browsing produk di toko online tapi gak beli, dan tentu saja...senang menulis :) Bisa dikontak di andyhardiyanti@gmail.com

No Comments

Leave a Comment